Anda di halaman 1dari 69

LANGKAH PERSIAPAN

AKREDITASI KLINIK
Mampu Melakukan Langkah-
langkah Persiapan Akreditasi
Klinik dengan Baik dan Benar
dimulai dari mana?
bagaimana memulainya?
kapan dapat dikatakan sistem dijalankan?
bagaimana langkahnya?
Dll…………..
 Akreditasi Klinik adalah pengakuan terhadap
mutu pelayanan klinik, setelah dilakukan
penilaian bahwa klinik telah memenuhi standar
akreditasi.

 Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan


yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
yang menyediakan pelayanan medik dasar
dan/atau spesialistik secara komprehensif.
PMK No 34 tahun 2022 tentang Akreditasi PKLU/T2
 Standar Akreditasi Klinik merupakan acuan
bagi Kementerian Kesehatan, pemerintah
daerah provinsi, pemerintah daerah, klinik, LPA,
dan pemangku kepentingan terkait dalam
menyelenggarakan akreditasi klinik sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
AKREDITASI Fasyankes

 Suatu Keharusan
 Mau Tidak Mau
 Suka Atau Tidak Suka
 Keharusan/Kewajiban.
Penyelenggaraan Akreditasi
Pasal 4 Pasal 13
Setiap Puskesmas, Klinik, Laboratorium 1) Kegiatan Akreditasi terdiri atas
Kesehatan, UTD, TPMD, dan TPMDG tahapan:
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 yang
telah terakreditasi wajib dilakukan Akreditasi a. persiapan Akreditasi;
kembali secara berkala setiap 5 tahun. b. pelaksanaan Akreditasi; dan
c. Pasca Akreditasi.
2) Kegiatan Akreditasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus
dilaksanakan secara
berkesinambungan.
KONSEP BERPIKIR
Akreditasi

 Bukan “Lomba Dokumen”

 Tidak secara “instan”

 Fokus utama membangun “sistem”nya

 Mengubah menjadi kearah budaya dan perilaku


mutu yang berkesinambungan
Kesiapan Akreditasi

1. Infrastruktur

2. Dokumen

3. Sistem
a. Sistem Manajemen Mutu
b. Sistem Manajemen Klinik
Langkah Persiapan Akreditasi
 Mengajukan Pendampingan

 Lokakarya Penggalangan Komitmen (1 hari)

 Workshop pemahaman Standar dan instrument


Akreditasi dan persiapan self asesment (2 hari)

 Seff Assesment (1 hari)

 Penyusunan Dokumen yang dipersyaratkan dan


perbaikan manajemen dan system pelayanan
(perkiraan 2-3 bulan)

 Implementasi (perkiraan 3-4 bulan)

 Penilaian pra survey akreditasi (2 hari)

 Pengajuan permohonan survey


9
Lokakarya Penggalangan Komitmen

 Lokakarya adalah suatu acara di mana


beberapa orang berkumpul untuk
memecahkan masalah tertentu dan
mencari solusinya.

 Lokakarya ini biasa juga disebut


sebagai workshop. Di mana kegiatan
yang diadakan biasanya dibahas
langsung bersama para ahli.

Penggalangan Komitmen ini


merupakan sebuah program yang
mengandung sebuah tujuan untuk
meningkatkan komitmen dari pegawai
yang ada dilingkungan klinik
Penggalangan Komitmen
Tujuan umum
Terbentuknya Tim yang Solid

Tujuan khusus
1. Menyamakan persepsi bersama
untuk mewujudkan visi, isi, tata
nilai dan motto Klinik

2. Mencegah terjadinya konflik


internal

3. Meningkatkan koordinasi dan


kerjasama antar unit

4. Meningkatkan upaya pencapaian


kinerja
11
Dokumentasi Penggalangan Komitmen

iNTERNAL EXTERNAL

PJ KLINIK Yayasan/Corporete

Dinkes/Puskesmas
Pegawai klinik
Keluarga pegawai
Tim Pendamping
Aparat kelurahan
Pemilik Tokoh-tokoh

Penting
• Namun tidak Masuk dalam Elemen
Penilaian
12
 Workshop pemahaman Standar
dan instrument Akreditasi, serta
persiapan self asesment (2 hari)
REGULASI
STANDAR AKREDITASI KLINIK

14
18
19
20
21
22
Cara Penilaian
0 (0% - 19%)
• Jika belum ada samasekali atau baru Sebagian kecil
dilaksanakan

5 (20% - 79%)
• Jika Sebagian besar sudah dilaksanakan

10 (80% - 100%)
• Jika sudah dilaksanakan

23
STRUKTUR STANDAR AKREDITASI KLINIK

MAKSUD DAN
BAB STANDAR TUJUAN
ELEMEN PENILAIAN

• BAB, Merupakan • Standar di dalam • Tujuan menjabarkan • (EP) adalah standar


pengelompokkan standar akreditasi klinik makna sepenuhnya dari yang mengindikasikan apa
standar-standar yang mendefinisikan struktur, standar. • yang akan dinilai dan diberi
sejenis dan saling atau fungsi- fungsi • Maksud dan tujuan akan nilai (score) selama proses
berkaitan antara satu kinerja yang harus ada mendeskripsikan tujuan survei di tempat. Elemen
dengan standar lainnya agar dapat diakreditasi penilaian untuk masing-
dari sebuah standar, masing standar
yang ditetapkan sesuai memberikan penjelasan • mengidentifikasi
dengan referensi dan isi standar secara persyaratan yang
ketentuan peraturan umum serta upaya dibutuhkan untuk memenuhi
perundang-undangan. pemenuhan standar. kepatuhan terhadap
standar.
• memperjelas standar dan
membantu klinik memahami
standar, serta
• memberikan arahan untuk
persiapan akreditasi.
24
Self Asessment

Serangkaian penilaian terhadap kelengkapan


dokumen, bukti implementasi dan fasilitas yang
ada di klinik mennggunakan tolls yang sudah
dibuat berdasarkan Elemen Penilaian yang
diminta dalam Standar Akreditasi Klinik
Penyusunan Dokumen Akreditasi Klinik
Persiapan Dokumen

 Standar
 Rapi
 Seragam

Tata Tulis dapat disesuaikan dengan aturan


yang berlaku di klinik, termuat dalam dalam
Tata Naskah yang ditetapkan Klinik
Agar FKTP memiliki acuan dan memudahkan dalam
melakukan dokumentasi maka perlu disusun Pedoman
Tata Naskah Akreditasi
Pedoman Tata Naskah Dinas Akreditasi Klinik adalah
sistem pengelolaan dokumen/surat menyurat dan
rekaman implementasi, yang meliputi sistem penyusunan
tata naskah untuk penyelenggaraan Manajemen Klinik
Tata Naskah
 Diperlukan dalam mendukung tugas pokok dan fungsi dilingkungan Klinik 

 Salah satu komponen penting dalamketatalaksanaan Klinik adalah 
administrasi umum, meliputi pedoman, Panduan, Surat menyurat, memo
internal, StandarOperasional Prosedur/SP0, pencatatan hasil rapat /
risalah rapat agenda surat menyurat, kearsipan, dan lain-lain.

 Tata naskah  sebagai salah satu unsur administrasi umum mencakup 
pengaturan tentang jenis, penyusunan/tata persuratan, distribusi, 
penggunaan logo, cap Klinik /stempel, serta penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar dalam naskah dinas.

 Keterpaduan tata naskah dinas Klinik sangat diperlukan untuk


menunjang kelancaran kornunikasi dan keseragaman format
dan Bahasa dalam penyelenggaraan tugas umum 
Hirarki Dokumen Akreditasi

DOKUMEN

Eksternal Internal

Kebijakan Non Level I : SK


• UU Kebijakan Level II : Pedoman, KAP
• PP • Buku Level III : Panduan, KAK,
• PerPres • Pedoman SOP
• Permen • Panduan
• PerGub • Juklak
• Perkab/Wal. • Juknis
Kesiapan DOKUMEN

Regulasi (Dokumen Eksternal)

SK Dokumen Eksternal yang Menjadi Acuan


dalam Penyelenggaraan Program dan Upaya

Dokumen Internal
Pastikan semua
UNIT/PROGRAM mampu
menyebutkan dan menunjukkan
DOKUMEN EKSTERNAL nya

PENETAPAN

SK Dokumen Eksternal yang


Menjadi Acuan Dalam
Penyelenggaraan Upaya dan
Pelayanan di Klinik
Lampiran SK Dokumen Eksternal yang Menjadi Acuan dalam Penyelenggaraan
Upaya dan Pelayanan di Klinik

Dokumen Eksternal
No. Bidang Unit/Program
Kebijakan Non Kebijakan

B. Pelayanan Klinis 1. UGD (Ruang 1. .............. 1. ..............


Tindakan) 2. .............. 2. ..............
3. dst 3. dst
2. KIA/KB 1. .............. 1. ..............
2. .............. 2. ..............
3. dst 3. dst
3. Ruang Pelayanan 1. .............. 1. ..............
Umum 2. .............. 2. ..............
3. dst 3. dst
4. dst 1. .............. 1. ..............
2. .............. 2. ..............
3. dst 3. dst
Alur Pengendalian DOKUMEN AKREDITASI
Distempel
“DOKUMEN TERKENDALI” PELAKSANA/PJ
PELAKSANA/PJ Dilakukan stempel Puskesmas
Dasar Hukum
Difotocopy
Implementasi
PJ Admen & kegiatan
Kepala Klinik
KEPALA KLINIK SEKRETARIAT
AKREDITASI
Menandatangani Distempel “DOKUMEN INDUK”
Melakukan Pencatatan/Pengendalian
SK
SEKRETARIAT KASUBAG TATA
PEDOMAN/KAP AKREDITASI USAHA
PANDUAN/KAK/ Memperbaiki Tata Membaca ulang
Naskahnya Memastikan Tata Naskah
SOP Melakukan paraf

PELAKSANA/PJ
Alur Penarikan DOKUMEN AKREDITASI

PELAKSANA/PJ PJ ADMEN KEPALA SEKRETARIAT


KLINIK AKREDITASI
Membaca ulang Menandatangani
Memastikan Tata Naskah
Dasar Hukum
Melakukan paraf Distempel “DOKUMEN INDUK”
Implementasi
kegiatan Melakukan Pencatatan/Pengendalian
SEKRETARIAT
Difotocopy
Kegiatan AKREDITASI
REVIEW DOKUMEN Memastikan Tata Naskah Distempel “DOKUMEN TERKENDALi”
Melakukan stempel Klinik
Perubahan Tata Naskah KASUBAG
Perubahan Regulasi TU/PELAKSANA/PJ
Menuju PELAKSANA/PJ
/Dok. Eksternal Membuat Dok. Internal yang
baru
Menarik dokumen di Pelaksana/PJ
Distempel “DOKUMEN KADALUARSA”
Mengarsipkan “DOKUMEN
Menggantikan dengan “DOKUMEN TERKENDALI”
KADALUARSA”
yang baru
Warna &
KODE PENGENDALIAN

DOKUMEN TERKENDALI
No. Kendali Dok.: ..................................

Contoh : SK/07/UKP-09/III/2019
• Jenis dokumen adalah SK
• 07 menunjukan nomor urut ketersediaan SK pada unit tsb
• UKP menunjukan SK tsb merupakan untuk kelompok UKP
• 09 menunjukan unit tsb mupakan unit dengan “Kode Unit 09”
• III menunjukan SK tersebut dibuat pada bulan Maret
• 2019 menunjukan tahun pembuatan
Warna &
KODE PENGENDALIAN

DOKUMEN INDUK

Warna : BIRU

DOKUMEN KADALUARSA

Warna : MERAH
IMPLEMENTASI
DASAR HUKUM TERKAIT PERIZINAN FASYANKES

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Undang-Undang Nomor 36 Tahun


tentang Cipta Kerja 2009 tentang Kesehatan

Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun Peraturan Pemerintah Nomor 47


2021 tentang Perizinan Berusaha Berbasis Tahun 2016 tentang Fasilitas
Risiko Pelayanan Kesehatan

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14


Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha
dan Produk pada Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan
PERMENKES NOMOR 14 TAHUN 2021 TENTANG
STANDAR KEGIATAN USAHA DAN PRODUK PADA PENYELENGGARAAN
PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO SEKTOR KESEHATAN
26 Standar Kegiatan Usaha
Farmalkes & Perbekkes

Permenkes No 14/2021
14 Standar Kegiatan Usaha
Pelayanan Kesehatan Standar Usaha
Klinik

(mengatur 85 standar)
1 Standar Usaha
Pengendalian Vektor &  Standar ini mengatur kegiatan Klinik
Binatang Pembawa Penyakit dalam penyelenggaraan perawatan
29 Standar Penunjang kesehatan dan pengobatan fisik yang
Kegiatan Penunjang menyediakan pelayanan rawat jalan
Farmalkes & Perbekkes
dan/atau rawat inap, baik di Klinik
12 Standar Penunjang
Kegiatan Usaha Pelayanan
pemerintah maupun di Klinik swasta
Kesehatan

3 Standar Penunjang
Kegiatan Usaha Kesling
Penggolongan Usaha Klinik
1.Klinik 1.Klinik Rawat
Pratama Jalan
2.Klinik 2.Klinik Rawat
Utama Inap
Penyelengg
Kemampua
ar aan
n
Pelayanan
Pelayanan

Kepemilikan Kepemilikan
Modal Klinik

1.Klinik 1.Klinik
PMDN Pemerintah
2.Klinik PMA 2.Klinik
Swasta

Sumber: Permenkes No.14 Tahun 2021


JENIS KLINIK DAN PELAYANANNYA
KLINIK PRATAMA KLINIK UTAMA

1 2 1 2

Klinik Pratama Klinik Pratama Klinik Utama Klinik Utama


Non Rawat Inap Non Rawat Inap Non Rawat Inap Non Rawat Inap
 tanpa pelayanan  Dengan pelayanan  tanpa pelayanan  Dengan pelayanan
farmasi farmasi farmasi farmasi
 tanpa pelayanan  tanpa pelayanan  tanpa pelayanan  tanpa pelayanan
laboratorium laboratorium
KLINIK laboratorium KLINIK UTAMA laboratorium

PRATAMA NON NON RAWAT INAP


RAWAT INAP 3 4 3 4

Klinik Pratama Klinik Pratama Klinik Utama Klinik Utama


Non Rawat Inap Non Rawat Inap Non Rawat Inap Non Rawat Inap
 tanpa pelayanan  Dengan pelayanan  tanpa pelayanan  Dengan pelayanan
farmasi farmasi farmasi farmasi
 Dengan pelayanan  Dengan pelayanan  Dengan pelayanan  Dengan pelayanan
laboratorium laboratorium laboratorium laboratorium

Klinik Pratama Klinik Utama


Rawat Inap Rawat Inap
KLINIK KLINIK
 dengan  dengan
PRATAMA pelayanan
UTAMA pelayanan
RAWAT INAP farmasi RAWAT INAP farmasi
 dengan pelayanan  dengan pelayanan
laboratorium laboratorium
 Waktu pelayanan Klinik dengan rawat jalan paling sedikit 8 jam Klinik Utama dapat berdasarkan sistem organ dan/atau 11
 Waktu pelayanan Klinik dengan rawat inap adalah 24 jam setiap hari cabang/disiplin ilmu pada satu atau lebih bidang spesialistik
Persyaratan Bangunan Klinik
1 Mudah diakses Klinik terletak di kantor Menyediakan fasilitas dan
6  Pintu masuk klinik 10 aksesbilitas bagi penyandang
disabilitas dan lansia
harus terpisah dan tidak
boleh bergabung
Bangunan kuat, dengan ruang lain
2 kokoh dan stabil
11 Kawasan klinik bebas rokok
Klinik terletak di dalam
Bangunan bersifat 7 gedung perbelanjaan,
3 permanen dan tidak tidak melayani rawat Memiliki papan nama
dengan mencantumkan jenis
bergabung dengan inap, operasi. 12 Klinik
klinik, nama klinik,
tempat tinggal Pratama kekhususan klinik dan jam
perorangan
8 Tata letak ruang operasional
pelayanan
Memperhatikan memperhatikan zona
13
4 fungsi keamanan,
kenyamanan dan
klinik Nama dokter dicantumkan
di ruang tunggu
kemudahan dalam
memberi pelayanan 9 Komponen
bangunan dan Klinik dengan layanan
material harus 14 farmasi wajib memasang
Tata ruang kuat papan nama apoteker.
5 memperhatikan
fungsi sebagai
fasilitas pelayanan
kesehatan.
PERSYARATAN RUANGAN KLINIK
TAMBAHAN PERSYARATAN RUANGAN
Ruang KLINIK RAWAT INAP
Pendaftara
Ruang lain n Ruang Rawat Inap
sesuai Ruang
kebutuhan Administrasi
Ruang Gawat Darurat

Ruang Staf Klinik


Kamar Ruang
mandi/WC Tungg Instalasi/ Ruang Farmasi
u
Ruang Laboratorium

Ruang/Pojok Ruang Ruang Dapur Gizi


ASI Konsultasi
Klinik rawat inap harus memiliki tempat tidur
Ruang minimal 5 (lima) TT dan paling banyak 10
Tindakan (sepuluh) TT
PERSYARATAN MINIMAL PRASARANA
KLINIK
Sistem penghawaan (ventilasi)
Sistem pencahayaan
Sistem air dan sanitasi
Pengolahan limbah cair

Sistem kelistrikan
Sistem gas medis
Sistem proteksi kebakaran
Sistem proteksi petir
• Prasarana Klinik harus
Ambulans dalam keadaanterpelihara
dan
berfungsi dengan baik
Sistem komunikasi
Persyaratan Minimal Peralatan Klinik
Peralatan meliputi peralatan kesehatan dan
nonkesehatan pada jenis-jenis ruang yang
ada dalam bangunan sesuai area fungsional
Klinik sebagaimana tercantum dalam tabel
dalam Standar Usaha Klinik pada PMK No.
14 Tahun 2021
1. Peralatan pada ruang pemeriksaan
umum/konsultasi
2. Peralatan pada ruang pelayanan
kesehatan gigi & mulut
3. Peralatan pada ruang persalinan
4. Peralatan pada ruang ASI
5. Peralatan pada ruang rawat inap
6. Peralatan pada ruang/ instalasi
farmasi
7. Peralatan pada ruang sterilisasi
8. Peralatan pada ruang laboratorium
Struktur organisasi Klinik paling
sedikit penanggung jawab Klinik yang juga
STRUKTUR merupakan pimpinan Klinik, penanggung jawab
ORGANISASI KLINIK kegawatdaruratan dan penanggung jawab
kefarmasian.

Penanggung jawab Klinik pratama


harus seorang dokter, dokter spesialis di
bidang layanan primer atau dokter gigi.

Penanggung jawab di Klinik


utama harus dokter, dokter gigi,
dokter spesialis atau dokter gigi spesialis.

Penanggung jawab Klinik harus


memiliki Surat Izin Praktik (SIP)
di Klinik tersebut, dan dapat
merangkap sebagai pemberi pelayanan.

22
PENANGGUNG JAWAB KLINIK
Penanggung jawab di Klinik baik PMDN maupun PMA harus Warga Negara
Indonesia.
Penanggung jawab kegawatdaruratan di Klinik adalah Dokter.

Penanggung jawab kegawatdaruratan di Klinik gigi dan mulut adalah dokter


gigi atau dokter gigi spesialis.

Penanggungjawab ruang farmasi Klinik adalah apoteker. Apoteker


penanggung jawab dapat dibantu oleh apoteker lain, tenaga teknis
kefarmasian, asisten tenaga kefarmasian dan/atau tenaga lainnya
sesuai kebutuhan
Dokter, dokter gigi, dokter spesialis di bidang layanan primer, dokter spesialis
atau dokter gigi spesialis hanya dapat menjadi penanggung jawab untuk 1
(satu) Klinik.
SDM KLINIK PRATAMA SDM KLINIK PRATAMA
DENGAN RAWAT
SDM Klinik pratama paling sedikit
dengan pilihan: INAP
 2 dokter SDM Klinik Pratama yang menyelenggarakan
 2 dokter spesialis dibidang layanan rawat inap paling sedikit terdiri atas:
primer 1. dokter, dokter gigi,
 1 dokter dan 1 dokter spesialis dan/atau dokter spesialis di
di layananprimer
bidang bidang layanan primer
 2 dokter gigi. 2. apoteker dan tenaga
teknis kefarmasian
SDM Klinik pratama yang memyelenggarakan 3. tenaga keperawatan;
pelayanan medik dasar dan pelayanan 4. tenaga gizi
Kesehatan gigi dan mulut paling sedikit 5. tenaga ahli teknologi
dengan pilihan: laboratorium medik
 2 dokter atau dokter spesialis 6. tenaga non kesehatan
bidang
di layanan primer, dan 1 ( satu)
dokter gigi
 1 dokter, 1 dokter spesialis di bidang
layanan primer, dan 1 dokter gigi
2 (dua) dokter gigi, dan 1 dokter atau
dokter spesialis di bidang layanan
primer
SDM KLINIK JENIS SDM DI KLINIK UTAMA
DENGAN RAWAT JALAN / RAWAT INAP
UTAMA
1. Klinik Utama paling sedikit memiliki 2 dokter
Ketenagaan pada Klinik Utama yang menyelenggarakan rawat
spesialis.
jalan paling sedikit terdiri atas:
2. Klinik Utama yang menyelenggarakan pelayanan spesialistik 1. dokter spesialis, dan/atau dokter gigi spesialis
dan pelayanan spesialistik gigi dan mulut paling sedikit 2. tenaga keperawatan
memiliki 1 dokter spesialis dan 1 dokter gigi spesialis. 3. tenaga nonkesehatan.
3. Klinik Utama yang hanya menyelenggarakan pelayanan
spesialistik gigi dan mulut paling sedikit memiliki 2 dokter
gigi spesialis.

4. Klinik Utama dapat memiliki ketenagaan dokter, hanya


sebagai dokter yang melayani kegawatdaruratan dan
Klinik yang menyelenggarakan rawat inap.

5. Setiap dokter, dokter gigi, dokter spesialis di bidang layanan


primer, dokter spesialis, dokter gigi spesialis, dan tenaga
kesehatan lain yang berpraktik di Klinik harus mempunyai Surat
Izin Praktik sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan
yang mengatur mengenai Izin dan Penyelenggaraan Praktik
Kedokteran dan Tenaga
24
Pelayanan
Jenis Pelayanan di Klinik Pengobatan &
Tindakan
Pelayanan
Pelayanan Medis
kesehatan
Radiologi
PELAYANAN PROMOTIF & gigi & mulut
PREVENTIF DI KLINIK
Pelayanan Pelayanan
Kegiatan Kefarmasian
yang persalinan
KIE kepada Konseling Deteksi mendukung
pasien & klg medik dini program
nasional
PELAYANAN
KURATIF &
Pelayanan REHABILITATI Pelayanan gawat
Laboratorium
F DI KLINIK darurat

Pelayanan
Pelayanan rehabilitasi
Gizi medik dasar
Pelayanan
rehabilitasi
Pelayanan medik
rujukan pecandu
NAPZA
Pengajuan Akreditasi
54
REGISTRASI FASKES

55
SISDMK
Username email klinik
Pasword 123456

Teach a Course 57
s

Teach a Course 58
EP 2

INDIKATOR MUTU KLINIK EP 2

INDIKATOR NASIONAL
INDIKATOR MUTU
MUTU (INM) KLINIK
Ditetapkan oleh Kemenkes
PRIORITAS (IMP) KLINIK
Indikator mutu yang diprioritaskan
INDIKATOR berdasarkan permasalahan di KLINIK
NASIONAL MUTU
KLINIK

INDIKATOR INDIKATOR
MUTU UNIT MUTU PRIORITAS
PELAYANAN KLINIK

INDIKATOR MUTU
PELAYANAN (MUTU UNIT) INDIKATOR INDIKATOR MUTU TERKAIT
Masalah yg terjadi di MUTU PPI, K3 dan SKP
masing-masing Unit TTG PPI & Penerapan Kewaspadaan
SKP
pelayanan Klinik Isolasi dan 6 SKP
Pelaporan IMN
PELAPORAN IMN
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
melaporkan hasil pengukuran indikator
mutu kepada Kementerian Kesehatan
secara berkala sesuai dengan profil
indikator melalui aplikasi web-based
(http://mutufasyankes.kemkes.go.id)

60
Pelaporan IKP

61
ASPAK
(Aplikasi sarana prasarana &alat Kesehatan)

62
Promotif dan Preventif Pronas

63
Simulasi Pra Survey
Pra Survey

• Pra Survey ini dilakukan sama seperti survey


dengan penilaian baik dari sisi kualitas
maupun substansi penilaian, sebab survei ini
diharapkan sama persis seperti kegiatan
penilaian sebenarnya, dan menjadi indikator
bahwa sejauh mana kesiapan dan
kemampuan klinik mampu untuk akreditasi.

• Seluruh komponen klinik baik manajemen,


dokter spesialis, dokter umum dan seluruh
staff harus turut mendukung kegiatan ini.
TATA GRAHA

66
• 5 R membantu karyawan untuk
mengetahui apa yang harus dilakukan,
efisiensi mengurangi risiko terjadinya
kecelakaan kerja
• Tempat kerja yang bersih, tertata, teratur
dan rapi merupakan tempat yang nyaman
• Seni sekaligus safety, dalam perspektif
kesehatan sangat terkait dengan
keselamatan pasien sebagai konsumen
utama yang menikmati sarana pelayanan
Kesehatan

67
68

Anda mungkin juga menyukai