Pengembangan Perencanaan Dan Pelestarian PSDA SM - VI
Pengembangan Perencanaan Dan Pelestarian PSDA SM - VI
Pengendalian Pencemaran
Maksud :
b. Pengelolaan/Pengendalian Erosi/Sedimentasi
Pada kegiatan ini dapat dilakukan melalui pembuatan bangunan-
bangunan drap structure pada alur anak-anak sungai bagian hulu (creak) yang
terbuat dari bronjong kawat berisi batu kali, pasangan batu atau dari pohon-
pohon bambu. Fungsi dari bangunan ini adalah untuk menghindari
penggerusan dasar sungai atau pengamanan tebing sungai dari bahaya
longsor.
3. Pembinaan Aktifitas Masyarakat
Disamping kedua aspek teknis di atas masih ada satu kegiatan yang tidak
kalah pentingnya dalam pengelolaan DAS, yaitu pembinaan aktifitas
masyarakat.
Pembinaan aktifitas masyarakat mencakup berbagai usaha penyuluhan
dan pelatihan bagi masyarakat setempat yang memanfaatkan sumber daya
alam untuk kehidupan sehari-hari, agar mereka dapat menyadari dan
melakukan kegitan pengelolaan vegetasi, tanah dan air secara baik dan benar
2. LINGKUP PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR TERPADU
UPAYA
Merencanakan Melaksanakan Memantau Mengevaluasi
PENYELENGGARAAN
Konservasi SDA : Pendayagunaan SDA : Pengendalian Daya Rusak Air :
1. Perlindungan dan 1. Penatagunaan 1. Pencegahan
pelestarian Sumber Air 2. Penyediaan 2. Penanggulangan
2. Pengawetan air 3. Penggunaan Pemulihan
3. Pengelolaan kualitas 4. Pengembangan
air dan pengendalian pengusahaan
pencemaran air
TUJUAN
Menjaga kelangsungan Memanfaatkan SDA Mencegah, menanggulangi,
keberadaan daya dukung, masyarakat secara adil dan memulihkan akibat keru
daya tampung, dan secara berkelanjutan sakan kualitas lingkungan
fungsi SDA dengan mengutamakan yang diakibatkan oleh
pemenuhan kebutuhan daya rusak air
pokok kehidupan
Sebelum melakukan kegiatan PSDAT selalu diawali dengan penyusunan Pola dan
Rencana Pengelolaan SDA Wilayah Sungai, berdasarkan kondisi sumber daya air;
daya dukung lingkungan; dan rencana tata ruang.
Disamping penyelenggaraan kegiatan-kegiatan : konservasi, pendayagunaan,
dan pengendalian daya rusak air,juga diselenggarakan kegiatan pendukung :
pemberdayaan masyarakat dan ketersediaan dan keterbukaan data sumber daya
air.
1.Konservasi Sumber Daya Air
Masalah konservasi dalam sumber daya air tidak hanya dapat dilakukan pada
air dan sumbernya saja tetapi justru lebih banyak harus dilakukan di luar kegiatan
pengelolaan SDA. Kekurangan air yang berakibat kekeringan, penyebab utamanya
adalah perubahan cuaca dan rusaknya daerah tangkapan hujan yang tidak mampu
lagi menyimpan air, terlalu banyak air yang tidak terkendali dapat berakibat banjir,
penyebab utamanya adalah rusaknya daerah tangkapan hujan dan pola
pendayagunaan lahan yang tidak terkendali, pencemaran air yang berakibat
kualitas menurun, penyebab utamanya adalah masuknya pencemar dari luar
sumber air.
2. LINGKUP PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR TERPADU
Semua penyebab utama tersebut bukan merupakan bagian dari pengelolaan SDA.
Karena itu di dalam UU-SDA tidak banyak yang dapat diatur sebagai ketentuan, kecuali
cara-cara konservasinya.
Pada prinsipnya konservasi SDA dilakukan terhadap tiga sasaran: a. A. a. a. Sumber air
dengan perlindungan dan pelestarian agar tidak rusak
sehingga terpelihara fungsinya baik sebagai resapan air
maupun sebagai wadah air.
b. Fisik air
dengan pengawetan agar terpelihara keberadaan dan
ketersediaan air baik untuk masa sekarang maupun yg akan
datang dengan cara menyimpan (misalnya dlm waduk) dan
menggunakan air secara efisien.
c. Kualitas air
dengan pengelolaan kualitas dan pengendalian pencemaran air yakni
mencegah masuknya pencemaran air pd sumber air dan
prasarananya.
2. LINGKUP PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR TERPADU
b. Pengawetan Air
1) Penyimpanan kelebihan air pada saat
hujan untuk dimanfaatkan pada saat
diperlukan
2)Pemakaian hemat air dengan cara
pemakaian yang efisien
3)Pengendalian penggunaan air tanah
Pengawetan air :
Pengawetan air :
1. Pemanenan air hujan
2. Pembuatan embung
3. Pembangunan bendungan
4. Pengendalian
air (demand
pemakaian
management)
5. Pengendalian pemakaian air tanah
3 ) Pencegahan masuknya
pencemaran air pada sumber
air dan prasarana sumber
daya air
c) Pollution fee
Pembuangan limbah/sampah
Dalam UU-SDA ini juga diakui adanya dan berlangsungnya “hak ulayat”.
Hak ulayat adalah hak yang dimiliki secara turun temurun oleh suatu
masyarakat hukum adat sehingga menjadi bagian dan budaya hidup
mereka . Ada kemungkinan sumber air ditemukan pertama kali oleh
masyarakat adat dan dimanfaatkan oleh mereka secara turun temurun,
maka masyarakat tersebut dapat mempunyai hak untuk meneruskan
menggunakan air dan sumber tersebut. Hak ulayat yang diakui dalam UU-
SDA ini hanya jika kenyataannya masih ada dan telah dikukuhkan dengan
peraturan daerah setempat.
Karena air adalah karuniaTuhan untuk memenuhi hajat hidup baik bagi
manusia, binatang maupun tanaman, maka tidak ada “hak milik” atas air.
Sebagai perbandingan, tanah/lahan bukan untuk memenuhi hajat hidup,
karena itu ada hak milik atas tanah.
Hak yang melekat pada SDA adalah : hak guna” yang dibagi menjadi “hak
guna pakai” dan “hak guna usaha”. Hak guna pakai adalah hak untuk
memperoleh dan menggunakan air.
2. LINGKUP PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR TERPADU
Hak guna pakai ini tidak perlu mendapat ijin apabila untuk
memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari bagi perorangan dan bagi
pertanian rakyat (ukuran kecil) pada sistem irigasi yang sudah ada.
Tetapi jika untuk keperluan kelompok yang memerlukan air dalam
jumlah besar, atau untuk sistem irigasi yang baru, maka hak guna
pakai harus memperoleh ijin terlebih dahulu.
Hak guna usaha adalah hak untuk menggunakan air sesuai
dengan yang dialokasikan untuk kebutuhan usaha, baik sebagai air
baku bahan produksi (air minum, air kemasan), penunjang produksi
(cooling water, pencucian eksplorasi tambang), pemanfaatan
potensinya (tenaga listrik), media (transportasi), dansegala
kebutuhan yang bersifat komersial. Hak guna usaha harus mendapat
ijin terlebih dahulu yang menyatakan peruntukkannya, tempat
pengambilan serta besarnya dan waktu alokasi air.
2. LINGKUP PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR TERPADU
e. Pengusahaan SDA.
1) Penggunaan air pada lokasi tertentu sesuai persyaratan yang
ditentukan dalam izin.
2) Penggunaan wadah air pada suatu lokasi tertentu
sesuai persyaratanyang ditentukan dalam izin.
3) Pemanfaatan daya air pd suatu lokasi tertentu
e. Pengusahaan SDA.
e. Pengusahaan SDA.
4. Pemberdayaan Masyarakat
Pemerintah dan pemerintah daerah menyelenggarakan pemberdayaan para
pemilik kepentingan dan kelembagaan sumber daya air secara terencana dan
sistematis untuk meningkatkan kinerja pengelolaan sumber daya air.
Pemberdayaan dilaksanakan pada kegiatan perencanaan, pelaksanaan konstruksi,
pengawasan, operasi dan pemeliharaan sumber daya air dengan melibatkan peran
masyarakat