Anda di halaman 1dari 27

Isu, Permasalahan dan Prioritas Pembangunan Bidang

Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara

Oleh :
dr. H. Zuhuddin Kasim, MM
Kepala Dinas Kesehatan
Prov. Sultra

Rakontek Kesmas dr. Zuhuddin Kasim


1
ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI
TENGGARA

PERCEPATAN PENURUNAN AKI, AKB DAN KURANG GIZI;

PERCEPATAN PENURUNAN ANGKA KESAKITAN (HIV, TB, MALARIA


DAN DIFTERI) DAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
PENDAYAGUNAAN DAN KETERSEDIAAN TENAGA
KESEHATAN;
AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN;
KEMANDIRIAN MASYARAKAT DALAM PELAYANAN
KESEHATAN;
PARTISIPASI AKTIF LINTAS SEKTOR DALAM
PEMBANGUNAN KESEHATAN; 2
Rakontek Kesmas dr. Zuhuddin Kasim
TIGA FOKUS PRIORITAS ISU

Peningkatan
cakupan
dan mutu
imunisasi
Percepatan Penurunan
Eliminasi Stunting
Tuberkulosis (Kerdil)

TIGA
FOKUS
PRIORITAS
MASALAH

3
Rakontek Kesmas dr. Zuhuddin Kasim
SITUASI DAN KECENDERUNGAN DERAJAT
KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA

4
Rakontek Kesmas dr. Zuhuddin Kasim
POKOK MASALAH KESEHATAN

5
Rakontek Kesmas dr. Zuhuddin Kasim
Kematian Ibu Maternal Provinsi Sulawesi Tenggara

Kasus kematian ibu maternal tahun 2017


sebanyak 73 kasus, tersebar di 17
Kabupaten/Kota artinya tidak satupun
Kabupaten/Kota yang dinyatakan zero terhadap
kematian ibu maternal. Kabupaten yang perlu
mendapatkan perhatian khusus yakni Kab.
Konawe (7 kasus), Kolaka (7 kasus), Konsel (7
kasus), Kolut (7 kasus), Muna (6 kasus) dan
Bombana (6 kasus)
Angka Kematian Ibu dlm 100.000 Kelahiran Hidup Prov.
Sultra Tahun 2017

Dari 73 kasus kematian ibu yang dilaporkan sejumlah 54


org (74%) meninggal di RS, 10 org (18,5%) meninggal di
rumah dan 8 org (11%) meninggal dalam perjalanan.
Penyebab kematian ibu meternal terbesar karena
perdarahan
Rakontek Kesmas dr. Zuhuddin Kasim 6
Kematian Bayi di Prov. Sulawesi Tenggara

Lima Kabupaten dengan kasus kematian


bayi tertinggi tahun 2017 yakni Buton
Utara, Konsel, Busel, Mubar dan Buton
Angka Kematian bayi dlm 1000 Kelahiran Hidup Prov.
Sultra Tahun 2017

Berdasarkan laporan, penyebab kematian bayi sangat


kompleks diantaranya penemonia, diare, keadaan gizi
buruk, kelainan sistem endokrin, kelainan bawaan, dll
7
Rakontek Kesmas dr. Zuhuddin Kasim
KONDISI KASUS GIZI BURUK PROV. SULTRA

Jumlah Kasus Gizi Buruk pada tahun 2016


sebanyak 277 kasus dan sampai dengan tahun
2017 sebanyak 215 kasus

Kabupaten yang tertinggi kasus gizi buruknya


adalah Kab. Bombana (32 kasus), Buton (25
kasus), Muna (24 kasus), Wakatobi (23 kasus)

8
Rakontek Kesmas dr. Zuhuddin Kasim
(Kerdil)

9
Rakontek Kesmas dr. Zuhuddin Kasim
STATUS GIZI BERDASARKN INDIKATOR TINGGI BADAN TERHADAP UMUR
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2017

Rakontek Kesmas dr. Zuhuddin Kasim


10
DATA STUNTING (SANGAT PENDEK + PENDEK)
MENURUT KAB/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KEADAAN STUNTING TAHUN 2016 KEADAAN STUNTING TAHUN 2017

Buteng

Rakontek Kesmas dr. Zuhuddin Kasim


11
Sepuluh Besar Penyakit Prov. Sultra
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 2016

1. Ispa Bukan Pneumoni 1. Ispa Bukan Pneumoni 1. Ispa Bukan Pneumoni 1. Ispa Bukan Pneumoni

2. Hipertensi 2. Hipertensi 2. Diare 2. Hypertensi

3. Diare 3. Diare 3. Influenza 3. Diare

4. Ifluensa 4. Ifluensa 4. Hypertensi 4. Infulenza

5. Tersangka TB paru 5. Diabetes Melitus 5. Tersangka TB paru 5. Diabetes melitus

6. Malaria Klinis 6. Kecelakaan lalulintas 6. Types Perut Klinis 6. Tersangka TB Paru

7. Types Perut Klinis 7. Suspec TB 7. Diabetes Melitus 7. Kecelakaan Lalin

8. Diabetes Melitus 8. Penuomoni 8. Kecelakaan lalulintas 8. Tipus Perut Klinis

9. Pneumoni 9. Types Perut Klinis 9. Peneumoni 9. Pneumonia

10. Diare Berdarah 10. TB Ekstrac Paru 10. Diare Berdarah Dengue 10. Malaria Klinis

•Tahun 2013: dari sepuluh besar penyakit di Sulawesi Tenggara, 8 diantaranya adalah penyakit menular (ISPA, TB, Diare, malaria, dll) dan menjadi penyebab
kematian dan kesakitan terbesar
• Tahun 2017: dari sepuluh besar penyakit di Sulawesi Tenggara, 6 diantaranya penyakit menular.
• Kondisi ini menggambarkan bahwa telah terjadi transisi epidemiologi penyakit dari penyakit Menular ke Penyakit Tidak Menular terutama hypertensi dan
Diabetes Melitus
12
Rakontek Kesmas dr. Zuhuddin Kasim
KONDISI HIV-AIDS DAN MALARIA
PROV. SULAWESI TENGGARA
Sebaran Kasus HIV AIDS sampai dengan Tahun Kecenderungan Kasus Malaria (Anual
2017 Paracite Indeks per 100.000 pddk

 Kondisi Kasus HIV – AIDS di Provinsi Sulawesi Tenggara menunjukan Peningkatan dari tahun ke Tahun. Sampai dengan
Tahun 2017 jumlah kasus mencapai 861 kasus dengan penyumbang kasus tertinggi yakni Kendari 257 kasus, Baubau
219 kasus dan Muna 149 kasus dan Buton 90 kasus;
 Kasus Malaria (API per 100.000 pddk) menunjukan penurunan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2015 sebesar 0,49 per
100.000 pddk menjadi 0,28 per 100.000 pddk tahun 2017 13
Rakontek Kesmas dr. Zuhuddin Kasim
KONDISI KASUS TB PARU BTA POSITIF PROV. SULAWESI TENGGARA

Penemuan Kasus menurut Kab/Kota


Tahun 2017
Penanganan Kasus TB

Persentase Penanganan Kasus dan


Tingkat Kesembuhan

Hal yang menarik adalah dari 3951 kasus yang


ditemukan pada tahun 2017, 99% diobati dan yang
sembuh hanya 72,5%. Kondisi ini menjadi hal yang yang
sangat memprihatinkan, oleh karena sebesar 26,% tidak
sembuh dan boleh jadi mereka sudah tidak terpantau.
Sebanyak 26% (1028 kasus) akan menjadi penular
bakteri TB, yang lebih menakutkan lagi bila 1028 kasus
Rakontek Kesmas menjadi MDR (multi 14
dr. Zuhuddin Kasim drugs resitence)
Kecenderungan Penyakit Yang Bisa Dicegah dengan Imunisasi Di
Prov. Sultra
Kecenderungan Kasus Difteri Provinsi Sulawesi Kecenderungan Kasus Campak Provinsi Sulawesi
Tenggara Tenggara

Kecenderungan Kasus AFP Provinsi Sulawesi Tenggara Kecenderungan Kasus Hepatitis Provinsi Sulawesi
Tenggara

15
Rakontek Kesmas dr. Zuhuddin Kasim
CAKUPAN IMUNISASI DASAR LENGKAP
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2015 s.d 2017

2017 2016 2015

Rakontek Kesmas dr. Zuhuddin Kasim


16
CAKUPAN IMUNISASI DASAR LENGKAP
MEENURUT KAB/KOTA TAHUN 2017

17
Rakontek Kesmas dr. Zuhuddin Kasim
BAGAIMANA UPAYA MENURUNKAN STUNTING,
KEMATIAN IBU DAN KEMATIAN BAYI?

PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA MENJADIKAN IMPLEMENTASI PIS-PK :


SPM SESUAI DENGAN PP NOMNOR 2 TAHUN
2018 DAN PERMENKES NOMOR 43 TAHUN 2016 Kunjungan rumah untuk
SEBAGAI DASAR UNTUK PERENCANAAN, Pengumpulan Informasi dan
PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN Pelayanan Kesehatan Keluarga
EVALUASI PELAKSANAAN KINERJA PROGRAM

UHC
Rakontek Kesmas dr. Zuhuddin Kasim
18
SULAWESI TENGGARA

19
Seminar Keperawatan Kepala Dinas Kesehatan Prov. Sultra
Gambaran Indeks Keluarga Sehat Berdasarkan Hasil Pendataan Per
Desember 2017
N KETERANGAN SULTRA NASION
o AL
1 INDEKS KELUARGA 0.127 0.156
SEHAT

2 JUMLAH KEL dgn IKS > 6.843 514.093


0,80
3 TOTAL KELUARGA 53.906 3.291.9
Nasional 79
Provinsi

 3 Kabupaten dengan Indeks tertinggi


yakni Kab Bombana, Kota Kendari dan
Kota baubau;
 3 Kabupaten Terendah yakni Kolaka
Timur, Muna Barat dan Konkep
Cakupan INDIKATOR KELUARGA SEHAT TINGKAT PROPINSI SULAWESI TENGGARA

Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban keluarga 91.9%


Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air bersih 97.4%
Keluarga sudah menjadi anggota JKN 38.9%
Anggota keluarga tidak ada yang merokok *) 49.3%
Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak ditelantarkan 14.3%
Penderita hipertensi yang berobat teratur 22.0%
Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar 10.7%

Pertumbuhan Balita dipantau 73.9%

Bayi mendapatkan ASI Eksklusif 64.6%

Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap *) 89.5%

Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan 70.5%

Keluarga mengikuti program KB *) 17.7%


21
Seminar Keperawatan 00.0% 10.0% Kepala
20.0%Dinas Kesehatan
30.0% Prov. Sultra
40.0% 50.0% 60.0% 70.0% 80.0% 90.0% 100.0%
11 Program Strategis Pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2019

Program Sasaran Strategi

1. Peningkatan Kesehatan Ibu Menurunnya Angka Kematian Peningkatan Kesehatan Ibu dilakukan melalui
Ibu sampai 221 per 100.000 KH Peningkatan Pelayanan Ibu Hamil dan Peningkatan
Tahun 2019 persalinan di Fasyankes. Pelaksanaanya dengan
Strategi Program Indonesia dengan pendekatan
keluarga (PIS-PK)

2. Peningkatan Kesehatan Menurunnya Angka Kematian Upaya peningkatan kesehatan anak melalui
Anak Bayi sampai kurang dari 22 per peningkatan pelayanan neonatal, pelayanan bayi dan
1000 Kelahiran Hidup Tahun pelayanan anak balita. Pelaksanaanya dengan Strategi
2019 Program Indonesia dengan pendekatan keluarga (PIS-
PK)

3. Peningkatan Keadaan Gizi Menurunnya Prenvalensi Peningkatan keadaan gizi dilakukan melalui
Stunting sampai kurang dari pemantauan pertumbuhan, pemberian paket
<30% Tahun 2019 pelayanan gizi dan pemberian paket intervensi gizi
fokus 1000 Hari Pertama Kehidupan, peningkatan
surveilans gizi dan peningkatan kapasitas petugas

22
Rakontek Kesmas dr. Zuhuddin Kasim
11 Program Strategis Pembangunan Kesehatan Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2019
Program Sasaran Strategi

4. Pencegahan dan Menurunnya Prevalensi Tuberclosis Upaya ini dilakukan melalui deteksi TB BTA+ secara
Pengendalian menjadi 214 per 100.000 pddk Tahun aktif, pengobatan dan kunjungan rumah;
Penyakit Menular 2019

Menurunnya kasus malaria Annual Upaya ini dilakukan melalui deteksi kasus malaria,
Paracite Indeks – API sampai <1 Tahun pengobatan, pemberian kulambu bagi daerah endemis
2019 dan kunjungan rumah
Terkendalinya prevalensi HIV pada Upaya ini dilakukan melalui sero survey, pembinaan
populasi dewasa sampai kurang dari pada kelompok-kelompok risiko tinggi dan
0,05% pendampingan konseling keluarga
Peningkatan Cakupan Imunisasi Dasar Upaya ini dilakukan melalui peningkatan kapasitas
Lengkap Minimal 95% Tahun 2019 petugas, perbaikan manajemen pelaporan, penyediaan
logistik logistik imunisasi sesuai kebutuhan
5. Pencegahan Seluruh penderita penyakit tidak menular Upaya ini dalam bentuk deteksi dini dan pemberian
Penyakit Tidak dan Gangguan Jiwa mendapatkan pengobatan sesuai standar melalui strategi PIS-PK
Menular penangangan sesuai standar

23
Rakontek Kesmas dr. Zuhuddin Kasim
11 Program Strategis Pembangunan Kesehatan Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2019
Program Sasaran Strategi

6. Promosi Kesehatan Meningkatnya perilaku Upaya ini dilakukan melalui Gerakan Masyarakat Hidup
dan Pemberdayaan masyarakat hidup sehat Sehat dan Kunjungan Rumah untuk pendampingan keluarga;
Masyarakat sampai 75% Tahun 2019

7. Pembinaan Minimal 80% Desa sudah Upaya ini dilakukan melalui penggerakaan, penguatan lintas
Kesehatan menerapkan Sanitasi Total sektor, masyarakat dan kunjungan rumah
Lingkungan Berbasis Masyarakat (STBM)

8. Peningkatan Seluruh masyarakat miskin Upaya ini dilakukan melalui pengembangan sarana dan
Pelayanan Kesehatan mendapatkan akses prasarana pelayanan kesehatan, pelayanan kesehatan
masyarakat pelayanan kesehatan yang bergerak, pemberian jaminan kesehatan Integrasi dengan
bermutu JKN, akreditasi pelayanan kesehatan serta kunjungan rumah
9. Peningkatan Tersedianya obat dan Upaya ini dalam bentuk edukasi masyarakat tentang
pelayanan perbekalan kefarmasian penggunaan obat, memfasilitasi upaya pemenuhan obat
kefarmasian sesuai dengan kebutuhan sesuai dengan kebutuhan
(95%)

24
Rakontek Kesmas dr. Zuhuddin Kasim
11 Program Strategis Pembangunan Kesehatan Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2019
Program Sasaran Strategi

10. Pengembangan dan Minimal 60% Fasyankes Upaya ini dilakukan melalui pemberian bantuan pendidikan
Pemberdayaan SDM Primer dan Rujukan memiliki dokter spesialis, percepatan pendidikan Nakes (DI – DIII),
Kesehatan SDM Kes sesuai standar Pelatihan Teknis, fasilitasi Kab/Kota untuk penugasan
khusus Nusantara Sehat, Wajib Kerja Dokter Spesialis dan
Program Interensip dokter Indonesia (PIDI)

11. Pemantapan Terwujudnya tata kelola Upaya ini dilakukan melalui Rapat Koordinasi/sinkronisasi
Manajemen manajemen pelayanan Pembangunan Kesehatan antara Pusat,
Pembangunan kesehatan yang good Provinsi/Kabupaten/Kota,
Kesehatan govermance; pengembangan sistem informasi kesehatan satu pintu
(data on line dan e-monev) dan manajemen perencanaan
dan penganggaran terpadu (e-renggar dan e-planning)

25
Rakontek Kesmas dr. Zuhuddin Kasim
Kesimpulan

Pembangunan Kesehatan telah dilaksanakan selama ini, sudah menunjukan keberhasilan yang
mengembirakan, namun perlu peningkatan kinerja semua pihak baik Pemerintah Pusat, Provinsi
terutama Kabupaten/Kota;

Terhadap beberapa indikator derajat kesehatan seperti Kematian Ibu, Kematian Bayi, gizi
buruk dan jumlah Kesakitan baik penyakit menular maupun penyakit tidak menular, masih
relatif tinggi harus diupayakan dengan serius dan berkesinambungan;

Ketersediaan Sumberdaya baik tenaga, sarana dan prasarana maupun pembiayaan, perlu dikelola
dengan baik, akuntabel dan transparan dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat
di Sulawesi Tenggara;

Partisipasi dan pemahaman masyarakat dalam upaya


peningkatan derajat kesehatan masih perlu ditingkatkan;

26
Kadis Kesehatan Prov. Sultra dr. H. Zuhuddin Kasim, MM
Terima kasih

Rakontek Kesmas dr. Zuhuddin Kasim


27

Anda mungkin juga menyukai