Anda di halaman 1dari 30

REFERENSI ARTIKEL

REHABILITASI MEDIK PARKINSON

Oleh :
Mahardika Friyatama G99152027
Ema Novalia Dewi KS G99152028
Umi Hani’ Vismayanti L G99152029
Amirul Zakiya Bravery G99151053
Sausan Hana Maharani G99151054
M. Ardianto Prakosa G99151055
Blandina A.R.R G99151056
Ridwan Fauzi G99151057


Pembimbing :
Dr. dr. Noer Rachma, SpKFR
PENDAHULUAN

Penyakit Parkinson Di Indonesia , diperkirakan


Penyakit Parkinson terjadi
merupakan penyakit neuro ada sekitar 200.000-
di seluruh dunia, rata-rata
degeneratif ke 2 paling 400.000 penderita. Rata-
menyerang penderita pada
sering dijumpai setelah rata usia penderita di atas
usia 65 tahun
penyakit Alzheimer 50 tahun
DEFINISI
× Penyakit Parkinson (Parkinson Disease)
adalah suatu penyakit degeneratif pada
sistem saraf (neurodegenerative) yang
bersifat progressive, ditandai dengan
ketidakteraturan pergerakan (movement
disorder), tremor pada saat istirahat,
kesulitan pada saat memulai pergerakan,
dan kekakuan otot.
× Parkinsonisme adalah suatu sindrom yang
ditandai oleh tremor waktu istirahat,
rigiditas, bradikinesia, dan hilangnya
refleks postural akibat penurunan kadar
dopamine dengan berbagai macam sebab.
Sindrom ini sering disebut sebagai Sindrom
Parkinson.
ETIOLOGI PARKINSON

Faktor
Trauma
Usia Genetik Lingkunga Ras
kepala
n
orang kulit putih > kulit Cedera kranio
Insiden meningkat Xenobiotik
berwarna hitam serebral
dari 10 per 10.000
Penelitian
penduduk pada menunjukkan adanya
usia 50 sampai mutasi genetik yang
200 dari 10.000 berperan pada
penduduk pada penyakit parkinson
usia 80 tahun
Pekerjaan

Infeksi
PATOFISIOLOGI PARKINSON
menghasilkan
hilangnya semua fungsi kelambatan gerak
neuron berisi (bradikinesia),
dopamin dalam neuron di kelambatan bicara,
substansia nigra sistem saraf dan berfikir
dan nukleus
berpigmen pusat menurun (bradifrenia), tremor
lainnya dan kekakuan
(rigiditas)

menyebabkan
penurunan
dopamin dalam produksi
saraf terminal dopamin
traktus
nigrostriatal menurun

mengacaukan sel-sel
keseimbangan neuron di
normal antara substansia
neurotransmitt nigra pars
er dopamin kompakta
dan asetil kolin mengalami
degenerasi
• Jenis ini bisa didapat pada penyakit Wilson (degenerasi hepato-lentikularis), Parkinson
plus
hidrosefalus normotensif, sindrom Shy-drager, degenerasi striatonigral, atropi palidal
(parkinsonismus juvenilis)
• Dapat disebabkan pasca ensefalitis virus, pasca infeksi lain: tuberkulosis, sifilis Sekunder
meningovaskuler, iatrogenik atau drug induced
• Sering dijumpai dalam praktek sehari-hari dan kronis, tetapi penyebabnya belum Primer
jelas.
KLASIFIKASI PARKINSON
MANIFESTASI KLINIS

× Tremor
 Tremor disebabkan karena kontraksi yang berganti ganti secara teratur
(empat sampai enam siklus perdetik) dari otot otot antagonis. Tremor makin
bertambah jika pasien lelah dan mengalami ketegangan emosi.
• Rigiditas
 Rigiditas selalu ada pada pasien Parkinson yaitu dengan meningkatnya
tonus otot, baik otot fleksor maupun ekstensor berkontraksi dengan kuat.
Regiditas nampak pada wajah sehingga wajah seperti topeng karena terbatasnya
mimik, kedip mata menjadi jarang, sikap tubuh menjadi agak membungkuk,
lengan dan tungkai berada pada keadaan fleksi ringan, jalan dengan langkah kecil
kecil.
× Bradikinesia
 Gerakan volunter menjadi lamban sehingga gerak asosiatif menjadi berkurang misalnya:
sulit bangun dari kursi, sulit mulai berjalan, lamban mengenakan pakaian atau mengkancingkan
baju, lambat mengambil suatu obyek, bila berbicara gerak bibir dan lidah menjadi lamban
• Hilangnya refleks postural
 Terdapat kegagalan integrasi dari saraf propioseptif dan labirin dan sebagian kecil impuls
dari mata, pada level talamus dan ganglia basalis yang akan mengganggu kewaspadaan posisi
tubuh
× Wajah Parkinson
 Muka menjadi seperti topeng, kedipan mata berkurang, disamping itu kulit muka seperti
berminyak dan ludah sering keluar dari mulut.
× Disfungsi otonom
berkeringat yang berlebihan, air liur banyak (sialorrhea)
• Mikrografia
Bila tangan yang dominan yang terlibat, maka tulisan secara graduasi menjadi kecil dan
rapat.
• Sikap Parkinson
Pada stadium yang lebih lanjut sikap penderita dalam posisi kepala difleksikan ke dada,
bahu membongkok ke depan, punggung melengkung kedepan, dan lengan tidak
melenggang bila berjalan.
× Bicara
pengucapan kata-kata yang monoton dengan volume yang kecil khas pada penyakit
Parkinson
× Gerakan bola mata
Mata kurang berkedip, melirik kearah atas terganggu, konvergensi menjadi sulit, gerak
bola mata menjadi terganggu.
× Refleks glabela
Dilakukan dengan jalan mengetok di daerah glabela berulang-ulang. Pasien
dengan Parkinson tidak dapat mencegah mata berkedip pada tiap ketokan.
Disebut juga sebagai tanda Mayerson’s sign
× Demensia
Demensia relatif sering dijumpai pada penyakit Parkinson
× Depresi
Hal ini dapat terjadi disebabkan kondisi fisik penderita yang mengakibatkan
keadaan yang menyedihkan seperti kehilangan pekerjaan, kehilangan harga
diri dan merasa dikucilkan.
• Magnetik Resonance Imaging (MRI)
• Positron Emission Tomography (PET) Neuroimaging
• Single Photon Emission Computed
Tomography (SPECT)
• Hanya bersifat dukungan pada hasil
klinis, karena tidak memiliki sensitifitas Laboratorium
dan spesifitas yang tinggi untuk
penyakit Parkinson
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSIS

13

Kriteria Hughes

Possible : didapatkan 1 dari


gejala-gejala utama

Probable : didapatkan 2 dari


gejala-gejala utama

Definite : didapatkan 3 dari


gejala-gejala utama
PENATALAKSANAAN
× Obat Dopaminergik Sentral
× Agonis Dopamin
Beberapa zat kimia memiliki sifat
dopaminergik, dengan mekanisme kerja
merangsang reseptor dopaminergik sentral.
Obat yang termasuk golongan ini ialah :
apomorfin, piribedil, bromokriptin dan
pergolin
× Antikolinergik
× Antikolinergik merupakan obat alternatif levodopa dalam
pengobatan Parkinsonisme. Prototip kelompok ini ialah
triheksifenidil. Termasuk dalam kelompok ini ialah :
biperiden, prosiklidin, benztropin, dan antihistamin
dengan efek antikolinergik difenhidramin dan
etopropazin.
× Dasar kerja obat ini adalah mengurangi aktivitas
kolinergik yang berlebihan di ganglia basal.
× Obat Dopamino-Antikolinergik
× Amantadin
× Amantadin diduga meningkatkan aktivitas
dopaminergik serta menghambat aktivitas
kolinergik di korpus striatum
× Antidepresi trisiklik
× Impiramin atau amitriptilin yang digunakan
tersendiri efek anti Parkinsonnya kecil sekali, tetapi
bila dikombinasi dengan antikolinergik dapat sangat
bermanfaat
× Penghambat Monoamine Oksidase- B (Mao-B)
× Selegilin
× Selegilin merupakan penghambat MAO-B yang
relative spesifik. Saat ini dikenal dua bentuk
penghambat MAO, tipe A yang terutama
berhubungan dengan deaminasi oksidatif
norepinefrin dan serotonin, tipe B yang
memperlihatkan aktivitas terutama pada dopamin.
Terapi Rehab Medik
Tujuan Rehab Medik
Tujuan rehabilitasi medik adalah untuk meningkatkan kualitas
hidup penderita dan menghambat bertambah beratnya gejala
penyakit serta mengatasi masalah-masalah sebagai berikut :
× Abnormalitas gerakan
× Kecenderungan postur tubuh yang salah
× Gejala otonom
× Gangguan perawatan diri ( Activity of Daily Living –
ADL )
× Perubahan psikologik
Terapi fisik : ROM ( range of motion )
Terapi okupasi
Terapi wicara
Psikoterapi
Terapi sosial medik
Orthotik Prosthetik
Terapi Fisik
× Peregangan
× Koreksi postur tubuh
× Latihan koordinasi
× Latihan jalan ( gait training )
× Latihan buli-buli dan rectum
× Latihan kebugaran kardiopulmonar
× Edukasi dan program latihan di rumah
Terapi okupasi

× Memberikan program yang ditujukan


terutama dalam hal pelaksanaan aktivitas
kehidupan sehari-hari
Terapi wicara
× Membantu penderita Parkinson dengan
memberikan program latihan pernapasan
diafragma , evaluasi menelan, latihan
disartria , latihan bernapas dalam sebelum
bicara. Latihan ini dapat membantu
memperbaiki volume berbicara , irama dan
artikulasi.
Psikoterapi

× Membuat program dengan melakukan


intervensi psikoterapi setelah melakukan
asesmen mengenai fungsi kognitif ,
kepribadian , status mental ,keluarga dan
perilaku.
Terapi sosial medik

× Berperan dalam melakukan asesmen


dampak psikososial lingkungan dan
finansial , untuk maksud tersebut perlu
dilakukan kunjungan rumah/ lingkungan
tempat bekerja.
Orthotik Prosthetik

× Dapat membantu penderita Parkinson yang


mengalami ketidakstabilan postural ,
dengan membuatkan alat Bantu jalan
seperti tongkat atau walker.
PROGNOSIS
Obat-obatan yang ada sekarang hanya menekan gejala-gejala
parkinson, sedangkan perjalanan penyakit itu belum bisa
dihentikan sampai saat ini.
KASIH

Anda mungkin juga menyukai