BLKL Kel 2
BLKL Kel 2
First Topic
Second Topic
Lisa Permatasari (112110122)
Kondisi Sesudah Deregulasi
Rina Mahfudoh (112110130)
Third Topic
Aprilia Putri (112110409) Kondisi Saat Krisis Ekonomi Mulai Akhir
1990-an
Siti Rofikoh (112211553)
Fourth Topic
Fungsi utama
2 perbankan pada 2.Memberikan jasa-jasa keuangan kepada perusahaan-perusahaan
masa setelah besar.
Kebijakan Deregulasi
Ciri-ciri kondisi perbankan pada masa sebelum deregulasi sudah tidak dapat ditemui
lagi pada masa setelah deregulasi sehingga pada masa setelah deregulasi ini perbankan di
Indonesia mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1 2
1 Peraturan yang Jumlah bank 5
memberikan swasta banyak
kepastian hukum bertambah Mobilisasi dana
2 melalui sektor
perbankan yang
3 4 semakin besar
Tingkat Kepercayaan
persaingan bank masyarakat terhadap
yang semakin kuat bank yang meningkat
Kondisi Saat Krisis Ekonomi
Home Topic 1 Topic 2 Mulai Akhir 1990-an Topic 4
1
Deregulasi di atas ternyata kurang diimbangi dengan
manajemen risiko perbankan yang baik. Perkembangan
2 perbankan yang cukup pesat pada masa setelah deregulasi
ternyata tidak berlangsung cukup lama untuk dapat
mengangkat Indonesia menjadi negara dengan tingkat
3 kesejahteraan yang sama dengan negara-negara lain di
Asia Tenggara.
4
Kondisi Saat Krisis Ekonomi
Home Topic 1 Topic 2 Mulai Akhir 1990-an Topic 4
2 1
Tingkat kepercayaan masyarakat dalam dan
luar negeri terhadap perbankan di Indonesia
menurun drastis 4 Adanya spread negatif
3
2 Sebagian besar bank dalam
keadaan tidak sehat
4 5 Jumlah bank menurun.
1 Krisis pecah karena terdapat ketidak seimbangan antara kebutuhan akan valas dalam jangka
pendek dengan jumlah devisa yang tersedia, yang menyebabkan nilai dollar AS
melambung dan tidak terbendung. Sebab itu tindakan yang harus segera didahulukan untuk
2 mengatasi krisis ekonomi ini adalah pemecahan masalah utang swasta luar negeri,
membenahi kinerja perbankan nasional, mengembalikan kepercayaan masyarakat dalam dan
luar negeri terhadap kemampuan ekonomi Indonesia, menstabilkan nilai tukar rupiah pada
tingkat yang nyata, dan tidak kalah penting adalah mengembalikan stabilitas social dan politik.
3 Menurut IMF, krisis ekonomi yang berkepanjangan di Indonesia disebabkan karena
pemerintah baru meminta bantuan IMF setelah rupiah sudah sangat terdepresiasi. Strategi
pemulihan IMF dalam garis besarnya adalah mengembalikan kepercayaan pada mata uang,
4 yaitu dengan membuat mata uang itu sendiri menarik.
Kondisi Saat Krisis Ekonomi
Home Topic 1 Topic 2 Mulai Akhir 1990-an
Topic 4
1 Imbas dari kemerosotan nilai tukar rupiah yang tajam secara umum sudah kita ketahui:
Kesulitan menutup APBN, harga telur/ayam naik, utang luar negeri dalam rupiah melonjak,
harga BBM/tarif listrik naik, tarif angkutan naik, perusahaan tutup atau mengurangi
2 produksinya karena tidak bisa menjual barangnya dan beban utang yang tinggi, toko sepi,
PHK di mana-mana, investasi menurun karena impor barang modal menjadi mahal, biaya
sekolah di luar negeri melonjak.
3
Sebagai dampak dari krisis ekonomi yang berkepanjangan ini, pada Oktober 1998 ini
jumlah keluarga miskin diperkirakan meningkat menjadi 7,5 juta, sehingga perlu
4 dilancarkan program program untuk menunjang mereka yang dikenal sebagai social
safety net.
Kondisi Terakhir
Home Topic 1 Topic 2 Topic 3 Perbankan
2.Serangkaian rencana dan komitmen pemerintah. DPR, dan Bank Indonesia untuk
membentuk atau menyusun lembaga pengawas perbankan yang independent.
5. Pembentukan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998
sebagai salah satu upaya pemerintah untuk menciptakan rasa aman bagi nasabah penyimpan, meningkatkan
kepercayaan masyarakat kepada bank serta menjaga stabilitas sistem perbankan.
6.Operasionalisasi Forum Stabilitas Sistem Keuangan (FSSK) yang dibentuk oleh Bank Indonesia
bersama Departemen Keuangan dan LPS.
7. Terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan Undang Undang Nomor 21 Tahun 2011
tentang Otoritas Jasa Keuangan. OJK mempunyai fungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan
pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan