Anda di halaman 1dari 13

Home Topic 1 Topic 2 Topic 3 Topic 4

Kondisi Perbankan Indonesia sebelum dan sesudah Deregulasi


dan Krisis moneter 1997-1998

First Topic

Kondisi Sebelum Deregulasi

Second Topic
Lisa Permatasari (112110122)
Kondisi Sesudah Deregulasi
Rina Mahfudoh (112110130)
Third Topic
Aprilia Putri (112110409) Kondisi Saat Krisis Ekonomi Mulai Akhir
1990-an
Siti Rofikoh (112211553)
Fourth Topic

Kondisi Terakhir Perbankan


Kondisi Sebelum
Home Deregulasi Topic 2 Topic 3 Topic 4

Sebelum Deregulasi Perbankan untuk Penguasa


1
Perbankan pada masa ini sangat dipengaruhi oleh
berbagai kepentingan ekonomi dari politik
2 dari penguasa, yang dalam hal ini adalah pemerintah.
Pada masa kolonial kegiatan perbankan di
wilayah Hindia Belanda ini terutama diarahkan untuk
melayani kegiatan usaha dari
3 perusahaan-perusahaan besar milik kolonial di
wilayah jajahannya sera membantu administrasi
anggaran milik pemerintah
Kondisi Sebelum
Home Deregulasi Topic 2 Topic 3 Topic 4

1 1. Memobilasi dana dari investor untuk membiayai kebutuhan dana investasi


dan modal kerja perusahaan-perusahaan besar milik pemerintah dan swasta.

Fungsi utama
2 perbankan pada 2.Memberikan jasa-jasa keuangan kepada perusahaan-perusahaan
masa setelah besar.

kemerdekaan 3.Mengadministrasikan anggaran pemerintah untuk membiayai


kegiatan pemerintah.
3
4.Menyalurkan dana anggaran untuk membiayai program dan proyek
pada sektor sektor yang ingin dikembangkan oleh pemerintah.
Kondisi Sebelum
Home Deregulasi Topic 2 Topic 3 Topic 4

Mobilisasi Dana Masyarakat Seluas-luasnya


1
Bank-bank yang ada tidak secara tegas diarahkan untuk
memobilisasikan dana seluas- luasnya dari seluruh anggota masyarakat,
2 dan juga tidak diarahkan untuk mengembangkan perekonomian rakyat
seluas-luasnya. Kebijakan yang terkait dengan sektor perbankan hanya
ditekankan pada kegiatan usaha-usaha besar dan program-program
pemerintah Selain karena pola kebijakan otoritas moneter pada waktu
itu yang belum mementingkan mobilisasi dana dari masyarakat luas,
3 keadaan di atas juga disebabkan oleh belum adanya perangkat
peraturan dan perundang-undangan yang secara khusus mengatur dunia
perbankan
Kondisi Sesudah
Home Topic 1 Topic 3 Topic 4
Deregulasi

Kebijakan Deregulasi

1 Tingkat inflasi yang tinggi serta kondisi makroekonomi secara


umum yang tidak bagus terjadi
bersamaan dengan kondisi perbankan yang tidak dapat
memobilisasikan dana dengan baik
2
Untuk mengatasi situasi yang serba tidak menguntungkan ini
cara yang ditempuh pemerintah pada waktu itu adalah dengan
melakukan serangkaian kebijakan berupa deregulasi di sektor riil
dan di sektor moneter .Meskipun istilah yang digunakan adalah
'deregulasi, tidak berarti bahwa perubahan yang dilakukan
sepenuhnya berupa pengurangan pembatasan atau pengaturan di
dunia perbankan.
Kondisi Sesudah
Home Topic 1 Deregulasi Topic 3 Topic 4

Ciri-ciri kondisi perbankan pada masa sebelum deregulasi sudah tidak dapat ditemui
lagi pada masa setelah deregulasi sehingga pada masa setelah deregulasi ini perbankan di
Indonesia mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1 2
1 Peraturan yang Jumlah bank 5
memberikan swasta banyak
kepastian hukum bertambah Mobilisasi dana
2 melalui sektor
perbankan yang
3 4 semakin besar
Tingkat Kepercayaan
persaingan bank masyarakat terhadap
yang semakin kuat bank yang meningkat
Kondisi Saat Krisis Ekonomi
Home Topic 1 Topic 2 Mulai Akhir 1990-an Topic 4

1
Deregulasi di atas ternyata kurang diimbangi dengan
manajemen risiko perbankan yang baik. Perkembangan
2 perbankan yang cukup pesat pada masa setelah deregulasi
ternyata tidak berlangsung cukup lama untuk dapat
mengangkat Indonesia menjadi negara dengan tingkat
3 kesejahteraan yang sama dengan negara-negara lain di
Asia Tenggara.
4
Kondisi Saat Krisis Ekonomi
Home Topic 1 Topic 2 Mulai Akhir 1990-an Topic 4

Krisis ekonomi yang


pada awalnya hanya dipandang sebagat krisis moneter ini banyak menyebabkan perubahan
dalam kondisi perbankan di Indonesia sehingga kondisinya saat ini adalah sebagai berikut :
1

2 1
Tingkat kepercayaan masyarakat dalam dan
luar negeri terhadap perbankan di Indonesia
menurun drastis 4 Adanya spread negatif
3
2 Sebagian besar bank dalam
keadaan tidak sehat
4 5 Jumlah bank menurun.

Munculnya penggunaan peraturan


3
perundangan yang baru
Kondisi Saat Krisis Ekonomi
Home Topic 1 Topic 2 Mulai Akhir 1990-an Topic 4

Program Reformasi Ekonomi IMF

1 Krisis pecah karena terdapat ketidak seimbangan antara kebutuhan akan valas dalam jangka
pendek dengan jumlah devisa yang tersedia, yang menyebabkan nilai dollar AS
melambung dan tidak terbendung. Sebab itu tindakan yang harus segera didahulukan untuk
2 mengatasi krisis ekonomi ini adalah pemecahan masalah utang swasta luar negeri,
membenahi kinerja perbankan nasional, mengembalikan kepercayaan masyarakat dalam dan
luar negeri terhadap kemampuan ekonomi Indonesia, menstabilkan nilai tukar rupiah pada
tingkat yang nyata, dan tidak kalah penting adalah mengembalikan stabilitas social dan politik.
3 Menurut IMF, krisis ekonomi yang berkepanjangan di Indonesia disebabkan karena
pemerintah baru meminta bantuan IMF setelah rupiah sudah sangat terdepresiasi. Strategi
pemulihan IMF dalam garis besarnya adalah mengembalikan kepercayaan pada mata uang,
4 yaitu dengan membuat mata uang itu sendiri menarik.
Kondisi Saat Krisis Ekonomi
Home Topic 1 Topic 2 Mulai Akhir 1990-an
Topic 4

Dampak dari Krisis

1 Imbas dari kemerosotan nilai tukar rupiah yang tajam secara umum sudah kita ketahui:
Kesulitan menutup APBN, harga telur/ayam naik, utang luar negeri dalam rupiah melonjak,
harga BBM/tarif listrik naik, tarif angkutan naik, perusahaan tutup atau mengurangi
2 produksinya karena tidak bisa menjual barangnya dan beban utang yang tinggi, toko sepi,
PHK di mana-mana, investasi menurun karena impor barang modal menjadi mahal, biaya
sekolah di luar negeri melonjak.
3
Sebagai dampak dari krisis ekonomi yang berkepanjangan ini, pada Oktober 1998 ini
jumlah keluarga miskin diperkirakan meningkat menjadi 7,5 juta, sehingga perlu
4 dilancarkan program program untuk menunjang mereka yang dikenal sebagai social
safety net.
Kondisi Terakhir
Home Topic 1 Topic 2 Topic 3 Perbankan

Beberapa hal penting menandai kondisi terakhir sektor


perbankan di Indonesia, antara lain:

1. Selesainya penyusunan Arsitektur Perbankan Indonesia (API).

2.Serangkaian rencana dan komitmen pemerintah. DPR, dan Bank Indonesia untuk
membentuk atau menyusun lembaga pengawas perbankan yang independent.

3. Kinerja perbankan yang lebih menunjukkan kondisi masa peralihan


atau awal masa pemulihan dari krisis ekonomi ke arah yang lebih baik.

4. Peluncuran konsep permodalan baru berupa Basel II yang merupakan hasil


penyempurnaan atas The 1988 Basel Capital Accord (Basel 1) Basel II memberikan
kerangka perhitungan modal yang bersifat lebih sensitif terhadap risiko serta
memberikan insentif terhadap peningkatan kualitas penerapan manajemen risiko di bank
Kondisi Terakhir
Home Topic 1 Topic 2 Topic 3 Perbankan

5. Pembentukan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998
sebagai salah satu upaya pemerintah untuk menciptakan rasa aman bagi nasabah penyimpan, meningkatkan
kepercayaan masyarakat kepada bank serta menjaga stabilitas sistem perbankan.

6.Operasionalisasi Forum Stabilitas Sistem Keuangan (FSSK) yang dibentuk oleh Bank Indonesia
bersama Departemen Keuangan dan LPS.

7. Terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan Undang Undang Nomor 21 Tahun 2011
tentang Otoritas Jasa Keuangan. OJK mempunyai fungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan
pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan

8. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian Keuangan dengan


Bank Indonesia, OJK serta LPS tentang Forum Koordinasi Sistem Stabilitas Keuangan (FKSSK)
pada tanggal 1 Oktober 2012 MoU ini bertujuan untuk menjaga sistem stabilitas keuangan dalam
menghadapi kemungkinan adanya ancaman krisis global FKSSK berfungsi sebagai wadah untuk
mengoordinasikan perkembangan sistem keuangan
Thankyou,
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai