Anda di halaman 1dari 11

Fisiologi Pascapanen

Kelompok 6
Kerusakan Fisiologis
Nama :
1. Hermawan : 20011014040
2. Mulyati : 20011014047
3. Aris Suhendra : 20011014034
4. Ade Zaenal Lutfi Nasution : 20011014019
Pendahuluan
Cabai merah (Capsicum annum L.) merupakan komoditas agribisnis yang besar pengaruhnya
terhadap dinamika perekonomian nasional sehingga dimasukkan dalam jajaran komoditas
penyumbang inflasi yang terjadi setiap tahun. Umumnya permintaan cabai merah sangat sensitif
terhadap perubahan kesegaran produk yang mana sifat cabai merah umumnya relatif cepat busuk
sehingga petani dan pedagang tidak mampu menahan penjualannya terlalu lama. Untuk menjaga
dan mempertahankan kualitas hasil pertanian seperti halnya cabai merah, diperlukan cara panen dan
penanganan pascapanen sesuai teknik yang baik.
 Morfologi Tanaman Cabai :
 Sistem perakaran tanaman cabai agak menyebar, panjangnya berkisar 25-35 cm
 Bentuk batang cabai melingkar, tegak lurus berdiameter 1.5-3.0 cm, berkayu dan berwarna coklat kehijauan
 Bunga tanaman cabai berbentuk terompet kecil, umumnya bunga cabai berwarna putih, tetapi ada juga yang
berwarna ungu
 Daun cabai pada umumnya hijau muda sampai hijau gelap tergantung varietasnya, daun cabai ditopang oleh
tangkai daun mempunyai tulang daun menyirip
 Bijinya tertutup oleh bakal buah sehingga termasuk dalam golongan tumbuhan berbiji tertutup
Pembahasan
● Panen
● Pemanenan adalah kegiatan akhir dari pertanaman
dan merupakan faktor penentu untuk proses
selanjutnya. Pemanenan dan penanganan cabai
merah perlu dilakukan dengan hati-hati untuk
mempertahankan mutu.
● Kriteria cabai yang siap dipanen yakni bentuknya
utuh, padat, berwarna merah tua mengkilat (90%
masak). Karena pada stadia merah inilah tingkat
kepedasannya tinggi, sesuai dengan permintaan
pasar dan konsumen. Jika pemanenan buah cabai
merah terlalu muda akan mengakibatkan buah
mudah layu, penyusutan beratnya tinggi, tidak
tahan simpan dan kurang tahan mengalami
goncangan sewaktu pengangkutan.
Proses Penanganan pascapanen cabai merah :

01 02
SORTASI CURING

03 04
PENYIMPANAN PENGEMASAN
Tujuan
sortasi dan grading dilakukan untuk
Sortasi memisahkan buah cabai merah yang
sehat, bentuk normal dan baik.

Curing bertujuan untuk memaksimalkan


Curing pembentukan dan penstabilan warna cabai merah
sebelum dikeringkan

Penyimpanan Penyimpanan pda suhu dingin dengan menggunakan


refrigerator (lemari pendingin) dinilai lebih mudah
dibandingkan dengan cara pendinginan lainnya.

Pengemasan Pengemasan adalah suatu fasilitas perlakuan sebelum


pemasaran dan dapat mencegah kerusakan.
Pengertian Kerusakan Fisiologis
Kerusakan fisiologis adalah kerusakan jaringan yang tidak disebabkan
oleh serangan patogen atau oleh kerusakan mekanis. Kerusakan ini dapat
berkembang sebagai respon terhadap keadaan lingkungan yang kurang
menguntungkan terutama terhadap suhu atau defisiensi zat makanan
selama pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
kerusakan yang terjadi pada cabai yaitu kerusakan fisiologis.
Kerusakan fisiologis ini terjadi akibat kondisi cabai itu sendiri karena
setelah pemetikan buah cabai akan layu karena mengalami respirasi.
Meningkatnya temperatur lingkungan sekitar pemanenan cabai akan
meningkatkan juga laju respirasi pada cabai tersebut sehingga perlu
langsung ditangani setelah panen cabai apabila tidak cabai akan mudah
mengalami kerusakan yang terjadi lebih cepat
Kerusakan fisiologi pada tanaman cabai dapat terjadi baik di negara
maju maupun negara berkembang, tetapi tingkat penanganannya
dan dampaknya bisa berbeda. Berikut adalah perbandingan
kerusakan fisiologi pada tanaman cabai antara negara maju dan negara
berkembang:

 Kerusakan fisiologi pada tanaman cabai di negara maju


Teknologi dan penelitian yang canggih: Negara maju umumnya
memiliki akses yang lebih baik terhadap teknologi pertanian dan
penelitian ilmiah. Hal ini memungkinkan mereka untuk
mengembangkan varietas tanaman yang lebih tahan terhadap
kerusakan fisiologi, seperti varietas cabai yang lebih tahan
terhadap penyakit atau kondisi lingkungan ekstrem.
 Infrastruktur dan fasilitas yang baik
Negara maju seringkali memiliki infrastruktur pertanian yang baik, seperti
sistem irigasi yang modern, pengendalian hama dan penyakit yang efektif,
dan fasilitas penelitian yang memadai. Ini membantu dalam pengendalian
kerusakan fisiologi pada tanaman cabai dan meminimalkan dampaknya
terhadap produksi.Sistem pemantauan dan peringatan dini: Negara maju
sering memiliki sistem pemantauan dan peringatan dini yang efisien untuk
mengidentifikasi kerusakan fisiologi pada tanaman cabai secara cepat.
Dengan demikian, langkah-langkah pencegahan dan intervensi dapat
diambil dengan lebih efektif, mengurangi kerugian produksi.
 Kerusakan fisiologi pada tanaman cabai di negara berkembang
Kurangnya akses terhadap teknologi dan penelitian: Negara berkembang mungkin
menghadapi tantangan dalam mengakses teknologi pertanian canggih dan penelitian
terkini. Hal ini dapat menyulitkan pengembangan varietas tanaman yang tahan terhadap
kerusakan fisiologi. Selain itu, kurangnya pengetahuan dan kesadaran tentang praktik
pertanian modern juga dapat memperburuk situasi.
 Keterbatasan infrastruktur dan fasilitas
Negara berkembang seringkali menghadapi kendala dalam hal infrastruktur
pertanian, termasuk sistem irigasi yang terbatas, kurangnya fasilitas pemrosesan
dan penyimpanan yang memadai, dan keterbatasan dalam pemantauan dan
pengendalian hama dan penyakit. Ini dapat menyebabkan penyebaran kerusakan
fisiologi pada tanaman cabai dan meningkatkan kerugian produksi.

 Ketergantungan pada pertanian tradisional:

Beberapa negara berkembang masih mengandalkan pertanian tradisional, di mana


praktik-praktik yang kurang efisien dan kurang berkelanjutan sering digunakan.
Ini dapat meningkatkan risiko kerusakan fisiologi pada tanaman cabai karena
kurangnya penggunaan praktik pertanian modern yang dapat membantu
mengurangi kerusakan.
Kerusakan Fisiologis Pada Cabai yang
mengalami respirasi

Respirasi merupakan suatu proses metabolik yang dapat


dijadikan indikator terjadinya perubahan kimia dan fisik dari
buah-buahan yang tersimpan sekaligus dapat menggambarkan
perubahan mutu buah tersebut.
KESIMPUL
AN
Menurunya mutu cabai dapat disebabkan oleh
faktor fisiologi yang mudah rusak yaitu kandungan
airnya yang tinggi mencapai 90,09 persen, dan
kulitnya yang tipis sehingga mudah diserang oleh
mikroba. Kandungan air yang tinggi ini berakibat
evapotranspirasi tetap berlangsung sehingga cabai
lebih cepat keriput, lebih cepat matang (ripening)
dan segera diikuti oleh proses senescense.

Anda mungkin juga menyukai