Anda di halaman 1dari 24

Mengenal dan Mengatasi Kendala-Kendala

Saat Presentasi

MODUL 5
Untuk memiliki keterampilan
Presentasi, seorang
pembicara/presenter perlu
memahami kendala-kendala
ketika berbicara atau melakukan
presentasi.

Dengan mengenali masalah,


presenter akan lebih mampu
menghadapi berbagai kendala
yang terjadi di lapangan.
3

Faktor-Faktor Yang Menghambat Keterampilan


Berbicara

Hambatan Internal
01 Hambatan internal adalah hambatan
yang muncul dalam diri pembicara.

Hambatan Eksternal
02 Hambatan eksternal adalah
hambatan yang datang dari luar
pembicara.
4

Hambatan Internal

Hambatan yang bersifat Hambatan yang bersifat


fisik mental atau psikis Hambatan lain-lain

• Hambatan mental yang temporer


atau sifatnya sementara (rasa • Kegiatan penguasaan kaidah
• Ketidaksempurnaan pada takut, malu, ragu) yaitu tata bunyi
alat ucap manusia • Hambatan mental yang bersifat • Kurangnya pengalaman dalam
• Kondisi fisik kurang sehat laten (ada 4 jenis yaitu: hal berbicara
1. tipe penggelisah, 2. tipe ehm
• Kesalahan dalam vokalis yaitu secara artikulasi • Kurangnya perhatian pada
mengambil postur dan ditandai oleh bergetar tidaknya tugas yang diemban di bidang
posisi tubuh hambatan dalam saluran udara, berbicara
3. tipe penggumam, 4. tipe tuna • Kebiasaan yang kurang baik
gairah)
5

Hambatan Eksternal
Hambatan yang berupa suara

• bisa berasal dari dalam ruang atau dari luar ruang.

Hambatan yang berupa gerak

• sering terjadi dalam berbicara informal contohnya di dalam bus kota, kereta, atau pesawat

Hambatan yang berupa cahaya

• dapat terjadi ketika pembicaraan dilakukan malam hari atau ruang yang gelap tanpa
pencahayaan

Hambatan yang berupa jarak


• misalnya pendengar atau pembicara tidak memperdulikan pentingnya pengaturan jarak bicara
antara pembicara dengan pendengar. Jika pembicara terlalu jauh jaraknya dengan pendengar
maka akan kurang terdengar informasi yang disampaikan si pembicara.
6

Hal-hal yang Dapat Menanggulangi Hambatan Berbicara

• Pembicara harus
• Banyak berlatih dan terus • Ketika akan berbicara di
menggunakan kelafalan
berusaha muka umum, pembicara
yang jelas
• Harus menguatkan harus menguasai isi dari
• Pembicara harus percaya diri, berfikiran bahan bacaan
menggunakan intonasi positif dan tidak takut • Harus menggunakan
yang tepat salah. ekspresi yang sesuai dan
gerak tubuh yang tepat.
Mengenali Masalah Ketika Presentasi

Melupakan Meredupnya Tidak Menguasai Tidak Menguasai


Potensi Diri Kepercayaan Diri Materi Khalayak

Setiap orang punya Kunci sukses presentasi, Dengan menguasai materi, Untuk bisa menguasai
potensi, maka jangan salah satunya adalah pesan yang ingin khalayak, kekuatan ada di
pernah membatasi memupuk kepercayaan disampaikan dapat diterima tangan si pembicara itu
talenta yang ada dalam diri. baik oleh publik. sendiri.
diri. Pahamilah bahwa tak perlu Jangan curiga dengan
Sadari kemampuan diri menjadi orang sempurna audience, jika ada yang tidak
serta batasan untuk sukses berbicara di mendengarkan, fokus saja
kemampuan yang ada depan umum. pada mereka yang
pada diri. mendengar.

https://lifestyle.kompas.com/read/2010/10/04/1417597/4.kendala.quotpublic.speakingquot.?page=all
MENGENAL TIPE AUDIENS
1. The Sheep
• Tipe audiens ini fokus mendengarkan
apa yang dikatakan oleh pembicara dan
sangat menanti jawaban dari pembicara
• Mereka berharap dapat mengerti
pembahasan dari materi yang
disampaikan dan bersedia berdiskusi
dengan pembawa materi
• Tipe ini harus diberikan arahan yang
jelas karena mereka tidak suka
menunjukkan kemandirian dan
kreativitas.
MENGENAL TIPE AUDIENS
2. The Hotshot
• Tipe audiens ini adalah audiens yang
percaya diri dan nyaman dalam mengikuti
acara atau materi yang disampaikan
• Mereka adalah orang-orang yang suka
belajar dan berdiskusi
• Tipe ini adalah pembelajar yang cepat dan
akan memberikan pertanyaan yang
menantang agar mereka dapat memahami
lebih dalam
• Jika pemateri / pembicara tidak memenuhi
harapan mereka sebagai peserta, mereka
akan memberikan masukan / complain
MENGENAL TIPE AUDIENS

3. The Clown
• Tipe audiens ini suka berinteraksi sosial
• Mereka akan banyak bertanya dan
memberikan komentar
• Tipe ini menyukai diskusi dan tugas-
tugas
• Mereka mudah dimotivasi hanya
dengan cara memberikan sedikit
perhatian kepada mereka
MENGENAL TIPE AUDIENS

4. The Sniper
• Tipe audiens ini sering disebut egois
• Mereka mencari kesempatan yang tepat
untuk mengkritik atau hanya sekadar
menunjukkan keahlian mereka di acara
tersebut.
MENGENAL TIPE AUDIENS
5. The Unwanted Panelist
• Tipe audiens ini seringkali mencoba
memperpanjang pembahasan dengan
menceritakan pengalaman mereka, hal ini
sengaja dilakukan untuk memperoleh
respect
• Mereka seringkali menjadi yang pertama
menjawab pertanyaan dengan penjelasan
yang panjang sehingga audiens lainnya
menganggap peserta ini sangat
mengganggu
13

Mengenali Gaya Berbicara

Gaya berbicara seseorang adalah cerminan kepribadian


mereka. Jika si pembicara adalah orang yang percaya
diri, biasanya dia mampu berkomunikasi dengan suara
yang lebih lantang dan lebih antusias.

Pada orang yang berhati-hati atau sering gugup, mereka


akan menggunakan suara yang lebih tenang dan
berkomunikasi dengan lebih lembut.
14

Pembicara Pasif
Mereka lebih cenderung ingin menghindari
interaksi, karena merasa tidak bisa
mempertahankan percakapan.

Apabila mereka tetap harus terlibat dalam


sebuah diskusi, mereka pun lebih cenderung
diam atau pasif di sepanjang percakapan, atau
hanya memberikan sedikit saja kontribusi.

Bagi pembicara pasif, sebagai tips, pilihlah lawan


bicara yang bisa mendukung upayanya dalam
mendengar, dan mengerti tentang dirinya,
15

Pembicara Agresif Mereka ini biasanya ingin mendominasi


percakapan, dan sedapat mungkin mengontrol
semua proses pertukaran informasi.

Berhadapan dengan pembicara yang


menggunakan gaya komunikasi ini, pahami
mengapa mereka lebih mendominasi percakapan,
dan ajaklah mereka memilih lingkungan
mendengarkan yang lebih tenang.

Melakukan diskusi satu lawan satu juga dapat


membantu orang tersebut berkonsentrasi pada
pesan yang disampaikan, sehingga memungkinkan
adanya komunikasi dua arah.
16

Pembicara yang
Asertif
Pembicara model ini akan terlibat
sepenuhnya dalam percakapan dengan
menggunakan berbagai strategi proaktif dan
positif, untuk mengatasi masalah dalam
komunikasi.
17

Gaya Gaya mendengar ini sangat bergantung pada


alasan seseorang mendengarkan di suatu
Mendengar kelompok atau pada orang tertentu.

Berorientasi mereka akan fokus untuk mendengarkan isi percakapan, seperti ‘apa’ atau ‘mengapa’
01 pada konten yang ada di dalam percakapan. Sebagian besar interaksi Anda merupakan diskusi
umum, dimana seringkali terjadi perubahan topik dan lawan komunikasi.

mereka ini fokus mendengarkan seseorang dengan tujuan mengetahui latar belakang
Berorientasi orang tersebut dengan lebih baik. Kita akan lebih sering menggunakan gaya mendengar
pada orang / seperti ini ketika bertemu dengan orang-orang baru. Anda mungkin akan lebih banyak

02 lawan bicara mengajukan pertanyaan yang bertujuan membuat Anda lebih dekat dengan lawan bicara
Anda.

fokus mendengar akan lebih dititik beratkan pada rencana tindakan yang akan
Berorientasi dilakukan selama diskusi berlangsung. Jika Anda terlibat dalam komunikasi seperti ini,

03 pada tindakan Akan lebih baik jika Anda meminta semua peserta menuliskan daftar semua keputusan
yang telah dibuat dalam diskusi, atau memberikan catatan hasil diskusi.

https://blog.medel.com/id/kenali-cara-membangun-percakapan-dan-mengatasi-masalah-dalam-berkomunikasi/
18

Mengatasi Rasa Gugup Ketika Berada di atas Panggung

Tarik Napas / Pelatihan Kuasai Materi


Pernapasan Pelajari, pahami, kuasai, dan dalami
Tarik napas dalam dalam, dan topic pembicaraan sebaik mungkin.
lemaskan otot-otot.relaksasi. Lakukan riset data jika perlu sehingga
anda merasa tidak ada yang terlewat
Jeda seputar topic pembicaraan

Jika gugup muncul di tengah- tengah Persiapan: Latihan


pembicaraan, maka jeda (pause) Selain mempelajari materi, persiapan
sejenak, lambatkan bicara anda, tarik juga dilakukan dengan cara berlatih.
nafas, senyum, dan tatap hadirin Latihan akan menambah jam terbang,
yang paling akrab dengan anda. melancarkan penyampaian.
19

Mengatasi Rasa Gugup Ketika Berada di atas Panggung

Relaksi Tubuh
Relax your body ! sempatkan diri untuk
Tertawa
melakukan relaksasi. Misalnya di toilet. Laugh as much as you can ! tertawa
Lakukan olah napas dan akan membunuh gugup sempatkan
stretching(peregangan) otot tangan, nonton stand up comedy atau film lucu
kaki, punggung dan bahu untuk sebelum berangkat ke lokasi.
mengurangi tensi dalam tubuh anda.

Relaksi suara Smile


Relax your Voice. Latih pengucapan vocal Keep smile! Sebelum,saat, dan selama anda
anda dengan mengucapakan vokal A-I-U-E- berbicara usahakan full smile, kecuali ketika
O dengan bulat, cukup keras, mulut terbuka mengatakan hal sedih. Senyum bukan saja
(sesuai dengan huruf yang di ucapkan). merupakan kontak mata terbaik untuk
Lakukan lagi sesaat sebelum tampil berupa menjalin hubungan baik dengan hadirin tapi
“Senam Mulut” mengucapkan A-I-U-E-O juga terapi terhebat untuk membuat anda
tanpa suara. rileks, nyaman, dan lepas.
20

Mengatasi Rasa Gugup Ketika Berada di atas Panggung

Ubah persepsi
Know The Room
Kenali tempat anda berbicara. Meski di antara hadirin banyak yang
Datangi lebih awal, pandang lebih ahli dari anda, ingatlah mereka
seluruh ruangan dan akrabi ruangan datang tanpa persiapan untuk berbicara.
tersebut sehingga anda merasa Andalah yang paling siap, andalah yang
berada di kamar sendiri. semalam melakukan persiapan dan
pendalaman materi. Jadi andalah yang
paling pintar saat ini.
21

Cara Mengatasi Rasa Takut dan Tidak Percaya Diri


Atasi Rasa Takut Kuasai Topik
Sejatinya ketakutan berasal dari pikiran
kita sendiri, maka atasilah segera rasa Menguasai topik pembicaraan memang
takut itu dengan menguasai pikiran dan menjadi salah satu cara ampuh untuk
perasaan sehingga kita mampu menjadi menampilkan kemampuan public speaking
Tuan atas diri sendiri. yang excellence.

Tingkatkan Rasa Percaya Diri Libatkan Audiens Dengan Empati

Ketika kita telah berhasil mengelola Cobalah untuk melibatkan audiens meskipun di
ketakutan yang berada di dalam pikiran dan awal hal ini membutuhkan usaha ekstra, namun
perasaan, maka saat itu juga secara alamiah yang jelas dengan melibatkan audiens secara
rasa percaya diri akan meningkat luar biasa. otomatis mereka akan merasa dianggap “ADA”
Hal ini dikarenakan hormon endorphine disana dan menjadi bagian dari acara yang
dalam tubuh mulai berproduksi dalam sedang berlangsung. Selain itu kita dapat
jumlah yang cukup sehingga meredakan melakukan eye contact secara seimbang untuk
hormon adrenalin yang muncul saat grogi. meningkatkan trust dan ketertarikan Audiens.
22

Cara Mengatasi Rasa Takut dan Tidak Percaya Diri

Pilih dan tentukan topik yang hendak Organisasikan material pidato / presentasi
disampaikan Anda
Perhatikan dan analisis audiens yang akan Pilih kata-kata kunci yang tepat dalam
dihadapi berbicara
Cari sumber-sumber penelitian (ilmiah) Buat introduksi, konklusi dan transisi
pembicaraan Anda dengan tepat dan
terkait pilihan topik
menarik,
Formulasikan point-point dan proporsi
Latih diri Anda,
utama dari tampilan yang diinginkan
Dukung gagasan pada proporsi utama Anda Dan sampaikan materi / gagasan Anda !

Affan Ghiffari dalam buku Fitriana Utami Dewi : Public Speaking Kunci Sukses Bicara di depan Publik –
Teori dan Praktek (2013:99)
23

Cara Mengatasi Alat Bantu yang Justru Mengganggu

Dalam melakukan
presentasi, tentu di
zaman sekarang ini
banyak orang yang Harus pandai untuk tetap
membutuhkan alat menjaga mood dari Memiliki bahan yang Selalu siapkan rencana
bantu seperti LCD, audience. Jangan biarkan tetap cukup untuk cadangan untuk
konsentrasi mereka jadi disampaikan di saat antisipasi hal tersebut
pengeras suara dan pecah, atau justru sampai gangguan multimedia terjadi.
lain sebagainya. pergi meninggalkan terjadi.
ruangan karena terlanjur
kehilangan mood.
24

PRACTISE !!

Anda mungkin juga menyukai