Bimtek Penyusunan LK SKPD 2019
Bimtek Penyusunan LK SKPD 2019
PURBALINGGA
BIMBINGAN
TEKNIS
Penyusunan
LK SKPD
Tahun 2019
PENDAHULUAN
DASAR-DASAR
AKUNTANSI
PEMERINTAHAN
MENGENAL LAPORAN
KEUANGAN PEMERINTAH
MAHIR MENYUSUN
LAPORAN KEUANGAN
PENDAHULUAN
Kapan pengelolaan keuangan bisa disebut sukses
BISAKAH DISEBUT
SUKSES???
BELUM
Pengelolaan keuangan belum sepenuhnya disebut berhasil sampai LKPD dinyatakan
Wajar Tanpa Pengecualaian (WTP) oleh BPK RI
Pentingnya Opini WTP
Good
Governance Kredibilitas
Opini WTP bisa menjadi Opini WTP menunjukkan
indikasi awal bahwa tata bahwa pengelolaan
kelola pemerintahan telah keuangan daerah sudah
dijalankan dengan baik dilakukan dengan kredibel
dan sesuai ketentuan
Insentif Pencapaian
Opini WTP merupakan Terbaik
salah satu Kriteria Utama Opini WTP merupakan
yang digunakan oleh pencapaian tertinggi dalam
Kemenkeu untuk penyajian Laporan
memberikan Dana Insentif Keuangan
Daerah (DID)
① Basis Akuntansi
Basis akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah
adalah basis akrual (accrual basis) sesuai dengan Permendagri Nomor 64 Tahun
2013
KEWAJIBAN - + KREDIT
EKUITAS - + KREDIT
PENDAPATAN - LO - + KREDIT
BEBAN + - DEBET
BELANJA + - DEBET
Persamaan Akuntansi adalah kunci untuk memahami Akuntansi dan Laporan Keuangan
Siklus Akuntansi
Siklus Akuntansi merupakan suatu proses pengolahan data yang terdiri dari urutan
transaksi yang berdasarkan bukti transaksi, sehingga dapat menghasilkan
informasi laporan keuangan.
MENGENAL LAPORAN
KEUANGAN PEMERINTAH
Jenis Laporan Keuangan Pemerintah
① Pendapatan - LRA
Penerimaan oleh Bendahara Umum Negara/Bendahara Umum Daerah atau
oleh entitas pemerintah lainnya yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam
periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak
perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
Kode rekening 4.x.x.xx.xx
② Belanja
Semua pengeluaran oleh Bendahara Umum Negara/Bendahara Umum Daerah yang
mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan
yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Kode rekening 5.x.x.xx.xx
Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
③ Transfer
Penerimaan atau pengeluaran uang oleh suatu entitas pelaporan dari/kepada entitas
pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi hasil.
Kode rekening 6.x.x.xx.xx
④ Pembiayaan
Setiap penerimaan/pengeluaran yang tidak berpengaruh pada kekayaan bersih
entitas yang perlu dibayar kembali dan/atau akan diterima kembali, baik pada tahun
anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam
penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau
memanfaatkan surplus anggaran.
Kode rekening 7.x.x.xx.xx
Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
Laporan yang menyajikan informasi posisi keuangan pemerintah yaitu Aset, Utang,
dan Ekuitas pada tanggal tertentu.
① Aset
Sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai
akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di
masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat,
serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang
diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya
yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.
Kode rekening 1.x.x.xx.xx
② Kewajiban
Utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan
aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.
Kode rekening 2.x.x.xx.xx
③ Ekuitas
Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban pemerintah.
Kode rekening 3.x.x.xx.xx
Neraca
Laporan yang menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas
dan penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah untuk kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan dalam satu periode pelaporan.
① Pendapatan - LO
Hak pemerintah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih.
Kode rekening 8.x.x.xx.xx
② Beban
Kewajiban pemerintah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih,
termasuk transfer (beban bagi hasil, dana perimbangan).
Kode rekening 9.x.x.xx.xx
⑤ Surplus/Defisit LO
Akumulasi selisih lebih/kurang antara surplus/defisit kegiatan operasional
(pendapatan-LO - beban), surplus/defisit kegiatan non operasional, dan
surplus/defisit pos luar biasa.
Laporan Operasional (LO)
Laporan yang menyajikan informasi arus masuk dan keluar kas pemerintah pusat/
daerah yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan,
dan transitoris yang menggambarkan saldo awal, penerimaan, pengeluaran, dan
saldo akhir kas pemerintah pusat/daerah selama periode tertentu
Bentuk Laporan Arus Kas (LAK)
Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
① Ekuitas Awal
Merupakan saldo ekuitas akhir tahun anggaran sebelumnya
② Surplus/Defisit LO
Merupakan surplus/defisit LO tahun anggaran berjalan yang berasal dari Laporan
Operasional
④ Ekuitas Akhir
Merupakan saldo ekuitas tahun anggaran berjalan yang merupakan akumulasi dari
ekuitas awal, surplus/defisit LO & dampak komulatif kebijakan/kesalahan mendasar
Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
Laporan yang menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau
analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran
(LRA), Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL), Laporan Operasional
(LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), Neraca, dan Laporan Arus Kas (LAK)
dalam rangka pengungkapan yang memadai.
I Aset 410
II Kewajiban 15
III Ekuitas 395
IV Kewajiban + Ekuitas 410
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
① Relevan (Relevance)
Informasi yang relevan memiliki beberapa karakteristik diantaranya adalah tepat
waktu dan lengkap
② Andal (Reliable)
Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan
kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi
③ Dapat Dibandingkan (Comparable)
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan
entitas pelaporan lain pada umumnya
④ Dapat Dipahami (Understandable)
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna
dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas
pemahaman para pengguna
MENYUSUN
LAPORAN
KEUANGAN
SKPD
Pra Penyusunan LK SKPD
1. Surat Tanda Setoran (STS) atas saldo Kas di Bendahara Penerimaan Tahun
sebelumnya yang telah disetorkan di Tahun berjalan.
2. Surat Tanda Setoran (STS) atas saldo Kas di Bendahara Penerimaan Tahun berjalan
yang telah disetorkan di Tahun berikutnya.
3. Bukti Penerimaan atas Piutang Pendapatan Tahun sebelumnya yang diterima di
tahun berjalan.
4. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) atas Utang Belanja Tahun sebelumnya yang
telah diterima pembayarannya di tahun berjalan.
5. Berita Acara Serah Terima Dropping Persediaan dari Dinas Kesehatan (khusus
Puskesmas).
6. Berita Acara Stock Opname Persediaan per 31 Desember tahun berjalan.
7. Daftar Klaim BPJS yang sampai dengan 31 Desember tahun berjalan, belum diterima
pembayarannya.
8. Rincian Daftar Piutang dan Penyisihan Piutang per 31 Desember tahun berjalan.
9. Berita Acara Hibah Barang Tahun berjalan.
10. Daftar Mutasi Aset Tetap Tahun berjalan.
Persiapan Data Penyusunan LK SKPD
11. Rekapitulasi Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Kelompok dan Subkelompok Tahun
berjalan.
12. Rekapitulasi Amortisasi Aset Tidak Berwujud Tahun berjalan.
13. Rincian Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) Tahun berjalan.
14. SK Bupati tentang Penghapusan Aset Tetap Tahun berjalan.
15. Rekapitulasi Utang Belanja Pegawai tahun berjalan
16. Rekapitulasi Utang Belanja Barang dan Jasa tahun berjalan
17. Rekapitulasi Utang Belanja Modal tahun berjalan
Jurnal Penyusunan LK SKPD
① Jurnal Balik
Jurnal akrual yang disusun saat awal periode akuntansi untuk membalik akun jurnal
penyesuaian tertentu.
② Jurnal Koreksi
Jurnal yang dipergunakan untuk melakukan koreksi atas transaksi - transaksi tertentu
dalam periode akuntansi agar sesuai dengan kondisi sebenarnya.
③ Jurnal Penyesuaian
Jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menyesuaikan saldo-saldo perkiraan
(akun) agar menunjukkan keadaan sebenarnya sebelum penyusunan laporan
keuangan.
Jurnal Balik
② Jurnal koreksi penyetoran saldo utang pajak pusat tahun sebelumnya tahun
sebelumnya
Jurnal CTA
1. Masuk ke SIMDA
2. Masuk ke menu Data Entry → SKPD → Pembukuan → Jurnal
3. Standar pengisian jurnal koreksi :
Nomor Bukti : JKK-xxxx/<Kode SKPD>/20xx
Tanggal Bukti : tanggal penyetoran utang pajak pusat ke kas negara
Nomor Ref : diisi sama dengan Nomor Bukti
Tanggal Ref : diisi sama dengan Tanggal Bukti
Jenis Jurnal : Jurnal Pengeluaran Kas
Keterangan : Jurnal penyetoran utang pajak pusat tahun 20xx pada
<skpd>
Rekening yang di entri :
[D] 7.2.1.04.xx Pengeluaran PFK - PPh .....
[D] 7.2.1.05.01 Pengeluaran PFK - PPN Pusat
[K] 1.1.1.03.02 Kas di Bendahara Pengeluaran - Tunai
Jurnal Koreksi
② Jurnal koreksi penyetoran saldo utang pajak pusat tahun sebelumnya tahun
sebelumnya
Jurnal Akrual
1. Masuk ke SIMDA
2. Masuk ke menu Data Entry → SKPD → Pembukuan → Jurnal Akrual
3. Standar pengisian jurnal koreksi :
Nomor Bukti : JKKA-xxxx/<Kode SKPD>/20xx
Tanggal Bukti : tanggal penyetoran utang pajak pusat ke kas negara
Nomor Ref : diisi sama dengan Nomor Bukti
Tanggal Ref : diisi sama dengan Tanggal Bukti
Jenis Jurnal : Jurnal Pengeluaran Kas
Keterangan : Jurnal penyetoran utang pajak pusat tahun 20xx pada
<skpd>
Rekening yang di entri :
[D] 2.1.1.03.xx Utang PPh .....
[D] 2.1.1.04.01 Utang PPN Pusat
[K] 1.1.1.03.02 Kas di Bendahara Pengeluaran - Tunai
Jurnal Koreksi
② Saldo Ekuitas Akhir pada Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) harus sama dengan
saldo Ekuitas pada Neraca
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) disusun apabila Laporan Keuangan yang
terdiri dari Lapoan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih,
Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca, dan Laporan Arus Kas
telah diverifikasi dan dinyatakan BENAR.
② Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis
atas nilai suatu pos yang disajikan
② Neraca
Perbandingan dengan periode yang lalu;
Penjelasan atas perbedaan antara periode berjalan dan periode yang lalu;
Rincian lebih lanjut atas masing-masing akun dalam aset, kewajiban dan ekuitas
Penjelasan tentang Piutang antara lain memuat :
a) Nama pihak ketiga
b) Jenis dan nilai piutang
c) Apabila piutang periode yang lalu sudah diterima pembayarannya, sebutkan
tanggal penyetoran ke Kasda
Penjelasan tentang Kewajiban antara lain memuat:
a) Kreditur (perorangan/perusahaan yang memberi utang)
b) Penyebab munculnya utang
c) Jenis dan nilai utang
d) Untuk utang belanja modal, ditambahkan informasi mengenai nama pekerjaan,
nomor dan nilai kontrak, jumlah yang sudah dibayarkan, nomor dan tanggal
SP2D.
Menyusun CaLK
① Persiapan
Sebelum mulai proses penyusunan LK SKPD, hendaknya menyiapkan dokumen
pendukung yang diperlukan untuk penyusunan LK SKPD, template CaLK dan
template data.
② Timetable
Menyusun jadwal terperinci mengenai tahapan-tahapan penyusunan LK SKPD.
③ Bertahap
Mengerjakan LK SKPD secara bertahap, tidak dikerjakan sekaligus. Misalnya
sebelum tahun anggaran berakhir, seluruh jurnal selain aset sudah dientry.
④ Kerjasama
Untuk memastikan kebenaran data yang disajikan, perlu ada supervisi dan
pengecekan ulang dari atasan sebelum data difinalkan. Selain itu juga diperlukan
kerjasama antara penyusun LK SKPD dengan Pengurus Barang agar data yang
disajikan dalam LK SKPD sinkron antara Keuangan dengan Aset.
Badan Keuangan Daerah
purbalinggakab.go.id bakeuda@purbalinggakab.go.id (0281) 891098
TERIMA KASIH