Anda di halaman 1dari 65

BAKEUDA

PURBALINGGA

BIMBINGAN
TEKNIS
Penyusunan
LK SKPD
Tahun 2019

Purbasari Pancuran Mas, 28-31 Oktober 2019


AGENDA

PENDAHULUAN
DASAR-DASAR
AKUNTANSI
PEMERINTAHAN
MENGENAL LAPORAN
KEUANGAN PEMERINTAH
MAHIR MENYUSUN
LAPORAN KEUANGAN
PENDAHULUAN
Kapan pengelolaan keuangan bisa disebut sukses

Pencapaian Pendapatan Pembangunan yang Realisasi Belanja


yang TINGGI BERHASIL OPTIMAL

BISAKAH DISEBUT
SUKSES???

BELUM
Pengelolaan keuangan belum sepenuhnya disebut berhasil sampai LKPD dinyatakan
Wajar Tanpa Pengecualaian (WTP) oleh BPK RI
Pentingnya Opini WTP
Good
Governance Kredibilitas
Opini WTP bisa menjadi Opini WTP menunjukkan
indikasi awal bahwa tata bahwa pengelolaan
kelola pemerintahan telah keuangan daerah sudah
dijalankan dengan baik dilakukan dengan kredibel
dan sesuai ketentuan

Insentif Pencapaian
Opini WTP merupakan Terbaik
salah satu Kriteria Utama Opini WTP merupakan
yang digunakan oleh pencapaian tertinggi dalam
Kemenkeu untuk penyajian Laporan
memberikan Dana Insentif Keuangan
Daerah (DID)

Pemerintah Kabupaten Purbalingga menerima opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)


dari BPK RI atas LKPD Tahun 2018 untuk ketiga kalinya secara beruntun setelah
sebelumnya menerima opini yang sama untuk LKPD Tahun 2016 dan 2017
Kriteria Opini WTP
Sesuai SAP
Kepatuhan Seluruh saldo laporan
Peraturan keuangan telah disajikan
Kepatuhan terhadap secara wajar sesuai dengan
peraturan perundang- kriteria yang diatur dalam
undangan yang terkait standar akuntansi
dengan pengelolaan pemerintahan
keuangan daerah
dalam rangka Kecukupan
penyusunan laporan Pengungkapan
keuangan
Entitas pelaporan sudah
mengungkapkan informasi
Internal Control yang relevan (dapat
Efektivitas desain dan berpengaruh terhadap
implementasi sistem pengambilan keputusan)
pengendalian intern dengan informasi yang
disajikan dalam laporan
keuangan
Opini WTP tidak berarti bahwa Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Purbalingga
sudah sempurna, akan tetapi justru harus ada perbaikan secara berkesinambungan terhadap
pengelolaan keuangan agar bisa terus mempertahankan opini WTP
Target Penyusunan LKPD 2019

① Mempertahankan Opini Wajar


Tanpa Pengecualian (WTP) untuk
Keempat Kalinya secara
Beruntun

② Percepatan Penyampaian LKPD


ke BPK RI
Mempertahankan Opini WTP
① Pembenahan Pengelolaan Aset Daerah
 Memastikan bahwa seluruh aset yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten
Purbalingga telah teridentifikasi, tercatat dan disajikan dengan nilai yang dapat
dipertanggungjawabkan
 Pemutakhiran data aset tetap
 Labelisasi aset tetap
 Melengkapi parameter/keterangan/uraian aset tetap pada SIM Aset
 Melakukan verifikasi pencatatan aset tetap pada SIM Aset
 Melakukan kapitalisasi terhadap pemeliharaan yang memenuhi kriteria Belanja
Modal ke dalam aset induknya
 Melakukan mutasi terhadap aset yang rusak berat maupun tidak ada fisiknya ke
dalam kelompok Aset Lain-Lain dan melakukan proses penghapusan
 Melakukan penghapusbukuan terhadap Aset Lain-Lain setiap tahun

② Pembenahan Pengelolaan Kas


 Penataan nomor rekening di seluruh SKPD
 Melakukan rekonsiliasi terhadap seluruh saldo Kas di seluruh SKPD
 Penyetoran sisa Uang Persediaan dan sisa Tambahan Uang Persediaan
selambat-lambatnya 31 Desember tahun berjalan
 Penyetoran Pendapatan Asli Daerah selambat-lambatnya 31 Desember tahun
berjalan
Mempertahankan Opini WTP
③ Pembenahan Pengelolaan Persediaan
 Pembenahan Pengelolaan Persediaan Obat pada Puskesmas
 Pembenahan pengelolaan dan pencatatan persediaan secara keseluruhan
 Pengungkapan persediaan obat yang sudah kedaluwarsa dalam Catatan atas
Laporan Keuangan
④ Pembenahan Realisasi Belanja
 Pemilihan rekening Belanja Modal harus sesuai dengan rencana pengadaan aset
tetap
 Realisasi belanja modal harus sesuai dengan rekening yang sudah ditetapkan
dalam APBD
 Anggaran Belanja Barang dan Jasa tidak boleh digunakan untuk pembelian aset
tetap dan sebaliknya
 Belanja pemeliharaan yang memenuhi kriteria kapitalisasi harus dianggarkan
dalam kelompok Belanja Modal dan realisasinya harus dikapitalisasikan
(ditambahkan) ke dalam aset induknya
⑤ Pembenahan Pengelolaan Belanja
 Semua proses pertanggungjawaban keuangan agar sudah selesai paling lambat
31 Desember
 Untuk belanja BOS dan BLUD, pengesahan pendapatan dan belanja juga harus
diselesaikan selambat-lambatnya minggu pertama tahun anggaran berikutnya
Percepatan Penyampaian LKPD
SPM GU NIHIL
Batas akhir DEADLINE LKPD
pengajuan SPM LKPD hasil
GU Nihil 28 Des REKON ASET konsolidasi LK
2019. Seluruh SKPD SKPD harus sudah
Sisa UP/TUP harus harus sudah disampaikan ke
sudah disetorkan menyelesaikan Inspektorat untuk
ke Kasda rekonsiliasi aset dilakukan review
maksimal 30 Des paling lambat 24 paling lambat 21
2019. Jan 2020 Feb 2020

SPM TUP SP3B/SP2B DEADLINE LK DEADLINE


Batas akhir Semester II SKPD PENYAMPAIAN
pengajuan SPM Seluruh Seluruh LK SKPD LKPD
TUP 02 Des 2019. SP3B/SP2B Sem II harus sudah LKPD disampaikan
Sehingga SPM TU harus sudah disampaikan ke BPK RI paling
Nihil harus sudah disampaikan ke kepada PPKD lambat 28 Feb
diajukan paling Bakeuda paling paling lambat 31 2020
lambat 30 Des lambat 10 Jan Jan 2020
2019 2020
DASAR-DASAR
AKUNTANSI
Konsep Dasar Akuntansi Pemerintahan

Akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian,


pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan, penyajian laporan, serta
penginterpretasian atas hasilnya.

① Basis Akuntansi
Basis akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah
adalah basis akrual (accrual basis) sesuai dengan Permendagri Nomor 64 Tahun
2013

② Prinsip Nilai Historis (Historical Value)


Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas yang dibayar atau sebesar nilai
wajar dari imbalan (consideration) untuk memperoleh aset tersebut pada saat
perolehan. Kewajiban dicatat sebesar jumlah kas dan setara kas yang diharapkan
akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban di masa yang akan datang dalam
pelaksanaan kegiatan pemerintah.
Konsep Dasar Akuntansi Pemerintahan

③ Prinsip Realisasi (Realization)


Pendapatan atau belanja basis kas diakui setelah diotorisasi melalui anggaran dan
telah menambah atau mengurangi kas (masih menggunakan basis kas)

④ Prinsip Substansi Mengungguli Bentuk Formal (substance over form)


Informasi akuntansi dimaksudkan untuk menyajikan dengan wajar transaksi serta
peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka transaksi atau peristiwa lain tersebut
perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi, dan bukan
hanya aspek formalitasnya

⑤ Prinsip Periodisitas (periodicity)


Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas pelaporan dibatasi oleh periode-
periode pelaporan sehingga kinerja entitas dapat diukur dan posisi sumber daya
yang dimilikinya dapat ditentukan

⑥ Prinsip Konsistensi (consistency)


Perlakuan akuntansi yang sama diterapkan pada kejadian yang serupa dari periode
ke periode oleh suatu entitas pelaporan (prinsip konsistensi internal)
Konsep Dasar Akuntansi Pemerintahan

⑦ Prinsip Pengungkapan Lengkap (full disclosure)


Laporan keuangan menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan oleh
pengguna.

⑧ Prinsip Prinsip Penyajian Wajar (fair presentation)


Laporan keuangan menyajikan dengan wajar Laporan Realisasi Anggaran, Laporan
Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas,
Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Persamaan Dasar Akuntansi

PERSAMAAN AKUNTANSI adalah persamaan untuk menggambarkan hubungan


antara elemen-elemen dalam laporan keuangan pemerintah.

ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS

POS DEBET KREDIT SALDO NORMAL


ASET + - DEBET

KEWAJIBAN - + KREDIT

EKUITAS - + KREDIT

PENDAPATAN - LO - + KREDIT

BEBAN + - DEBET

PENDAPATAN - LRA - + KREDIT

BELANJA + - DEBET

Persamaan Akuntansi adalah kunci untuk memahami Akuntansi dan Laporan Keuangan
Siklus Akuntansi

Siklus Akuntansi merupakan suatu proses pengolahan data yang terdiri dari urutan
transaksi yang berdasarkan bukti transaksi, sehingga dapat menghasilkan
informasi laporan keuangan.
MENGENAL LAPORAN
KEUANGAN PEMERINTAH
Jenis Laporan Keuangan Pemerintah

SKPD (Entitas Badan Layanan Umum Pemerintah Kabupaten


Akuntansi) Daerah (BLUD) (Entitas Pelaporan)
Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran
(LRA) (LRA) (LRA)
Laporan Saldo Anggaran Laporan Saldo Anggaran
Neraca
Lebih (LPSAL) Lebih (LPSAL)

Laporan Operasional (LO) Neraca Neraca

Laporan Perubahan Ekuitas


Laporan Operasional (LO) Laporan Operasional (LO)
(LPE)
Catatan atas Laporan
Laporan Arus Kas (LAK) Laporan Arus Kas (LAK)
Keuangan (CaLK)
Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Perubahan Ekuitas
(LPE) (LPE)
Catatan atas Laporan Catatan atas Laporan
Keuangan (CaLK) Keuangan (CaLK)
Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

Laporan yang menyajikan informasi realisasi pendapatan, belanja, transfer,


surplus/ defisit, pembiayaan dan sisa lebih/ kurang pembiayaan anggaran, yang
masing- masing diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu periode.

① Pendapatan - LRA
Penerimaan oleh Bendahara Umum Negara/Bendahara Umum Daerah atau
oleh entitas pemerintah lainnya yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam
periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak
perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
Kode rekening 4.x.x.xx.xx

② Belanja
Semua pengeluaran oleh Bendahara Umum Negara/Bendahara Umum Daerah yang
mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan
yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Kode rekening 5.x.x.xx.xx
Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

③ Transfer
Penerimaan atau pengeluaran uang oleh suatu entitas pelaporan dari/kepada entitas
pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi hasil.
Kode rekening 6.x.x.xx.xx

④ Pembiayaan
Setiap penerimaan/pengeluaran yang tidak berpengaruh pada kekayaan bersih
entitas yang perlu dibayar kembali dan/atau akan diterima kembali, baik pada tahun
anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam
penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau
memanfaatkan surplus anggaran.
Kode rekening 7.x.x.xx.xx
Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

Bentuk Laporan Realisasi Anggaran (LRA)


Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL)

Laporan yang menyajikan informasi kenaikan atau penurunan Saldo Anggaran


Lebih tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya

Bentuk Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL)


Neraca

Laporan yang menyajikan informasi posisi keuangan pemerintah yaitu Aset, Utang,
dan Ekuitas pada tanggal tertentu.
① Aset
Sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai
akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di
masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat,
serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang
diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya
yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.
Kode rekening 1.x.x.xx.xx
② Kewajiban
Utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan
aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.
Kode rekening 2.x.x.xx.xx
③ Ekuitas
Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban pemerintah.
Kode rekening 3.x.x.xx.xx
Neraca

Bentuk Neraca SKPD


Laporan Operasional (LO)

Laporan yang menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas
dan penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah untuk kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan dalam satu periode pelaporan.

① Pendapatan - LO
Hak pemerintah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih.
Kode rekening 8.x.x.xx.xx

② Beban
Kewajiban pemerintah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih,
termasuk transfer (beban bagi hasil, dana perimbangan).
Kode rekening 9.x.x.xx.xx

③ Kegiatan Non Operasional


Pendapatan dan beban yang bersifat tidak rutin yang diperoleh atau dikeluarkan oleh
instansi pemerintah.
Laporan Operasional (LO)

④ Pos Luar Biasa


Pendapatan luar biasa atau beban luar biasa yang terjadi karena kejadian atau
transaksi yang bukan merupakan operasi biasa, tidak diharapkan sering atau rutin
terjadi, dan berada di luar kendali atau pengaruh entitas bersangkutan.

⑤ Surplus/Defisit LO
Akumulasi selisih lebih/kurang antara surplus/defisit kegiatan operasional
(pendapatan-LO - beban), surplus/defisit kegiatan non operasional, dan
surplus/defisit pos luar biasa.
Laporan Operasional (LO)

Bentuk Laporan Operasional (LO) SKPD


Laporan Arus Kas (LAK)

Laporan yang  menyajikan informasi arus masuk dan keluar kas pemerintah pusat/
daerah yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan,
dan transitoris yang menggambarkan saldo awal, penerimaan, pengeluaran, dan
saldo akhir kas pemerintah pusat/daerah selama periode tertentu
Bentuk Laporan Arus Kas (LAK)
Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)

Laporan yang menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun


pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

① Ekuitas Awal
Merupakan saldo ekuitas akhir tahun anggaran sebelumnya

② Surplus/Defisit LO
Merupakan surplus/defisit LO tahun anggaran berjalan yang berasal dari Laporan
Operasional

③ Dampak Komulatif Perubahan Kebijakan/ Kesalahan Mendasar


Merupakan dampak kumulatif yang disebabkan oleh perubahan kebijakan akuntansi
dan koreksi kesalahan mendasar yang langsung menambah/mengurangi ekuitas

④ Ekuitas Akhir
Merupakan saldo ekuitas tahun anggaran berjalan yang merupakan akumulasi dari
ekuitas awal, surplus/defisit LO & dampak komulatif kebijakan/kesalahan mendasar
Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)

Bentuk Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) SKPD


Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)

Laporan yang menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau
analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran
(LRA), Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL), Laporan Operasional
(LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), Neraca, dan Laporan Arus Kas (LAK)
dalam rangka pengungkapan yang memadai.

Hal-hal yang diungkapkan/disajikan/disediakan dalam CaLK :


 Mengungkapkan informasi umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi;
 Menyajikan informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro;
 Menyajikan ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan berikut
kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target;
 Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-
kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan
kejadian-kejadian penting lainnya;
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)

Hal-hal yang diungkapkan/disajikan/disediakan dalam CaLK :


 Menyajikan rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada lembar
muka laporan keuangan;
 Mengungkapkan informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan (PSAP) yang belum disajikan dalam lembar muka laporan keuangan;
 Menyediakan informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang
tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan;
Keterkaitan antar Laporan Keuangan Pemerintah

Keterkaitan antara Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan Laporan Perubahan


Saldo Anggaran Lebih (LPSAL)
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
(LPSAL)
No Akun Anggaran Realisasi
I SAL/SiLPA (Awal) 10
I Pendapatan - LRA 100 140
Penggunaan SiLPA tahun
II Belanja 70 65 sebelumnya (Sebagai
II 10
Penerimaan Pembiayaan Tahun
III Transfer 10 10 Berjalan)
Surplus/Defisit III SAL/SiLPA (Tahun Berjalan) 50
IV 20 65
(I - II - III)
Koreksi Kesalahan Pembukuan
Penerimaan IV 2
V 20 20 Tahun Sebelumnya
Pembiayaan
V Lain-lain 0
Pengeluaran
VI 40 35 SAL/SiLPA (Akhir)
Pembiayaan VI 52
(I - II + III + IV + V)
Pembiayaan Netto
VII (20) (15)
(V - VI)
SAL/SiLPA Tahun
VIII 0 50
Berjalan (IV + VII)
Keterkaitan antar Laporan Keuangan Pemerintah

Keterkaitan Keterkaitan antara Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan


Ekuitas (LPE) dan Neraca

Laporan Operasional (LO) Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)


I Pendapatan - LO 95
I Ekuitas Awal 350
II Beban 65
II Surplus/ Defisit LO 45
Surplus/Defisit Operasional
III 30 III Ekuitas Akhir (I + II) 395
(I - II)
IV Kegiatan Non Operasional 20
V Pos Luar Biasa (5)
Surplus/ Defisit LO
VI 45 Neraca
(III + IV + V)

I Aset 410
II Kewajiban 15
III Ekuitas 395
IV Kewajiban + Ekuitas 410
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu


diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya.

① Relevan (Relevance)
Informasi yang relevan memiliki beberapa karakteristik diantaranya adalah tepat
waktu dan lengkap
② Andal (Reliable)
Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan
kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi
③ Dapat Dibandingkan (Comparable)
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan
entitas pelaporan lain pada umumnya
④ Dapat Dipahami (Understandable)
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna
dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas
pemahaman para pengguna
MENYUSUN
LAPORAN
KEUANGAN
SKPD
Pra Penyusunan LK SKPD

① Entri Saldo Awal Tahun Sebelumnya


Entri saldo awal dimaksudkan untuk memasukkan saldo akun-akun laporan
keuangan tahun sebelumnya pada database SIMDA Keuangan tahun berjalan.

② Entri Jurnal Pendapatan dan Belanja Manual


Jenis transaksi pendapatan dan belanja yang (sementara) harus di-entri secara
manual ke dalam SIMDA Keuangan adalah transaksi pendapatan dan belanja BOS
serta sebagian pendapatan dan belanja BLUD, terutama BLUD Rumah Sakit.
Persiapan Data Penyusunan LK SKPD

1. Surat Tanda Setoran (STS) atas saldo Kas di Bendahara Penerimaan Tahun
sebelumnya yang telah disetorkan di Tahun berjalan.
2. Surat Tanda Setoran (STS) atas saldo Kas di Bendahara Penerimaan Tahun berjalan
yang telah disetorkan di Tahun berikutnya.
3. Bukti Penerimaan atas Piutang Pendapatan Tahun sebelumnya yang diterima di
tahun berjalan.
4. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) atas Utang Belanja Tahun sebelumnya yang
telah diterima pembayarannya di tahun berjalan.
5. Berita Acara Serah Terima Dropping Persediaan dari Dinas Kesehatan (khusus
Puskesmas).
6. Berita Acara Stock Opname Persediaan per 31 Desember tahun berjalan.
7. Daftar Klaim BPJS yang sampai dengan 31 Desember tahun berjalan, belum diterima
pembayarannya.
8. Rincian Daftar Piutang dan Penyisihan Piutang per 31 Desember tahun berjalan.
9. Berita Acara Hibah Barang Tahun berjalan.
10. Daftar Mutasi Aset Tetap Tahun berjalan.
Persiapan Data Penyusunan LK SKPD

11. Rekapitulasi Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Kelompok dan Subkelompok Tahun
berjalan.
12. Rekapitulasi Amortisasi Aset Tidak Berwujud Tahun berjalan.
13. Rincian Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) Tahun berjalan.
14. SK Bupati tentang Penghapusan Aset Tetap Tahun berjalan.
15. Rekapitulasi Utang Belanja Pegawai tahun berjalan
16. Rekapitulasi Utang Belanja Barang dan Jasa tahun berjalan
17. Rekapitulasi Utang Belanja Modal tahun berjalan
Jurnal Penyusunan LK SKPD

① Jurnal Balik
Jurnal akrual yang disusun saat awal periode akuntansi untuk membalik akun jurnal
penyesuaian tertentu.

② Jurnal Koreksi
Jurnal yang dipergunakan untuk melakukan koreksi atas transaksi - transaksi tertentu
dalam periode akuntansi agar sesuai dengan kondisi sebenarnya.

③ Jurnal Penyesuaian
Jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menyesuaikan saldo-saldo perkiraan
(akun) agar menunjukkan keadaan sebenarnya sebelum penyusunan laporan
keuangan.
Jurnal Balik

Ketentuan Proses Entry Jurnal Balik


1. Masuk ke SIMDA
2. Masuk ke menu Data Entry → SKPD → Pembukuan → Jurnal Akrual
3. Standar pengisian jurnal balik :
 Nomor Bukti : JBA-xxxx/<Kode SKPD>/20xx
 Tanggal Bukti : 01 Januari 20xx
 Nomor Ref : diisi sama dengan Nomor Bukti
 Tanggal Ref : diisi sama dengan Tanggal Bukti
 Jenis Jurnal : Jurnal Umum - Balik
 Keterangan : Jurnal balik untuk mencatat ..... pada <skpd>
 Rekening yang di entri :
a. Jurnal Balik Persediaan Tahun Sebelumnya
[D] 9.1.2.xx.xx Beban Persediaan .....
[K] 1.1.7.xx.xx Persediaan .....
Jurnal Balik

b. Jurnal Balik Beban Dibayar Dimuka Tahun Sebelumnya


[D] 9.1.2.xx.xx Beban .....
[K] 1.1.6.xx.xx Beban dibayar dimuka .....

c. Jurnal Balik Pendapatan Diterima Dimuka Tahun Sebelumnya


[D] 2.1.4.xx.xx Pendapatan diterima dimuka ....
[K] 8.1.x.xx.xx Pendapatan ..... - LO

d. Jurnal Balik Koreksi Ekuitas Tahun Sebelumnya


[D] 3.1.1.02.xx Koreksi Ekuitas karena.....
[K] 3.1.1.01.01 Ekuitas
Jurnal Koreksi

① Jurnal koreksi penyetoran kas di bendahara penerimaan tahun sebelumnya


 Jurnal CTA
1. Masuk ke SIMDA
2. Masuk ke menu Data Entry → SKPD → Pembukuan → Jurnal
3. Standar pengisian jurnal koreksi :
 Nomor Bukti : JK-xxxx/<Kode SKPD>/20xx
 Tanggal Bukti : tanggal penyetoran kas di bendahara penerimaan ke
Kas Daerah
 Nomor Ref : diisi sama dengan Nomor Bukti
 Tanggal Ref : diisi sama dengan Tanggal Bukti
 Jenis Jurnal : Jurnal Umum - Koreksi
 Keterangan : Jurnal koreksi penyetoran kas di bendahara
penerimaan tahun 20xx pada <skpd>
 Rekening yang di entri :
[D] 2.1.8.01.01 R/K Pusat
[K] 1.1.1.02.01 Kas di Bendahara Penerimaan
Jurnal Koreksi

① Jurnal koreksi penyetoran kas di bendahara penerimaan tahun sebelumnya


 Jurnal Akrual
1. Masuk ke SIMDA
2. Masuk ke menu Data Entry → SKPD → Pembukuan → Jurnal Akrual
3. Standar pengisian jurnal koreksi :
 Nomor Bukti : JKA-xxxx/<Kode SKPD>/20xx
 Tanggal Bukti : tanggal penyetoran kas di bendahara penerimaan ke
Kas Daerah
 Nomor Ref : diisi sama dengan Nomor Bukti
 Tanggal Ref : diisi sama dengan Tanggal Bukti
 Jenis Jurnal : Jurnal Umum - Koreksi
 Keterangan : Jurnal koreksi penyetoran kas di bendahara
penerimaan tahun 20xx pada <skpd>
 Rekening yang di entri :
[D] 2.1.7.01.01 R/K PPKD
[K] 1.1.1.02.01 Kas di Bendahara Penerimaan
Jurnal Koreksi

② Jurnal koreksi penyetoran saldo utang pajak pusat tahun sebelumnya tahun
sebelumnya
 Jurnal CTA
1. Masuk ke SIMDA
2. Masuk ke menu Data Entry → SKPD → Pembukuan → Jurnal
3. Standar pengisian jurnal koreksi :
 Nomor Bukti : JKK-xxxx/<Kode SKPD>/20xx
 Tanggal Bukti : tanggal penyetoran utang pajak pusat ke kas negara
 Nomor Ref : diisi sama dengan Nomor Bukti
 Tanggal Ref : diisi sama dengan Tanggal Bukti
 Jenis Jurnal : Jurnal Pengeluaran Kas
 Keterangan : Jurnal penyetoran utang pajak pusat tahun 20xx pada
<skpd>
 Rekening yang di entri :
[D] 7.2.1.04.xx Pengeluaran PFK - PPh .....
[D] 7.2.1.05.01 Pengeluaran PFK - PPN Pusat
[K] 1.1.1.03.02 Kas di Bendahara Pengeluaran - Tunai
Jurnal Koreksi

② Jurnal koreksi penyetoran saldo utang pajak pusat tahun sebelumnya tahun
sebelumnya
 Jurnal Akrual
1. Masuk ke SIMDA
2. Masuk ke menu Data Entry → SKPD → Pembukuan → Jurnal Akrual
3. Standar pengisian jurnal koreksi :
 Nomor Bukti : JKKA-xxxx/<Kode SKPD>/20xx
 Tanggal Bukti : tanggal penyetoran utang pajak pusat ke kas negara
 Nomor Ref : diisi sama dengan Nomor Bukti
 Tanggal Ref : diisi sama dengan Tanggal Bukti
 Jenis Jurnal : Jurnal Pengeluaran Kas
 Keterangan : Jurnal penyetoran utang pajak pusat tahun 20xx pada
<skpd>
 Rekening yang di entri :
[D] 2.1.1.03.xx Utang PPh .....
[D] 2.1.1.04.01 Utang PPN Pusat
[K] 1.1.1.03.02 Kas di Bendahara Pengeluaran - Tunai
Jurnal Koreksi

③ Jurnal koreksi penerimaan piutang tahun sebelumnya di tahun berjalan


 Jurnal Akrual
1. Masuk ke SIMDA
2. Masuk ke menu Data Entry → SKPD → Pembukuan → Jurnal Akrual
3. Standar pengisian jurnal koreksi :
 Nomor Bukti : JKA-xxxx/<Kode SKPD>/20xx
 Tanggal Bukti : 31 Desember 20xx
 Nomor Ref : diisi sama dengan Nomor Bukti
 Tanggal Ref : diisi sama dengan Tanggal Bukti
 Jenis Jurnal : Jurnal Umum - Koreksi
 Keterangan : Jurnal koreksi piutang pendapatan tahun sebelumnya
yang diterima di tahun berjalan pada <skpd>
 Rekening yang di entri :
[D] 8.1.x.xx.xx Pendapatan ..... - LO
[K] 1.1.3.xx.xx Piutang Pendapatan .....
Jurnal Koreksi

④ Jurnal koreksi pembayaran utang belanja tahun sebelumnya yang telah


dibayarkan di tahun berjalan
 Jurnal Akrual
1. Masuk ke SIMDA
2. Masuk ke menu Data Entry → SKPD → Pembukuan → Jurnal Akrual
3. Standar pengisian jurnal koreksi :
 Nomor Bukti : JKA-xxxx/<Kode SKPD>/20xx
 Tanggal Bukti : 31 Desember 20xx
 Nomor Ref : diisi sama dengan Nomor Bukti
 Tanggal Ref : diisi sama dengan Tanggal Bukti
 Jenis Jurnal : Jurnal Umum - Koreksi
 Keterangan : Jurnal koreksi pembayaran utang belanja ..... tahun
20xx yang telah dibayarkan pada tahun 20x1 pada <skpd>
 Rekening yang di entri :
Jurnal Koreksi

④ Jurnal koreksi pembayaran utang belanja tahun sebelumnya yang telah


dibayarkan di tahun berjalan
a. Pembayaran sama dengan saldo Utang Belanja tahun sebelumnya
[D] 2.1.5.xx.xx Utang Belanja .....
[K] 9.1.x.xx.xx Beban .....

b. Pembayaran lebih kecil dari saldo Utang Belanja tahun sebelumnya


[D] 2.1.5.xx.xx Utang Belanja .....
[K] 9.1.x.xx.xx Beban .....
[K] 3.1.1.01.07 Koreksi Ekuitas Karena Kesalahan Pencatatan Utang

c. Pembayaran lebih besar dari saldo Utang Belanja tahun sebelumnya


[D] 2.1.5.xx.xx Utang Belanja .....
[K] 9.1.x.xx.xx Beban .....

[D] 3.1.1.01.07 Koreksi Ekuitas Karena Kesalahan Pencatatan Utang


[K] 9.1.x.xx.xx Beban .....
Jurnal Koreksi

⑤ Jurnal koreksi mutasi tambah/kurang aset tetap


 Jurnal Akrual
1. Masuk ke SIMDA
2. Masuk ke menu Data Entry → SKPD → Pembukuan → Jurnal Akrual
3. Standar pengisian jurnal koreksi :
 Nomor Bukti : JKA-xxxx/<Kode SKPD>/20xx
 Tanggal Bukti : 31 Desember 20xx
 Nomor Ref : diisi sama dengan Nomor Bukti
 Tanggal Ref : diisi sama dengan Tanggal Bukti
 Jenis Jurnal : Jurnal Umum - Koreksi
 Keterangan : Jurnal koreksi mencatat penambahan/pengurangan
<sebutkan nama aset tetap> karena <mutasi antar SKPD/ hibah/
reklasifikasi ke aset lain-lain/ Belanja Barang dan Jasa/ dll> pada
<skpd>
 Rekening yang di entri :
Jurnal Koreksi

⑤ Jurnal koreksi mutasi tambah/kurang aset tetap


a. Penambahan aset tetap dari belanja barang dan jasa
[D] 1.3.x.xx.xx Aset Tetap .....
[K] 9.1.x.xx.xx Beban .....

b. Penambahan aset tetap dari hibah


Pencatatan Pendapatan Hibah
[D] 1.3.x.xx.xx Aset Tetap .....
[K] 8.3.1.xx.xx Pendapatan Hibah dari ..... - LO

Pengurangan Aset Tetap karena di bawah Satuan Kapitalisasi Aset Tetap


[D] 9.1.2.35.01 Beban Barang dan Jasa Ekstrakom
[K] 1.3.x.xx.xx Aset Tetap .....
Jurnal Koreksi

⑤ Jurnal koreksi mutasi tambah/kurang aset tetap


c. Penambahan aset tetap dari mutasi antar SKPD
[D] 1.3.x.xx.xx Aset Tetap .....
[K] 1.3.7.xx.xx Akumulasi Penyusutan Aset Tetap .....
[K] 3.1.1.02.02 Koreksi Ekuitas Karena Mutasi Aset Tetap

d. Penambahan aset tetap dari reklasifikasi Konstruksi Dalam


Pengerjaan (KDP) yang telah selesai
[D] 1.3.x.xx.xx Aset Tetap .....
[K] 1.3.6.xx.xx Konstruksi Dalam Pengerjaan .....

e. Penambahan aset tetap dari Belanja Modal yang belum dibayarkan


100% tetapi asetnya telah selesai 100%
[D] 1.3.x.xx.xx Aset Tetap .....
[K] 1.3.6.xx.xx Konstruksi Dalam Pengerjaan .....
[K] 2.1.5.09.xx Utang Belanja Modal .....
Jurnal Koreksi

⑤ Jurnal koreksi mutasi tambah/kurang aset tetap


f. Penambahan aset tetap dari hasil inventarisasi
[D] 1.3.x.xx.xx Aset Tetap .....
[K] 1.3.7.xx.xx Akumulasi Penyusutan Aset Tetap .....
[K] 3.1.1.02.02 Koreksi Ekuitas Karena Mutasi Aset Tetap

g. Pengurangan aset tetap karena Belanja Modal tidak menghasilkan


Aset Tetap (nilai aset tetap dibawah satuan minimun kapitalisasi/
KAD)
[D] 9.1.2.35.01 Beban Barang dan Jasa Ekstrakom
[K] 1.3.x.xx.xx Aset Tetap .....

h. Pengurangan aset tetap karena mutasi antar SKPD


[D] 1.3.7.xx.xx Akumulasi Penyusutan Aset Tetap .....
[D] 3.1.1.02.02 Koreksi Ekuitas Karena Mutasi Aset Tetap
[K] 1.3.x.xx.xx Aset Tetap .....
Jurnal Koreksi

⑤ Jurnal koreksi mutasi tambah/kurang aset tetap


i. Pengurangan aset tetap karena reklasifikasi ke aset lainnya
(menunggu proses penghapusan aset tetap)
mencatat pengurangan aset tetap
[D] 1.3.7.xx.xx Akumulasi Penyusutan Aset Tetap .....
[D] 3.1.1.02.02 Koreksi Ekuitas Karena Mutasi Aset Tetap
[K] 1.3.x.xx.xx Aset Tetap .....

mencatat penambahan aset lainnya yang berasal dari reklasifikasi aset


tetap
[D] 1.5.5.01.01 Aset Lain-lain
[K] 1.5.5.02.01 Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain
[K] 3.1.1.02.02 Koreksi Ekuitas Karena Mutasi Aset Tetap
Jurnal Koreksi

⑥ Jurnal koreksi penghapusan aset lainnya


 Jurnal Akrual
1. Masuk ke SIMDA
2. Masuk ke menu Data Entry → SKPD → Pembukuan → Jurnal Akrual
3. Standar pengisian jurnal koreksi :
 Nomor Bukti : JKA-xxxx/<Kode SKPD>/20xx
 Tanggal Bukti : 31 Desember 20xx
 Nomor Ref : diisi sama dengan Nomor Bukti
 Tanggal Ref : diisi sama dengan Tanggal Bukti
 Jenis Jurnal : Jurnal Umum - Koreksi
 Keterangan : Jurnal koreksi penghapusan aset lainnya tahun 20xx
pada <skpd>
 Rekening yang di entri :
[D] 9.3.3.01.01 Beban Nonoperasional-Defisit Penghapusan Aset Lainnya
[D] 1.5.5.02.01 Akumulasi Penyusutan Barang Rusak Berat
[K] 1.5.5.01.01 Aset Lain-Lain
Jurnal Penyesuaian

Ketentuan Proses entry Jurnal Penyesuaian


1. Masuk ke SIMDA
2. Masuk ke menu Data Entry → SKPD → Pembukuan → Jurnal Akrual
3. Standar pengisian jurnal balik :
 Nomor Bukti : JPA-xxxx/<Kode SKPD>/20xx
 Tanggal Bukti : 31 Desember 20xx
 Nomor Ref : diisi sama dengan Nomor Bukti
 Tanggal Ref : diisi sama dengan Tanggal Bukti
 Jenis Jurnal : Jurnal Umum - Penyesuaian
 Keterangan : Jurnal Penyesuaian untuk mencatat ..... pada <skpd>
 Rekening yang di entri :
a. Jurnal Penyesuaian Persediaan Akhir
[D] 1.1.7.xx.xx Persediaan .....
[K] 9.1.2.xx.xx Beban Persediaan .....
Jurnal Penyesuaian

b. Jurnal Penyesuaian Piutang Pendapatan


[D] 1.1.3.xx.xx Piutang Pendapatan .....
[K] 8.1.2.xx.xx Pendapatan ..... - LO

c. Jurnal Penyesuaian Beban Dibayar Dimuka


[D] 1.1.6.xx.xx Beban dibayar dimuka .....
[K] 9.1.2.xx.xx Beban .....

d. Jurnal Penyesuaian Pendapatan Diterima Dimuka


[D] 8.1.x.xx.xx Pendapatan ..... - LO
[K] 2.1.4.xx.xx Pendapatan diterima dimuka ....

e. Jurnal Penyesuaian Utang Belanja Pegawai/ Belanja Barang dan Jasa


[D] 9.1.x.xx.xx Beban .....
[K] 2.1.5.xx.xx Utang Belanja .....
Jurnal Penyesuaian

f. Jurnal Penyesuaian Utang Belanja Modal


[D] 1.3.x.xx.xx Aset Tetap .....
[K] 2.1.5.xx.xx Utang Belanja .....

g. Jurnal Penyesuaian Penyusutan Aset Tetap


[D] 9.1.7.xx.xx Beban Penyusutan .....
[K] 1.3.7.xx.xx Akumulasi Penyusutan .....

h. Jurnal Penyesuaian Amortisasi Aset Tidak Berwujud


[D] 9.1.7.06.xx Beban Amortisasi Aset Tidak Berwujud .....
[K] 1.5.4.06.xx Akumulasi Amortisasi Aset Tidak Berwujud .....

i. Jurnal Penyesuaian Penyisihan Piutang Tak Tertagih


[D] 9.1.8.xx.xx Beban Penyisihan Piutang .....
[K] 1.1.5.xx.xx Penyisihan Piutang .....
Verifikasi LK SKPD

Apabila setelah dilakukan pengecekan terhadap keterkaitan antar Laporan


Keuangan diperoleh hasil bahwa angka-angka dalam Laporan Keuangan telah valid
dan sinkron, maka Laporan Keuangan SKPD dinyatakan telah BENAR.

① Saldo Surplus/Defisit LO pada Laporan Operasional (LO) harus sama dengan


saldo Surplus/Defisit LO pada Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)

② Saldo Ekuitas Akhir pada Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) harus sama dengan
saldo Ekuitas pada Neraca

③ Saldo Selisih Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA) pada Laporan


Realisasi Anggaran (LRA) harus sama dengan saldo Selisih Lebih/Kurang
Pembiayaan Anggaran (SiLPA) pada Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
(LPSAL)
Menyusun CaLK

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) disusun apabila Laporan Keuangan yang
terdiri dari Lapoan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih,
Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca, dan Laporan Arus Kas
telah diverifikasi dan dinyatakan BENAR.

Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan CaLK

① Catatan atas Laporan Keuangan harus disajikan secara sistematis

② Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis
atas nilai suatu pos yang disajikan

③ Catatan atas Laporan Keuangan harus memuat pengungkapan informasi yang


memadai
Menyusun CaLK

① Laporan Realisasi Anggaran (LRA)


 Anggaran;
 Realisasi;
 Prosentase pencapaian;
 Penjelasan atas perbedaan antara anggaran dan realisasi;
 Perbandingan dengan periode yang lalu;
 Penjelasan atas perbedaan antara periode berjalan dan periode yang lalu;
 Rincian lebih lanjut pendapatan-LRA menurut sumber pendapatan;
 Penjelasan atas hal-hal penting yang terjadi, antara lain :
a) Penjelasan mengenai kegiatan prioritas/populer/anggaran besar/high risk
b) Penjelasan mengenai kegiatan yang mengalami putus kontrak
c) Penjelasan mengenai kegiatan yang fisiknya belum 100%
d) Penjelasan mengenai kegiatan luncuran dari tahun sebelumnya
Menyusun CaLK

② Neraca
 Perbandingan dengan periode yang lalu;
 Penjelasan atas perbedaan antara periode berjalan dan periode yang lalu;
 Rincian lebih lanjut atas masing-masing akun dalam aset, kewajiban dan ekuitas
 Penjelasan tentang Piutang antara lain memuat :
a) Nama pihak ketiga
b) Jenis dan nilai piutang
c) Apabila piutang periode yang lalu sudah diterima pembayarannya, sebutkan
tanggal penyetoran ke Kasda
 Penjelasan tentang Kewajiban antara lain memuat:
a) Kreditur (perorangan/perusahaan yang memberi utang)
b) Penyebab munculnya utang
c) Jenis dan nilai utang
d) Untuk utang belanja modal, ditambahkan informasi mengenai nama pekerjaan,
nomor dan nilai kontrak, jumlah yang sudah dibayarkan, nomor dan tanggal
SP2D.
Menyusun CaLK

③ Laporan Operasional (LO)


 Perbandingan dengan periode yang lalu;
 Penjelasan atas perbedaan antara periode berjalan dan periode yang lalu;
 Rincian lebih lanjut pendapatan-LO menurut sumber pendapatan;
 Rincian lebih lanjut beban menurut klasifikasi ekonomi, organisasi, dan fungsi; dan
 Penjelasan hal-hal penting yang diperlukan:
a) Perbedaan antara pendapatan-LRA dan pendapatan-LO
b) Perbedaan antara belanja-LRA dan beban-LO

④ Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)


 Perbandingan dengan periode yang lalu;
 Penjelasan atas perbedaan antara periode berjalan dan periode yang lalu;
 Rincian yang diperlukan;
 Penjelasan hal-hal penting yang diperlukan
Tips Sukses Menyusun LK SKPD

① Persiapan
Sebelum mulai proses penyusunan LK SKPD, hendaknya menyiapkan dokumen
pendukung yang diperlukan untuk penyusunan LK SKPD, template CaLK dan
template data.

② Timetable
Menyusun jadwal terperinci mengenai tahapan-tahapan penyusunan LK SKPD.

③ Bertahap
Mengerjakan LK SKPD secara bertahap, tidak dikerjakan sekaligus. Misalnya
sebelum tahun anggaran berakhir, seluruh jurnal selain aset sudah dientry.

④ Kerjasama
Untuk memastikan kebenaran data yang disajikan, perlu ada supervisi dan
pengecekan ulang dari atasan sebelum data difinalkan. Selain itu juga diperlukan
kerjasama antara penyusun LK SKPD dengan Pengurus Barang agar data yang
disajikan dalam LK SKPD sinkron antara Keuangan dengan Aset.
Badan Keuangan Daerah
purbalinggakab.go.id bakeuda@purbalinggakab.go.id (0281) 891098

Jl. Onje Nomor 4, Purbalingga 53111

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai