Anda di halaman 1dari 9

Analisis Beban Kerja

Kelompok 6
Syah Fikrya (2010105007632)
Nurul Hikmah Islamiawati (2010105001843)
Rereza Ofria N (201010503562)
Nurlia Damayanti (2010105002205)
Yu n i t a A n g g ra i n i ( 2 0 1 0 1 0 5 0 0 1 8 7 6 )
Ba Selti Lesnussa (20101050310)
b

V
Hakikat Beban Kerja
I
Beban kerja merupakan salah satu aspek yang harus di perhatikan oleh
setiap perusahaan, karena beban kerja salah satu yang dapat mempengaruhi
produktivitas kerja karyawan. Pengertian beban kerja oleh beberapa ahli
memberikan pendapat yang berbeda, dimana perbedaan pengertian beban
kerja seringkali terletak pada pembatasan dan jenis pekerjaan yang
berbeda. Beban kerja (workload) dapat diartikan sebagai suatu perbedaan
antara kapasitas atau kemampuan pekerja dengan tuntutan pekerjaan yang
diahadapi
Beban kerja merupakan sekum- pulan atau sejumlah kegiatan yang harus
diselesaikan oleh suatu unit organisasi dalam waktu yang ditentukan.
Banyaknya tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada seorang
karyawan menyebabkan hasil yang dicapai menjadi kurang maksimal
karena karyawan hanya mempunyai waktu yang sedikit untuk
menyelesaikan banyak tugas. Apabila hal ini sering terjadi, maka akan
berdampak pada kinerja karyawan itu sendiri (Dhania, 2010).
Faktor Internal (dalam) yang Mempengaruhi
Beban Kerja
II

Faktor internal beban kerja adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh itu
sendiri sebagai akibat adanya reaksi dari beban kerja eksternal. Reaksi
tersebut dikenal dengan strain. Secara ringkas faktor internal meliputi:
1. Faktor somatis, yaitu jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, kondisi
kesehatan, status gizi.
2. Faktor psikis, yaitu motivasi, peersepsi, kepercayaan,
keinginan,kepuasan, dan lain-lain.
Faktor Eksternal (luar) yang Mempengaruhi
Beban Kerja I
Tugas-Tugas (Task)
Tugas ada yang bersifat fisik seperti I
tata ruang kerja, stasiun kerja, alat dan
01 sarana kerja, kondisi kerja,sikap kerja, I
Lingkungan Kerja dan alat bantu kerja. Tugas juga ada
Lingkungan kerja yang dapat yang bersifat mental seperti,
mempengaruhi beban kerja misalnya 03 kompleksitas pekerjaan dan tanggung
saja lingkungan kerj afisik jawab terhadap pekerjaan.
(penerangan, kebisingan, getaran,
mekanis), lingkungan kerja kimiawi
(debu, gas, pencemar udara)
lingkungan kerja biologis (bakteri
virus, dan parasit) dan lingkungan
kerja psikologis (penempatan tenaga
kerja). Organisasi Kerja
Organisasi kerja yang mempengaruhi
02 beban kerja misalnya, lamanya waktu
kerja, waktu istirahat, kerja bergilir,
sistem pengupahan, kerja malam, music
kerja, tugas, dan wewenang.
Dampak Negatif Beban Kerja
V

Kualitas Kerja Kenaikan


Keluhan
Menurun Tingkat Absensi
Pelanggan

(Rusda Irawati dan Dini Arimbi


Carollina, 2017)
Pengukuran Beban Kerja
IV
Pengukuran subjektif, yakni pengukuran yang didasarkan
kepada penilaian dan pelaporan oleh pekerja terhadap beban
kerja yang dirasakan dalam menyelesaikan suatu tugas.
Pengukuran jenis ini pada umumnya menggunakan skala
penilaian (rating scale).

Pengukuran kinerja, yaitu pengukuran yang diperoleh


melalui pengamatan terhadap aspek-aspek
perilaku/aktivitas yang ditampilkan oleh pekerja.
Pengukuran kinerja dengan menggunakan waktu
merupakan suatu metode untuk mengetahui waktu
penyelesaian suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh pekerja
yang memiliki kualifikasi tertentu, di dalam suasana kerja
yang telah ditentukan serta dikerjakan dengan suatu tempo
kerja tertentu
Pengukuran fisiologis, yaitu pengukuran yang mengukur
tingkat beban kerja dengan mengetahui suatu
tugas/pekerjaan tertentu. Pengukuran yang dilakukan
biasanya pada refleks pupil, pergerakan mata, aktivitas
otot dan respon-respon tubuh lainnya.
Manfaat Pengukuran Beban Kerja
Pengukuran beban kerja memberikan beberapa keuntungan bagi
organisasi. Cain (2007) menjelaskan bahwa alasan yang sangat mendasar
dalam mengukur beban kerja adalah untuk mengkuantifikasi biaya mental
(mental cost) yang harus dikeluarkan dalam melakukan suatu pekerjaan
agar dapat memprediksi kinerja sistem dan pekerja. Tujuan akhir dari
langkah-langkah tersebut adalah untuk meningkatkan kondisi kerja,
memperbaiki desain lingkungan kerja ataupun menghasilkan prosedur
kerja lebih efektif.
Menurut Muskamal (2010), dijelaskan bahwa dalam melakukan
pengukuran beban kerja dapat memberikan beberapa manfaat kepada
organisasi, yakni:
1. Penataan/penyempurnaan struktur organisasi
2. Penilaian prestasi kerja jabatan dan prestasi kerja unit
Manfaat Pengukuran Beban Kerja
3. Bahan penyempurnaan sistem dan prosedur kerja
4. Sarana peningkatan kinerja kelembagaan
5. Penyususan standar beban kerja jabatan/kelembagaan, penyusunan
daftar susunan pegawai atau bahan penetapan eselonisasi jabatan
struktural
6. Penyusunan rencana kebutuhan pegawai secara riil sesuai dengan
beban kerja organisasi
7. Program mutasi pegawai dari unit yang berlebihan ke unit yang
kekurangan
8. Program promosi pegawai
9. Reward and punishment terhadap unit atau pejabat
10. Bahan penetapan kebijakan bagi pemimpin dalam rangka peningkatan
pendayagunaan sumber daya manusia
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai