Anda di halaman 1dari 31

HEPATITIS PADA ANAK

Oleh
Afnidawati
1407101030364

Dr. dr. Sulaiman Yusuf, Sp. A (K)

BAGIAN/ SMF ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA/
RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH
2016
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Hepatitis merupakan peradangan hati disebabkan oleh
13 mikroorganisme ataupun non - mikroorganisme

Hepatitis akut dapat menjadi kronis.


Pada hepatitis kronis ditemukan SGOT dan SGPT yang meningkat
persisten lebih dari 6 bulan.
2 Hepatitis viral yang dapat menjadi kronis adalah hepatitis B dan C

Infeksi virus-virus hepatitis masih menjadi masalah masyarakat di


Indonesia. Menurut WHO, Indonesia merupakan negara endemisitas
33 kategori area tinggi untuk terjangkit ulang dengan hepatitis

Hepatitis akut maupun kronik menurunkan kualitas hidup pasien.


Hepatitis kronik dapat menjadi sirosis hepatis atau karsinoma hati.
Tatalaksana umumnya eradikasi viral atau turunkan replikasi virus
pada hepatitis virus, lainnya terapi simtomatis dan supportif. Paling
4 penting pencegahan dengan imunisasi aktif
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama ZAHRATUL
Umur 2 Tahun 1 bulan
Jenis Kelamin perempuan
No. CM 1.03.97.48
Agama Islam
Ruangan Seuruene 1
Alamat Gampong Cut Titue, Pidie
Suku Aceh
Tanggal Masuk 30 Maret 2016
Tanggal Pemeriksaan 12 April 2016
ANAMNESIS

1 Keluhan
Utama Perut membesar

Keluhan Demam, tidak nafsu


2 Tambahan makan
ANAMNESIS
Pasien rujukan dari RS Beurenun dengan diganosa
penyakit hepatitis.

RPS
Pasien datang dengan keluhan perut makin membesar.
Perut membesar secara perlahan – lahan sejak Maret
3 2015 dan makin tidak nyaman dalam 3 hari terakhir.
Pasien mengalami demam tidak terlalu tinggi, terus
menerus dan demam turun dengan obat panas sejak 3
hari SMRS. Pasien juga tidak nafsu makan sejak saat
itu. Sebelumnya pasien banyak makan sekitar ½ porsi
RS dengan frekuensi 4-5 kali. Namun sejak 3 hari SMRS
tidak mau makan nasi ataupun makanan ringan. Pasien
hanya mau minum susu.
ANAMNESIS
4 Bulan Maret 2015 saat pasien berusia 8 bulan di rawat di
RSUDZA dengan hepatitis
RPD

5
Tidak ada keluarga pasien yang mengalami keluhan yang sama,
RPK Riwayat penyakit kuning di keluarga tidak ada

6 Pengobatan hepatitis saat di rawat Maret 2015 di RSUDZA.


RPO
ANAMNESIS
7
R. Kehamilan
ANC teratur di bidan. Tidak ada riw. Demam saat hamil.
dan
Pasien anak ke-2 dari 2 bersaudara, lahir PV dgn BBL
Persalinan
3000 gram, segera menangis dan tidak ada riwayat
kebiruan

8
R.Imunisasi Imunisasi lengkap

0-6 bulan: ASI


6 bulan – 20 bulan: MPASI + ASI
9 20 bulan – 1 tahun: MPASI
1 tahun – sekarang: makanan keluarga
R. Makanan + susu formula
STATUS PRESENT

Keadaan Kesadara HR : RR : T:
umum : n: 136x/ 32x/ 37,4 0C
Sakit Compos menit menit
sedang Mentis

10
STATUS ANTROPOMETRI
Dan STATUS GIZI
Berat Badan sekarang : 7,0 kg
Berat badan ideal : 11,7 kg
Tinggi badan : 71 cm
Height of Age : 1 tahun 2 bulan
Lingkar kepala : 48 cm
BB/U : < -3 SD
TB/U : < -3 SD
BB/TB : < -2 SD
LK/U : -2 s/d +2 SD
Kesimpulan : gizi kurang 11
CAIRAN DAN ASUPAN
• : Berat Badan x 100
Kebutuhan Cairan • : 7 x100
• : 700 cc/hari

• RDA x BBI
Kebutuhan Kalori • : 102 x 11,7
• : 1193,4 kkal/hari

Kebutuhan • RDA x BBI


• : 1,2 x 2,7
Protein • : 14,04 gram/ hari
PEMERIKSAAN FISIK
Normochephali
Rambut coklat, mudah
dicabut, distribusi tidak Konj. Palpebra Inferior
merata pucat (+/+) , sclera ikterik
(-/-), pupil isokor, RCL
Serumen (-/-) dan RCTL (+/+)
Sekret (-/-) NCH (-)

Mukosa bibir kering (-), Simetris, retralksi (+_)SF


Sianosis (-), normoglossia kanan = SF kiri, ves (+/+),
ronkhi (-/-), wh (-/-),
retraksi (-)
Ikterik (-/-), Edema (-/-,
sianosis (-/-)
BJ I > BJ II,
akral hangat
Reguler, Bising (-),

Distensi (+), nyeri


Ikterik (-/-), Edema (-/-), tekan (+),teraba hepar
sianosis (-/-) 3 cm BAC , kenyal,
akral hangat permukaan rata, tepi
tumpul, pekak pindah
(+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Ket 31/3/2016 8/4/2016 Normal satuan
Hb 8,6 8,9 12,0-14,5 g/dl
Ht 27 29 37-47 %
Er 4,3 4,4 4,2-5,4 (x 1000.000) /mm3
Leu 27,2 19,2 4,5-10,5 9 (x 1.000) /mm3
Trom 465 563 150-450 (x 1.000) /mm3
Diftell 0/0/0/70/21/9 2/0/0/34/57/7 0-6/0-2/2-6/50-70/20-40/2-6 %
Bil tot 0,12 - 0,3-1,2 mg/dl
Bil dir 0,20 - < 0,52 mg/dl
SGOT 217 - <31 U/L
SGPT 133 - <34 U/L
Ur/Cr 12/- 9/0,15 13-43 / 0,51-0,95 mg/dl
Na/K 131/3,5 -/- 135-145 mmol/L
Protein - 8,1 6,4-8,3 g/dl
total
Alb/Glb -/- 4,2/3,9 3,5-5,2/ - g/dl
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Ket 11/5/2015 8/6/2015 Normal satuan
Hb 10,3 11,2 10,5-12,9 g/dl
Ht 32 35 53-63 %
Er 4,6 4,8 4,4-5,8 (x 1000.000) /mm3
Leu 14,5 21,4 6,0-17,5 (x 1.000) /mm3
Trom 459 661 150-450 (x 1.000) /mm3
Diftell 4/1/-/41/46/8 5/1/-/40/47/7 0-6/0-2/2-6/50-70/20-40/2-6 %
Bil tot 0,20 0,11 0,3-1,2 mg/dl
Bil dir 0,14 0,05 < 0,52 mg/dl
SGOT 214 118 <31 U/L
SGPT 131 122 <34 U/L
ALP 201 313 42-98 U/L
PEMERIKSAAN PENUNJANG
4 April 2016
MDT
Eritrosit normokromik 7 April 2016 USG
anisositosis (mikrosit ++), Abdomen: Hepatomegali
Leukosit meningkat, blast
(-), Trombosit meningkat, 11 April 2016 CT scan
ginat (-) pelvis dan vertebrae:
normal
Kesimpulan: anemia
normokromik mikrositik 12 April 2016
ringan + trombositosis CT scan Abdomen kontras
dan non – kontras:
Feritin: 84,17 ng/Ml Hepatomegali + asites
minimal
8 April 2016
HBsAg negatif
DIAGNOSA

DIAGNOSA BANDING
DIAGNOSA KERJA
1. HEPATITIS KRONIS
2. TUMOR ABDOMEN HEPATITIS KRONIS
3. KANKER HATI + ANEMIA
+ GIZI KURANG
+ ANEMIA
+ GIZI KURANG
TERAPI
IVFD 4:1 20 gtt/i mikro
Inj. Ceftriakson 250 mg/12 jam
Xanvit syr 2x1 Cth
Zinkid Syr 2x1 Cth
Multivit syr 1x1 Cth
Asam folat 1x0,5 tab
Diet Hati III 600 kkal dengan 12 gram protein 3x200 kkal
Susu formul 2x100 cc
Snack/roti/agar-agar/jelly
TINJAUAN PUSTAKA

HEPATITIS KRONIS
ETIOLOGI
1.hepatitis autoimun,
2.penyakit hati metabolik misalnya defisiensi
α1 antitripsin, tirosinemia, galaktosemia,
3.penyakit Wilson, beberapa tipe glycogen
storage disease (terutama tipa IV),
4.hepatitis virus B dan D, dan sindrom
Allagile.
MANIFESTASI KLINIS
1. Penyakit autoimun: artritis, vaskulitis, nefritis, tiroiditis,
anemia hemolitik, dan terdapatnya ruam
2. Penyakit Wilson disease: awalnya lebih menunjukkan
penyakit hati kronis, seiring bertambahnya umur
manifestasi ekstrahepatik lebih dominan antara lain
tremor, disatria, distonia, deteriorasi di sekolah atau
perubahan perilaku
3. Penyakit defisiensi alfa 1 antitripsin: Kolestasis dan
hepatomegali dapat ditemukan pada minggu pertama
kehidupan namun ikterik biasanya menghilang pada umur
2-4 bulan. Penyakit akan berlanjut menjadi hepatitis
kronis dan sirosis
4. Penyakit Hepatitis B kronis: dapat berkembang menjadi
sirosis hepatis dan karsinoma hepatoseluler
DIAGNOSIS
Ditemukan SGPT dan SGOT persisten lebih dari 6
bulan
1. Hepatitis autoimun: ANA test (+), SMA (+), LKMA (+)
2. Penyakit Wilson: penurunan kadar seruloplasmin dalam
serum <20 mg/dL (nilai normal: 23 – 43 mg/dL, Adanya
tanda – tanda anemia hemolitik, billirubin yang sangat
meningkat, dan fosfatase alkali yang rendah adalah khas
untuk penyakit Wilson akut
3. Defisiensi Alfa 1 antitripsi: α1 antitripsin serum <50-80
mg/dL, ditemukan fenotip spesifik (Pi ZZ, SZ), deteksi
deposit dari diastase-resistant glycoprotein di periporta
hepatosit,
DIAGNOSIS

Hepatitis B Kronis :
 Status HbsAg positif selama > 6 bulan
 Pada pemeriksaan serologi didapatkan kadar HBV DNA di
serum 20.000 IU/ml (100.000 kopi/ml) atau batas terendah
2.000-20.000 IU/ml (10.000-100.000 kopi/ml)
 Kenaikan kadar SGOT / SGPT di dalam serum yang
persisten atau intermiten
 Pada biopsi hati terlihat gambaran hepatitis kronis dengan
nekrosis dan inflamasi sedang sampai berat
TATALAKSANA

1. Hepatitis Autoimun: prednison (kortikosteroid)


awal: 1-2 mg/KgBB/hari sampai transaminase <2x
normal
maintenance: 0,2 – 0,3 mg/KgBB/hari
2. Penyakit Wilson: Copper chelating agents ex:
penisilamin
3. Defisiensi alfa 1 antitripsin: belum ada obat, kecuali
transplantasi hati
4. Hepatitis B kronis: interferon alfa dan antiviral ex
lamivudin, adefovir
ANALISA KASUS
Pada CT scan pelvis
dan vertebra, tulang –
tulang normal. Hal ini
ANALISA KASUS
menyingkirkan
kemungkinan
metastase kanker hati
Pada hepatitis kronis,
SGOT dan SGPT
meningkat persisten
lebih dari 6 bulan
Pada hepatitis kronis,
keluhan variasi ringan
– sedang dan tidak
khas seperti
kelelahan, nafsu
makan buruk, demam
Kasus Teori
dapat menyebabkan
hepatomegali

ANALISA KASUS
Hepatitis kronis tidak
hanya disebabkan
oleh hepatitis B.
Lainnya adalah:
1. Hepatitis viral C
2. Hepatitis viral D
3. Autoimun
4. Penyakit Wilson
5. Defisiensi alfa 1
antitripsin

Kasus Teori
mengalami penurunan
yang berarti
menunjukan respon
ANALISA KASUS pengobatan
Xanvit, zinkid, multivit
merupakan terapi
supportif untuk
memperbaiki keadaan
umum pasien
Asam folat diberikan
anemia defisiensi besi
(MDT: normokrom
mikrositik ringan)
Diet hati merupakan
diet rendah lemak
untuk menu
Kasus Teori
KESIMPULAN
Hepatitis pada anak ternyata dapat berlanjut menjadi kronis terutama
pada pasien dengan imunitas rendah. Hepatitis kronis tampil dengan gejala
yang tidak khas sehingga banyak pasien datang dalam keadaan sudah buruk.
Penyakit hepatitis kronis tidak hanya hepatitis virus, bisa juga Penyakit
Wilson, defisiensi alfa 1 antitripsin, penyakit autoimun. Terapi disesuaikan
dengan etiologi, namun pada prinsipnya sama yaitu mengatasi keluhan
pasien dan mencegah perburukan menjadi karsinoma
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai