Presentasi Endokrin
Presentasi Endokrin
Dicky Hartono
2280711010
Ani yang mengalami asma derajat berat. Ani telah mengalami serangan asma yang
berulang-ulang selama beberapa minggu terakhir dan tidak merespons pengobatan
lainnya dengan baik, terutama dengan pemberian inhalasi agonis beta-2 kerja singkat.
Setelah melakukan pemeriksaan dan konsultasi dengan pasien, saya memutuskan
Pengalaman untuk menggunakan kortikosteroid sebagai bagian dari rencana pengobatan ani.
Saya memberikan penjelasan yang jelas dan mudah dipahami tentang penggunaan
Menggunakan kortikosteroid, serta risiko dan manfaatnya bagi ani. Ani merasa sedikit ragu dan
khawatir tentang efek samping dari obat tersebut, tetapi saya memberikan penjelasan
Kortikosteroid bahwa saya akan memantau kondisi ani secara teratur dan menyesuaikan dosis obat
jika diperlukan. Saya juga menjelaskan bahwa penggunaan kortikosteroid dalam
jangka pendek dapat membantu mengontrol gejala asma dan mencegah serangan
yang lebih parah di masa depan. Ani setuju untuk mencoba pengobatan
kortikosteroid, dan saya meresepkan dosis yang tepat untuk kondisi ani.
Setelah beberapa hari, ani melaporkan bahwa gejalanya telah berkurang
dan ia merasa lebih baik. Saya terus memantau kondisi ani dan
menyesuaikan dosis obat sesuai dengan respons ani terhadap
Kortikosteroid kontrol dan melaporkan bahwa ia telah merasa jauh lebih baik dan
gejala asmanya telah berkurang secara signifikan. Saya memeriksa ani
dan menyimpulkan bahwa pengobatan kortikosteroid telah membantu
mengontrol kondisi asma ani dan mencegah serangan yang lebih parah.
Inflamasi pada asma ditandai
Click icon to add picture
dengan peningkatan ekspresi
berbagai gen inflamasi termasuk
yang mengkode sitokin, kemokin,
molekul adesi dan enzim serta
reseptor inflamasi. Peningkatan gen
inflamasi ini diregulasi oleh faktor
transkripsi proinflamasi seperti
nuclear factor-κβ dan activator
protein- 1, yang berikatan dan
mengaktivasi molekul koaktivator
lalu mengasetilasi inti histon dan
memulai transkripsi gen.
Kortikosteroid menekan inflamasi melalui beberapa mekanisme.
Dosis yang dianjurkan dalam pedoman GINA 2018 dengan level evidence B yaitu
50mg prednisolon dosis tunggal di pagi hari atau 200 mg hidrokortison dosis terbagi.
beberapa hari, ani melaporkan bahwa gejalanya telah berkurang dan ia merasa lebih
baik.
Kortikosteroid menekan inflamasi melalui beberapa mekanisme yang berikatan dengan koaktivator
menghambat aktivitas histon asetilase dan merekrut histon deasetilase 2 (HDAC2) untuk
Inflamasi pada asma ditandai dengan peningkatan ekspresi menghambat gen inflamasi aktif. Kortikosteroid menurunkan jumlah sel inflamasi saluran napas
berbagai gen inflamasi termasuk yang mengkode sitokin, termasuk diantaranya eosinofil, limfosit T, sel mast dan sel dendritik. Hal ini terjadi akibat inhibisi
kemokin, molekul adesi dan enzim serta reseptor perekrutan sel inflamasi ke saluran napas dengan mensupresi produksi mediator kemotaktik dan
inflamasi. Peningkatan gen inflamasi ini diregulasi oleh molekul adesi dan menghambat survival sel inflamasi saluran napas seperti eosinofil, limfosit T
dan activator protein- 1, yang berikatan dan mengaktivasi Dosis yang dianjurkan dalam pedoman GINA 2018 dengan level evidence B yaitu 50mg
molekul koaktivator lalu mengasetilasi inti histon dan prednisolon dosis tunggal di pagi hari atau 200 mg hidrokortison dosis terbagi dengan durasi
memulai transkripsi gen. pemberian kortikosteroid sistemik adalah 5-7 hari.