Anda di halaman 1dari 32

OBESITAS

KELOMPOK 1

Lydia Kusuma Dicky Hartono


Fransisca Centani Sadana Angela Christine
Erika Devy Andriani Arnylia Djunaidy
Clarin Hayes Sita Prasida Nayenggita
Ade Mayra Hosiana Wilianto
Lia Arista Wijaya Sherla Wijoyo
Eny Anggraini Lisye Marrilyn Lukas
Definisi Obesitas
Akumulasi lemak atau jaringan adiposa yang berlebihan atau abnormal
dalam tubuh yang dapat mengganggu kesehatan-> berhubungan dengan
risiko perkembangan diabetes mellitus, penyakit cardiovascular,
hiperlipidemia.

WHO -> Penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan


asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy
expenditure) dalam waktu lama.
Etiologi Obesitas

Adanya positive energy balance yang muncul saat energi dalam kalori

makanan dan minuman lebih besar dari pengeluaran energi yang merupakan

gabungan dari resting metabolic rate, proses absorpsi dan metabolisme nutrien,

produksi panas atau termogenesis, serta aktivitas fisik. Proses tersebut akan

menyebabkan deposisi triasilgliserol di sekitar jaringan adiposa.

Asupan energi harian > energi pengeluaran


Faktor Risiko
Faktor Genetik :
-Monogenetik -> mutase gen tunggal -> pada gen AgRP, peptide YY, reseptor
MC4 -> gangguan pengaturan nafsu makan
-Obesitas Sindromik -> abnormalitas perkembangan saraf / organ -> perubahan
gen tunggal / regio kromosom -> sindrom Bardet-Biedel & Sindrom Prader Willi
-Obesitas Poligenik -> akumulasi banyak gen yang mendukung peningkatan
asupan kalori, rasa lapar, penyimpanan lemak -> kenaikan berat badan
Faktor Epigenetik -> perubahan pengaturan ekspresi genetic -> Mekanismenya
melalui metilasi DNA, modifikasi histon, regulasi mikroRNA
Faktor Ekstragenetik
-Faktor Individu : penyakit tertentu (cushing synd, Hipotiroid), Gangguan
mental (depresi, ansietas), pola hidup asupan tinggi kalori rendah aktivitas,
Pendidikan kurang, Merokok
-Faktor lingkungan : pola hidup keluarga / teman/ pekerjaan.
Epidemiologi
Lebih dari 1 miliar orang, yang terdiri dari 650 juta orang
dewasa, 340 juta remaja, dan 39 juta anak-anak, di seluruh dunia
mengalami obesitas
Obesitas lebih umum terjadi pada wanita daripada pada pria
Prevalensi obesitas pada
• orang dewasa usia 20–39 tahun sebesar 39,8%
• 44,3% pada orang dewasa usia 40–59 tahun, dan
• 41,5% pada orang dewasa usia 60 tahun ke atas
Pada tahun 2017 hingga Maret 2020, prevalensi obesitas di
Amerika Serikat mencapai 41,9%.
Epidemiologi
Negara yang juga memiliki tingkat prevalensi obesitas tinggi adalah
Meksiko (18,4%), sementara Kolombia memiliki angka prevalensi
terendah yaitu 9,8%
Di Eropa, prevalensi obesitas meningkat dari 8,4% pada tahun 1980
menjadi 20% pada tahun 2019
Rusia (15,9%), dan Turki (17,5%) adalah negara dengan persentase
penduduk obesitas tertinggi di Eropa, sedangkan Prancis memiliki
tingkat prevalensi obesitas terendah (10,3%)
Pada wilayah Mediterania Timur terjadi peningkatan prevalensi
obesitas dari 6,4% menjadi 17,4% pada tahun 2019
Pada wilayah Afrika terjadi kenaikan prevalensi obesitas dari 3,8%
menjadi 10,9%
Epidemiologi
Pasifik Barat merupakan wilayah dengan prevalensi obesitas terendah,
namun terjadi peningkatan prevalensi obesitas dari 0,9% pada tahun
1980 menjadi 5% pada tahun 2020
Peningkatan prevalensi obesitas juga ditemukan pada wilayah Asia
Tenggara dari 0,9% pada tahun 1980 menjadi 7,9% pada tahun 2019
Menurut data epidemi obesitas oleh Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia
• 13,5% orang berusia >18 tahun mengalami kelebihan berat badan
• 28,7% mengalami obesitas dengan indeks massa tubuh (IMT) ≥ 25
• 18,8% anak usia 5–12 tahun mengalami kelebihan berat badan
• 10,8% anak usia 5–12 tahun mengalami obesitas
Komplikasi Obesitas
Terdapat beberapa mekanisme yang mendasari komplikasi obesitas,
dimana yang dominan adalah inflamasi dan mikrobioma usus
Inflamasi
• Nutrisi berlebih memicu kondisi inflamasi kronis pada organ seperti
hati, otak, pankreas, dan jaringan adiposa
• Pada jaringan adiposa terdapat sel-sel imun → obesitas memicu
aktivasi respon inflamasi sel-sel imun → menyebabkan gangguan
sistem imun
Mikrobioma usus
• Mikrobioma usus mempengaruhi metabolisme sel inang melalui jalur
pensinyalan → menyebabkan inflamasi, pengendapan lemak, dan
resistensi insulin
Kondisi lain yang juga timbul sebagai komplikasi dari obesitas antara lain
• Diabetes
• Penyakit kardiovaskular (hipertensi, dislipidemia, PJK, gagal jantung, dan stroke)
• Penyakit neurologis
• Kanker
• Penyakit respiratori (asma, obstructive sleep apnea)
• Penyakit gastrointestinal (NAFLD)
• Gangguan fungsi ginjal
• Infertilitas, disfungsi ereksi, PCOS
• Penyakit musculoskeletal (osteoartritis)
• Gangguan psikososial
PATOMEKANISME
OBESITAS
↑ Nafsu makan
↑ asupan makanan
↓ pemakaian kalori
↑ Adipocytes
↑ Penumpukan lemak
↑ Pelepasan sitokin

OBESITAS

↑ Stres Oksidatif Gangguan pankreas : Resisten insulin

Pada gastrointestinal terjadi pelepasan :


 Cholecytokinin (CCK)
 Glucagon-like peptide-1 (GLP-1)
 Peptide YY3-36 (PYY3-36)
 Ghrelin  meningkatkan nafsu makan
PATOMEKANISME OBESITAS
Obesity and ageing: Two sides of the same coin
Obesitas Dapat Mempercepat Proses
Penuaan

↑ Nafsu makan
↑ asupan makanan
↓ pemakaian kalori
↑ Adipocytes
↑ Penumpukan lemak ↑ Pelepasan sitokin

OBESITAS

↑ Stres Oksidatif Gangguan pankreas : Resisten insulin

Pemendekan telomer

PROSES PENUAAN
PENANGANAN OBESITAS

Penanganan Agresif

Strategi Penurunan Berat


Badan
PENANGANAN
AGRESIF
PENANGANAN AGRESIF
Tergantung derajat obesitas dan
risiko penyakit

Obat-obatan : efektif, lebih aman,


jangka pendek

Pembedahan : sangat efektif, risiko


komplikasi berat
OBAT-OBATAN
• SIBUTRAMINE
• Menekan nafsu makan, efektif bila dikombinasi dengan diet
rendah kalori dan olahraga
• ORLISTAT
• Menghambat aktivitas lipase pancreas di GI tract,
menghambat digesti dan penyerapan lemak sampai 30%
• PHENTERMINE DAN DIETHYLPROPION
• Meningkatkan pelepasan neurotransmitter norepinefrin,
sehingga cenderung menurunkan intake makanan
PEMBEDAHAN
STRATEGI
PENURUNAN BERAT
BADAN
RENCANA MAKAN
• Realistis mengenai intake energi
• Mementingkan kecukupan makan
• Makan dalam jumlah kecil
• Menurunkan densitas energi
• Ingat minum air
• Fokus pada serat
• Pilih lemak yang tepat
• Pilih karbohidrat dengan hati-hati
• Perhatikan makanan yang tidak mengenyangkan namun tinggi kalori (empty kCal)
Rekomendasi
Nutrien Rekomendasi Intake
kCal
BMI>/35 kg/m2 Menurunkan 500-1000 kcal/hari
BMI 27-35 kg/m2 Menurunkan 300-500 kcal/hari
Total lemak 30% atau kurang dari kalori total
Asam lemak jenuh 8-10% dari kalori total
Asam lemak tak jenuh tunggal 15% dari kalori total
Asam lemak ganda 10% dari kalori total
Kolesterol 300mg atau kurang per hari
Protein Mendekati 15% dari kalori total
Karbohidrat 55% atau lebih dari kalori total
Sodium klorida Tidak lebih dari 2400mg sodium atau
6g sodium klorida per hari
Kalsium 1000-1500 mg per hari
Aktivitas Fisik

- Semakin >> energi yang terpakai  semakin >> massa lemak


yang hilang
- Untuk menurunkan berat badan disarankan : aktivitas fisik
intensitas sedang selama 60 menit per hari + aktivitas fisik harian
- Manfaat aktivitas fisik:
- Jangka pendek: meningkatkan energi
- Jangka Panjang: meningkatkan metabolisme
- Mengontrol nafsu makan
- Mengurangi stress
- Meningkatkan kepercayaan diri
Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik penting dalam pengaturan berat badan.


Pilihan aktivitas fisik sesuai yang disukai dan dilakukan
secara rutin.

Aktivitas intensitas rendah ke sedang setidaknya 2000


kalori/minggu sangat berguna untuk program penurunan
berat badan.
PENGARUH LINGKUNGAN
Pola perilaku makan seseorang dipengaruhi oleh faktor
lingkungan
- Atmosfer lingkungan
- Aksesbilitas
- Sosialisasi
- Distraksi  menonton tv, membaca koran, bercakap-cakap
- Pilihan makanan
- Kemasan dan ukuran makanan
- Wadah saji makanan
KEBIASAAN DAN PERILAKU
Perubahan kebiasaan dan perilaku sangat efektif dalam usaha
untuk mencapai dan mempertahankan berat badan ideal.
Modifikasi kebiasaan berfokus pada perubahan kebiasaan untuk
meningkatkan pengeluaran energi dan menurunkan asupan
energi.
Contoh strategi perubahan kebiasaan yang mendukung
penurunan berat badan :
- Jangan belanja saat sedang lapar
- Makan dengan lambat
- Olahraga sambil menonton tv
Mendapat dukungan dari orang sekitar dapat membantu dalam
perubahan kebiasaan dan perilaku.
Prinsip penatalaksanaan
Obesitas
- Obat-obatan
- Tindakan bedah
- Diet : membatasi asupan makanan menjadi 500-1000
kalori per hari
- Aktivitas fisik : meningkatkan pengeluaran energi
- Perubahan perilaku dan kebiasaan
PEMELIHARAAN/MAINTENANCE
BERAT BADAN
Seseorang yang mengalami penurunan berat badan dalam setengah
tahun akan mengalami fase plateu. Penurunan yang lambat terkadang
mengecewakan.
Dibutuhkan pemeliharaan berat badan dengan cara melanjutkan
perilaku makan dan aktivitas fisik yang akan menjaga berat badan.
Orang yang berhasil mempertahankan penurunan berat badan telah
membentuk kebiasaan olahraga yang kuat dan pola makan yang hati-
hati, mengurangi asupan energi dan persentasi lemak yang lebih
rendah.
Aktivitas fisik memainkan peran kunci dalam mempertahankan berat
badan. Mereka yang giat olahraga jauh lebih berhasil daripada mereka
yang tidak aktif. Setidaknya 2500 kalori per minggu yang dikeluarkan
dengan aktivitas fisik.
PENCEGAHAN OBESITAS
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai