Anda di halaman 1dari 12

KONSEP DASAR K3

DALAM KEPERAWATAN
OLEH:
KELOMPOK 3

Diana Mirayanti Putri (021.01.3779)


Rahmatin Nisfi (021.01.3823)
Dwi Azila Martiana Selo (021.01.3781)
Siti Halimah (021.01.3829)
M.Halil Gibran (021.01.3805)
1.Pengertian K3 dalam Keperawatan

 Menurut Mondy (2008) keselamatan kerja adalah perlindungan karyawan dari luka-
luka yang disebabkan oleh kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan.Resiko
keselamatan merupakan aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat
menyebabkan kebakaran, ketakutan aliran listrik, terpotong, luka memar, keseleo,
patah tulang, kerugian alat tubuh, penglihatan dan pendengaran.
 Menurut Suma'mur (2001), keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk
menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang
bekerja di perusahaan yang bersangkutan.
 Menurut Simanjuntak (1994), Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang
bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup
tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi
pekerja.
2.Tujuan K3

Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut.


Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik,
sosial dan psikologis
1. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya dan seefektif
mungkin.
2. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
3. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai.
4. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.
5. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau kondisi
kerja.
6. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.
3.Manfaat K3
Manfaat prosedur Kerja K3 sebagai berikut:

a) Pekerjaan medis merasa aman melakukan pekerjaannya dan rumah sakit jugadiuntungkan
b) Hemat waktu, artinya perawat tidak harus berfikir panjang dan hanya mengikuti
prosedur yang telah diterapkan
Manfaat K3 ini tidak hanya berdampak pada rumah sakit saja, tapi perawat rumah sakit dan pasien
serta pengunjung.
1. Manfaat bagi rumah sakit
a. Meningkatkan mutu pelayanan
b. Mempertahankan kelangsungan operasional rumah sakit
c. Meningkatkan citras rumah sakit
2. Manfaat bagi perawat
a. Melindungi perawat dan penyakit akibat kerja (PAK)
b. Mencegah terjadinya kecelakaan akibat kerja (KAK)
3. Manfaat bagi pasien dan pengunjung a. Mutu layanan yang baik
a. Mutu layanan yang baik
b. Kepuasan pasien dan pengunjung
 
4.Ruang Lingkup k3 dalam keperawatan

Menurut American Association of Occupational Health Nurses, ruang lingkup


pekerjaan perawat hiperkes adalah:

1. Health promotion / Protection


Meningkatkan derajat kesehatan,kesadaran dan pengetahuan tenaga kerja akan paparan
zat toksik di lingkungan kerja. Merubah faktor life style dan perilaku yang berhubungan
dengan resiko bahaya kesehatan.
2. Worker Health/Hazard Assessment and Surveillance
Mengidentifikasi masalah kesehatan tenaga kerja dan menilai jenis pekerjaannya.
3. Workplace Surveillance and Hazard Detection Mengidentifikasi potensi bahaya yang
mengancam kesehatan dan keselamatan tenaga kerja. Bekerjasama dengan tenaga
profesional lain dalam penilaian dan pengawasan terhadap bahaya.
4. Primary Care
Merupakan pelayanan kesehatan langsung terhadap penyakit dan kecelakaan pada
tenaga kerja, termasuk diagnosis keperawatan, pengobatan, rujukan dan perawatan
emergensi.
5.Kebijakan K3 Berkaitan dengan keperawatan di indonesia

kebijakan K3 Nasional dengan Tugas Perawat:


1. Pemberi asuhan keperawatan
2. Penyuluh dan konselor bagi klien
3. Pengelola pelayanan keperawatan
4. Peneliti keperawatan
5. Pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang
6. Pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu
Konsep dasar K3

Kesehatan kerja adalah upaya mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan fisik,
mental dan kesejahteraan sosial semua pekerja yang setinggi-tingginya.

 Bahaya (hazard) adalah berupa sumber, tindakan atau situasi yang dapat menyebabkan
kerugian bagi manusia, baik yang bisa menyebabkan luka-luka, gangguan kesehatan
ataupun kombinasi dari keduanya.

Bahaya atau hazard dapat digolongkan berdasarkan jenisnya yaitu:


1) Hazard Tubuh Pekerja
Hazard tubuh pekerja (somatic hazard), merupakan hazard yang berasal dari dalam
tubuh pekerja yaitu kapasitas kerja dan status kesehatan pekerja.
Contohnya seorang pekerja yang buta warna bila mengerjakan alat elektronik yang
penuh dengan kabel listrik yang warna-warni, hazard somatiknya dapat membahayakan
dirinya maupun orang lain orang lain dikelilingnya bila ia salah menyambung warna
kabel tertentu karena tindakan ini berpotensi menimbulkan kebakaran atau ledakan.
2) Hazard Perilaku Kesehatan

Hazard perilaku kesehatan (behavioral hazard), yaitu hazard yang terkait dengan perilaku pekerja.

Contohnya antara lain model rambut panjang diruang mesin berputar telah mengakibatkan seorang

pekerja di tambang batubara tertarik dalam mesin dan hancur tubuhnya karena tergiling mesin

penggiling bongkahan batu (crusher).

3) Hazard Lingkungan Kerja

Hazard lingkungan kerja (environmental hazard) dapat berupa faktor fisik, kimia, dan biologik Faktor

fisik, kimia dan biologik yang berada ditempat kerja berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan

bila kadarnya atau intensitas pajanannya tinggi melampaui toleransi kemampuan tubuh pekerja
Hazard (Bahaya) di lingkungan kerja antara lain:

1.Bahaya fisik.
Berpotensi menimbulkan terjadinya Penyakit Akibat Kerja (PAK).Jenis jenis bahaya yang
termasuk dalam golongan fisik serta pekerja berisiko terpajan antara lain adalah sebagai berikut:
a) Bahaya mekanik. Yang termasuk ke dalamm bahaya mekanik antara lain terbentur, tertusuk,
tersayal, terjepit, tertekan, terjatuh, terpeleset, terkilir, tertabrak, terbakar, terkena serpihan
ledakan, tersiram, dan tertelan.
b) Bising, Berasal dari bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat menganggu kesehatan,
kenyamanan, serta dapat menyebabkan gangguan pendengaran (ketulian). Ditempat kerja bising
dapat berasal dari berbagai tempat seperti pada area produksi, area generator, area kompresor,
area dapur, area umum seperti pasar atau stasiun, hingga area perkantoran, dari suara mesin,
suara benturan alat hingga suara gaduh manusia.
c) Getar atau Vibration Getar dapat menimbulkan gangguan pendengaran, muskoloskeletal,
keseimbagan, white finger dan hematuri mikroskopik akibat kerusakan saraf tepi dan jarinagn
pembuluh darah. Getaran dapat memajani seluruh tubuh (whole body vibration) seperti pada
pekerja pemotong rumput yang membawa mesin di punggungnya dan pengemudi
2.Bahaya Kimia
Berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan yang sangat luas dari yang ringan seperti
bersin-bersin, kulit gatal sampai yang berat seperti kelainan organ hati dan saraf, gagal
ginjal atau cacat fungsi paru. Bahaya kimia di tempat kerja dapat berupa
 Logam berat, seperti merkuri, krom atau cadmium
Solvent / pelarut organik, misalnya hidrokarbon alifatik, hidrokarbon aromatik.
Pelarut organik yang banyak digunakan di industri antara lain asam sulfat, asam fosfat
benzena, toluena

3. Bahaya Biologik
Berpotensi menimbulkan penyakit infeksi akibat kerja (PAK), dari penyakit flu biasa sampai
SARS bahkan HIV/AIDS bagi pekerja kesehatan. Jenis mikroorganisme yang termasuk
dalam golongan faktor biologik serta pekerja berisiko terpajan antara lain virus (Hepatitis
B/C, HIV/AIDS), bakteri (tuberkulosis, leptospirosis), jamur (coccidiomycosis, aktinomikosis)
serta parasit (malaria).
4) Hazard Ergonomik
Hazard ergonomik yang dimaksud terkait dengan kondisi pekerjaan yang dilakukan serta
peralatan kerja yang digunakan oleh pekerja termasuk work station. Contoh pekerja yang
mengalami hazard ergonomik adalah pengemudi,penjahit, pembuat batik dan sebagainya
.
5) Hazard Pengorganisasian Pekerjaan dan Budaya Kerja
Contohnya adalah faktor stress kerja berupa beban kerja berlebih atau pembagian
pekerjaan yang tidak proporsional, budaya kerja sampai larut malam dan mengabaikan
kehidupan ocial pekerja.
 
TERIMAKASIH
 

Anda mungkin juga menyukai