Anda di halaman 1dari 84

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,

Riset, dan Teknologi

IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA


Implementasi Kurikulum Merdeka untuk pemulihan pembelajaran dilakukan berdasarkan
kebijakan-kebijakan berikut ini:

Permendikbudristek Permendikbudristek Kepmendikbudristek Keputusan Kepala Keputusan Kepala


No. 5 Tahun 2022 No. 7 Tahun 2022 No. 56 Tahun 2022 BSKAP BSKAP
No.008/H/KR/2022 No.009/H/KR/2022
Tahun 2022 Tahun 2022

Standar Kompetensi Standar Isi pada Pedoman Penerapan Capaian Pembelajaran pada Dimensi, Elemen dan Sub
Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Kurikulum dalam Pendidikan Anak Usia Dini, Elemen Profil Pelajar
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Rangka Pemulihan Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pancasila Pada Kurikulum
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pembelajaran Pendidikan Menengah Pada Merdeka
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kurikulum Merdeka
Pendidikan Menengah
Standar Isi dikembangkan Memuat 3 opsi kurikulum Memuat Capaian Memuat penjelasan dan
Standar kompetensi lulusan
melalui perumusan ruang yang dapat digunakan di Pembelajaran untuk semua tahap-tahap perkembangan
merupakan kriteria minimal lingkup materi yang sesuai
tentang kesatuan sikap, satuan pendidikan dalam jenjang dan mata pelajaran profil pelajar Pancasila yang
dengan kompetensi lulusan.
keterampilan, dan rangka pemulihan dalam struktur Kurikulum dapat digunakan terutama
Ruang lingkup materi
pengetahuan yang merupakan bahan kajian pembelajaran beserta Merdeka. untuk projek penguatan profil
menunjukkan capaian dalam muatan pembelajaran struktur Kurikulum Merdeka, pelajar Pancasila.
kemampuan peserta didik yang dirumuskan aturan terkait pembelajaran
berdasarkan: 1) muatan wajib dan asesmen, serta beban
dari hasil pembelajarannya
sesuai dengan ketentuan kerja guru.
pada akhir jenjang peraturan perundang-
pendidikan. SKL menjadi undangan; 2) konsep
acuan untuk Kurikulum 2013, keilmuan; dan 3) jalur,
Kurikulum darurat, dan jenjang, dan jenis pendidikan.
Kurikulum Merdeka. Standar Isi menjadi acuan
untuk Kurikulum 2013,
Kurikulum darurat, dan
Kurikulum Merdeka.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 2


Dalam pemulihan pembelajaran, sekarang sekolah diberikan kebebasan menentukan
kurikulum yang akan dipilih

Pilihan 1 Pilihan 2 Pilihan 3

Kurikulum 2013 Kurikulum Darurat Kurikulum


yaitu Kurikulum 2013 yang
secara penuh disederhanakan Merdeka

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 3


Satuan pendidikan dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara bertahap sesuai
kesiapan masing-masing

Sejak Tahun Ajaran 2021/2022 Mulai Tahun Ajaran 2022/2023 satuan Tiga pilihan yang dapat diputuskan satuan
Kurikulum Merdeka telah pendidikan dapat memilih untuk pendidikan tentang implementasi Kurikulum
diimplementasikan di hampir 2.500 mengimplementasikan kurikulum Merdeka pada Tahun Ajaran 2022/2023:
sekolah yang mengikuti Program berdasarkan kesiapan masing-masing ● Menerapkan beberapa bagian dan prinsip
Sekolah Penggerak (PSP) dan 901 mulai TK B, kelas I, IV, VII, dan X. Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti
SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) kurikulum satuan pendidikan yang sedang
sebagai bagian dari pembelajaran Pemerintah menyiapkan angket untuk diterapkan
dengan paradigma baru. membantu satuan pendidikan menilai ● Menerapkan Kurikulum Merdeka
tahap kesiapan dirinya untuk menggunakan menggunakan perangkat ajar yang sudah
Kurikulum ini diterapkan mulai dari Kurikulum Merdeka. disediakan
TK-B, SD & SDLB kelas I dan IV, SMP ● Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan
& SMPLB kelas VII, SMA & SMALB mengembangkan sendiri berbagai
dan SMK kelas X. perangkat ajar.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 4


Keunggulan Kurikulum Merdeka

1 Lebih Sederhana dan Mendalam


Fokus pada materi yang esensial dan
pengembangan kompetensi peserta didik pada
fasenya. Belajar menjadi lebih mendalam,
bermakna, tidak terburu-buru dan
menyenangkan.

https://www.youtube.com/watch?v=evEV6I-joa4

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 5


Keunggulan Kurikulum Merdeka

2 Lebih Merdeka
Peserta didik: Tidak ada program peminatan di SMA,
peserta didik memilih mata pelajaran sesuai minat,
bakat, dan aspirasinya.

Guru: Guru mengajar sesuai tahap capaian dan


perkembangan peserta didik.

Sekolah: memiliki wewenang untuk mengembangkan dan


mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan
karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 6


Keunggulan Kurikulum Merdeka

3 Lebih Relevan dan Interaktif


Pembelajaran melalui kegiatan projek
memberikan kesempatan lebih luas kepada
peserta didik untuk secara aktif
mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya isu
lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk
mendukung pengembangan karakter dan
kompetensi Profil Pelajar Pancasila.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 7


Platform Merdeka Mengajar adalah platform edukasi yang menjadi teman penggerak untuk
guru dalam mewujudkan Pelajar Pancasila

Mengajar
Belajar
Berkarya

Kemendikbudristek bekerjasama dengan Gov Tech Edu - PT Telkom


Indonesia dalam mengembangkan Platform Merdeka Mengajar.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 8


Kurikulum Merdeka diperkenalkan kepada seluruh pemangku kepentingan melalui berbagai
media:

Kajian Akademik Video Kurikulum Merdeka Sistem Informasi


Kurikulum Nasional

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 9


Kurikulum Merdeka diperkenalkan kepada seluruh pemangku kepentingan melalui berbagai
media:

Buku Saku Buku Saku Risalah Kebijakan Dampak


Kurikulum Merdeka Platform Merdeka Penyederhanaan Kurikulum
Mengajar

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 10


Dukungan implementasi Kurikulum Merdeka
melalui kebijakan penyediaan buku pendidikan

Penyusunan Buku Penilaian Buku

● Buku pendidikan yang telah ● Penilaian buku dilakukan untuk


diimplementasikan di sekolah mendukung pengembangan hasil
penggerak dan SMK Pusat belajar siswa secara holistik yang
Keunggulan mencakup kompetensi (literasi
● Buku pendidikan lanjutan untuk dan numerasi) dan karakter
SMK (bersama industri), ● Penilaian buku dilakukan secara
pendidikan khusus, serta daring dan melibatkan
pendidikan kesetaraan profesional, akademisi, dan
● Total buku yang telah disusun praktisi
453 judul, dengan rincian: ● Pendaftaran dilakukan sepanjang
○ PAUD: 6 judul tahun
○ SD: 174 judul ● Hasil penilaian dapat didapatkan
○ SMP: 99 judul secara daring
○ SMA: 119 judul
○ SMK: 50 judul
○ Pendidikan khusus: 5 judul

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 11


Sistem Informasi Perbukuan sebagai platform digital untuk mendukung layanan
perbukuan bagi ekosistem perbukuan dan pengembangan kurikulum

Memberikan akses yang lebih


luas secara daring kepada
masyarakat dalam memperoleh
buku teks utama dan nonteks

Memberikan kemudahan bagi


para pelaku perbukuan dalam
mengakses layanan sistem
perbukuan, seperti proses dan
informasi penilaian buku, serta
pembinaan pelaku perbukuan

Akses melalui https://buku.kemdikbud.go.id

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 12


Tiga Pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka Jalur Mandiri
Satuan pendidikan menentukan pilihan berdasarkan Angket Kesiapan Implementasi Kurikulum Merdeka yang
mengukur kesiapan guru dan tenaga kependidikan. Tidak ada pilihan yang paling benar, yang ada pilihan yang
paling sesuai kesiapan satuan pendidikan. Semakin sesuai maka semakin efektif implementasi Kurikulum Merdeka.

Pilihan 1: Mandiri Belajar


Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti kurikulum
satuan pendidikan yang sedang diterapkan.

Pilihan 2: Mandiri Berubah


Menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan
pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.

Pilihan 3: Mandiri Berbagi


Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar
di satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.

Kementerian
Kementerian Pendidikan,Kebudayaan,
Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
Riset dan
danTeknologi
Teknologi 13
Beragam informasi diberikan kepada satuan pendidikan yang berminat untuk mempelajari
lebih mendalam dan menerapkan Kurikulum Merdeka
Ayo unduh aplikasi dan pelajari lebih dalam Serta mengambil peran untuk menyukseskan Kurikulum Merdeka

Unduh Mendaftarkan satuan pendidikan* untuk


menerapkan Kurikulum Merdeka pada tautan
Mengunduh Platform Merdeka kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id mulai tanggal 11
Mengajar pada gawai Android atau
mengakses melalui laman situs
QR Code Satuan Pendidikan
Februari 2022

https://guru.kemdikbud.go.id/

Mendukung satuan pendidikan yang


Pelajari memutuskan untuk menerapkan Kurikulum
Mempelajari pilihan-pilihan kurikulum dan informasi *Untuk satuan pendidikan swasta perlu mendapatkan
Merdeka
lebih mendalam tentang Kurikulum Merdeka dari Dinas Pendidikan persetujuan dari yayasan
Platform Merdeka Mengajar dan
kurikulum.kemdikbud.go.id
juga melalui video pengenalan Kurikulum Merdeka
melalui tautan kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id k
Berkontribusi dalam pengembangan
perangkat ajar pada platform Merdeka Mengajar
Mitra Komunitas dengan mengisi tautan https://bit.ly/MM-
& Organisasi MITRA

Pendidikan

Informasi lebih lanjut mengenai penerapan Kurikulum Merdeka silakan menghubungi 081281435091

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 14


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Apa itu Kurikulum Operasional?


● Seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di
satuan pendidikan.
● Pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Mengapa Kurikulum Operasional Berbeda antar


Satuan Pendidikan?
Agar bermakna, kurikulum operasional satuan pendidikan
dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta
didik dan satuan pendidikan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Jiwa/roh kurikulum
Semangat perubahan
• Cara berfikir dan bertindak (mindset)
• Live document
• Pemberian kewenangan yang lebih besar ke satuan pendidikan

Kur.
Kur ….. Kur. 2006 Kur. 2013
Merdeka
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di


Satuan Pendidikan secara Umum
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Analisa Lingkungan Analisa Kebutuhan


Visi – Misi - Tujuan
Belajar Satuan Pendidikan

Untuk merumuskan Karakteristik Sekolah >> analisis


konteks
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

STRATEGI SEKOLAH
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pengembangan Visi Misi Sekolah

Visi adalah cita-cita Bersama pada a.Visi merupakan gambaran masa depan yang ingin dicapai oleh
masa mendatang dari warga satuan satuan pendidikan.
pendidikan, yang dirumuskan b.Visi harus dapat memberikan panduan/arahan serta motivasi.
berdasarkan masukan dari seluruh c.Visi harus tampak realistis, kredibel dan atraktif. Sebaiknya
warga satuan pendidikan. mudah
dipahami, relatif singkat, ideal dan berfokus pada mutu, serta
memotivasi
Membuat Misi
Dalam bentuk kalimat aksi setiap pemangku kepentingan
Satu indikator pencapaian visi dapat dibuat ke Cara memperbaiki
dalam 1-3 kalimat misi.
○ Apakah misi sudah berupa kalimat tindakan?
○ Apakah misi menjelaskan pencapaian indikator visi?
Contoh: ○ Apakah misi sudah dinyatakan dengan jelas
Menjadi satuan pendidikan yang menginspirasi dan tidak multitafsir?
perubahan ○ Apakah misi menunjukkan keberpihakan pada
Menginisiasi aksi-aksi nyata dalam rangka peserta didik?
mendidik
masyarakat mengenai cara hidup ramah lingkungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh Visi

“Mewujudkan Lulusan Sekolah Siap Kerja di Perusahaan


Nasional/Internasional, Berkarakter Unggul, Entrepreneurship dan
Berwawasan Lingkungan“
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh MISI
1. Menyusun & menyelaraskan kurikulum berbasis dunia kerja, termasuk penguatan aspek soffskill dan karakter
kebekerjaan untuk mendukung aspek hardskill.
2. Mengimplementasi pembelajaran berbasis projek riil (produk barang/jasa) dari dunia kerja – Project Base
Learning (PjBL).
3. Meningkatkan pelibatan pengajar tamu dari dunia kerja minimal mencapai 50 jam/semester/program
keahlian.
4. Melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) minimal 1 (satu) semester.
5. Melaksanakan sertifikasi kompetensi yang diakui dunia kerja bagi lulusan dan guru.
6. Melakukan up-date teknologi dan pelatihan guru dari dunia kerja.
7. Melaksanakan applied Research yang mendukung teaching factory.
8. Mengusahakan keterserapan lulusan oleh dunia kerja.
9. Menyediakan bea siswa dan/atau ikatan dinas dari dunia kerja.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tujuan Program Keahlian

Tujuan dibuat untuk menerjemahkan kalimat tindakan dalam misi menjadi aksi-aksi spesifik dan terukur. Aksi-aksi inilah yang
selanjutnya akan digunakan manajemen satuan pendidikan untuk menyusun program kerja yang akan direfleksikan dan dievaluasi
dalam kurun waktu tertentu.

Prinsip penting
● Specific, dalam
tujuan membuat
haruslah tujuan dan spesifik,dapat menjadi ciri khas satuan
sederhana
pendidikan.
Tujuan harus selalumerupakan perwujudan dari ● Measurable, tujuan harus dapat diukur dan dapat memotivasi agar tercapai,
visi dan misi,dan tujuan sekolah harus dibutuhkan
mencerminkan karakteristik atau hasil yang kriteria pencapaianyang jelas.
akan dicapai oleh peserta didik. Karakteristik ● Achievable/Attainable, tujuan harus dapat dicapai dan dilaksanakan oleh
tersebut mencakup berbagai kapasitas dan seluruh warga satuan pendidikan dan melibatkan pihak eksternal.
tanggung jawab seseorang yang mencakup ● Relevant, tujuan harus relevan dengan misi,masuk akal, dan menempatkan
pertumbuhan intelektual,pribadi, emosional pelajar sehingga
dansosial. Mampu memperkuat kompetensinya.
● Time
Selain bound,
prinsip tujuan
ini, hal haruslainnya
penting memilikiadalah:
alokasi waktu yang lebih fleksibel dengan
● Evaluated, tujuan
linimasa yang perlu dievaluasi
disesuaikan dengan untuk memastikan
kebutuhan, pencapaiannya,
oleh karena itu perlu melibatkan
secara berkala menyediakan waktu untuk mendiskusikan bersama warga
semua
satuan guru dalam pembuatan linimasa tersebut.
pendidikan.
● Reviewed, tujuan juga perlu ditinjau secara berkelanjutan, direfleksikan
Bersama dan didiskusikan modifikasi yang perlu dilakukan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pengorganisasian
Pembelajaran di Satuan
Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tahapan Pengorganisasian Pembelajaran


1. Penjabaran muatan belajar (pertahun, per semester dan
perminggu)
2. Pengelompokan mata pelajaran
3. Pemetaan muatan pembelajaran per tahun
4. Susun program tahunan dan kalender sekolah
5. Pemetaan muatan pembelajaran per semester dan per
minggu
6. Penyusunan jadwal pembelajaran untuk masing-masing
tingkat
KELAS
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, MATA PELAJARAN X XI XII
Riset, dan Teknologi 1 2 1 2 1 2
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 -
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 -
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 -
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
4. 3 3 2 2 - -
Kesehatan
5. Sejarah 2 2 2 2 - -
6. Seni 2 2 - - - -
Jumlah A 16 16 12 12 8 -
B. KEJURUAN
STRUKTUR 1. Matematika 4 4 3 3 3 -
KURIKULUM SMK PK 2. Bahasa Inggris 2 2 3 3 3 -
Permendikbud 3. Informatika 4 4 - - - -
4. Proyek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 6 6 - - - -
165/M/2021 5. Kejuruan - - 15 15 17 -
a. Dasar-dasar … (Program Keahlian) 6 6 - - - -
b. Konsentrasi/Mapel Kejuruan 1 - -       -
c. Konsentrasi/Mapel Kejuruan 2 - -       -
d. Konsentrasi/Mapel Kejuruan n - -       -
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 -
7. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
8. Mata Pelajaran Pilihan - - 4 4 6 -
(Muatan Lokal) (2) (2) (2) (2) (2) -
Jumlah B 22 22 30 30 34 44
Total 38 38 42 42 42 44
C. Penguatan Profil Pelajar Pancasila,
A. 8 8 4 4 4 -
Pengembangan Karakter, dan Budaya Kerja
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Struktur Kurikulum SMK


Perubahan kurikulum SMK/MAK diawali dengan penataan ulang Spektrum
Keahlian SMK/MAK.

● Spektrum Keahlian adalah daftar bidang dan program keahlian SMK yang
disusun berdasarkan kebutuhan dunia kerja yang meliputi: dunia usaha,
dunia industri, badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah,
instansi pemerintah atau lembaga lainnya serta perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.

● Spektrum Keahlian SMK/MAK merupakan acuan penyusunan struktur


kurikulum serta pembukaan dan penyelenggaraan bidang dan program
keahlian pada SMK. Setiap program keahlian terdiri atas minimum satu
konsentrasi keahlian.

● Konsentrasi keahlian diselenggarakan dalam program 3 tahun atau program


4 tahun diatur lebih lanjut dalam keputusan pimpinan unit utama yang
membidangi standar, kurikulum, dan asesmen pendidikan. STRUKTUR KURIKULUM SMK
Kepmendikbudristek
No. 56 Tahun 2022
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Struktur Kurikulum SMK


Struktur kurikulum SMK/MAK terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:

a. pembelajaran intrakurikuler; dan

b. projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dialokasikan sekitar


30% (tiga puluh persen) total JP per tahun.

Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara


fleksibel, baik secara muatan maupun secara waktu pelaksanaan.
Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil pelajar
Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan
dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran. Secara
pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan
menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan
jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus
sama.
STRUKTUR KURIKULUM SMK
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Kepmendikbudristek
Riset, dan Teknologi
No. 56 Tahun 2022 Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas X
Alokasi per Alokasi Projek TOTAL JP PER
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit tahun per tahun TAHUN
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Pancasila 54 18 72
Bahasa Indonesia 108 36 114
PJOK 90 18 108
Sejarah 54 18 72
Seni Budaya**: 54 18 72
(Seni Musik; Seni Rupa; Seni Teater; Seni Tari; Prakarya)
Muatan Lokal*** 72 - 72
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A): 450 126 576
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas X

Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER TAHUN


Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit per tahun

B. Kelompok Mata Pelajaran Umum

Matematika 108 36 144

Bahasa Inggris 108 36 144

Informatika 108 36 144

Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial**** 162 54 216

Dasar-dasar Program Keahlian 432 432

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B): 918 162 1080

Jumlah A+B 1368 288 1656

Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik memilih 1
(satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
**** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu Pengetahuan Sosial disesuaikan dengan kebutuhan Program Keahlian.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Alokasi
Riset, Waktu Mata Pelajaran
dan Teknologi SMK Kelas XI

Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER


Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit per tahun TAHUN

A. Kelompok Mata Pelajaran Umum

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 90 18 108

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 90 18 108

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 90 18 108

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 90 18 108

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 90 18 108

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 90 18 108

Pendidikan Pancasila 54 18 72

Bahasa Indonesia 90 18 108

PJOK 54 18 72

Sejarah 54 18 72

Muatan Lokal** 72 - 72

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A): 342 90 432


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Alokasi waktu mata pelajaran SMK Kelas XI

Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER


Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit per tahun TAHUN

B. Kelompok Mata Pelajaran Umum

Matematika 90 18 108

Bahasa Inggris 108 36 144

Mata Pelajaran [Konsentrasi Keahlian]*** 648 648

Projek Kreatif dan Kewirausahaan 180 180

Mata Pelajaran Pilihan**** 144 144

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B): 1170 54 1224

Jumlah A+B 1512 144 1656

Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.
** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
*** Nama mata pelajaran merupakan nama Konsentrasi Keahlian.
**** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas XII Program 3 Tahun
Riset, dan Teknologi
Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER
Asumsi 1 tahun = 36 minggu: PKL = 18 minggu, mata per tahun TAHUN
pelajaran lainnya = 18 minggu dan 1 JP = 45 menit)

A. Kelompok Mata Pelajaran Umum

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 36 18 54

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 36 18 54

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 36 18 54

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 36 18 54

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 36 18 54

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 36 18 54

Pendidikan Pancasila 36 - 36

Bahasa Indonesia 36 18 54

Muatan Lokal** 36 - 36

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A): 108 36 144


STRUKTUR KURIKULUM SMK
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Kepmendikbudristek
Riset, dan Teknologi
No. 56 Tahun 2022
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Jenis-jenis penjadwalan
• Periode
• Blok
• Kombinasi Periode & Blok
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Satu hari dalam


seminggu untuk
pelaksanaan
P5.

Seluruh jam
belajar pada hari
itu digunakan
untuk projek P5
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
JADWAL KELAS X
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Mengumpulkan
dan
memadatkan
pelaksanaan
tema
dalam satu
periode waktu
(misalnya 2
minggu atau 1
bulan),
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Capaian Pembelajaran
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pengertian CP
“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran
yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase
Fondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP
disusun untuk setiap mata pelajaran.
(Lihat : KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI NOMOR 008/H/KR/2022 TENTANG CAPAIAN PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, JENJANG
PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH PADA KURIKULUM MERDEKA)

Bagi peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual dapat


menggunakan CP pendidikan khusus. Peserta didik berkebutuhan khusus tanpa
hambatan intelektual menggunakan CP reguler dengan menerapkan prinsip
modifikasi kurikulum.”
(lihat: Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 958 tahun 2020 Tentang Capaian Pembelajaran
Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

CP dirumuskan dalam bentuk Fase, bukan per tahun


CP selalu berpusat pada siswa, bukan pada ketuntasan materi

Jenjang PAUD Jenjang SMP


• Fase Fondasi (TK B) • Fase D (Kelas 7-9 SMP)

Jenjang SD Jenjang SMA/SMK


• Fase A (Kelas 1-2 SD)
• Fase E (Kelas 10 SMA)
• Fase B (Kelas 3-4 SD)
• Fase F (Kelas 11-12 SMA)
• Fase C (Kelas 5-6 SD)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Merancang Pembelajaran
Menyusun TP dan ATP
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Mulai tahun ajaran 2021/2022


Kemdikbudristek mulai
mengimplementasikan kurikulum
merdeka secara terbatas di Sekolah
Penggerak.

Mari kita pahami beberapa prinsip dan


pendekatan yang digunakan kurikulum
ini.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Dalam Kurikulum Merdeka tujuan


akhirnya adalah Profil Pelajar Pancasila.
Tujuan akhir ini kemudian diturunkan
menjadi kalimat CP (yang dibagi ke
dalam beberapa fase), lalu didetailkan
menjadi TP dan ATP sebelum masuk ke
proses perancangan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Kriteria Alur Tujuan Pembelajaran (ATP):

1. Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi


yang harus dikuasai
2. ATP dalam 1 fase menggambarkan cakupan dan tahapan

pembelajaran yang linear


3. ATP keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan

tahapan pembelajaran antarfase


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Merumuskan TP dan ATP dari kalimat CP

1. Rumusan TP mengacu pada kompetensi dan konten pada CP


2. Rumusan kalimat TP dapat mengambil referensi dari berbagai
sumber → catatan penting: KepSek/Guru mampu memahami
kalimat tersebut.
3. Identifikasi dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dapat terkait
dengan kompetensi yang ingin dicapai.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tujuan Pembelajaran (TP), terdiri dari:

1.Kompetensi → kemampuan yang mencakup sikap,


pengetahuan, dan keterampilan yang dapat
didemonstrasikan peserta didik
2.Konten → ilmu pengetahuan inti / konsep utama
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Bidang Studi: PPKn

Pada akhir fase E peserta didik dapat mengidentifikasi pengaruh


keanggotaan kelompok lokal, regional, nasional, dan global terhadap
pembentukan identitas; serta memahami makna dan nilai dari keragaman;
dan mengidentifikasi perlunya melakukan pertukaran budaya dan
kolaborasi dalam dunia yang saling terhubung; serta mengkaji makna dan
manfaat hidup dalam kebinekaan, kaya akan kearifan lokal, dan memilih
produk dalam negeri.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

KONTEN: pengaruh
keanggotaan terhadap
pembentukan identitas
Tujuan Pembelajaran:

1. Peserta didik mampu mengidentifikasi pengaruh


keanggotaan di berbagai level (lokal - global) terhadap
pembentukan identitas
2. Peserta didik mampu mengevaluasi pembentukan
identitas suatu negara KOMPETENSI
3. Peserta didik mampu menyampaikan hasil evaluasinya 1. mengidentifikasi
dalam bentuk presentasi dengan data yang relevan
2. memahami dan mengkaji
makna
3. memahami nilai dan
manfaat
Contoh ATP
Mata Pelajaran :
Fase :
Elemen :
Capaian Pembelajaran:

Tujuan Pembelajaran
• Kata kerja operasional dapat terukur
• kompetensi dan lingkup materi

Kumpulan dari tujuan pembelajaran yang terhubung untuk mencapai capaian


pembelajaran dalam satu fase disebut alur tujuan pembelajaran.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Alur pembelajaran dari pengembangan TP :

1. peserta didik melakukan studi literatur pada keanggotaan di


berbagai level
2. peserta didik mengidentifikasi karakteristik keanggotaan di setiap
level
3. peserta didik mengidentifikasi hal-hal yang memengaruhi
pembentukan sebuah identitas
4. peserta didik menganalisis dan mengevaluasi kaitan antara
karakteristik keanggotaan dengan proses pembentukan sebuah
identitas
dst
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Bidang Studi: Bahasa Indonesia


Fase D - elemen Membaca dan Memirsa

Peserta didik memahami informasi berupa gagasan,pikiran, pandangan, arahan atau


pesan dari teks deskripsi, narasi, puisi, eksplanasi dan eksposisi dari teks visual dan
audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik
menginterpretasikan informasi untuk mengungkapkan simpati, kepedulian, empati atau
pendapat pro dan kontra dari teks visual dan audiovisual. Peserta didik menggunakan
sumber informasi lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta membandingkan
informasi pada teks. Peserta didik mampu mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai
topik aktual yang dibaca dan dipirsa.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Bidang Studi: Bahasa Indonesia


Fase D - elemen Membaca dan Memirsa

Peserta didik memahami informasi berupa gagasan,pikiran, pandangan, arahan atau


pesan dari teks deskripsi, narasi, puisi, eksplanasi dan eksposisi dari teks visual dan
audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik
menginterpretasikan informasi untuk mengungkapkan simpati, kepedulian, empati atau
pendapat pro dan kontra dari teks visual dan audiovisual. Peserta didik menggunakan
sumber informasi lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta membandingkan
informasi pada teks. Peserta didik mampu mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai
topik aktual yang dibaca dan dipirsa.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

KONTEN/kata kunci KOMPETENSI


1. jenis teks: narasi, deskripsi, 1. memahami informasi
puisi, eksplanasi, eksposisi, 2. menemukan makna tersurat dan tersirat
dan argumentasi 3. mengintepretasikan informasi
2. penyajian teks: visual, 4. mengungkapkan hasil intepretasi
audiovisual informasi
3. ekspresi simpati, kepedulian, 5. menggunakan sumber informasi lain
empati untuk menilai akurasi dan kualitas data
4. pendapat pro dan kontra 6. mengevaluasi dan mengeksplorasi topik
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Bidang Studi: Bahasa Indonesia

Fase D - elemen Membaca dan Memirsa

Peserta didik memahami informasi berupa gagasan,pikiran, pandangan, arahan atau


pesan dari teks deskripsi, narasi, puisi, eksplanasi dan eksposisi dari teks visual dan
audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik
menginterpretasikan informasi untuk mengungkapkan simpati, kepedulian, empati
atau pendapat pro dan kontra dari teks visual dan audiovisual. Peserta didik
menggunakan sumber informasi lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta
membandingkan informasi pada teks. Peserta didik mampu mengeksplorasi dan
mengevaluasi berbagai topik aktual yang dibaca dan dipirsa.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tujuan Pembelajaran:
KONTEN: Teks naratif
1. Peserta didik mampu menjelaskan arti Sumber bacaan: ….
kata-kata yang jarang muncul dengan
bantuan visual dan konteks kalimat
yang mendukung pada teks naratif
2. Peserta didik mampu KOMPETENSI
mengungkapkan makna tersurat dan
tersirat dari teks naratif yang dibaca 1. mengamati
dengan menunjukkan bukti-bukti yang 2. menyusun pertanyaan
mendukung 3. melakukan penyelidikan
3. Peserta didik mampu 4. membuat prediksi
menginterpretasikan bagian dari teks
naratif berbentuk audiovisual yang
5. mengorganisasi informasi
menunjukkan simpati, kepedulian, 6. mendiskusikan hasil amatan
atau empati 7. mengomunikasikan secara
lisan dan tertulis
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Alur pembelajaran dari rumusan kalimat TP :

1. Peserta didik mengidentifikasi 20 kosa kata baru dari teks


naratif yang dibaca.
2. Peserta didik mendiskusikan definisi dari kosa kata baru dan
mencari definisinya menggunakan KBBI.
3. Peserta didik membuat visualisasi dari teks naratif yang dibaca.
Visualisasi dapat berupa gambar, media presentasi, dsb.
4. Peserta didik merumuskan kerangka untuk melanjutkan dan
mengembangkan teks naratif, dengan bantuan beberapa topik
pilihan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

MODUL AJAR
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Icebreak

Siapkan 1 : kertas dan pena untuk menulis.


yang sudah di sediakan.
Instruksi 1.
- Gambarlah 4 buah persegi empat kecil. Gambar apakah yang Bapak/Ibu buat?
- Gambar 1 persegi panjang besar
Lalu gambar apa yang pelatih maksud?
- Kemudian gambar 1 segitiga sama kaki
- Terakhir gambarlah 2 buah tabung.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Yang dimaksud adalah gambar RUMAH

Berdasarkan 1 instruksi yang sama, namun mengapa ada banyak gambar


berbeda yang dibuat oleh peserta?

Hal tersebut karena adanya INSTRUKSI YANG KURANG JELAS yang


menyebabkan persepsi beragam dari peserta didik.

Begitu pula saat kita mengajar di kelas, apabila instruksi tidak jelas, maka
persepsi dari siswa akan beragam dan seringkali keluar dari pemahaman yang
dimaksud. Hal ini membuat tujuan pembelajaran sulit dicapai.
Oleh sebab itu, penting sekali untuk membuat perencanan pembelajaran yeng
tepat, jelas dan relevan.

Membuat modul ajar / RPP yang tepat adalah salah satu hal wajib yang harus
dilakukan oleh guru.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Apa yang dimaksud dengan Modul Ajar?


Modul Ajar merupakan salah satu perangkat ajar yang digunakan untuk
merencanakan pembelajaran. Modul ajar sama seperti RPP, namun modul ajar
memiliki komponen yang lebih lengkap.

Modul ajar adalah sebuah dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan asesmen yang
dibutuhkan dalam satu unit atau topik berdasarkan alur tujuan pembelajaran.

Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih dan memodifikasi


modul ajar yang tersedia sesuai dengan konteks, kebutuhan dan karakteristik
peserta didik.
Contoh MA (1 lingkup materi)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Fase/Kelas : Fase E/10


Elemen : Pengukuran
Alokasi waktu : 2 JP (2 x 40 menit)
Dimensi Profil Pelajar Pancasila:

Tujuan Pembelajaran: kutip dari TP per fase


Langkah Pembelajaran:
• peserta didik melakukan apa,
• Interaksi: peserta didik dengan peserta didik, peserta didik dengan pendidik, peserta didik dengan
sumber belajar lainnya,
• alokasi waktu per langkah dalam
• metode, penggunaan media pembelajaran, menghasilkan produk,
• tersurat sub elemen profil pelajar Pancasila sesuai dengan dimensinya
• refleksi
Asesmen: formatif
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

o Struktur Modul Ajar


KOMPONEN DETAIL
Komponen Modul Ajar MODUL AJAR PER LAMPIRAN
PERTEMUAN
oFase capaian modul ajar o Lembar aktivitas
oJumlah jam pelajaran o Rubrik penilaian
oModel belajar
oBahan ajar
oPemahaman Bermakna o Bahan ajar lain yang
oTujuan Pembelajaran
oDimensi Pancasila oPertanyaan pemantik relevan
oPengetahuan/Keterampilan oIndikator keberhasilan
Prasayarat oAsesmen
oSarana dan prasarana
oRencana kegiatan

Struktur modul ajar tersebut bukan struktur wajib yang semuanya harus dilampirkan dalam modul ajar
yang dibuat/dimodifikasi. Guru diperbolehkan untuk memilih/menyederhanakan beberapa komponen
utama untuk dicantumakan dalam modul ajar sesuai dengan kebutuhan di kelas masing-masing.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh Modifikasi Modul Ajar dan Perancangan


Asesmen SMK

Modifikasi Link modul ajar hasil modifikasi


Link Modul Ajar Modul Ajar
https://drive.google.com/file/d/11Ltw2BL6vWyjfc10ntc5fn
https://drive.google.com/file/d/1-R-kn0qVp-LnF0DCw0MlW5bj_wL7m4e Bnp-8349Yj/view?usp=drivesdk
N/view?usp=drivesdk
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh Modul IPAS


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

A. Profil Pelajar Pancasila


Profil Pelajar Pancasila merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter
sesuai nilai-nilai Pancasila.” Pernyataan ini memuat tiga kata kunci: pelajar sepanjang hayat, kompeten,
dan nilai-nilai Pancasila. Hal ini menunjukkan adanya paduan antara penguatan identitas khas bangsa
Indonesia, yaitu Pancasila, sebagai rujukan karakter pelajar Indonesia; dengan kompetensi yang sesuai
dengan kebutuhan pengembangan sumber daya manusia Indonesia dalam konteks perkembangan
Abad 21.

Profil pelajar Pancasila merupakan bentuk penerjemahan tujuan pendidikan nasional. Profil pelajar
Pancasila berperan sebagai referensi utama yang mengarahkan kebijakan-kebijakan pendidikan
termasuk menjadi acuan untuk para pendidik dalam membangun karakter serta kompetensi peserta
didik.

Sumber: Naskah Akademik Profil Pelajar Pancasila,


Kemendikbud 2020
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

B. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Berdasarkan penjelasan di slide sebelumnya, kita dapat menyimpulkan beberapa hal mengenai projek
penguatan Profil Pelajar Pancasila, di antaranya:

1. Bersifat lintas disiplin (Tidak terikat pada satu mata pelajaran).


2. Merupakan model pembelajaran yang melibatkan murid dalam proses mengamati dan memikirkan
solusi terhadap pemasalahan di lingkungan sekitarnya.
3. Menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek (project based learning).
4. Memiliki perbedaan dengan pembelajaran berbasis projek di program intrakulikuler dalam hal
fleksibilitas struktur pembelajaran.
5. Bertujuan menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila (bukan untuk mencapai
CP Bidang Studi).
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tema-Tema Projek
SD wajib memilih minimal 2 tema per tahun, sementara SMP, SMA, dan SMK wajib memilih minimal 3 tema per tahun.

Kearifan Lokal Berekayasa dan Berteknologi Kewirausahaan Bhinneka Tunggal Ika (SD-
(SD-SMA/K) untuk Membangun NKRI (SD-SMA/K) SMA/K)
(SD-SMA/K)
Membangun rasa ingin tahu dan Mengidentifikasi potensi ekonomi di Mengenal belajar membangun dialog
kemampuan inkuiri melalui eksplorasi Berkolaborasi dalam melatih daya pikir tingkat lokal dan masalah yang ada penuh hormat tentang keberagaman
tentang budaya dan kearifan lokal kritis, kreatif, inovatif, sekaligus dalam pengembangan potensi tersebut, kelompok agama dan kepercayaan yang
masyarakat sekitar atau daerah kemampuan berempati untuk serta kaitannya dengan aspek dianut oleh masyarakat sekitar dan di
tersebut, serta perkembangannya. berekayasa membangun produk lingkungan, sosial dan kesejahteraan Indonesia serta nilai-nilai ajaran yang
berteknologi yang memudahkan masyarakat. dianutnya.
kegiatan dirinya dan juga sekitarnya.

Gaya Hidup Berkelanjutan Suara Demokrasi Bangunlah Jiwa dan Raganya Kebekerjaan
(SD-SMA/K) (SMP-SMA/K) (SMP-SMA/K) (Tema wajib di SMK)
Memahami dampak dari aktivitas Dalam “negara kecil” bernama sekolah, Membangun kesadaran dan Membangun pemahaman terhadap
manusia, baik jangka pendek maupun sistem demokrasi dan pemerintahan keterampilan untuk memelihara ketenagakerjaan, peluang kerja, serta
panjang, terhadap kelangsungan yang diterapkan di Indonesia dicoba kesehatan fisik dan mental, baik untuk kesiapan kerja untuk meningkatkan
kehidupan di dunia maupun lingkungan untuk dipraktikkan, termasuk namun dirinya maupun orang sekitarnya. kapabilitas yang sesuai dengan
sekitarnya. tidak terbatas pada proses pemilihan keahliannya, mengacu pada
umum dan perumusan kebijakan. kebutuhan dunia kerja terkini.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tahapan Pelaksanaan Projek | Setidaknya terdapat 6 tahap dalam perencanaan projek penguatan Profil
Pelajar Pancasila di satuan pendidikan dari mulai merancang alokasi waktu dan dimensi hingga merancang modul projek.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Contoh pengembangan tema
Riset, dan Teknologi Untuk diksus, pada dasarnya projek bisa
mengambil dan/atau mengembangkan
GAYA HIDUP BERKELANJUTAN projek dari jenjang lain menyesuaikan
dengan kondisi dan tahapan belajarnya.

SD SMP SMA SMK SLB


Contoh Kampanye sederhana Membuat purwarupa Mendesain sistem Membuat sistem yang Pengelolaan dan
Projek untuk memecahkan isu sistem pengelolaan pengelolaan sampah efisien untuk pemanfaatan sampah.
lingkungan, misal cara sampah di sekolah untuk mengatasi pemanfaatan Mengklasifikasikan
pencegahan kebakaran Melakukan penelitian permasalahan banjir di sampah, mengolah dan
hutan atau banjir. dan perancangan sistem lingkungan sekitar bahan/material dalam memanfaatkan barang
Melakukan aksi dan pengelolaan sampah sekolah. industri tak terpakai untuk
melatih keterampilan berdasarkan eksplorasi Melakukan penelitian menjadi benda yang
komunikasi dengan dan pengolahan data dan perancangan sistem berdaya guna dan
menggunakan media nyata. berdasarkan data nyata memiliki nilai jual
visual dan verba dan praktik baik.

Elemen Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam
PPP yang Memperoleh dan Menghasilkan karya dan Menghasilkan karya dan Menghasilkan karya dan Menganalisis dan
disasar memproses informasi tindakan yang orisinal tindakan yang orisinal tindakan yang orisinal mengevaluasi penalaran
dan gagasan Memperoleh dan Memperoleh dan
memproses informasi memproses informasi
dan gagasan dan gagasan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Diskusi : Apa saja isu yang dapat dikembangkan untuk tema


GAYA HIDUP BERKELANJUTAN

SD SMP SMA SMK SLB

Contoh
Projek

Elemen Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam
PPP Memperoleh dan Menghasilkan karya Menghasilkan karya Menghasilkan karya Menganalisis dan
yang memproses informasi dan tindakan yang dan tindakan yang dan tindakan yang mengevaluasi
dan gagasan orisinal orisinal orisinal penalaran
disasar Memperoleh dan Memperoleh dan
memproses informasi memproses informasi
dan gagasan dan gagasan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

C. Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Komponen Modul Projek
Informasi umum Komponen inti Lampiran

● Identitas penulis modul ● Deskripsi singkat projek ● Lembar kerja peserta didik
● Sarana dan prasarana ● Dimensi dan sub elemen dari ● Bahan bacaan pendidik dan
● Target peserta didik Profil Pelajar Pancasila yang peserta didik
● Relevansi tema dan topik projek berkaitan ● Glossarium
untuk sekolah ● Tujuan spesifik untuk fase tersebut ● Daftar pustaka
● Alur kegiatan projek secara umum
● Asesmen
● Pertanyaan pemantik
● Pengayaan dan remedial
● Refleksi peserta didik dan pendidik

Modul projek bersifat fleksibel. Guru di satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul projek
sesuai dengan konteks lingkungan, visi sekolah, kesiapan sekolah dan kebutuhan belajar peserta didik. Sekolah/pendidik boleh
mengurangi atau menambah jumlah komponen sesuai dengan konteks masing-masing.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

CONTOH MODUL P5
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

KEBEKERJAAN
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

BANGUNLAH JIWA DAN RAGANYA


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Tema : GAYA HIDUP
BERKELANJUTAN
Topik : POSTER HIDUP SEHAT
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh Rubrik Utama

Sumber: Modul Projek Marsaria Primadonna


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Gambaran Rapor Projek


Sumber: Panduan Pengembangan Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila,
Kemendikbud 2021.

Catatan: Slide terkait rapor ini


hanya untuk gambaran bagi
perancang modul projek.
Bagaimana mekanisme
penyusunan rapor sendiri tidak
perlu terdapat di dalam modul
projek. Rapor akan diolah oleh tim
fasilitasi projek di sekolah.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN


PROFESIONAL
PENDAMPINGAN
SUPERVISI

1. SUPERVISI KEGIATAN INTRAKULIKULER A. MEMBERIKAN FEEDBACK


2. SUPERVISI KEGIATAN EKSTRAKULIKULER B. MEMBERIKAN PEMBINAAN LEBIH LANJUT
3. SUPERVISI KEGIATAN P5BK C. MEMBERIKAN REWARD

MONITORING DAN EVALUASI

1. VISI, MISI DAN TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN


2. KURIKULUM OPERASIONAL SEKOLAH (KOS)
3. STRUKTUR KURIKULUM
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Dokumen bacaan
Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Tautan: https://drive.google.com/file/d/1a9z8jqR9ZgJpdTR-8gtj_xzt7pLFpavZ/view?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/1jNt5mD5NyTtDBjn8_iLodeDWCiMh-wy6/view?usp=sharing

Anda mungkin juga menyukai