Konsep Kurikulum Merdeka
Konsep Kurikulum Merdeka
Standar Kompetensi Standar Isi pada Pedoman Penerapan Capaian Pembelajaran pada Dimensi, Elemen dan Sub
Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Kurikulum dalam Pendidikan Anak Usia Dini, Elemen Profil Pelajar
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Rangka Pemulihan Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pancasila Pada Kurikulum
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pembelajaran Pendidikan Menengah Pada Merdeka
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kurikulum Merdeka
Pendidikan Menengah
Standar Isi dikembangkan Memuat 3 opsi kurikulum Memuat Capaian Memuat penjelasan dan
Standar kompetensi lulusan
melalui perumusan ruang yang dapat digunakan di Pembelajaran untuk semua tahap-tahap perkembangan
merupakan kriteria minimal lingkup materi yang sesuai
tentang kesatuan sikap, satuan pendidikan dalam jenjang dan mata pelajaran profil pelajar Pancasila yang
dengan kompetensi lulusan.
keterampilan, dan rangka pemulihan dalam struktur Kurikulum dapat digunakan terutama
Ruang lingkup materi
pengetahuan yang merupakan bahan kajian pembelajaran beserta Merdeka. untuk projek penguatan profil
menunjukkan capaian dalam muatan pembelajaran struktur Kurikulum Merdeka, pelajar Pancasila.
kemampuan peserta didik yang dirumuskan aturan terkait pembelajaran
berdasarkan: 1) muatan wajib dan asesmen, serta beban
dari hasil pembelajarannya
sesuai dengan ketentuan kerja guru.
pada akhir jenjang peraturan perundang-
pendidikan. SKL menjadi undangan; 2) konsep
acuan untuk Kurikulum 2013, keilmuan; dan 3) jalur,
Kurikulum darurat, dan jenjang, dan jenis pendidikan.
Kurikulum Merdeka. Standar Isi menjadi acuan
untuk Kurikulum 2013,
Kurikulum darurat, dan
Kurikulum Merdeka.
Sejak Tahun Ajaran 2021/2022 Mulai Tahun Ajaran 2022/2023 satuan Tiga pilihan yang dapat diputuskan satuan
Kurikulum Merdeka telah pendidikan dapat memilih untuk pendidikan tentang implementasi Kurikulum
diimplementasikan di hampir 2.500 mengimplementasikan kurikulum Merdeka pada Tahun Ajaran 2022/2023:
sekolah yang mengikuti Program berdasarkan kesiapan masing-masing ● Menerapkan beberapa bagian dan prinsip
Sekolah Penggerak (PSP) dan 901 mulai TK B, kelas I, IV, VII, dan X. Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti
SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) kurikulum satuan pendidikan yang sedang
sebagai bagian dari pembelajaran Pemerintah menyiapkan angket untuk diterapkan
dengan paradigma baru. membantu satuan pendidikan menilai ● Menerapkan Kurikulum Merdeka
tahap kesiapan dirinya untuk menggunakan menggunakan perangkat ajar yang sudah
Kurikulum ini diterapkan mulai dari Kurikulum Merdeka. disediakan
TK-B, SD & SDLB kelas I dan IV, SMP ● Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan
& SMPLB kelas VII, SMA & SMALB mengembangkan sendiri berbagai
dan SMK kelas X. perangkat ajar.
https://www.youtube.com/watch?v=evEV6I-joa4
2 Lebih Merdeka
Peserta didik: Tidak ada program peminatan di SMA,
peserta didik memilih mata pelajaran sesuai minat,
bakat, dan aspirasinya.
Mengajar
Belajar
Berkarya
Kementerian
Kementerian Pendidikan,Kebudayaan,
Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
Riset dan
danTeknologi
Teknologi 13
Beragam informasi diberikan kepada satuan pendidikan yang berminat untuk mempelajari
lebih mendalam dan menerapkan Kurikulum Merdeka
Ayo unduh aplikasi dan pelajari lebih dalam Serta mengambil peran untuk menyukseskan Kurikulum Merdeka
https://guru.kemdikbud.go.id/
Pendidikan
Informasi lebih lanjut mengenai penerapan Kurikulum Merdeka silakan menghubungi 081281435091
Jiwa/roh kurikulum
Semangat perubahan
• Cara berfikir dan bertindak (mindset)
• Live document
• Pemberian kewenangan yang lebih besar ke satuan pendidikan
Kur.
Kur ….. Kur. 2006 Kur. 2013
Merdeka
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
STRATEGI SEKOLAH
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Visi adalah cita-cita Bersama pada a.Visi merupakan gambaran masa depan yang ingin dicapai oleh
masa mendatang dari warga satuan satuan pendidikan.
pendidikan, yang dirumuskan b.Visi harus dapat memberikan panduan/arahan serta motivasi.
berdasarkan masukan dari seluruh c.Visi harus tampak realistis, kredibel dan atraktif. Sebaiknya
warga satuan pendidikan. mudah
dipahami, relatif singkat, ideal dan berfokus pada mutu, serta
memotivasi
Membuat Misi
Dalam bentuk kalimat aksi setiap pemangku kepentingan
Satu indikator pencapaian visi dapat dibuat ke Cara memperbaiki
dalam 1-3 kalimat misi.
○ Apakah misi sudah berupa kalimat tindakan?
○ Apakah misi menjelaskan pencapaian indikator visi?
Contoh: ○ Apakah misi sudah dinyatakan dengan jelas
Menjadi satuan pendidikan yang menginspirasi dan tidak multitafsir?
perubahan ○ Apakah misi menunjukkan keberpihakan pada
Menginisiasi aksi-aksi nyata dalam rangka peserta didik?
mendidik
masyarakat mengenai cara hidup ramah lingkungan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Contoh Visi
Contoh MISI
1. Menyusun & menyelaraskan kurikulum berbasis dunia kerja, termasuk penguatan aspek soffskill dan karakter
kebekerjaan untuk mendukung aspek hardskill.
2. Mengimplementasi pembelajaran berbasis projek riil (produk barang/jasa) dari dunia kerja – Project Base
Learning (PjBL).
3. Meningkatkan pelibatan pengajar tamu dari dunia kerja minimal mencapai 50 jam/semester/program
keahlian.
4. Melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) minimal 1 (satu) semester.
5. Melaksanakan sertifikasi kompetensi yang diakui dunia kerja bagi lulusan dan guru.
6. Melakukan up-date teknologi dan pelatihan guru dari dunia kerja.
7. Melaksanakan applied Research yang mendukung teaching factory.
8. Mengusahakan keterserapan lulusan oleh dunia kerja.
9. Menyediakan bea siswa dan/atau ikatan dinas dari dunia kerja.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Tujuan dibuat untuk menerjemahkan kalimat tindakan dalam misi menjadi aksi-aksi spesifik dan terukur. Aksi-aksi inilah yang
selanjutnya akan digunakan manajemen satuan pendidikan untuk menyusun program kerja yang akan direfleksikan dan dievaluasi
dalam kurun waktu tertentu.
Prinsip penting
● Specific, dalam
tujuan membuat
haruslah tujuan dan spesifik,dapat menjadi ciri khas satuan
sederhana
pendidikan.
Tujuan harus selalumerupakan perwujudan dari ● Measurable, tujuan harus dapat diukur dan dapat memotivasi agar tercapai,
visi dan misi,dan tujuan sekolah harus dibutuhkan
mencerminkan karakteristik atau hasil yang kriteria pencapaianyang jelas.
akan dicapai oleh peserta didik. Karakteristik ● Achievable/Attainable, tujuan harus dapat dicapai dan dilaksanakan oleh
tersebut mencakup berbagai kapasitas dan seluruh warga satuan pendidikan dan melibatkan pihak eksternal.
tanggung jawab seseorang yang mencakup ● Relevant, tujuan harus relevan dengan misi,masuk akal, dan menempatkan
pertumbuhan intelektual,pribadi, emosional pelajar sehingga
dansosial. Mampu memperkuat kompetensinya.
● Time
Selain bound,
prinsip tujuan
ini, hal haruslainnya
penting memilikiadalah:
alokasi waktu yang lebih fleksibel dengan
● Evaluated, tujuan
linimasa yang perlu dievaluasi
disesuaikan dengan untuk memastikan
kebutuhan, pencapaiannya,
oleh karena itu perlu melibatkan
secara berkala menyediakan waktu untuk mendiskusikan bersama warga
semua
satuan guru dalam pembuatan linimasa tersebut.
pendidikan.
● Reviewed, tujuan juga perlu ditinjau secara berkelanjutan, direfleksikan
Bersama dan didiskusikan modifikasi yang perlu dilakukan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pengorganisasian
Pembelajaran di Satuan
Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
● Spektrum Keahlian adalah daftar bidang dan program keahlian SMK yang
disusun berdasarkan kebutuhan dunia kerja yang meliputi: dunia usaha,
dunia industri, badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah,
instansi pemerintah atau lembaga lainnya serta perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik memilih 1
(satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
**** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu Pengetahuan Sosial disesuaikan dengan kebutuhan Program Keahlian.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Alokasi
Riset, Waktu Mata Pelajaran
dan Teknologi SMK Kelas XI
Pendidikan Pancasila 54 18 72
PJOK 54 18 72
Sejarah 54 18 72
Muatan Lokal** 72 - 72
Matematika 90 18 108
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.
** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
*** Nama mata pelajaran merupakan nama Konsentrasi Keahlian.
**** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas XII Program 3 Tahun
Riset, dan Teknologi
Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER
Asumsi 1 tahun = 36 minggu: PKL = 18 minggu, mata per tahun TAHUN
pelajaran lainnya = 18 minggu dan 1 JP = 45 menit)
Pendidikan Pancasila 36 - 36
Bahasa Indonesia 36 18 54
Muatan Lokal** 36 - 36
Jenis-jenis penjadwalan
• Periode
• Blok
• Kombinasi Periode & Blok
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Seluruh jam
belajar pada hari
itu digunakan
untuk projek P5
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
JADWAL KELAS X
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Mengumpulkan
dan
memadatkan
pelaksanaan
tema
dalam satu
periode waktu
(misalnya 2
minggu atau 1
bulan),
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Capaian Pembelajaran
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pengertian CP
“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran
yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase
Fondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP
disusun untuk setiap mata pelajaran.
(Lihat : KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI NOMOR 008/H/KR/2022 TENTANG CAPAIAN PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, JENJANG
PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH PADA KURIKULUM MERDEKA)
Merancang Pembelajaran
Menyusun TP dan ATP
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
KONTEN: pengaruh
keanggotaan terhadap
pembentukan identitas
Tujuan Pembelajaran:
Tujuan Pembelajaran
• Kata kerja operasional dapat terukur
• kompetensi dan lingkup materi
Tujuan Pembelajaran:
KONTEN: Teks naratif
1. Peserta didik mampu menjelaskan arti Sumber bacaan: ….
kata-kata yang jarang muncul dengan
bantuan visual dan konteks kalimat
yang mendukung pada teks naratif
2. Peserta didik mampu KOMPETENSI
mengungkapkan makna tersurat dan
tersirat dari teks naratif yang dibaca 1. mengamati
dengan menunjukkan bukti-bukti yang 2. menyusun pertanyaan
mendukung 3. melakukan penyelidikan
3. Peserta didik mampu 4. membuat prediksi
menginterpretasikan bagian dari teks
naratif berbentuk audiovisual yang
5. mengorganisasi informasi
menunjukkan simpati, kepedulian, 6. mendiskusikan hasil amatan
atau empati 7. mengomunikasikan secara
lisan dan tertulis
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
MODUL AJAR
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Icebreak
Begitu pula saat kita mengajar di kelas, apabila instruksi tidak jelas, maka
persepsi dari siswa akan beragam dan seringkali keluar dari pemahaman yang
dimaksud. Hal ini membuat tujuan pembelajaran sulit dicapai.
Oleh sebab itu, penting sekali untuk membuat perencanan pembelajaran yeng
tepat, jelas dan relevan.
Membuat modul ajar / RPP yang tepat adalah salah satu hal wajib yang harus
dilakukan oleh guru.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Modul ajar adalah sebuah dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan asesmen yang
dibutuhkan dalam satu unit atau topik berdasarkan alur tujuan pembelajaran.
Struktur modul ajar tersebut bukan struktur wajib yang semuanya harus dilampirkan dalam modul ajar
yang dibuat/dimodifikasi. Guru diperbolehkan untuk memilih/menyederhanakan beberapa komponen
utama untuk dicantumakan dalam modul ajar sesuai dengan kebutuhan di kelas masing-masing.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Profil pelajar Pancasila merupakan bentuk penerjemahan tujuan pendidikan nasional. Profil pelajar
Pancasila berperan sebagai referensi utama yang mengarahkan kebijakan-kebijakan pendidikan
termasuk menjadi acuan untuk para pendidik dalam membangun karakter serta kompetensi peserta
didik.
Tema-Tema Projek
SD wajib memilih minimal 2 tema per tahun, sementara SMP, SMA, dan SMK wajib memilih minimal 3 tema per tahun.
Kearifan Lokal Berekayasa dan Berteknologi Kewirausahaan Bhinneka Tunggal Ika (SD-
(SD-SMA/K) untuk Membangun NKRI (SD-SMA/K) SMA/K)
(SD-SMA/K)
Membangun rasa ingin tahu dan Mengidentifikasi potensi ekonomi di Mengenal belajar membangun dialog
kemampuan inkuiri melalui eksplorasi Berkolaborasi dalam melatih daya pikir tingkat lokal dan masalah yang ada penuh hormat tentang keberagaman
tentang budaya dan kearifan lokal kritis, kreatif, inovatif, sekaligus dalam pengembangan potensi tersebut, kelompok agama dan kepercayaan yang
masyarakat sekitar atau daerah kemampuan berempati untuk serta kaitannya dengan aspek dianut oleh masyarakat sekitar dan di
tersebut, serta perkembangannya. berekayasa membangun produk lingkungan, sosial dan kesejahteraan Indonesia serta nilai-nilai ajaran yang
berteknologi yang memudahkan masyarakat. dianutnya.
kegiatan dirinya dan juga sekitarnya.
Gaya Hidup Berkelanjutan Suara Demokrasi Bangunlah Jiwa dan Raganya Kebekerjaan
(SD-SMA/K) (SMP-SMA/K) (SMP-SMA/K) (Tema wajib di SMK)
Memahami dampak dari aktivitas Dalam “negara kecil” bernama sekolah, Membangun kesadaran dan Membangun pemahaman terhadap
manusia, baik jangka pendek maupun sistem demokrasi dan pemerintahan keterampilan untuk memelihara ketenagakerjaan, peluang kerja, serta
panjang, terhadap kelangsungan yang diterapkan di Indonesia dicoba kesehatan fisik dan mental, baik untuk kesiapan kerja untuk meningkatkan
kehidupan di dunia maupun lingkungan untuk dipraktikkan, termasuk namun dirinya maupun orang sekitarnya. kapabilitas yang sesuai dengan
sekitarnya. tidak terbatas pada proses pemilihan keahliannya, mengacu pada
umum dan perumusan kebijakan. kebutuhan dunia kerja terkini.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Tahapan Pelaksanaan Projek | Setidaknya terdapat 6 tahap dalam perencanaan projek penguatan Profil
Pelajar Pancasila di satuan pendidikan dari mulai merancang alokasi waktu dan dimensi hingga merancang modul projek.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Contoh pengembangan tema
Riset, dan Teknologi Untuk diksus, pada dasarnya projek bisa
mengambil dan/atau mengembangkan
GAYA HIDUP BERKELANJUTAN projek dari jenjang lain menyesuaikan
dengan kondisi dan tahapan belajarnya.
Elemen Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam
PPP yang Memperoleh dan Menghasilkan karya dan Menghasilkan karya dan Menghasilkan karya dan Menganalisis dan
disasar memproses informasi tindakan yang orisinal tindakan yang orisinal tindakan yang orisinal mengevaluasi penalaran
dan gagasan Memperoleh dan Memperoleh dan
memproses informasi memproses informasi
dan gagasan dan gagasan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Contoh
Projek
Elemen Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam
PPP Memperoleh dan Menghasilkan karya Menghasilkan karya Menghasilkan karya Menganalisis dan
yang memproses informasi dan tindakan yang dan tindakan yang dan tindakan yang mengevaluasi
dan gagasan orisinal orisinal orisinal penalaran
disasar Memperoleh dan Memperoleh dan
memproses informasi memproses informasi
dan gagasan dan gagasan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
● Identitas penulis modul ● Deskripsi singkat projek ● Lembar kerja peserta didik
● Sarana dan prasarana ● Dimensi dan sub elemen dari ● Bahan bacaan pendidik dan
● Target peserta didik Profil Pelajar Pancasila yang peserta didik
● Relevansi tema dan topik projek berkaitan ● Glossarium
untuk sekolah ● Tujuan spesifik untuk fase tersebut ● Daftar pustaka
● Alur kegiatan projek secara umum
● Asesmen
● Pertanyaan pemantik
● Pengayaan dan remedial
● Refleksi peserta didik dan pendidik
Modul projek bersifat fleksibel. Guru di satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul projek
sesuai dengan konteks lingkungan, visi sekolah, kesiapan sekolah dan kebutuhan belajar peserta didik. Sekolah/pendidik boleh
mengurangi atau menambah jumlah komponen sesuai dengan konteks masing-masing.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
CONTOH MODUL P5
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
KEBEKERJAAN
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi