Anda di halaman 1dari 13

Konsep Dasar

Critical
Aparaisal
KELOMPOK 3
Critical appraisal
Critical appraisal adalah telaah kritis dimana para klinisi mampu menilai
secara efisien apakah suatu literatur kedokteran dapat digunakan untuk
menjawab pertanyaan klinis dan mampu menilai metodologi penelitian yang
digunakan dalam penelitian tertentu sehingga dapat diputuskan apakah hasil
penelitian tersebut dapat diterima atau tidak. Criticals appraisal menjadi suatu
keharusan bagi seorang klinisi (ex. Dokter) untuk menerapkan pengetahuan
baru dalam praktek seharihari. Criticals appraisal digunakan untuk menilai
validitas (kebenaran) dan kegunaan dari suatu artikel atau journal ilmiah
Evaluasi dari critical appraisal
1. Relevansi 5. Perfomance penelitian :
keandalan definisi operasional,
2. Peneliti : pakar, pemula, tempat
alat
3. Sponsor : sumber dana
6. Prosedur menganalisa data
4. Rancangan penelitian : sesuai
7. Pembahasan
dengan tujuan penelitian
8. Kesimpulan
Fungsi Critical Apraisal
1. Secara sistematik mengevaluasi literature ilmiah

2. Dapat memilih literature yang akan diambil

3. Memutuskan artikel manakah yang akan mempengaruhi pekerjaan


yang akan dilakukan

4. Memisahkan penghalang antara peneliti dengan hasil penelitian

5. Mendukung perkembangan dari Evidence Based Medicine


Tujuan Critical Apraisal
1. Untuk menegakkan diagnosis penyakit atau menyingkirkan penyaki

Untuk keperluan ini uji diagnosis harus sensitif (kemungkinan negatifsemu


kecil), sehingga apabila didapatkan hasil yang normal (hasil ujinegatif)
dapat dipergunakan untuk menyingkirkan adanya penyakit.

Ia juga harus spesifik (kemungkinan hasil positif semu kecil), sehinggaapab
ila hhasilnya abnormal dapat dipergunakan untuk menentukanadanya
penyakit.
Tujuan Critical Apraisal
2. Untuk keperluan skrining

Skrining dilakukan untuk mencari penyakit pada subyek yanga


simtomatik, sehingga dapat dilakukan pemeriksaan lanjutan agar
diagnosis dini dapat ditegakkan. Uji diagnostik untuk skrining harus
mempunyai sensitivitas yang sangat tinggi meskipun spesifisitasnya
sedikit rendah
Tujuan Critical Apraisal
3. Untuk pengobatan pasien. Dalam pengobatan pasien, uji
diagnostiksering dilakukan berulang-ulang untuk :

a. Memantau perjalanan penyakit atau hasil terapi

b. Mengidentifikasi komplikasi

c. Mengetahui kadar terapi suatu obat

d. Menetapkan prognosis

e. Mengkonfirmasi suatu hasil pemeriksaan yang tak terduga


Tujuan Critical Apraisal
4. Untuk studi epidemiologi

Uji diagnostik seringkali dilaksanakandalam studi epidemiologi.


Suatu uji diagnostik yyang memberikanhasil yang positif (ada
penyakit) atau negatif (tidak ada penyakit)sering dipakai dalam
survai untuk menentukan prevalens suatu penyakit.
Indikator Penilaian
Secara formal penilaian kritis (critical appraisal) perlu dilakukan
terhadap kualitas bukti-bukti yang dilaporkan oleh artikel riset pada
jurnal. Penilaian kritis kualitas bukti dari artikel riset meliputi penilaian
tentang validitas (validity), kepentingan (importance), dan kemampuan
penerapan (applicability) bukti bukti klinis tentang etiologi, diagnosis,
terapi, prognosis, pencegahan, kerugian, yang akan digunakan untuk
pelayanan medis individu pasien, disingkat “VIA”
Validaty
Setiap artikel laporan hasil riset perlu dinilai kritis tentang apakah
kesimpulan yang ditarik benar (valid), tidak mengandung bias. Bias
adalah kesalahan sistematis (systematic error) yang menyebabkan
kesimpulan hasil riset yang salah tentang akurasi tes diagnosis,
efektivitas intervensi, akurasi prognosis, maupun kerugian/ etiologi
penyakit
Importance
Bukti yang disampaikan oleh suatu artikel tentang intervensi medis
perlu dinilai tidak hanya validitas (kebenaran)nya tetapi juga apakah
intervensi tersebut memberikan informasi diagnostik ataupun
terapetik yang substansial, yang cukup penting (important), sehingga
berguna untuk menegakkan diagnosis ataupun memilih terapi yang
efektif
Applicability
Bukti yang valid dan penting dari sebuah riset hanya berguna jika bisa
diterapkan pada pasien di tempat praktik klinis. Bukti terbaik‘ dari
sebuah setting riset belum tentu bisa langsung diekstrapolasi
(diperluas) kepada setting praktik klinis dokter.
Trimakasih

Anda mungkin juga menyukai