Anda di halaman 1dari 19

HARIS SETYAWAN S.KM., M.

KES

PENGANTAR
KESELAMAT
AN KERJA
DESKRIPSI MATA KULIAH
KONTRAK PERKULIAHAN ..!!!
REFERENCES
1. Bell, R., & Glade, T. (2011). Multi-hazard analysis in natural risk assessments. WIT Transactions on State-of-the-art in Science and Engineering, 53
2. Brauer, R. L. (2016). Safety and health for engineers. John Wiley & Sons
3. Brown, G. D. (2005). Protecting workers' health and safety in the globalizing economy through international trade treaties. International journal of occupational and environmental health, 11(2), 207-211
4. Duijm, N. J., Fiévez, C., Gerbec, M., Hauptmanns, U., & Konstandinidou, M. (2008). Management of health, safety and environment in process industry. Safety Science, 46(6), 908-920
5. Fuchs, S., Birkmann, J., & Glade, T. (2012). Vulnerability assessment in natural hazard and risk analysis: current approaches and future challenges. Natural Hazards, 1-7
6. Kazutaka, K. O. G. I. (2006). Advances in participatory occupational health aimed at good practices in small enterprises and the informal sector. Industrial Health, 44(1), 31-34.
7. Hämäläinen, P., Takala, J., & Saarela, K. L. (2006). Global estimates of occupational accidents. Safety science, 44(2), 137-156.
8. Lall, S. V., & Deichmann, U. (2011). Density and disasters: economics of urban hazard risk. The World Bank Research Observer, lkr006.
9. Lees, F. (2012). Lees' Loss prevention in the process industries: Hazard identification, assessment and control. Butterworth-Heinemann.
10. Hasle, P., & Limborg, H. J. (2006). A review of the literature on preventive occupational health and safety activities in small enterprises. Industrial health, 44(1), 6-12
11. MAGDEBURG, A., & OEHLMANN, J. (2013). Hazard/Risk Assessment.
12. Niu, S. (2010). Ergonomics and occupational safety and health: An ILO perspective. Applied ergonomics, 41(6), 744-753
13. OHSAS, B. S. (2007). 18001: 2007. Occupational health and safety management systems. London
14. Rantanen, J. (2005). Basic occupational health services. African newsletter on occupational health and safety, 15(2), 34
15. Rhoden Jimenez, R. E., & Cela, C. J. (2016, January). Transition from OHSAS18001: 2007 into ISO 45001 and the Integration with New Versions of ISO 9001: 2015 and ISO 14001: 2015. In ASSE
Professional Development Conference and Exposition. American Society of Safety Engineers
16. Robson, L. S., Clarke, J. A., Cullen, K., Bielecky, A., Severin, C., Bigelow, P. L., ... & Mahood, Q. (2007). The effectiveness of occupational health and safety management system interventions: a
systematic review. Safety Science, 45(3), 329-353
17. Rosen, G., & Imperato, P. J. (2015). A history of public health. JHU Press
18. Sampaio, P., Saraiva, P., & Guimarães Rodrigues, A. (2009). ISO 9001 certification research: questions, answers and approaches. International Journal of Quality & Reliability Management, 26(1), 38-
58
19. Ural, S., & Demirkol, S. (2008). Evaluation of occupational safety and health in surface mines. Safety Science, 46(6), 1016-1024
20. van Leeuwen, C. J., & Vermeire, T. G. (Eds.). (2007). Risk assessment of chemicals: an introduction. Springer Science & Business Media.
21. Undang Undang No 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
22. Undang-Undang No.13 Thn 2003 tentang Ketenagakerjaan
You can find me at haris.setyawank3@staff.uns.ac.id
Definisi dan
Sejarah
Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
 Keselamatan yang berkaitan dengan mesin,
pesawat, alat kerja, bahan dan proses
pengolahan, landasan kerja dan lingkungan kerja
serta cara-cara melakukan pekerjaan dan proses
produksi
 Segala usaha dan upaya untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja
SEJARAH
KESELAMATAN
KERJA
Sebelum Masehi

1700 SM Raja Hamurabi dan kerajaan


Babylonia dalam kitab undang-
undangnya menyebutkan “bila
seseorang ahli bangunan membuat
rumah untuk seseorang dan dalam
pembuatanya tidak dilaksanakan
dengan baik, sehingga rumah itu
roboh dan menimpa pemilik rumah
hingga mati, maka ahli bangunan tsb
dibunuh”
Awal Masehi

80 M 1450 M
PLINIUS (ahli ensiklopedia Pembangunan obelisk di lapangan
ROMA) mesyaratkan agar para St. Pieter Roma DOMINICO
pekerja tambang harus memakai FONTANA mensyaratkan
tutup hidung karena banyaknya pegawainya untuk menggunakan
debu tambang di area kerja tsb tutup kepala untuk melindungi
kepalanya
Era Industri
1931 1970
Heinrich, H.W dalam bukunya Pemerintah mengeluarkan
Industrial Accident Prevention Undang-undang No. 1 Tahun
memperkenalkan prinsip-prinsip 1970 tentang keselamatan kerja
mendasar bagi program yang menunjukkan bahwa
keselamatan kerja yang berlaku perlindungan hak untuk dapat
hingga sekarang bekerja secara aman, sehat dan
produktif merupakan hak semua
orang yang harus dijunjung tinggi
Tujuan Keselamatan Kerja

Semua orang baik pekerja Produksi dapat berjalan Proses produksi berjalan
maupun orang lain yang secara efektif dan lancar dan tanpa hambatan
berada di tempat kerja efisien(meningkatkan
selalu dalam kondisi sehat produktivitas)
dan selamat
Data ILO “Setiap 15 detik 1 pekerja meninggal
karena kecelakaan kerja ”
Kecelakaan kerja memenuhi 3 Unsur

Tidak terduga

Kejadian yang Menimbulkan


tidak dikehendaki kerusakan/
kerugian
85%
Tindakan tidak aman

Penyebab
Kecelakaan 13%
Kondisi tidak aman
kerja ??

3% Takdir
Tindakan Tidak Aman
1. Bekerja tidak sesuai prosedur
2. Tidak menggunakan APD (alat pelindung
diri)
Video
3. Kurangnya pengetahuan dan
keterampilan
4. Kelelahan/kejenuhan
5. Kebingungan dan stres
6. Kurangnya konsentrasi
7. Sikap dan tingkah laku yang tidak aman
(unsafe attitude and habits)
Kondisi Tidak Aman
1. Sarana pelindung/APD tidak memadai
2. Alat/Peralatan/Material yang rusak
3. Bahaya kebakaran/ledakan
4. Housekeeping yang buruk video
5. Kondisi lingkungan yang berbahaya
(debu, asap, gas beracun, kabut,
temperatur, radiasi, pencahayaan,
ventilasi)
6. Sistem peringatan tidak memadai
takdir
Disebabkan oleh faktor alam,
antara lain Kilatan petir, Gempa
bumi, Angin putting beliung video
Terima kasih
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai