Anda di halaman 1dari 27

TERMOKIMIA

Oleh: Kelompok 3
Farida
Ratih Kumala Dewi
Sri Okta Sema
Termokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari perubahan
kalor atau energi yang menyertai suatu reaksi kimia, baik yang diserap
maupun yang dilepaskan. Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa
energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Energi hanya dapat
diubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Energi juga dapat mengalami
perpindahan dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya.
01
Sistem dan Lingkungan
Dalam termokimia dikenal 2 istilah penting, yaitu sistem dan
lingkungan. Sistem adalah segala hal yangh diteliti perubahan
energinya. Sedangkan linkungan adalah segala sesuatu di luar sistem.

Interaksi antara sistem dan lingkungan dapat berupa pertukaran energi


atau materi. Pertukaran energi dapat berupa kalor atau bentuk energi
lain. Adanya pertukaran energi tersebut mengakibatkan terjadinya
perubahan jumlah energi yang terkandung dalam sistem. Berdasarkan
interaksinya dengan lingkungan, sistem digolongkan menjadi
Tiga jenis, yaitu sistem terbuka, sistem tertutup dan sistem terisolasi atau tersekat

1. Sistem Terbuka

Sistem terbuka memungkinkan terjadinya pertukaran kalor dan materi antara sistem
dan lingkungan. Contoh sistem terbuka adalah reaksi pemanasan kalium
karbonat(CaCO3) dalam gelas beaker

2. Sistem Tertutup

Sistem tertutup adalah suatu sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran kalor
antara sistem dan lingkungannya, tetapi tidak terjadi pertukaran materi. Contoh sistem
tertutup adalah reaksi antara batu kapur dengan air dalam erlenmeyer yang ditutup

3. Sistem Terisolasi atau Tersekat

Pada sistem terisolasi, tidak mungkin terjadi pertukaran kalor dan materi antara sistem
dengan lingkungan. Contoh air dalam termos
02
Jenis Reaksi Termokimia
Reaksi Eksoterm

Reaksi Eksoterm adalah reaksi kimia dengan sistem melepaskan kalor.


Dalam reaksi eksoterm entalpi zat yang bereaksi lebih besar daripada
entalpi hasil reaksi. Oleh karena itu, terjadi perpindahan kalor dari sistem
kelingkungan sehingga suhu lingkungan menjadi lebih besar dari suhu
sistem. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa kalor dilepaskan ke
lingkungan. Aliran kalor tersebut digambarkan
Reaksi eksoterm mengalami penurunan energi kimia sistem sehingga entalpi sistem
berkurang. Oleh karena itu, ΔH reaksi eksoterm bertanda negatif (-). Diagram reaksinya
ditunjukkan seperti gambar berikut
Reaksi Endoterm

Reaksi Endoterm entalpi zat yang beraksi lebih kecil daripada entalpi zat
hasil reaksi. Oleh karena itu, terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke
sistem sehingga suhu sistem menjadi lebih besar dari suhu lingkungan.
Aliran kalor tersebut digambarkan seperti gambar
Dalam reaksi endoterm kalor diserap oleh sistem sehingga energi kimia
sistem meningkat dan entalpi sistem bertambah. Oleh karena itu, ΔH reaksi
endoterm bertanda positif (+). Diagram reaksinya yaitu

Metana
Etana
03
Perubahan Entalpi
Berdasarkan jenis reaksinya, perubahan entalpi standar dapat dibedakan
sebagai berikut.
1. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar ΔH0f
Perubahan entalpi pembentukan standar adalah perubahan entalpi yang
diperlukan atau dilepaskan pada pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-
unsurnya pada suhu dan keadaan standar. Jikat tidak diukur pada keadaan
standar, perubahan standar. Jika tidak diukur pada keadaan standar,
perubahan entalpi pembentukan dinotasikan ΔH0f.Perubahan entalpi
pembentukan disebut juga kalor pembentukan. Contoh
2. Perubahan Entalpi Penguraian Standar ΔHdo

Perubahan entalpi penguraian standar adalah perubahan entalpi yang


diperlukan atau dilepaskan pada penguraian 1 mol senyawa menjadi
unsur-unsurnya pada keadaan standar. Hukum laplace menyatakan bahwa
jumlah kalor yang dilepaskan pada pembentukan senyawa dari unsur-
unsurnya sama dengan jumlah kalor yang diperlukan pada penguraian
senyawa tersebut menjadi unsur-unsurnya. Contoh
3. Perubahan Entalpi Pembakaran Standar ΔHco

Perubahan entalpi pembakaran standar adalah perubahan entalpi yang


diperlukan dan dilepaskan pada pembakaran sempurna 1 mol zat pada
keadaan standar. Contoh
4. Perubahan Entalpi Pelarutan Standar ΔHSo

Perubahan entalpi pelarutan standar adalah perubahan entalpi yang


diperlukan dan dilepaskan ketika 1 mol zat melarut dalam suatu pelarut
pada keadaan standar. Contoh
5. Perubahan Entalpi Netralisasi Standar ΔHno

Perubahan entalpi netralisasi standar adalah perubahan entalpi yang


diperlukan dan dilepaskan untuk menetralkan 1 mol asam oleh basa atau
1 mol basa oleh asam yang diukur pada keadaan standar.
Kalorimeter
Mengukur panas yang dilepaskan atau diserap oleh sistem pada
tekanan konstan (Qp)

q = m . c . ΔT
q= kalor, panas
m=massa
Hukum Hess
Kalor Reaksi tidak bergantung pada lintasan (jalan/proses) reaksi tetapi hanya
ditentukan oleh keadaan awal dan keadaan akhir reaksi.
Energi Ikatan
Energi Ikatan
Reaksi kimia pada dasarnya terdiri dari dua proses,
yang pertama adalah pemutusan ikatan antar-atom
dari senyawa yang bereaksi, dan selanjutnya
proses penggabungan ikatan kembali dari atom-
atom yang terlibat reaksi sehingga membentuk
susunan baru. Proses pemutusan ikatan merupakan
proses yang memerlukan kalor (endoterm),
sedangkan proses penggabungan ikatan adalah
proses yang membebaskan kalor (eksoterm).
1. Energi Disosiasi Ikatan (D)
Energi disosiasi ikatan merupakan energi yang diperlukan untuk memutuskan salah satu ikatan 1
mol suatu molekul gas menjadi gugus-gugus molekul gas.

2. Energi Ikatan Rata-rata


Energi ikatan rata-rata merupakan energi rata-rata yang diperlukan untuk memutuskan sebuah
ikatan dari seluruh ikatan suatu molekul gas menjadi atom-atom gas.

Energi ikatan rata-rata merupakan besaran yang cukup berarti untuk meramalkan besarnya energi
dari suatu reaksi sukar yang ditentukan melalui pengukuran langsung dengan kalorimeter, meskipun
terdapat penyimpangan-penyimpangan.
Tabel energi ikatan rata-rata beberapa ikatan
Energi ikatan dapat digunakan sebagai petunjuk
kekuatan ikatan dan kestabian suatu molekul.
Selain itu, nilai energi ikatan rata-rata atau energi
disosiasi ikatan dapat digunakan untuk
memperkirakan nilai perubahan entalpi yang
terjadi dari penggabungan ikatan.
Bahan Bakar dan
Perubahan Entalpi
Bahan bakar merupakan suatu senyawa yang jika dibakar menghasilkan
kalor yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Bahan bakar
yang banyak dikenal adalah jenis bahan bakar fosil, misalnya minyak
bumi atau batu bara. Selain bahan bakar fosil, dikembangkan juga
bahan bakar jenis lain, misalnya alkohol dan hidrogen.

Nilai kalor bakar dari bahan bakar umumnya dinyatakan dalam satuan
kJ/gram, yang menyatakan berapa kJ kalor yang dapat dihasilkan dari
pembakaran 1 gram bahan bakar tersebut, misalnya nilai kalor bakar
bensin 48 kJ g, artinya setiap pembakaran sempurna 1 gram bensin akan
dihasilkan kalor sebesar 48 kJ
Nilai kalor bakar dapat digunakan untuk memperkirakan harga energi suatu bahan
bakar. Berikut tabel nilai kalor bakar beberapa bahan bakar.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai