Anda di halaman 1dari 14

#NGAHIRUP-HURIP PMII

03

PENJELASAN VISI MISI

Oleh:
Rizwan Thoyiban

CALON KETUA CABANG


PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
CABANG KOTA BANDUNG
PENJELASAN VISI MISI

VISI MISI
01 ,

HARMONIS
02

03 03
UNGGUL

RESPONSIF
04
2022
PENJABARAN MISI
05
VISI MISI
01 .

VISI
Terbentuknya PMII Kota Bandung yang harmonis, unggul dan responsif

Misi
1. Menggerakan nalar berfikir untuk kolaborasi pemikiran yang sistemik dan
berkelanjutan.
2. Menggali potensi kader guna mewujudkan paradigma kritis transformatif
berbasis karya.
3. Berperan aktif dalam membangun masyarakat kota berbasis ilmu pengetahuan
dan Gerakan sosial.
4. Membumisasikan nilai-nilai ASWAJA baik dilingkungan internal atau
03
eksternal organisasi, Bersama kyai, ulama dan pesantren-pesantren Nahdliyin
di Kota Bandung.
5. Meningkatkan indeks pengembangan spiritual kader sesuai dengan amaliyah
ASWAJA.
HARMONIS
02

• Kata harmonis muncul dalam manhajul fikr ASWAJA yaitu sikap tawazun
(Seimbang).
• Dalam Renstra PC PMII Kota Bandung at-tawazun, terambil dari QS. Al-
Hadid:25 yang memerintahkan agar kita bisa bersikap seimbang. Tawazun
adalah sikap berimbang dan harmonis dalam mengintegrasikan dan
mensinergikan pijakan hukum atau pertimbangan-pertimbangan untuk 03
mencetuskan sebuah keputusan dan kebijakan.
(Sunguh kami telah mengutus rasul-rasul kami dengan membawa bukti
kebenaran yang nyata dan telah kami turunkan bersama mereka al-kitab dan
neraca (penimbang keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. (QS
al-Hadid: 25)

Menyangkut kesaling harmonisan PMII sering merujuk pada kaidah berikut ini:
 Idza ta’aradha mafsadatani ru’iya azhamuha dhararan biirtikabi
akhaffahima (jika dihadapkan pada dua masalah yang sama sama
mengandung bahaya maka pilihlah salah satu dari keduanya yang bahayanya
lebih kecil/sedikit)
 Dar’ul mafasid muqaddamun ‘ala jalbi al-mashalih (menghindari kerusakan
HARMONIS
02

Atas (Stake
holder)
Midle (Pengurus
INTERNAL Cabang)

03
Bawah (Komisariat dan
Rayon)

Pembagian tugas
EKSTERNA
HARMONIS
L Stabilitas

Indeks spiritualitas
KEAGAMA
AN Keharmonisan dengan
kyai NU di Kota
Bandung
HARMONIS
02

Internal
• Penyelarasan konsep kaderisasi Formal dan non formal.
• Perlu adanya pedoman kaderisasi yang jelas.
• Pemberian penghargaan yang jelas.
• Pemberian peran yang jelas kepada struktural.
• Tata Kelola administrasi yang jelas.
03
• Konsepsi perluasan wilayah di tataran kampus umum dan agama di Kota
Bandung.
UNGGUL
03

Peta Konsep Unggul • Kuantita


s
• kualitas
Unggul Potensi pemerataan

insecure
tersendat
realitas penyederhanaan ideologisas
03
i
membudaya

karya Hasil
literasi
Iptek
Publish
Ekonomi mandiri
dll
RESPONSIF
04

Peta konsep

Internal

03
Eksterna Problem
Responsif l Solving

Keagamaa
n
PENJJABARAN MISI
05

Menggerakan nalar berfikir untuk kolaborasi pemikiran yang


sistemik dan berkelanjutan.
• Kota bandung merupakan pusat Gerakan dan ilmu pengetehuan.

03
PENJABARAN MISI
05

Menggali potensi kader guna mewujudkan paradigma kritis


transformatif berbasis karya.

• Sudah saat nya PMII hadir sebagai solusi zaman saat ini dengan
berbagai macam disiplin ilmu kader dan potensi kader, sehingga
berbicara softkil itu bener-bener harus diwadahi semenarik mungkin.
03
PENJELASAN VISI MISI
05

Berperan aktif dalam membangun masyarakat kota berbasis ilmu


pengetahuan dan Gerakan sosial.

• Sebagai warga PMII tentunya sudah menjadi kewajiban untuk memerdekan


orang-orang yang tertindas oleh suatu sistem dan pemikiran yang stak.
• PMII hadir dengan membawa gagasan dan keilmuan secara langsung kelapangan 03
di barengi dengan rayon dan komisariat di tataran cabang kota bandung.
• Penghilangan paradigma di tataran kader bahwa gerakan sosial yang di bangun
bukan atas dasar titipan atau kepentingan suatu individu maupun kelompok.
PENJELASAN VISI MISI
05

Membumisasikan nilai-nilai ASWAJA baik dilingkungan internal atau


eksternal organisasi, Bersama kyai, ulama dan pesantren-pesantren
Nahdliyin di Kota Bandung.

• Dalam hal ini para kiai NU adalah salah satu figur moral dan pemimpin sosial
serta tokoh sentral dalam membangun aliansi gerakan di Kota Bandung. Karena 03
dibahu mereka terletak cita-cita dan eksistensi umat manusia. Ukuran seorang
ulama tidak dapat hanya dilihat dari segi apa yang dilakukannya dan dari
karakteristik pribadinya saja. Tetapi yang paling penting adalah sejauhmana
masyarakat memberikan pengakuan kepadanya.
• "ma la yudraku kulluhu la yutraku kullu" (jika tidak dapat dicapai kebaikan
semuanya, tidak harus ditinggal semuanya).

Paradigma ASWAJA
Dalam harokah ASWAJA, ASWAJA selalu mempunyai pegangan paradigma
Teologis Antroposentris. Disamping membericarakan tentang ketuhanan ASWAJA
selalu membangun kehidupan manusia yang harmonis.
05
PENJABARAN MISI
03
Meningkatkan indeks pengembangan spiritual kader sesuai dengan amaliyah
ASWAJA.

• Berbagai macam proses kaderisai dimulai produksi, distribusi dan ekspansi


wilayah, tentunya harus beriringan dengan spiritualitas.
• Lagi-lagi mengingat bahwa PMII ada kesamaan nilai dan amaliyyah dengan
NU secara motto sudah jelas bahwa kader PMII harus senantiasa Berdzikir,
berfikir, dan beramal sholeh.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai