Anda di halaman 1dari 7

PEMBARENGAN TINDAK

PIDANA (CONCURSUS
SAMENLOOP VAN
STRAFBAARFEIT)
Konsep dan Definisi Pembarengan
Tindak Pidana (Concursus Samenloop
Van Strafbaarfeit)

Hilda Adinta Wulandari, SH, MH


Pertemuan IX
01
Definisi Pembarengan Tindak Pidana
(Concursus Samenloop Van
Strafbaarfeit)
GABUNGAN TINDAK PIDANA (SAMENLOOP)
Berbeda dengan ajaran “penyertaan” yang mempelajari pertanggung
jawab masing-masing pelaku yang terlibat dalam suatu tindak pidana,
maka ajaran “gabungan” ini mempelajari serta melakukan analisis
terhadap seseorang melakukan lebih dari satu tindak pidana.

Gabungan Tindak Pidana (Samenloop) diatur di dalam Bab VI Buku 1,


GABUNGAN pasal 63 sampai dengan pasal 71 KUHP.
TINDAK PIDANA
(SAMENLOOP) Istilah asli dalam Het Wetboek Van Strafrecht adalah “Samenloop Van
Strafbare Feitein”. Dalam terjemahan KUHP terdapat beberapa istilah
Bahasa Indonesia untuk menerjemahkan. Antara lain diterjemahkan
dengan istilah: “Gabungan Beberapa Tindak Pidana”.

Ada pula yang menerjemahkan antara lain diterjemahkan dengan istilah


“Rentetan Beberapa Peristiwa Pidana”; kata rentetan rupa-rupanya sama
dengan kata “berbarengan” yang mengandung arti sama-sama”
Pengertian Gabungan Tindak Pidana (Samenloop)

-Apabila seseorang melakukan satu perbuatan dan dengan melakukan satu


perbuatan. Ia melanggar beberapa peraturan pidana

Apabila seseorang melakukan beberapa perbuatan. dan itu belum dijatuhkan


suatu putusan hakim atas diri orang tersebut, dan terhadap beberapa
pelanggaran dari beberapa peraturan pidana itu, diadili sekaligus.
Gabungan Tindak Pidana (Samenloop)
Pokok persoalan dalam ajaran ‘gabungan’ ini ialah tentang ‘perhitungan beratnya pidana tertinggi yang dapat
dijatuhkan’ kepada seseorang yang telah melakukan beberapa perbuatan.Kalimat diatas perlu mendapat
tekanan untuk tidak dikacaukan antara ‘ancaman pidana yang dapat dijatuhkan ‘dengan’ pidana yang
dijatuhkan’.

Ancaman pidana yang dapat dijatuhkan’ adalah ketentuan dalam hukum pidana yang membatasi seorang
hakim dalam menjatuhkan pidan. Sedangkan ‘pidana yang dijatuhkan’ artinya besarnya pidana yang
diputuskan oleh hakim dalam suatu perkara. ‘Pidana yang dijatuhkan’ oleh hakim tidak boleh melebihi ‘pidana
yang diancam yang telah ditentukan oleh undang-undang.
Perbedaan Gabungan dengan Residivis
perbedaan antara gabungan dengan ‘residivis’. Dalam ‘gabungan’ seseorang melakukan satu atau beberapa
perbuatan dan diadili sekaligus, antara satu tindak pidana dengan tindak pidana lainnya belum pernah ada
suatu putusan pengadilan. Sedangkan dalam ‘residiv’ seseorang melakukan tindak pidana.

Untuk pelaku diadili. Dijatuhkan pidana atas kesalahannya. Telah dijalani putusan pengadilan itu baik
seluruhnya atau sebagian. Setelah dia bebas dia melakukan lagi suatu tindak pidana. Jadi pada ‘residiv’,
antara satu perbuatan dengan perbuatan lain telah ada suatu keputusan pengadilan, dan telah dijalaninya
putusan itu.
END

Anda mungkin juga menyukai