Anda di halaman 1dari 33

PERANCANGAN ARSITEKTUR

SESUAI STANDAR TEKNIS DALAM PP NO. 16/2021


PADA PROSES PERSETUJUAN BANGUNAN GEDUNG

Seminar Perizinan Bangunan Gedung dalam Rangka HUT Kota Tangerang ke-30
Senin, 27 Februari 2023

Disampaikan oleh:
Ar. Pierre A. Pongai, S.T., M.T., IAI
Ketua IAI Provinsi Banten
PEMAHAMAN REGULASI TERKAIT
PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG
Regulasi Penyelenggaraan Bangunan Gedung

UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung


(diubah dengan UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja)

Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2021


tentang Peraturan Pelaksanaan UU No.28 Tahun 2002
tentang Bangunan Gedung

Peraturan Menteri terkait Standar Nasional Indonesia


Bangunan Gedung (SNI) terkait Bangunan Gedung

Hal - 3
Sanksi Pidana dalam UU-BG (Bangunan Gedung)
Pasal 46 Pasal 47
(1) Setiap pemilik dan/atau pengguna bangunan (1) Setiap orang atau badan yang karena kelalaiannya
gedung yang tidak memenuhi ketentuan dalam melanggar ketentuan yang telah ditetapkan dalam
undang-undang ini, diancam dengan pidana undang-undang ini sehingga mengakibatkan
penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau denda bangunan tidak laik fungsi dapat dipidana
paling banyak 10% (sepuluh per seratus) dari nilai kurungan dan/atau pidana denda.
bangunan, jika karenanya mengakibatkan kerugian (2) Pidana kurungan dan/atau pidana denda
harta benda orang lain. sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi:
(2) Setiap pemilik dan/atau pengguna bangunan a. pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun
gedung yang tidak memenuhi ketentuan dalam dan/atau pidana denda paling banyak 1%
undang-undang ini, diancam dengan pidana (satu per seratus) dari nilai bangunan gedung
penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau jika karenanya mengakibatkan kerugian harta
denda paling banyak 15% (lima belas per seratus) benda orang lain;
dari nilai bangunan gedung, jika karenanya b. pidana kurungan paling lama 2 (dua) tahun
mengakibatkan kecelakaan bagi orang lain yang dan/atau pidana denda paling banyak 2% (dua
mengakibatkan cacat seumur hidup. per seratus) dari nilai bangunan gedung jika
(3) Setiap pemilik dan/atau pengguna bangunan karenanya mengakibatkan kecelakaan bagi
gedung yang tidak memenuhi ketentuan dalam orang lain sehingga menimbulkan cacat
undang-undang ini, diancam dengan pidana seumur hidup
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda c. pidana kurungan paling lama 3 (tiga) tahun
paling banyak 20% (dua puluh per seratus) dari dan/atau pidana denda paling banyak 3% (tiga
nilai bangunan gedung, jika karenanya per seratus) dari nilai bangunan gedung jika
mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain. karenanya mengakibatkan hilangnya nyawa
orang lain.
Slide - 4
Sanksi Pidana dalam UU-PR (Penataan Ruang)
Pasal 69
(1) Setiap orang yang tidak menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 61 huruf a yang mengakibatkan perubahan ungsi ruang, dipidana dengan pidana penjara
paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Pasal 70
(1) Setiap orang yang memanfaatkan ruang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari pejabat
yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 huruf b, dipidana dengan pidana penjara
paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Pasal 71
Setiap orang yang tidak mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izin pemanfaatan ruang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 huruf c, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga)
tahun dan denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Pasal 73
(1) Setiap pejabat pemerintah yang berwenang yang menerbitkan izin tidak sesuai dengan rencana tata
ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (7), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5
(lima) tahun dan denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Slide - 5
Sanksi Administratif dalam PP 16/2021
Pasal 12 Pasal 327
(1) Pemilik yang tidak memenuhi kesesuaian (1) Setiap Pemilik, Pengelola, Pengguna, Penilik, Penyedia Jasa
penetapan fungsi dalam PBG Konstruksi, Pengkaji Teknis, Profesi Ahli, TPA, dan/atau TPT
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
ayat (2) dikenai sanksi administratif. 250 ayat (2), Pasal 251 ayat (3), Pasal 253 ayat (4), Pasal 274
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud ayat (2), Pasal 281 ayat (1), Pasal 293 ayat (2) dan ayat (3),
pada ayat (1) dapat berupa: dan/atau Pasal 321 ayat (2), dikenai sanksi administratif.
a. peringatan tertulis; (2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
b. pembatasan kegiatan pembangunan; berupa:
c. penghentian sementara atau tetap pada a. peringatan tertulis;
pekerjaan pelaksanaan pembangunan; b. pembatasan kegiatan pembangunan, pemanfaatan, dan
d. penghentian sementara atau tetap pada Pembongkaran;
Pemanfaatan Bangunan Gedung; c. penghentian sementara atau tetap pada kegiatan
e. pembekuan PBG; pembangunan, pemanfaatan, dan Pembongkaran;
f. pencabutan PBG; d. pembekuan PBG, SLF, dan persetujuan Pembongkaran;
g. pembekuan SLF Bangunan Gedung; e. Pencabutan PBG, SLF, dan persetujuanPembongkaran;
h. pencabutan SLF Bangunan Gedung; f. penghentian pemberian tugas sebagai TPA selama 3 (tiga)
dan/atau bulan;
i. perintah Pembongkaran Bangunan g. dikeluarkan dari basis data TPA;
Gedung. i. diusulkan untuk mendapat sanksi dari asosiasi profesi atau
perguruan tinggi tempat bernaung;
k. penghentian pemberian tugas sebagai Penilik; dan/atau
l. penghentian tugas sebagai Penilik.

Slide - 6
PERAN ARSITEK DALAM
PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG
Proses Penyelenggara Bangunan Gedung
Pembangunan Pemanfaatan Pelestarian Pembongkaran
1. perencanaan teknis bangunan 1. pemanfaatan 1. Penetapan 1. persetujuan
gedung; bangunan gedung; Bangunan Gedung pembongkaran;
2. Persetujuan Bangunan Gedung; 2. pemeriksaan Cagar Budaya 2. penetapan perintah
3. pelaksanaan konstruksi bangunan berkala bangunan 2. Pemanfaatan pembongkaran; dan
gedung; gedung; Bangunan Gedung 3. pelaksanaan
4. pengawasan pelaksanaan konstruksi 3. pemeliharaan dan Cagar Budaya pembongkaran
bangunan gedung; perawatan 3. Pemeriksaan
5. inspeksi dan penertiban pada masa bangunan gedung; Berkala Bangunan
pelaksanaan konstruksi bangunan 4. perpanjangan SLF; Gedung Cagar
gedung; dan Budaya
6. pemeriksaan kelaikan fungsi 5. inspeksi dan 4. Pemeliharaan
bangunan gedung baru; penertiban pada Bangunan Gedung
7. penerbitan SLF dan SBKBG masa pemanfaatan Cagar Budaya
bangunan gedung baru; bangunan gedung. 5. Perawatan
8. pemeriksaan kelaikan fungsi Bangunan Gedung
bangunan gedung yang sudah ada Cagar Budaya
(existing);
9. penerbitan SLF bangunan gedung
yang sudah ada (existing).

Slide - 8
Penyelenggara Bangunan Gedung
• orang;
• kelompok orang;
Pemilik Bangunan Gedung; • perkumpulan;
• badan hukum; atau
• instansi pemerintah.
• penyedia jasa perencanaan;
• manajemen konstruksi;
• penyedia jasa pengawasan konstruksi;
Penyedia Jasa Konstruksi; • penyedia jasa pelaksanaan;
• penyedia jasa pengkajian teknis;
• penyedia jasa pemeliharaan dan perawatan; dan
• penyedia jasa pembongkaran bangunan gedung.
• pelayanan terpadu satu pintu;
• penyelenggaraan bangunan gedung; dan
Perangkat Daerah Penyelenggara • berkaitan dengan penyelenggaraan bangunan gedung:
o penataan ruang;
Bangunan Gedung; o lingkungan hidup;
o perhubungan; dan
o sumber daya air.
• perguruan tinggi; dan
Tim Profesi Ahli (TPA); • asosiasi profesi khusus.
pejabat struktural pada perangkat daerah:
Tim Penilai Teknis (TPT); • yang membidangi urusan Bangunan Gedung; dan atau
• lain terkait Bangunan Gedung;
• ASN (PNS atau PPPK) yang diberikan tugas melakukan inspeksi terhadap
Penilik Bangunan Gedung; penyelenggaraan Bangunan Gedung
• tim/perseorangan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Teknis untuk mengelola
Sekretariat; pelaksanaan tugas TPA, TPT, dan Penilik
• subyek hukum yang mengelola bangunan gedung atau bagian bangunan gedung
Pengelola Bangunan Gedung; berdasarkan surat perjanjian pemanfaatan bangunan gedung
Slide - 9
Syarat Menjadi Arsitek (Sesuai UU 6/2017)

Pasal 1
Arsitek adalah seseorang yang telah memenuhi
syarat dan ditetapkan oleh dewan untuk melakukan
Praktik Arsitek

Slide - 10
Jabatan Kerja Arsitek

Jumlah Acuan
Jabatan Jenjang
No Unit Standar Persyaratan
Kerja KKNI
Kompetensi Kompetensi

1 Arsitek Utama Jenjang 9 8 SKKNI 196/2021


S1 + PPAr + Pengalaman 2
Tahun + Lulus Uji Kompetensi
2 Arsitek Madya Jenjang 8 8 SKKNI 196/2021

Asisten S1 + PPAr + Pengalaman 0


3 Jenjang 7 6 SKKNI 196/2021
Arsitek Tahun + Lulus Uji Kompetensi

Asisten Pemula S1 + Pengalaman 0 Tahun +


4 Jenjang 6 4 SKKNI 196/2021
Arsitek Lulus Uji Kompetensi

Slide - 11
8 Unit Kompetensi Arsitek
Acuan : SKKNI 196-2021
Klasifikasi: Arsitektur
Subklasifikasi: Arsitektural
Kualifikasi
No Judul Unit Kompetensi Asisten
Asisten
Utama Madya Pemula
Arsitek
Arsitek
1 Menerapkan Tata Kelola Praktik Arsitek   
2 Mengupayakan Pengadaan Proyek Perancangan  
3 Membuat Studi Awal Arsitektur    
4 Membuat Konsep Rancangan Arsitektur    
5 Membuat Rancangan Skematik Arsitektur    
6 Menyusun Dokumen Rencana Teknis    
7 Melakukan Pekerjaan dalam Pengadaan Pelaksana Konstruksi  
8 Melakukan Pekerjaan dalam Pengawasan Pembangunan   

Slide - 12
Perancangan Arsitektur (Bangunan dan Lingkungan)
Tahap Tahap Tahap Tahap Tahap Proses Tahap
Konsep Pra Pengembang- Pembuatan Pengadaan Pengawasan
Rancangan Rancangan an Rancangan Gambar Kerja Kontraktor Berkala
PRODUK YANG DIHASILKAN
• Program • Dokumen • Gambar • Gambar • Gambar- • Memberikan
penjelasan
Rancangan Prarancangan Pengembangan Rancangan akhir Gambar tambahan
• Laporan Konsep o Situasi o Rancangan o Rancangan Tapak Pelelangan • Membuat gambar-
o Rencana Tapak Tapak o Denah
Rancangan o Tampak
• Rencana Kerja gambar dan atau
o Denah o Denah syarat-syarat
• Sketsa Gagasan o o Tampak o Potongan bangunan dan Syarat-
Tampak tambahan
Bangunan Bangunan
o Detail bagian-bagian Syarat (RKS) menyesuaikan
o Potongan o Potongan utama dan khusus o Uraian umum keadaan lapangan
(toilet, tangga, dll) o Syarat-syarat • Memeriksa dan atau
Bangunan Bangunan
o Detail-detail • Gambar Detail administrasi memerintahkan
• Laporan o Syarat-syarat
Utama dan/atau Pelaksanaan perbaikan shop
Prarancangan o Detail pelaksanaan, teknis drawing yang dibuat
o Gagasan Tipikal
pemasangan, dan o Persyaratan oleh pelaksana
Rancangan • Garis Besar penyelesaian konstruksi
khusus
o Pemilihan Spesifikasi material / unsur • Rencana • Pemeriksaan
Sistem Struktur Teknis (Outline bangunan pelaksanaan
Bangunan o Detail perlengkapan Anggaran Biaya pekerjaan sekurang-
Specifications)
o Pemilihan melekat (RAB) kurangnya 4 minggu
• Prarencana o Detail pekerjaan lain sekali, atau
Sistem Instalasi
Teknis Anggaran Biaya • Spesifikasi Teknis sebanyak-
banyaknya 2 minggu
• Laporan • Prarencana sekali.
Prakiraan Biaya Anggaran Biaya

10% 15% 30% 25% 10% 10%

Slide - 13
(Marcus Vitruvius Pollio)
Karya arsitektur :
• fungsi (utilitas),
• kekuatan (firmitas)
• keindahan (venustas).
PARADIGMA PERANCANGAN BANGUNAN:
- Benar secara Regulasi
- Baik secara Kaidah
- Bagus secara Estetika
Standar Teknis Bangunan Gedung
a) Tata Bangunan & Lingk. b) Keandalan Bangunan Gedung

1. Fungsi bangunan dan ruang-ruang di dalamnya • Struktur: Pondasi, Kolom, Balok, Plat, Basemen, Atap
Peruntukan harus sesuai dengan peruntukan RTR • Proteksi Kebakaran: Proteksi Pasif dan Aktif:, Sistem Evakuasi Darurat
1. Ke-
• Kepadatan: KDB, KLB, KDH, KTB selamat- • Penangkal Petir: Kepala, Penghantar, Pembumian
2. • Ketinggian: Jml Lantai, Tinggi Bgn an • Instalasi Listrik: Sumber, Panel, Jaringan, Pembumian
Intensitas • Jarak bebas: GSB, Jarak ke Pagar, Jarak Antar
Bangunan • Pengamanan Peledak: Prosedur, Peralatan, Petugas

• Penampilan: Bentuk Bgn, Bentuk Denah, Tampak, • Sistem Penghawaan: Ventilasi Alami, Mekanik dan AC
Penutup Atap, Profil, Detail, Material, Warna, 2. Ke- • Sistem Pencahayaan: Pencahayaan Alami dan Buatan
Pagar, Kulit Atau Selubung Bangunan
sehat-
• Tata ruang dalam: Ruang Utama, • Sistem Sanitasi: Air Bersih, Kotor, Limbah, Hujan & Sampah
an
Dinding/Penyekat, Pintu/Jendela, Tinggi Ruang,
3. • Penggunaan Material: Beracun, Silau, Suhu
Tinggi Lantai Dasar, Rongga Atap, Lantai, Langit-
Arsitektur Langit
• Ruang Gerak: Kapasitas, Tata Letak, Aksesibilitas
• Keseimbangan lingk: Peil Pekarangan, Daerah
Hijau Bangunan, Vegetasi, Perkerasan, Sirkulasi, 3. Ke- • Kondisi Udara: Temperatur dan Kelembaban
Perabot Lansekap, Signage, Pencahayaan Ruang nyaman-
Luar • Pandangan: dari dalam ke luar, dari luar ke dalam
an
• Getaran & Kebisingan: Sumber dan Tingkat
• Persetujuan Lingkungan (Amdal / UKL / UPL /
4. Dampak SPPL) • Hubungan Horisontal: Pintu dan Travelator
Lingk. • Andalalin 4. Ke-
• Peil Banjir • Hubungan Vertikal: Tangga, Ram, Lif, Eskalator
mudah-
an • Kelengkapan Sarpras: Toilet, Parkir, Ibadah, Laktasi, R Ganti, Tempat
Sampah, Sistem Komunikasi & Informasi, dll

Slide - 17
Ketentuan Fungsi Bangunan sesuai Peruntukan Tata Ruang

Slide - 18
Ketentuan Intensitas

Slide - 19
Ketentuan Jarak Bebas
GSB
Jarak Bebas Basemen
Jarak Bebas ke Batas Persil (Samping dan Belakang)
Jarak Bebas Antar Bangunan

Slide - 20
Ketentuan Tata Ruang Luar (Siteplan)
a Akses pejalan kaki dan pesepeda
b Akses kendaraan pada persil sudut
c Pagar
d Komponen / Bagian Bangunan
e Area Hijau Pekarangan
f Prasarana Di Luar Bangunan Gedung
g Prasarana Penunjang Pemanfaatan
h Prasarana Penunjang Pembangunan
Ketentuan Tata Ruang Dalam
a Peil Lantai Dasar
b Lantai Basement
c Jarak Vertikal dari Lantai penuh
ke Lantai penuh
d Mezanin
e Rongga Atap
  - Penggunaan pada rumah
tinggal
  - Penggunaan selain rumah
tinggal
f Tinggi bebas bersih (head
Clearence)
g Tinggi parapet (barustrade)
h Landasan helikopter (helipad)
i Ruang-Ruang Penunjang Utilitas
j Komponen-Komponen
Penunjang Utilitas
k Sistem, Tipe dan Manuver
Gondola
l Shaft Utilitas
Ketentuan Parkir
a Rasio Parkir
b Dimensi Parkir
c Manuver Parkir
d Arah Sirkulasi Kendaraan
e Ramp Kendaraan Lurus
f Ramp Kendaraaan Melingkar
g Dilengkapi rambu parkir dan marka pengarah

Slide - 23
Ketentuan Pengelolaan Air Hujan
a Perhitungan volume limpasan
b Kapasitas Sumur Resapan
c Kapasitas Kolam Retensi/Detensi
d Sistem Zero Run Off

Slide - 24
Akses Pemadam Kebakaran

Slide - 25
Saf Damkar

Slide - 26
Evakuasi Darurat (Eksit)
1. Jumlah minimum sarana jalan ke luar dari setiap balkon, mezanin, lantai atau bagian dari padanya harus dua, kecuali:
a. apabila sarana jalan ke luar tunggal diizinkan untuk bangunan gedung; dan
b. apabila sarana jalan ke luar tunggal diizinkan untuk suatu mezanin atau balkon dan dilengkapi jalur lintasan bersama terbatas dari
seluruh klasifikasi hunian bangunan gedung.
2. Jumlah minimum sarana jalan ke luar dari setiap lantai atau bagian dari padanya selain untuk bangunan gedung yang sudah ada
seperti diizinkan untuk seluruh klasifikasi bangunan gedung, harus sebagai berikut:
a. beban hunian lebih dari 500 tetapi tidak lebih dari 1000, sekurang- kurangnya 3 unit.
b. beban hunian lebih dari 1000, sekurang-kurangnya 4 unit.
Tangga Eksit

Slide - 28
Akses Eksit

Slide - 29
Refuge Floor
- Disediakan untuk bangunan >24 lantai
- Disediakan setiap interval max 16 lantai

Slide - 30
Eksit Pelepasan

Slide - 31
Titik Kumpul

titik kumpul disediakan dengan


luas sesuai beban hunian dikali
0,3m2 per orang

Slide - 32
SEKIAN, TERIMA KASIH Slide - 33

Anda mungkin juga menyukai