Anda di halaman 1dari 16

Sumber: Prof Agus Yudha Hernoko & Dr.

Ninis Nugraheni
JENIS-JENIS PERIKATAN
a. perikatan sederhana/bersahaja/murni
b. perikatan bersyarat
c. perikatan dengan ketetapan waktu
d. perikatan mana suka (alternatif)
e. perikatan fakultatif
f. perikatan kumulatif
g. perikatan generik
h. perikatan tanggung-menanggung atau solider
i. perikatan yang dapat dibagi dan tidak dapat
dibagi
j. perikatan dengan ancaman hukum
a. perikatan
sederhana/bersahaja/murni
• apabila masing-masing hanya terdapat
satu pihak saja (satu orang kreditor dan
satu orang debitor), sedangkan yang
menjadi kewajiban (apa yang dapat
dituntut) hanya berupa satu hal dan dapat
dituntut seketika.
• Mis. Jual beli sebatang rokok
b. perikatan bersyarat

apabila dalam perikatan itu digantungkan


pada suatu peristiwa yang masih akan
datang dan masih belum tentu akan
terjadi,meliputi:

a. perikatan dengan syarat tangguh


b. perikatan dengan syarat batal
• menangguhkan lahirnya
perikatan hingga terjadinya
peristiwa semacam itu,

• Mis: Saya berjanji akan


menyewakan rumahnya
apabila jadi kawin dengan
Cindy
perikatan dengan syarat batal
• syarat yang membatalkan
perikatan menurut terjadi
atau tidaknya peristiwa itu.

• Mis: Perjanjian sewa


menyewa ini akan berakhir
apabila saya jadi kawin
dengan Claudia Schiffer
c. perikatan dengan ketetapan waktu

• dalam perikatan tersebut hanya


menangguhkan pelaksanaannya atau
menentukan lama waktu berlakunya
perikatan suatu perikatan.

• Mis: Perjanjian sewa menyewa rumah


dengan jangka waktu per 1 Juni 2000 s/d
1 Juni 2002
d. perikatan alternatif
• perikatan dimana debitor dibebaskan
untuk memilih sendiri, atau atas pilihan
kreditor, harus melaksanakan salah satu
dari dua prestasi atau lebih. (vide Pasal
1272 jo 1273 BW)

• Mis: A harus menyerahkan ayam


kampung atau ayam kampus kepada B
e. perikatan fakultatif
• perikatan dimana debitor harus menyerahkan
benda tertentu kepada kreditor, akan tetapi
debitor boleh menyerahkan benda lain.
• Kalau dalam perikatan alternatif taraf obyeknya
kira-kira sama, maka dalam perikatan fakultatif
ada obyek primer (utama) dan obyek sekunder
(kedua)

• Mis: kirim ayam kampus, kalau tidak ada kirim


ayam kampung
f. perikatan kumulatif
• perikatan dengan lebih dari satu prestasi
bagi debitor.

Mis: A harus menyerahkan ayam kampus


dan ayam kampung kepada B untuk hari
Sabtu pukul 20.00 WIB.
g. perikatan generik
• perikatan dimana jenis dan obyeknya
sudah ditetapkan

• Mis: A harus menyerahkan satu ton beras


raja lele kualitas satu kepada B
• A harus menyerahkan 5 ekor ayam
Bangkok kepada B
h. perikatan tanggung-
menanggung atau solider

Ada 2 macam:

• Tanggung Menanggung Aktif


• Tanggung Menanggung Pasif atau
Tanggung Renteng
Tanggung Menanggung Aktif

• Jika dalam perikatan terdapat lebih dari


seorang kreditor yang berhadapan dengan
seorang debitor.
• Pembayaran debitor kepada seorang
kreditor akan membebaskan debitor dari
tuntutan kreditor lainnya.
Tanggung Menanggung Pasif atau
Tanggung Renteng

• Jika dalam perikatan seorang kreditor


berhadapan dengan lebih dari seorang
debitor.

• Tiap-tiap debitor dapat dituntut untuk


memenuhi seluruh hutang.
h. perikatan yang dapat dibagi dan
tidak dapat dibagi
• terkait dengan prestasi - penyerahan (pada
umumnya terkait sifat atau hakikat benda ybs.)

• Mis:
– Jual beli 10 ton beras menurut sifat atau hakikat
bendanya maka prestasi (penyerahannya) dapat
dibagi per 1 ton sampai sejumlah 10 ton
– Jual beli seekor kuda menurut sifatnya tidak dapat
dibagi dengan cara menyerahkan kaki, ekor, kepala
berturut-turut.
i. perikatan dengan ancaman hukum

• perikatan dimana ditentukan bahwa debitor,


untuk jaminan pelaksanaan perikatannya,
diwajibkan melakukan sesuatu apabila perikatan
tidak dipenuhinya.

• Mis: Nasabah Debitor dikenakan denda sebesar


2% per bulan untuk setiap keterlambatan
pembayaran angsuran kreditnya.

Anda mungkin juga menyukai