Keterkaitan, Uang, Inflasi Dan Deflasi
Keterkaitan, Uang, Inflasi Dan Deflasi
DEFLASI
DISUSUN OLEH:
NADIA HASYANAH
M.FARHAN
RAMADHAN
PENGRTIAN INFLASI
Samuelson (2001) memberikan definisi bahwa inflasi merupakan suatu keadaan
dimana terjadi kenaikan tingkat harga umum, baik barang-barang, jasa-jasa maupun
faktor-faktor produksi.
Boediono (1994:155), definisi inflasi adalah kecenderungan dari harga- harga
Untuk menaik secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua
Barang saja tidak disebut inflasi. Kenaikan harga-harga yang sifatnya hanya
sementara, biasanya karena musiman, seperti menjelang hari raya, bencana, dan
sebagainya, juga tidak bisa disebut inflasi.
Lerner (Gunawan, 1995), inflasi adalah keadaan dimana terjadi kelebihan
permintaan (excess demand) terhadap barang dan jasa secara keseluruhan
JENIS JENIS INFLASI
1. Jenis Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahannya
• Inflasi Ringan
• Inflasi Sedang.
• Inflasi Berat
• Inflasi Sangat Berat (Hyperinflation).
2. Jenis Inflasi Berdasarkan Penyebabnya
• Demand pull inflation.
• Cost push inflation.
• Bottle neck inflation
3. Jenis Inflasi Berdasarkan Sumbernya
• Domestic inflation.
• Imported inflation
2. Jenis Inflasi Berdasarkan Penyebabnya
• Demand pull inflation.
• Cost push inflation.
• Bottle neck inflation
3. Jenis Inflasi Berdasarkan Sumbernya
• Domestic inflation.
• Imported inflation
FAKTOR PENEYEBAB INFLASI
1. Naiknya permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa. Contohnya, ketika pemerintah
menaikkan gaji pegawai negeri sipil (PNS), biasanya akan diikuti dengan kenaikan permintaan
barang dan jasa. Apabila kenaikan permintaan ini tidak diimbangi dengan penambahan jumlah
barang dan jasa di pasar, maka hal ini akan berakibat pada naiknya harga barang dan jasa.
2. Naiknya biaya produksi. Contohnya, pada saat pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak
(BBM), harga barang-barang di pasar juga akan meningkat. Kenaikan harga BBM ini juga
berdampakpada kenaikan biaya produksi, akibatnya perusahaan juga akan menaikkan harga jual
barang dan jasanya.
3. Defisit anggaran belanja (APBN). Defisit APBN yang ditutup dengan percetakan uang baru oleh
Bank Indonesia, akan berakibat pada bertambahnya jumlah uang beredar, dan pada akhimya akan
berdampak pada kenaikan harga barang dan jasa.
4. Menurunnya nilai tukar rupiah terhadap valuta asing, seperti US dollar, akan berdampak pada
semakin mahalnya barang-barang produksi impor. Hal ini akan berakibat pada kenaikan biaya
produksi dan pada akhirnya akan meningkatkan harga jual barang.
5. Perkiraan masyarakat akan kenaikan harga di masa mendatang (expectation).
PENYEBAB INFLASI DAN CARA MENGATSINYA
1.Penyebab InflasI
Tarikan permintaan (Demand pull inflation) Bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa
menyebabkan bertambahnya permintaan faktor-faktor produksi. Meningkatnya permintaan
terhadap produksi menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Jadi, inflasi terjadi karena
kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full
employment. Inflasi yang ditimbulkan oleh permintaan total yang berlebihan sehingga terjadi
perubahan pada tingkat harga dikenal dengan istilah demand pull inflation.
Desakan biaya (Cost push inflation) Inflasi ini terjadi akibat meningkatnya biaya produksi
(input) sehingga mengakibatkan harga produk-produk (output) yang dihasilkan ikut naik.
Inflasi Campuran (Bottle Neck Inflation) Inflasi ini diakibatkan oleh faktor penawaran atau
faktor permintaan. Jika diakibatkan faktor penawaran, persoalannya adalah kapasitas yang ada
sudah terpakai tetapi permintaan masih banyak sehingga menimbulkan inflasi. Sementara inflasi
yang diakibatkan oleh faktor permintaan dikarenakan adanya likuiditas yang banyak, baik itu
berasal dari sisi keuangan atau akibat tingginya ekspetasi terhadap permintaan baru.
2. Cara Mengatasi Inflasi
Kebijakan Moneter Seperti yang telah disebutkan di atas, peran bank sentral dalam
mengatasi inflasi adalah dengan mengatur jumlah uang yang beredar. Kebijakan yang
diambil oleh bank sentral tersebut dinamakan kebijakan moneter, yaitu dengan menggunakan
caracara sebagai berikut:
Politik Diskonto (discount policy) adalah politik bank sentral untuk memengaruhi peredaran
uang dengan jalan menaikkan dan menurunkan tingkat bunga. Dengan menaikkan tingkat
bunga diharapkan jumlah uang yang beredar di masyarakat akan berkurang karena orang
akan lebih banyak menyimpan uangnya di bank daripada menjalankan investasi.
Politik Pasar Terbuka (open market policy) dijalankan dengan membeli dan menjual surat-
surat berharga. Dengan menjual surat-surat berharga diharapkan uang akan tersedot dari
masyarakat.
Politik Persediaan Kas (cash ratio policy) adalah politik Bank Sentral untuk memengaruhi
peredaran uang dengan jalan menaikkan dan menurunkan persentase persediaan kas dari
bank. Dengan dinaikkannya persentase persediaan kas, diharapkan jumlah kredit akan
berkurang.
Pengawasan kredit secara selektif
Kebijakan Fiskal Selain kebijakan moneter, pemerintah dapat juga memberlakukan
kebijakan fiskal yaitu kebijakan yang berhubungan dengan pengaturan penerimaan
dan pengeluaran Negara. Jadi yang diatur dalam kebijakan fiskal adalah
1. Pengaturan pengeluaran pemerintah (APBN) dan
2. Peningkatan tarif/pajak.
Kebijakan Nonmoneter Selain dua kebijakan di atas ada juga yang disebut kebijakan
nonmoneter yang mengatur hal-hal berikut
1. Peningkatan produksi.
2. Kebijakan upah.
3. Pengawasan harga.
DAMPAK INFLASI TERHADAP PEREKONOMIAN
MASYARKAT
1. Dampak Inflasi terhadap Perekonomian secara Umum
a. Mendorong penanaman modal spekulatif Pemilik modal lebih cenderung
menanamkan modalnya dalam bentuk tanah atau emas dari pada ditanamkan pada
investas yang produktif.
b. Tingkat bunga meningkat Jika tingkat bunga meningkat karena terjadi inflasi
maka para pemilik modal akan cenderung menyimpan uangnya, akibatna investasi
akan berkurang.
c. Adanya ketidakpastian keadaan ekonomi dimasa yang akan datang.
d. Timbulnya masalah dalam neraca pembayaran. Hal tersebut diakibatkan oleh
harga impor lebih murah dari pada barang dalam negeri, akibatnya nilai ekspor lebih
kecil dari nilai impor. hal ini akan menyebabkan neraca pembayaran defisit serta nilai
rupiah makin turun.
e. Daya beli masyarakat turun dikarenakan nilai mata uang turun.
2. Dampak Inflasi terhadap Perekonomian secara Khusus