Anda di halaman 1dari 36

PEMERINTAH PROVINSI

SUMATERA BARAT
BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAERAH

STRATEGI KONVERGENSI
PENURUNAN STUNTING
TERINTEGRASI
Oleh:

Medi Iswandi, ST, MM


Kepala Bappeda Provinsi Sumatera Barat
10 FEBRUARI 2022
REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA SUMATERA BARAT TAHUN 2021

Target Realiasi Nasional


NO Indikator Kinerja Makro 2020 Ket
2021 2021 2021
1 Pertumbuhan Ekonomi (%) - 1,60 3,24 3,29 3,69
PDRB ADHK Per Kapita (Rp. 43,94
2 30,81 31,45
Juta) (TW III) 
PDRB (ADHB) per kapita (Rp. 63,34
3 44,03 46,09 54,58
Juta) (TW III) 
4 Indeks Gini (Ratio) 0,301 0,299 0,306  0,384
5 Tingkat Kemiskinan (%) 6,56 6,40 6,04   9,71
364,79
6 Penduduk Miskin (jiwa) 358,76 (rb) 339,90 (rb) 26,50 (jt)
(rb)
Tingkat pengangguran terbuka
7 6,88 6,70 6,52 6,49
(%)
8 Stunting 27,63 25,00 23,30 24,4
Indeks Pembangunan Manusia
9 72,38 72,56 72,65  72,29
(IPM)
10 Nila Tukar Petani NTP 100,58 100,79 107,59 107,18
Lebih Baik dari Nasional, Target tidak
On The Track, Menunggu Lebih Baik dari Nasional, tercapai
data TW IV Target Tercapai Target tercapai, dibawah nasional
LATAR BELAKANG

• Peran sumber daya manusia sangat penting pada pembangunan untuk


itu kita harus mempunyai sumber daya yang unggul dan berkualitas agar
dapat meraih kemajuan bangsa;

• Isu stunting terkait dengan bonus demografi, apabila gagal akan


menjadi beban negara dan apabila kita berhasil maka kita akan menjadi
negara unggul.

• Untuk bisa mencapai SDM yang unggul diperlukan komitmen seluruh


pemangku kebijakan dalam percepatan penurunan stunting
sebagaimana di amanahkan dalam perpres 72/2021 yaitu mencapai 14%
pada tahun 2024.
Pidato Presiden pada Sidang Paripurna MPR-DPR-DPD
tanggal 16 Agustus 2021

”Anggaran Kesehatan akan diarahkan untuk


melanjutkan penanganan pandemic,

reformasi system Kesehatan, percepatan


penurunan stunting, serta

kesinambungan program JKN...


Selanjutnya, percepatan penurunan stunting
dilakukan melalui perluasan cakupan seluruh
kabupaten/kota di Indonesia, dengan
penguatan sinergi berbagai institusi”
Arahan Wakil Presiden

Konvergensi percepatan pencegahan stunting


hingga kabupaten/kota dan desa adalah
tantangan terbesar kita. Konvergensi adalah kata
yang mudah diucapkan,
tapi tidak mudah untuk diwujudkan.

Setiap lembaga yang terlibat pencegahan


stunting harus menghilangkan ego sektoral,
karena konvergensi membutuhkan
kerjasama antar pihak.
TINDAK LANJUT TINDAK LANJUT
Menetapkan dan memperkuat
01 kelembagaan daerah dalam upaya
• ARAHAN
penurunan stunting yaitu dengan
menetapkan kebijakan kepala daerah dan
Pemerintah Daerah Perlu tim koordinasi lintas sektor;
Memasukkan materi percepatan
Mengambil Langkah- 02
penurunan stunting sebagai isu prioritas
langkah daerah dalam RPJMD dan RKPD;
Aksi Konvergensi Capacity Buliding untuk Sumber Daya
03 Aparatur Pemda dalam percepatan
Dalam Percepatan penurunan stunting baik knowledge
Penurunan Stunting Sesuai maupun skill;
Memastikan adanya alokasi anggaran
Dengan 04 dalam APBD untuk percepatan penurunan
Target Nasional stunting;
14% 2024 Stunting merupakan permasalahan multi
05 dimensional. Pemda perlu berkolaborasi
dengan berbagai pemangku kepentingan
untuk menanganinya.
ARAH KEBIJAKAN INTERVENSI PENURUNAN STUNTING
TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR SASARAN PER MISI RPJMD
PROV SUMBAR
MISI 1: MENINGKATKAN KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA YANG SEHAT, BERPENGETAHUAN
TERAMPIL DAN BERDAYA SAING
TARGET
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN
2022 2026
Mewujudkan Sumber 1. Meningkatnya derajat Angka Harapan Hidup (AHH) Tahun 69,80 70,53
daya manusia yang kesehatan masyarakat
sehat, unggul dan
2. Menurunnya prevalensi 1. Prevalensi stunting (pendek % 18,44 10,60
berdaya saing
stunting dan sangat pendek) pada
balita
IK : Indeks
Pembangunan 3. Meningkatnya kualitas 1. Rata-rata lama sekolah Tahun  9,18  9,57 
manusia (IPM) Pendidikan    
2. Harapan Lama Sekolah Tahun 14,05 14,10
IK : Produktifitas 4. Meningkatnya daya saing Persentase Angkatan kerja % 49,70 49,90
tenaga kerja angkatan kerja  berpendidikan menengah keatas
(Sakernas BPS)
OGRAM UNGGULAN 2021-2026
SUMBAR SEHAT
DAN CERDAS

8 Fokus

1) Meningkatkan kapasitas pelayanan kesehatan dalam pengujian, pelacakan, isolasi dan pengobatan untuk penanganan,
pencegahan dan pengendalian COVID-19.
2) Menyediakan sanitasi layak di sekolah dan fasilitas umum lainnya serta peningkatan kesadaran masyarakat
untuk mendukung Adaptasi Kebiasaan Baru.
3) Menjadikan stadion utama Sikabu sebagai pusat kegiatan olahraga dan pembinaan olahraga prestasi serta mendorong
kebiasaan berolahraga sebagai Adaptasi Kebiasaan Baru.
4) Tunjangan khusus sebesar 2,5 juta rupiah untuk Guru dan Tenaga Kependidikan SMA/SMK/SLB di daerah 3T
(Terdepan, Terluar dan Tertinggal).
5) Menjamin siswa tidak mampu diterima di SMA/SMK Negeri minimal 20 Persen.
6) Membangun SMA/SMK baru berdasarkan potensi daerah dan Penambahan Ruang Kelas Baru (RKB) untuk
pemerataan akses Pendidikan.
7) Seribu beasiswa kuliah di Perguruan Tinggi terbaik di dalam dan luar negeri.
8) Memberikan dukungan bantuan hibah penelitian untuk mahasiswa dan dosen Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta
2a
SUMBAR SEHAT &
2 SUBSTANSI
CERDAS
Menyediakan sanitasi layak di
1. Menyediakan air bersih, toilet terpisah laki-laki dan perempuan,
sekolah dan fasilitas umum tempat cuci tangan, sarana air bersih serta penyediaan air minum
lainnya serta peningkatan yang layak untuk siswa dan tenaga pendidik dan kependidikan
pada sekolah jenjang Pendidikan menengah (SMA dan SMK)
kesadaran masyarakat untuk
serta Sekolah Luar Biasa (SLB)
mendukung Adaptasi 2. Menyediakan air bersih, toilet terpisah laki-laki dan perempuan,
Kebiasaan Baru tempat cuci tangan, saran air bersih dan penyediaan air minum
yang layak ditempat-tempat umum
3. Fasilitas umum yang dimaksud adalah Destinasi wisata, tempat
pelayanan publik yang menjadi kewenangan provinsi (UKPP),
dan terminal milik provinsi

Pelaksana SKPD
Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan
OGRAM UNGGULAN 2021-2026
SUMBAR
RELIGIUS
DAN
BERBUDAYA

4 Fokus

9) Menjadikan Kawasan Masjid Raya Sumbar (Mesjid Raya, gedung LKAAM dan gedung MUI) sebagai pusat
pembelajaran ABS SBK dan wisata religi
10) Dukungan peningkatan sarana dan prasarana serta bantuan operasional bagi kegiatan keagamaan
11) Menjadikan Gedung Kebudayaan, Museum, dan Perpustakaan Provinsi sebagai pusat pendidikan dan wisata
IPTEKS (education tourism)
12) Mengalokasikan anggaran untuk pembinaan kepada seniman dan budayawan.
PROGRAM UNGGULAN 2021-2026

SUMBAR SEJAHTERA

8 Fokus

13) Meningkatkan pendapatan petani & nelayan serta mengalokasikan 10% anggaran pemerintah provinsi untuk
sektor pertanian
14) Mewujudkan Sumatera Barat sebagai salah satu lumbung padi dan jagung serta mandiri beberapa komoditas
ternak
15) Memperbaiki tata kelola BUMD dan mendirikan BUMD profesional di bidang pertanian
16) Mencetak 100 ribu millennial entrepreneur dan women entrepreneur serta pelaku ekonomi kreatif
17) Meningkatkan akses keuangan perbankan dan non perbankan bagi UMKM dan pengusaha pemula
18) Meningkatkan keahlian dan keterampilan bagi pelaku UMKM dalam pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi untuk pengembangan bisnis dan perdagangan digital
19) Membangun industri pariwisata melalui 1 destinasi wisata berkelas dunia dan 19 destinasi wisata unggulan
20) Membangun 3 pusat pertunjukan seni dan budaya bertaraf Internasional.
SUBSTANSI
13 SUMBAR SEJAHTERA
1. Pengalokasian anggaran untuk sektor pertanian sebesar 10% dari
total APBD.
Meningkatkan Pendapatan 2. Distribusi anggaran untuk Dinas perkebunan Tanaman pangan dan
Petani & Nelayan Serta holtikultura, dinas pangan, dinas kelautan dan perikanan, dinas
Kehutanan, serta dinas SDA dan Bina kontruksi untuk irigasi
Mengalokasikan 10 % 3. Pengalokasian anggaran termasuk gaji, DAK, dana hibah, dan dana
Anggaran Pemerintah transfer lainnya
Provinsi Untuk Sektor Focus kegiatan pada:
• menyiapkan benih/bibit bermutu (pertanian, kelautan periaknan
Pertanian dan peternakan)
• meningkatkan pengawasan agroinput dan atau sumber daya
kelautan, perikanan dan hutan
• optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana pendukung
produksi pertanian, peternakan dan kelautan dan perikanan
• peningkatan upaya minimalisasi resiko kerugian usaha tani
terutama kegagalan panen atau produksi baik oleh hama
penyakit dan bencana alam
• meningkatan efisiensi usaha pasca panen pengolahan hasil dan
peningkatan mutu dan nilai tambah produksi pertanian,
peternakan kelautan dan perikanan serta kehutanan
SKPD• Pelaksana : pangan dan usaha produktif yang memiliki nilai
diversifikasi
Dipertahorbun, Dinas
ekonomis Peternakan
yang tinggi dan Keswan, Dinas Pangan, DKP, Dishut
SUBSTANSI
14 SUMBAR SEJAHTERA 1. Mempertahankan Sumatera Barat sebagai
lumbung padi di nasional dan menaikan hasil
Mewujudkan Sumatera Barat produksi padi setiap tahunnya (ukurannya
Sebagai Salah Satu Lumbung Gabah kering panen)
Padi Dan Jagung Serta 2. Meningkatkan produksi jagung setiap tahunnya
Mandiri Beberapa Komoditas 3. Meningktan produksi komoditas ternak unggas
Ternak dan kambing
4. Mandiri maksudnya adalah terpenuhinya
kebutuhan sumatera barat oleh produksi dari
Sumatera Barat sendiri

SKPD
Dinas Perkebunan, Tanaman Penanggungjawab
dan Holtikultura dan Dinas Dinas Perkebunan, Tanaman dan
Peternakan dan Kesehatan Holtikultura
Hewan
SUBSTANSI
16 SUMBAR SEJAHTERA
1. Memfasilitasi tumbuhnya 100 ribu milenial entrepreneur
Mencetak 100 Ribu dan woman entrepreneur yang direncanakan akan
Millennial Entrepreneur Dan dilaksanakan dalam 5 tahun dengan proporsi 20 ribu
setiap tahunnya dari tahun 2022 sampai dengan 2026
Women Entrepreneur Serta
2. 100 ribu milenial tersebut tersebar pada beberapa sector,
Pelaku Ekonomi Kreatif baik pertanian, peternakan, perikanan, industry, UMKM,
pariwisata, ekonomi kreatif dan sector potensial lainnya
3. Untuk pencapaian target 100 ribu milenial tersebut perlu
pembagian secara proporsional dengan kabupaten/kota
4. Definisi terkait dengan entrepreneur yakni :
• Telah menerima Pendidikan kewirausahaan dan atau
• Sudah memulai usaha
5. Bekerjasama dengan akselarator
SUBSTANSI
17 SUMBAR SEJAHTERA 1. Peningkatan akses keuangan perbankan dan non
perbankan bagi UMKM dan pengusaha pemula
Meningkatkan Akses yang dilakukan melalui Fasilitasi, peningkatan
Keuangan Perbankan Dan pemahaman terkait akses pembiayaan
Non Perbankan Bagi UMKM 2. Bentuk fasilitasi antara lain mempertemukan
Dan Pengusaha Pemula kelompok UMKM dengan perbankan
3. Target capaian yakni UMKM yang
mendapatkan permodalan dari perbankan
4. Edukasi terhadap non perbankan seperti CSR,
fin-tech, dana dari lembaga keuangan sosial
islam

Pelaksana Penanggungjawab
Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Koperasi dan UMKM
SUBSTANSI
18 SUMBAR SEJAHTERA 1. Peningkatan keahlian dan keterampilan bagi pelaku
UMKM melalui pelatihan, workshop dan sosialisasi
Meningkatkan Keahlian Dan dengan tema difokuskan pada penguasaan Teknologi
Keterampilan Bagi Pelaku UMKM Informasi untuk perluasan jejaring pemasaran dan
Dalam Pemanfaatan Teknologi
Kerjasama
Informasi Dan Komunikasi Untuk
Pengembangan Bisnis Dan Perdagangan 2. Menumbuhkembangkan UMKM untuk Menjadi
Digital Usaha yang Tangguh dan Mandiri Sehingga dapat
Meningkatkan Penciptaan Lapangan Kerja,
Pemerataan Pendapatan, Pertumbuhan Ekonomi, dan
Pengentasan Kemiskinan
3. Fasilitasi pemenuhan komitmen Penerbitan API
melalui sistem pelayanan perizinan berusaha
terintegrasi secara elektronik

Pelaksana
Penanggungjawab
Diskop dan UMKM
Dinas Koperasi & UMKM
Disperindag
PROGRAM UNGGULAN 2021-2026

SUMBAR BERKEADILAN

5 Fokus

21) Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur pertanian dan perikanan berupa irigasi, bendungan
dan pelabuhan serta akses transportasi ke sentra-sentra produksi dan pemasaran hasil pertanian dan
perikanan
22) Percepatan, pemerataan, konektivitas dan integrasi sistem infrastruktur transportasi (darat, laut, dan
udara) untuk meningkatkan efisiensi pergerakan orang dan barang,
23) Mengembangkan Kota dan Kabupaten yang tangguh bencana berbasis masyarakat & komunitas
24) Optimalisasi pengelolaan sampah yang berkelanjutan pada TPA Regional dengan pendekatan sampah sebagai
sumber energy alternatif (waste to energy),dan tersedianya tempat pengolahan limbah bahan berbahaya dan
beracun (B3)
25) Meningkatkan inovasi dan digitalisasi pelayanan public berbasis elektronik (e-government).
SUBSTANSI
SUMBAR
21 BERKEADILAN 1. Pelaksanaan rehabilitasi jaringan irigasi provinsi
2. Peningkatan dan pembangunan jalan provinsi
Meningkatkan Kualitas Dan menuju Kawasan sentra produksi dan pemasaran
Kuantitas Infrastruktur Pertanian hasil pertanian dan perikanan
Dan Perikanan Berupa Irigasi,
Bendungan Dan Pelabuhan Serta 3. Optimalisasi pemanfaatan Pelabuhan untuk
Akses Transportasi Ke Sentra-sentra mendukung distribusi produk pertanian dan
Produksi Dan Pemasaran Hasil perikanan
Pertanian Dan Perikanan

Pelaksana
Dinas SDA Bina Kostruksi, Dinas Bina Marga,
Cipta Karya dan Tata ruang dan Dinas Perhubungan
SUMBAR SUBSTANSI
22 BERKEADILAN
1. Pembangunan infrastruktur jalan provinsi terutama
Percepatan, Pemerataan, pada daerah belum berkembang, terisolir dan
Konektivitas Dan Integrasi perbatasan
Sistem Infrastruktur 2. Peningkatan konektivitas melalui integrasi antar
Transportasi (Darat, Laut, Dan moda (moda darat, laut dan udara)
Udara) Untuk Meningkatkan
3. Operasional terminal type B
Efisiensi Pergerakan Orang
Dan Barang 4. Penyusunan dokumen perencanaan dan dokumen
lingkungan pelabuhan

Pelaksana
1. Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata ruang
2. Dinas Perhubungan
SUMBAR
23 BERKEADILAN
SUBSTANSI

1. Peningkatan peran serta masyarakat dalam


Mengembangkan Kota mitigasi, penanganan tanggap darurat dan
Dan Kabupaten Yang pemulihan pasca bencana
Tangguh Bencana 2. Pengembangan nagari dan desa siaga
Berbasis Masyarakat & bencana
Komunitas

Pelaksana Penanggungjawab
BPBD BPBD
PREVALENSI STUNTING

Sumatera Barat Nasional

39.2
36.5

36.8 37.2
29.9
27.47
30.8 24.46
27.67 23,30
24.6266666666667 18.44
24,40 15.43
14
18.44
15.4966666666667
14

2007 2013 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024


ARAH KEBIJAKAN
INTERVENSI PENURUNAN STUNTING TERINTEGRASI
KOORDINASI PENYELENGGARAAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
(PERPRES 72/2021 PASAL 20, 21 DAN 22)

Tim Percepatan Tim Percepatan Tim Percepatan


• Kepala desa/lurah menetapkan tim
Penurunan Stunting Tingkat Penurunan Stunting Tingkat Penurunan
Percepatan StuntingStunting
Penurunan Tingkat
Provinsi Kabupaten/Kota Desa/Kelurahan
tingkat Desa/Kelurahan.
• Tugas : koordinasi, sinergi, dan
• Gubernur menetapkan tim
evaluasi.
Percepatan Penurunan Stunting
• Tim melibatkan : bidan, tenaga
tingkat Provinsi. • Bupati/walikota menetapkan tim
gizi, dan tenaga kesehatan
• Tugas : koordinasi, sinergi, dan Percepatan Penurunan Stunting
lingkungan;
evaluasi. tingkat Kabupaten/Kota.
• Penyuluh Keluarga Berencana
• Tim terdiri atas perangkat daerah • Tugas : koordinasi, sinergi, dan
dan/atau Petugas Lapangan
dan Pemangku Kepentingan, evaluasi.
Keluarga Berencana;
termasuk Tim Penggerak • TP-PKK
• TP-PKK;
Pemberdayaan Kesejahteraan • Susunan tim disesuaikan dengan
• Pembantu Pembina Keluarga
Keluarga (TP-PKK). kebutuhan Pemerintah Daerah
Berencana Desa (PPKBD) dan/atau
• Susunan tim disesuaikan dengan kabupaten/kota.
Sub-PPKBD/ Kader Pembangunan
kebutuhan Pemerintah Daerah
Manusia (KPM), kader, dan/atau
provinsi.
unsur masyarakat lainnya.
• Susunan tim disesuaikan dengan
DUKUNGAN KEBIJAKAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DALAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

1 Permendagri 100 Tahun 2018 Tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal;

Permendagri 90 Tahun 2019 Tentang Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan dan
2 Pembangunan dan Keuangan Daerah;
Kepmendagri 050-3708 Tahun 2020 Tentang Hasil Verifikasi dan Validasi Pemutakhiran Klasifikasi,
Kodefikasi dan Nomenklatur, Perencanaan dan Pembangunan dan Keuangan Daerah;

Permendagri 17 Tahun 2021 Tentang Rencana Pembangunan Tahunan Daerah Tahun 2022;
3

4 Permendagri 27 Tahun 2021 Tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2022;


STRATEGI NASIONAL
PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
RPJM
Komitmen D
RKPD
Peningkatan Komitmen dan visi APBD
kepemimpinan di k/l, pemprov,
pemda kab/kota, dan pemdes.
5 PILAR
Peningkatan komunikasi STRATEGI NASIONAL DAN UPAYA
MANAJERIAL PEMDA DALAM PERCEPATAN
perubahan perilaku dan PENURUNAN PREVALENSI STUNTING
pemberdayaan masyarakat. MELALUI 8 AKSI KONVERGENSI

Peningkatan konvergensi,
intervensi spesifik dan sensitive
di k/l, pemprov, pemda
kab/kota, dan pemdes. 8
Aksi Konvergensi
Peningkatan ketahanan pangan
Pilar Pilar Pilar Pilar Pilar
dan gizi pada tingkat individu,
1 2 3 4 5
keluarga, dan masyarakat.

Penguatan dan pengembangan


sistem, data, informasi riset,
dan inovasi
STRATEGI PENURUNAN STUNTING

TUJUAN STRANAS KELOMPOK SASARAN

1. Menurunkan prevalensi Stunting; Remaja


2. Meningkatkan kualitas penyiapan
Ibu menyusui
kehidupan berkeluarga;
3. Menjamin pemenuhan asupan gizi; Calon
pengantin
4. Memperbaiki pola asuh;
5. Meningkatkan akses dan mutu Anak berusia 0
- 59 bulan
pelayanan kesehatan; dan
6. Meningkatkan akses air minum dan Ibu hamil
sanitasi.

Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting Dilaksanakan Dengan 5 (Lima) Pilar


Untuk Mencapai Target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada tahun 2030.
Keluaran yang Menjadi Tanggung Jawab Pemerintah Provinsi
Keluaran Target Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan
 Kebijakan/peraturan bupati/wali kota tentang Seluruh kab/kota
kewenangan desa dalam penurunan Stunting. Ketua Pengarah
 Pemerintah Daerah kabupaten/kota yang meningkatkan 100%
alokasi anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk
Ketua Pelaksana
Percepatan Penurunan Stunting.
 Kabupaten/kota yang memiliki minimal 20 tenaga Seluruh kab/kota Wakil Ketua Pelaksana bid.
pelatih berjenjang tingkat dasar serta pendidikan dan Wakil Ketua Pelaksana bid.
Koor. Binwas
Perencanaan, Pemantauan,
pelatihan pengasuhan stimulasi penanganan stunting Penyelenggaraan
dan Evaluasi
bagi guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pemerintah Daerah

 Kabupaten/kota yang melaksanakan aksi konvergensi 100% Gubernur Kementerian/Lembaga


Percepatan Penurunan Stunting.
 Kabupaten/kota yang mengintervensi keamanan pangan 100% Pelaporan dilakukan dua kali
untuk mendukung Percepatan Penurunan Stunting. Bupati/walikota setahun atau sewaktu-waktu
 Kabupaten/kota yang mendapatkan fasilitasi sebagai 100% apabila diperlukan
daerah ramah perempuan dan layak anak dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat
Percepatan Penurunan Stunting. Provinsi:
 Ditetapkan oleh gubernur
 Kabupaten/kota dengan Age Spesific Fertility Rate/ASFR 90%  Tugas: mengoordinasikan, menyinergikan, dan
(15-19) paling sedikit 18 per 1.000 mengevaluasi penyelenggaraan Percepatan Penurunan
 Pemantauan dan Evaluasi Percepatan Penurunan Min. 2 (dua) kali Stunting secara efektif, konvergen, dan terintegrasi
Stunting di Pemerintah Daerah Provinsi. setiap tahun dengan melibatkan lintas sektor di tingkat provinsi
 Kabupaten/kota yang mengimplementasikan sistem data 100%  Terdiri atas perangkat daerah dan Pemangku
surveilans gizi elektronik dalam pemantauan intervensi gizi Kepentingan, termasuk Tim Penggerak Pemberdayaan
untuk penurunan stunting. Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) dengan susunan
Integrasi Rencana Kegiatan ke dalam Perencanaan Daerah

01 02 03
Memastikan Rencana Kegiatan Finalisasi Rencana OPD memastikan Rencana Kegiatan masuk
masuk ke dokumen perencanaan Kegiatan disampaikan dalam dokumen perencanaan & penganggaran,
& penganggaran daerah (RKPD, kepada Tim Anggaran termasuk memastikan sumber pembiayaan
Renja OPD, dan RAPBD dst) Pemerintah Daerah (APBD murni/usulan dana transfer)
(TAPD) & OPD terkait

04 05
TAPD menjamin komitmen Matriks kendali digunakan oleh
dalam dokumen perencanaan penanggungjawab untuk memantau
& penganggaran proses integrasi
LOKASI FOKUS INTERVENSI PENURUNAN
STUNTING TERINTEGRASI
1. Kab. Agam
2. Kab.
Padang
Pariaman
Kab. Solok 3. Kab.
Sijunjung
4. Kab. Pessel
5. Kota
Padang

1. Kab. Dharmasraya
2. Kab. Tanah datar
3. Kab. Kep. Menawai
4. Kab. Solok Selatan
5. Kota Sawahlunto
Kab. Pasbar 6. Kota Solok
Kab. Lima
Kab. 7. Kota Padang
Puluh Kota
Pasaman Panjang
8. Kota Bukittinggi
9. Kota Payakumbuh
10.Kota Pariaman
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI SUMATERA BARAT

TERIMA KASIH
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai