[MUTU PANGAN] [Standarisasi Mutu dan Legislasi Produk Pangan]
[Prof.Dr.Ir. Ch. Wariyah,M.P.]
[PS Teknologi Hasil Pertanian]
[Fakultas Agroindustri] Universitas Mercu Buana Yogyakarta 2023 [Definisi Istilah] • [Arti • Sifat global dari bahan pangan yang berkaitan dengan kemampuannya dalam memenuhi keinginan konsumen
• Keinginan konsumen : aman, gizi, selera dan
kesesuaian batiniah
• Suatu perjanjian tertulis antara produsen dan
konsumen tg kondisi pangan yang diperdagangkan yang harus dipenuhi secara konsisten •] [lanjutan definisi istilah]
• [Sifat global atau menyeluruh : adalah sifat
inderawi, sifat kimia, fisik dan mikrobiologis bahan pangan yang menentukan penerimaan konsumen] • Kesesuaian batiniah atau keyakinan, misalnya halal/ tidak suatu bahan pangan Lanjutan definisi istilah:
• Perjanjian tertulis merupakan kesepakatan
konsumen dan produsen dan instansi terkait terhadap mutu pangan yang dituangkan dalam bentuk publikasi dalam buku atau dalam bentuk standar mutu [Faktor penentu mutu] • [Aman untuk dimakan (safe to eat), artinya apabila dikonsumsi tidak menimbulkan gangguan terhadap kesehatan dan keselamatan
• Sehat (diproduksi dengan sanitasi yang baik)
artinya bersih dan higienis
• Bergizi, atau kehilangan zat gizi dalam
pengolahan minimum, artinya mengandung zat gizi yang diperlukan tubuh untuk energi maupun menjaga kesehatan •] [lanjutan faktor penentu mutu] • [Komposisi sesuai dengan persyaratan Zat gizi yang terkandung dalam pangan tersebut harus sesuai dengan standar mutu yang digunakan • Penampilan menarik Bentuk produk pangan, kemasannya labeling yang bagus, sehingga menarik minat konsumen • Citarasa dapat diterima, flavor, taste etc •] [Definisi istilah] • [Standar dan standarisasi] • Standar mutu : spesifikasi teknis yang dibakukan, disusun berdasar konsensus semua pihak terkait, untuk memperoleh manfaat maksimal dg memperhatikan syarat kesehatan, keselamatan, dan perkembangan iptek • Artinya : karakteristik fisik, kimia atau mikrobiologis yang dipakai sebagai standar resmi (contoh: standar mutu pangan dalam buku SNI), dibuat oleh Badan/instansi yang berwenang. [Standar Mutu Pangan] [Manfaat : • Menjaga konsistensi mutu produk artinya kualitas produk stabil sesuai standar mutu yang diacu • Melindungi konsumen Pangan bila dikonsumsi tidak menimbulkan gangguan kesehatan • Persaingan perdagangan yang sehat dalam perdagangan terdapat acuan mutu produk pangan yang diperjualbelikan agar konsisten dan tidak ada pemalsuan • Menjaga kelestarian lingkungan kontrol terhadap bahan yang digunakan dan penanganan limbah ada] Standarisasi
• Proses merumuskan, merevisi,
menetapkan dan menerapkan standar, dilaksanakan secara tertib dg kerjasama semua pihak • Pihak yang dimaksud adalah : • Konsumen (misalnya dari lembaga konsumen) • Produsen : perusahaan atau asosiasi terkait • Instansi terkait : Kemenkes, BPOM, kemenrindag Contoh standar mutu pangan
• SNI (Standar Nasional Indonesia)
• Codex (FAO/WHO Codex Alimentarius) • BSI (British Standard Institutional) • ASTM (American Standard Technical Method) • IFS (International Featured Standards) Standar mutu pangan mencakup
• Nama baku yang mencerminkan jati dirinya
seperti yang tertulis dalam standar mutu selalu ada definisi : Misalnya : Dodol adalah………., dibuat dari tepung ketan ditambah……dst. Jadi itulah dodol • Jika ada klasifikasi mutu, harus didukung kriteria yang jelas Misal: mutu 1 kriteria……, mutu 2 kriteria…..dst Lanjutan
• Ada jaminan keamanan (biologi, khemis, fisik
dan kesesuaian batiniah bagi konsumen) bahwa ada penjelasan tidak ada kontaminasi, misal: kadar E Coli : nol, jamur atau kapang…cfu, dst. • Metoda sampling untuk analisa atribut mutu Pengujian untuk menentukan mutu dengan metode sampling dan analisis yang telah ditetapkan • Persyaratan kemasan dan labeling Kemasan dan labeling sesuai ketentuan Standar mutu pangan di Indonesia
• Sertifikat Produksi Pangan-IRT (SPP-IRT)
• Di terbitkan oleh Dinas Kesehatan Tk II • Makanan Dalam Negeri/Makanan Luar Negeri (MD/ML), dari BPOM • Standar Nasional Indonesia (SNI), BSN (Badan Standarisasi Nasional) • Codex Standard dari FAO/WHO Terima Kasih [PROF.DR.IR. CHATARINA WARIYAH,M.P.]