Bandung, 13 September 2022

Curriculum Vitae
Nama : Dr.Supriatno,S.Pd.,M.Si.
TempatTgl Lahir : Bandung, 24 Januari 1965
Alamat Rumah : KPAD Pindad Utara Bdg
Alamat Kantor : Jl. A. Yani No. 282 Bdg
Tlp Hp : 081320303969
Email : supriatnomsi@gmail.com

Pendidikan Formal :
• SDN Inpres Kiaracondong Bandung Lulus Tahun 1980
• SMP Negeri 20 Bandung Lulus Tahun 1983
• SMA Negeri 11 Bandung Lulus Tahun 1986
• STRATA 1 Pendidikan Lulus Tahun 2004
• STRATA 2 Administrasi Publik Lulus Tahun 2009
• STRATA.3 (Doktor) Lulus Tahun 2017
Status Pekerjaan :
•Anggota POLRI aktif bertugas dari tahun 1987 s/d sekarang
•Dosen LB STIE Ekuitas
Ir. Soekarno

1
3
  Masa Kejayaan Nasional
 Tahapan Terbentuknya Negara
Kebangsaan Indonesia
 Kedatangan Imperalis Barat
 Masa Perjuangan
Peta
Konsep  Potensi Negara Indonesia
 Ancaman Terhadap Bangsa dan
Negara
 Konsep Bela Negara
 Membangun Persatuan dan
Semangat Kebangsaan

2
4
Masa Kejayaan
Nasional
 Berdiri Kerajaan Sriwijaya
(Palembang) dan Kerajaan
Majapahit (Jawa)
 Hidup bebas merdeka,
berdaulat dalam wilayah
Nusantara
 Menjadi tonggak sejarah
mewujudkan bangsa
Indonesia yang menegara.

3
5
 Mr. Muh Yamin
Negara Kebangsaan Indonesia tidak dapat
dipisahkan dengan kerajaan-kerajaan lama
yang merupakan warisan nenek moyang
bangsa Indonesia.

Tahapan Terbentuknya Negara Kebangsaan

Indonesia
Negara kebangsaan Indonesia lama

Zaman kerajaan Zaman kerajaan

Negara Kebangsaan
Sriwijaya dibawah Majapahit Modern, yaitu
naungan Raja dibawah naungan Negara Indonesia
Syailendra (600- Raja Hayam
1400 M) Wuruk (1293-1525 merdeka.
bercirikan M) bercirikan
Kedatuan. Keprabuan. 4
6
 Jepang
PRANCIS (1942-1945)
(1806-1811)

SPANYOL
(1521-1692)
6

INGGRIS
3 (1811-1816)
2
1

PORTUGIS
(1509-1595) BELANDA 5
7
(1602-1942)
2
6
8
 JUMLAH PULAU
17.395

PENDUDUK
LUAS DARATAN
274,9 JUTA 1.905 JUTA KM

SUKU BANGSA
1.340

LUAS PERAIRAN
5,8 JUTA KM
BAHASA DAERAH
655

PANJANG GARIS PANTAI

95.181 KM
7
9
8
10
9
11
 CURAT,CURAS,
KEJAHATAN BUNUH, ANIAYA DLL.
KONVENSIONAL
IDEOLOGI 1. TERORISME
2. NARKOBA
3. LUNDUP SENPI
4. LUNDUP ORANG
KEJAHATAN
POLITIK TRANSNNASIONAL
5. BAJAK LAUT
6. PENCUCIAN UANG
7. CYBER CRIME
8. KEJ. EKONOMI
EKONOMI KEJAHATAN 1. UNRAS
BERIMPLIKASI 2. RUMAS
KONTIJENSI 3. KONFLIK HORIZONTAL
SOSBUD 4. TEROR
5. JARAH
6. SWEEPING, DLL

KAM KEJAHATAN
KEKAYAAN
1. KORUPSI
2. ILLEGAL LOGGING
NEGARA 3. PERTAMBANGAN, DLL
10
12
 Proxy War : Perang yang
menggunakan pihak ketiga →
pengganti berkelahi satu sama lain
secara langsung.

 Metode Brain Washing :

 Ubah ideologi, paradigma,
perilaku, kebiasaan, dan budaya
melalui infiltrasi, provokasi dan
pecah belah
 Bentuk separatis dan
pemberontak
 Ikut kemauan/kehendak mereka,
dan
 Ujungnya kuasa Indonesia.

11
13
Separatisme : Perang pola piker
dan campur tangan asing.

Contoh nyata : Lepasnya Timor

Timur Tahun 1999
Aktor non negara → wartawan
memancing emosi → kerusuhan
→ korban nyawa → diangkat ke
PBB → tekanan Australia (Surat
PM Howard) → Referendum.

Kasus Papua :
 Pancing kerusuhan
 Provokasi konten negatif via
medsos

12
14
 Bela Negara
Pasal 9 ayat (1) UU
No. 3 Tahun 2002

SIKAP DAN PERILAKU WARGA NEGARA YANG

DIJIWAI OLEH KECINTAANNYA KEPADA NKRI
YANG BERDASARKAN PANCASILA DAN UUD
1945 DALAM MENJAMIN KELANGSUNGAN
HIDUP BANGSA DAN NEGARA.

13
15
  Cinta Tanah Air
 Kesadaran Berbangsa dan
Unsur Bela Negara
Bernegara
 Yakin Pancasila sbg Ideologi
Negara
 Rela Berkorban utk Bangsa
dan Negara
 Memiliki kemampuan awal
bela negara

14
16
 PASAL 27 AYAT (3) UUD 1945,
“ SETIAP WARGA NEGARA BERHAK DAN WAJIB IKUT SERTA
DALAM UPAMA PEMBELAAN NEGARA “.

PASAL 30 AYAT (1) UUD 1945

“ TIAP-TIAP WARGA NEGARA BERHAK DAN WAJIB IKUT SERTA
DALAM USAHA PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA “

PASAL 68 UU NO. 39 THN 1999 TTG HAM

“ SETIAP WARGA NEGARA WAJIB IKUT SERTA DALAM UPAYA
PEMBELAAN NEGARA SESUAI DENGAN KETENTUAN
PERUNDANG-UNDANGAN “.

UNDANG-UNDANG NO. 3 TAHUN 2002

TENTANG PERTAHANAN NEGARA
PASAL 9 “SETIAP WARGA NEGARA BERHAK DAN WAJIB IKUT
SERTA DALAM UPAYA BELA NEGARA YANG DIWUJUDKAN DALAM
PENYELENGGARAAN PERTAHANAN NEGARA

UU NO. 23 TAHUN 2019 TTG PENGELOLAAN SUMBER DAYA

NASIONAL UTK PERTAHANAN NEGARA BAB II TTG BELA NEGARA

15
17
 Pasal 27 Ayat (3) UUD 1945
Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara.

Pasal 30 UUD 1945 Perubahan kedua sbb :

(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.
(2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional
Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia sebagai kekuatan utama,
dan rakyat sebagai pendukung.
(3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut
PER-UU dan Angkatan Udara sebagai alat negara yang bertugas
TENTANG BELA mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan
NEGARA kedaulatan negara.
(4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang
menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi,
mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.
(5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian
Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan TNI dan Polri
didalam menjalankan tugasya, syarat-syarat keikutsertaan warga
negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal
yang terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-
undang.
Undang-undang Pelaksanaan Pasal 30 UUD 1945 adalah :
a. Undang-undang No. 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia.
b. Undang-undang No. 3 Tahun 2003 Tentang Pertahanan
Negara.
c. Undang-undang No. 34 Tahun 2004 Tentang Tentara
Nasional Indonesia. 16
18
 (1) SETIAP WARGA NEGARA BERHAK DAN WAJIB
IKUT SERTA DALAM UPAYA BELA NEGARA YANG
DIWUJUDKAN DALAM PENYELENGGARAAN
PERTAHANAN NEGARA

KEIKUTSERTAAN WARGA NEGARA,SEBAGAIMANA AYAT

(1) DISELENGGARAKAN MELALUI :
a. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PASAL 9 b. PELATIHAN DASAR KEMILITERAN SECARA WAJIB
UU NO. 3
c. PENGABDIAN SEBAGAI PRAJURIT TNI SECARA
TAHUN 2002
SUKARELA/ WAJIB
d. PENGABDIAN SESUAI DENGAN PROFESI

KETENTUAN MENGENAI PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN PELATIHAN DASAR KEMILITERAN
SECARA WAJIB,DAN PENGABDIAN SESUAI DG PROFESI
DIATUR DENGAN UNDANG-UNDANG.
17
19
 BELA NEGARA SECARA FISIK
MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN
NEGARA, KEIKUTSERTAAN WARGA NEGARA SECARA FISIK DILAKUKAN
DENGAN MENJADI ANGGOTA TNI DAN PELATIHAN DASAR KEMILITERAN.
KEIKUTSERTAAN
WARGA NEGARA PELATIHAN DASAR KEMILITERAN DISELENGGARAKAN MELALUI PROGRAM
DALAM BELA NEGARA RAKYAT TERLATIH (RATIH), MESKIPUN KONSEP RATIH ADALAH AMANAT
DARI UNDANG-UNDANG NO. 20 TAHUN 1982 TENTANG POKOK-POKOK
PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA.
RAKYAT TERLATIH TERDIRI DARI BERBAGAI UNSUR :
a. RESIMEN MAHASISWA (MENWA)
b. PERLAWANAN RAKYAT (WANRA)
c. PERTAHANAN SIPIL (HANSIP)
d. MITRA BABINSA
e. ORGANISASI KEMASYARAKATAN PEMUDA (OKP)
OKP YANG TELAH MENGIKUTI PENDIDIKAN DASAR MILITER

RAKYAT TERLATIH MEMPUNYAI EMPAT FUNGSI YAITU :

a. KETERTIBAN UMUM
b. PERLINDUNGAN MASYARAKAT
c. KEAMANAN RAKYAT
d. PERLAWANAN RAKYAT.

BELA NEGARA SECARA NON FISIK

DISELENGGARAKAN MELALUI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN
PENGABDIAN SESUAI DENGAN PROFESI WARGA NEGARA YANG DILAKUKAN
DENGAN BERBAGAI BENTUK, SEPANJANG MASA DAN DALAM SEGALA SITUASI.

18
20
19
21
 PANCASILA

EMPAT PILAR UNDANG-UNDANG DASAR 1945

NILAI
KEBANGSAAN
BHINEKA TUNGGAL IKA

NKRI

MEWUJUDKAN SEMANGAT KEBANGSAAN MELALUI EMPAT PILAR NILAI

KEBANGSAAN SEBAGAI MANIFESTASI KESAMAAN PAHAM, SIKAP,
KEPERCAYAAN DAN KEYAKINAN SEGENAP MASYARAKAT DAN
BANGSA INDONESIA YANG MERASA TERIKAT OLEH SEJARAH,
BUDAYA, ADAT ISTIADAT, RAS, AGAMA UNTUK MEWUJUDKAN
KEUTUHAN SEGALA ASPEK KEHIDUPAN MASYARAKAT , BANGSA DAN
NEGARA INDONESIA . EMPAT PILAR KEBANGSAAN MENJADI PANUTAN
DALAM KEUTUHAN DAN PERSATUAN BANGSA INDONESIA .
20
22
 PENGARUH GLOBALISASI PERLU
PENGARUH
GLOBALISASI
DIWASPADAI DENGAN SIKAP ARIF
DAN BIJAKSANA. SALAH SATU SISI
NEGATIF DARI GLOBALISASI ADALAH
SEMAKIN MENGUATNYA NILAI-NILAI
MATERIALISTIS PADA MASYARAKAT
INDONESIA. DISISI LAIN, NILAI-NILAI
SOLIDARITAS SOSIAL,
KEKELUARGAAN, KERAMAHTAMAHAN
SOSIAL, DAN RASA CINTA TANAH AIR
YANG PERNAH DIANGGAP SEBAGAI
KEKUATAN PEMERSATU DAN CIRI
KHAS BANGSA INDONESIA SEMAKIN
PUDAR. SISI NEGATIF INI
DIMUNGKINKAN KARENA MASUKNYA
PENGARUH NILAI-NILAI GLOBAL, DAN
INILAH YANG MNYEBABKAN KRISIS
PADA JATI DIRI BANGSA.
21
23
 MENUMBUHKAN
SEMANGAT DAN JIWA
SEBAGAI IMPLEMENTASI
KEBANGSAAN MEWUJUDKAN RASA PERSATUAN
DAN KESATUAN DALAM
BERBANGSA DAN BERNEGARA
DILAKUKAN MELALUI
PEMBANGUNAN MORAL BANGSA
YANG MENGEDEPANKAN NILAI-
NILAI KEJUJURAN , AMANAH,
KETELADANAN, SPORTIVITAS,
DISIPLIN, ETOS KERJA, GOTONG
ROYONG, KEMANDIRIAN, SIKAP
TOLERANSI, RASA MALU, DAN
TANGGUNG JAWAB, YANG
DISERTAI DENGAN AKTUALISASI
NILAI MORAL DAN AGAMA.

22
24
 MENUMBUHKAN SEMANGAT RASA
1 PERSATUAN DAN KESATUAN SERTA
MENJUNJUNG TINGGI NILAI KEBANGSAAN.

MENANAMKAN SIFAT-SIFAT
2
KEPAHLAWANAN DAN PERJUANGAN
DALAM MEWUJUDKAN NILAI KEBAIKAN.

MENGEMBANGKAN SIKAP DAN RASA

3
TOLERANSI DENGAN TIDAK
MEMBEDAKAN ANTARA SUKU,RAS DAN
AGAMA,SERTA ADAT ISTIADAT.

MENJUNJUNG TINGGI NILAI-NILAI

4 KEROHANIAN SETIAP SILA PANCASILA
DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAT,
BERBAGSA, DAN BERNEGARA. 23
25