Anda di halaman 1dari 34

PERENCANAAN TRANSPORTASI

[ Kuliah 1] Purnawan, PhD


TUJUAN PERKULIAHAN

• Memberi pengetahuan tentang cara


pemodelan dan estimasi kebutuhan
transportasi orang dan barang dalam
suatu wilayah studi tertentu.
REFERENSI

– Adib Kanafani., Transportation Demand Analysis,


McGraw Hill Press, 1983

– Subhash C Saxena., A Course in Traffic Planning


and Design, Dhanpat Rai & Sons, 1989

– Ofyar Z Tamin., Perencanaan dan Pemodelan


Transportasi, Penerbit ITB, 1997

– Mannering, FL., Washburn, SS., and Kilareski, WP.,


Principles of Highway Engineering and Trafffic
Analysis, John Wiley & Sons, Inc, 2009
ISI SILABUS
• Pengenalan perencanaan transportasi
• Pendekatan perencanaan transportasi perkotaan
• Konsep pemodelan transportasi
• Interaksi tata guna tanah dan transportasi
• Representasi jaringan jalan dan struktur perkotaan
dalam model
• Data untuk pemodelan
• Model bangkitan lalu lintas
• Model distribusi perjalanan
• Model pemilihan moda transportasi
• Model pembebanan lalu lintas
• Aplikasi model pada perencanaan transportasi
Kontrak perkuliahan

 Penilaian :
Kuis/tugas = 40 %
UTS & UAS = 60 %

 Tidak ada UTS/UAS susulan, kecuali sakit


berat/keras
TRANSPORTASI merupakan
pergerakan/perpindahan barang/manusia
dari suatu tempat ke tempat lain dengan atau
tanpa moda.

Transportasi terjadi pada saat manusia


merusaha memenuhi kebutuhan yang tidak
dapat dipenuhi dimana dia tinggal.

Transportasi merupakan kebutuhan turunan


(derived demand) - kebutuhan transportasi
timbul untuk memenuhi kebutuhan lain.
KOMPONEN SISTEM TRANSPORTASI

Pengguna : manusia dan barang


Sarana : moda transportasi
Prasarana : jalan, terminal dan
pendukungannya
Pengaturan : manajemen
Pengguna moda transportasi dapat
dikelompokkan menjadi 2 macam karakteristik
yaitu :

– Pengguna ‘Captive’
Ciri dari pengguna captive ini adalah mereka
tidak mempunyai pilihan lain.

– Pengguna ‘Choicer’
Ciri dari kelompok
ini mereka yang
memiliki lebih dari 1
pilihan moda
transportasi untuk
MASALAH UMUM TRANSPORTASI

– Kemacetan
– Tundaan dan antrian
– Kecelakaan
– Polusi suara dan udara
– Kenyamanan rendah

Permasalahan transportasi timbul seiring


dengan perkembangan sosial dan
ekonomi masyarakat
Jl. Pasar Baru
Jl. Permindo
Implementasi sangsi pelanggaran
Kesadaran pengemudi
Penyebab timbulnya
masalah transportasi
???
- Aspek perencanaan
- Aspek pembangunan
- Aspek operasional
- Aspek monitoring
- Aspek pengembangan
- Aspek optimasi sistem
- Dll
Penduduk

10,000,000 Aceh
Medan
Padang
9,000,000
Pekanbar
u
8,000,000 Jambi
Palembang
Bengkulu
7,000,000
B.Lampung
Jakarta
6,000,000
Ju m lah p en d u d u k

Bandung
Semarang
5,000,000 Yogyakarta
Surabaya
4,000,000 Denpasar
Mataram
Kupang
3,000,000
Pontianak
Palangkara
2,000,000 ya
Banjarmasi
n
1,000,000
Samarinda
Manado
0 Palu
1984 1988 1992 1996 2000 Makasa
2004 r
Tahun Kendari
Ambon
Penduduk

3,500,000 Aceh
Medan
Padang

3,000,000 Pekanbaru
Jambi
Palemban
g
2,500,000
Bengkulu
B.Lampun
g
Ju m lah p en d u d u k

2,000,000 Bandung
Semarang
Yogyakart
a
1,500,000
Surabaya
Denpasar
Mataram
1,000,000 Kupang
Pontianak
Palangkaray
a
500,000
Banjarmasin
Samarinda
Manado
0
1984 1988 1992 1996 2000 Palu
2004 Makasar
Tahun Kendari
Ambon
Jayapura
Jumlah Kendaraan

Aceh
1,200,000
Medan
Padang
Pekanbar
u
1,000,000
Jambi
Palemban
g
800,000 Bengkulu
B.Lampung
Bandung
Semarang
kendaraan

600,000
Jumlah

Yogyakarta
Surabaya
Denpasar
400,000
Mataram
Kupang
Pontianak
200,000 Palangkaray
a
Banjarmasin
Samarinda
0
1984 1988 1992 1996 2000 Manado
2004 Palu
Tahun Makasa
r
Panjang Jalan

Aceh
7,000 Medan

Padang
Pekanbaru
6,000 Jambi

Palembang
Bengkulu
B.Lampung
5,000
Jakarta Bandung
Semarang
4,000 Yogyakarta

Surabaya
Denpasar
Panjang jalan

Mataram
3,000
Kupang Pontianak
(km)

Palangkaray
a
2,000 Banjarmasin
Samarinda
Manado
Palu
1,000

Kendari
Makasar
Ambon
0 Jayapura
1984 1988 1992 1996 2000 2004
Tahun
Panjang Jalan

Aceh
4,000 Medan

Padang
Pekanbaru
3,500 Jambi

Palembang
Bengkulu
3,000
B.Lampung

Bandung
Semarang
2,500
Yogyakarta
Surabaya
Panjang jalan

Denpasar
2,000
Mataram
Kupang
(km)

Pontianak
1,500
Palangkaraya
Banjarmasin
1,000

Samarind
a
Manado
Pal
u

500
PDRB

400,000,000,000 Aceh
Medan
Padang
350,000,000,000 Pekanbaru
Jambi
Palembang
300,000,000,000 Bengkulu
B.Lampung
Jakarta
250,000,000,000
Bandung
Semarang
PDRB

Yogyakarta
200,000,000,000
Surabaya
Denpasar
Mataram
150,000,000,000
Kupang
Pontianak

100,000,000,000 Palangkaraya
Banjarmasin
Samarinda
50,000,000,000 Manado
Palu
Makasar
0 Kendari
1984 1988 1992 1996 2000 Ambon
2004
Jayapur
Tahun a
PDRB

140,000,000,000
Aceh
Medan
Padang
120,000,000,000 Pekanbaru
Jambi
Palembang
100,000,000,000 Bengkulu
B.Lampung
Bandung
Semarang
80,000,000,000
Yogyakarta
PDRB

Surabaya
Denpasar
60,000,000,000
Mataram
Kupang
Pontianak
40,000,000,000 Palangkaraya
Banjarmasin
Samarinda

20,000,000,000 Manado
Palu
Makasar
Kendari
0
Ambon
1984 1988 1992 1996 2000 2004
Jayapur
Tahun a
PDRB vs Kepemilikan Kendaraan th.1984

Hubungan antara PDRB dan kepemilikan kendaraan/1000 penduduk tahun 1984

1,Aceh
160
2,Medan
3,Padang
4, Pekanbaru
140 9 5, Jambi
6,Palembang
7, Bengkulu
120 8, B.Lampung
9, Jakarta
10,Bandung
100 11,
Semarang
P D R B ( 0 0 0 ,0 0 0 )

12, Yogyakarta
13, Surabaya
80 14, Denpasar
15,Mataram
10
16,
17,Kupang
Pontianak
60 13

18,Palangkaraya
19, Banjarmasin
40 11
20, Samarinda
4 21,Manado
22,Palu
20 6 1 2 20 23, Makasar
24, Kendari
83 12
19 23
17 14 25,
26, Jayapura
Ambon
12616252 7 1824525 21
0

0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00


140,00 160,00
Kendaraan / 1000 penduduk
PDRB vs Kepemilikan Kendaraan th.2004

Hubungan antara PDRB dan kepemilikan kendaraan/1000 penduduk tahun 2004

1, Aceh
4000
2,Medan
9 3, Padang
4, Pekanbaru
3500
5, Jambi
6,Palembang
7, Bengkulu
3000
8, B.Lampung
9, Jakarta
10, Bandung
2500
11, Semarang
P D R B ( 0 0 0 ,0 0 0 )

12, Yogyakarta
13, Surabaya
2000 14, Denpasar
15, Mataram
16, Kupang
1500 17, Pontianak
18, Palangkaraya
13
10 19, Banjarmasin
1000 20, Samarinda
21,Manado
11
22, Palu
4
500 20 23, Makasar
2

23
24, Kendari
14
6 26 135
1
8 12 25, Ambon
22 24 7 16 1285 19 5 217
0 26, Jayapura
0,00 100,00 200,00 300,00 400,00 500,00 600,00 700,00 800,00
900,00 1.000,0
0
Kendaraan / 1000 penduduk
Sistem Jaringan : Sistem Kegiatan :
- Jaringan Jalan - Perumahan
- Terminal - Perkantoran

Sistem Pergerakan :
- Kendaraan pribadi
- Kendaraan umum

Perda, Peraturan Pemerintah & UU -


Sistem kelembagaan

Lingkungan

SISTIM TRANSPORTASI MAKRO


Komponen sistem transportasi makro :

Sistem Jaringan : Departemen Perhubungan,


Bina Marga

Sistem Kegiatan : BAPPENAS, BAPPEDA,


PEMDA

Sistem Pergerakan : DLLAJR, ORGANDA, P.O,


POLANTAS

Sistem Kelembagaan : DPR, LSM, Forum Lalu Lintas,


Dewan Transportasi
PRASARANA TRANSPORTASI (Sistem Jaringan)
- Jaringan jalan, terminal, tempat parkir
- Tempat pejalan kaki, rute angkutan umum, tarip
- Kapasitas jalan, kapasitas angkutan umum dll

TATA GUNA TANAH (Sistem Kegiatan)


- Perumahan, industri, pertanian dll
- Wilayah mempunyai batas (zona)
- Menyebabkan bangkitan/tarikan
perjalanan

PERGERAKAN LALU LINTAS (Sistem Pergerakan)


- Lalu lintas kendaraan pribadi & umum
- Lalu lintas kendaraan umum
SISTEM TATA GUNA TANAH – TRANSPORTASI

Setiap jenis tata guna tanah akan


membangkitkan/menarik pergerakan lalu
lintas, pergerakan lalu lintas ini membutuhkan
sarana & prasarana pengangkutan.

Sasaran dari perencanaan transportasi adalah


membuat interaksi menjadi mudah dan efisien.
AGAR INTERAKSI DIANTARA PENDUDUK
MENJADI MUDAH DAN EFISIEN

TATA GUNA TANAH


Direncanakan agar masyarakat mengurangi
perjalanan dengan memberi fasilitas kebutuhan
hidupnya dekat dg lingkungannya. Contoh : BSD

SARANA & PRASARANA TRANSPORTASI


Masyarakat dimudahkan dalam melakukan
pergerakan dengan penyediaan fasilitas
transportasi dan manajemen lalu lintasnya.
Perbaikan SISTIM JARINGAN & SISTIM
PERGERAKAN akan mempengaruhi perkembangan
tata guna tanah.

Analisa Sistem Tata Guna Tanah dg Transportasi :


a. Mengerti bagaimana sistem bekerja
b. Menggunakan hubungan analisa antara
komponen-komponen sistem untuk
memprediksi efek lalu lintas dari tanah
guna
tanah atau kebijaksanaan transportasi yang
berbeda
Konsep yang digunakan dalam analisa sistem
tata guna tanah dan transportasi

a. Aksesibilitas

b. Pembangkit lalu lintas

c. Distribusi Perjalanan

d. Pemilihan moda perjalanan

e. Pemilihan rute perjalanan

f. Hubungan antara waktu, kapasitas & arus lalu lintas


Karakteristik Sistem Transportasi

Pemodelan Sistem Transportasi

Analisa kebutuhan transportasi


Analisa kebutuhan (’demand’) transportasi
Teknik memperkirakan jumlah pengguna
moda transportasi tertentu

Tujuan analisa kebutuhan transportasi


Memperkirakan jumlah & lokasi kebutuhan
transportasi (jumlah perjalanan angkutan
umum/kendaraan pribadi) di masa datang


Umur rencana analisa ’demand’ transportasi :
- Jangka pendek (5 tahun)
- Jangka menengah (10 – tahun)
- Jangka 20 panjang (25
tahun)
Penggunaan :
- Jangka pendek -> Manajemen transportasi
- Jangka menengah -> Perencanaan jalan & AU
- Jangka panjang -> Perenc & pengemb kota
See you
in the next chapter……

Anda mungkin juga menyukai