Anda di halaman 1dari 21

PENYELENGGARAAN

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT)


BERBAHAN PANGAN LOKAL BAGI
IBU HAMIL DAN BALITA

Direktorat Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak

Roadshow Webinar PMT Berbahan Pangan Lokal bagi Ibu Hamil dan Balita
19 – 28 Juni 2023
Pemberian PMT perlu disertai dengan kegiatan edukasi gizi balita masalah gizi
dan ibu hamil KEK

​Konseling gizi ​Penyuluhan gizi ​Demonstrasi masak


​Memastikan peningkatan pengetahuan, ​Dilakukan di kelompok kecil, bersamaan dengan ​Bertujuan agar ibu hamil dan orang
sikap dan perilaku pada ibu hamil dan ibu pelaksanaan pemberian makanan tambahan dan dapat tua/pengasuh balita sasaran memperoleh
balita serta pengasuh agar dapat menerapkan dilakukan bersamaan dengan jadwal posyandu atau keterampilan dalam memilihan,
pola makan sesuai prinsip gizi seimbang kegiatan masyarakat lainnya menyiapkan, dan mengolah makanan
sesuai kondisi dan kebutuhannya ​Penyuluhan dilakukan antara 15 – 30 menit di ​Demo masak dapat dilaksanakan nagar
​Konseling gizi dilakukan secara individual Posyandu atau tempat lain yang disepakati sasaran memperoleh pengetahuan tentang
melalui komunikasi interpersonal ​Penyuluhan dapat di integrasikan dengan forum yang aspek gizi dan kesehatan pada anak balita dan
tersedia seperti kelas kelas ibu balita, dll) ibu hamil

​Materi penyuluhan terkait dengan kebutuhan gizi, ​Peralatan memasak dan bahan makanan
pemilihan pangan, pertumbuhan,stimulasi berbasis pangan lokal disiapkan oleh tim
perkembangan dan kesehatan balita pelaksana tingkat desa

2
Pemberian Makanan Tambahan Lokal melalui DAK Non Fisik Tahun 2023
 Berdasarkan Permenkes No 42 Tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan
Tahun Anggaran 2023, PMT lokal diberikan pada Balita Gizi Kurang dan Ibu Hamil KEK selama 90 (sembilan puluh) hari.
 Kelompok Kerja Perbaikan Gizi Masyarakat tahun 2023 merekomendasikan bahwa:
 PMT lokal pada Balita Gizi Kurang dilakukan selama 4 – 8 minggu untuk mencapai perbaikan status gizi;
 PMT lokal pada Balita Berat Badan Tidak Naik (T) dan Balita Berat Badan Kurang dilakukan selama 2 - 4 minggu.
 PMT lokal pada Ibu hamil KEK dilakukan selama minimal 120 (seratus dua puluh) hari agar dapat memberikan efek positif
terhadap bayi yang dilahirkan.
 Apabila sebelum 90 (sembilan puluh) hari Balita gizi kurang sudah mengalami perbaikan status gizi, maka PMT dapat dihentikan
dan PMT dapat dialihkan ke sasaran lainnya.
 Untuk memenuhi PMT bagi balita sasaran lainnya yaitu Balita Berat Badan Tidak Naik (T) dan Balita Berat Badan Kurang selama 2
- 4 minggu, dianjurkan mengupayakan pembiayaan lainnya (selain DAK Non Fisik Tahun 2023)
 Jika Ibu hamil KEK/risiko KEK setelah 90 (sembilan puluh) hari belum mengalami kenaikan berat badan sesuai usia kehamilannya,
PMT dilanjutkan sampai 120 (seratus dua puluh) hari atau sampai adanya perbaikan kenaikan berat badan yang dianjurkan
berdasarkan IMT sebelum kehamilan atau IMT trimester 1.
 Untuk memenuhi kesenjangan kebutuhan PMT lokal bagi Ibu hamil KEK/risiko KEK dianjurkan mengupayakan sumber pembiayaan
lainnya (selain DAK Non Fisik), untuk meneruskan PMT bagi Ibu hamil KEK/risiko KEK.

3
Tahapan Penyelenggaraan PMT Lokal

Persiapan dan
1 2 3 Pencatatan dan Pelaporan
Perencanaan Pelaksanaan
 Penyusunan Kerangka Acuan  Persiapan (sosialisasi, pembekalan  Pencatatan dan pelaporan secara
Pelaksanaan Kegiatan petugas) berjenjang dan berkesinambungan
 Penetapan Tim Pelaksana Puskesmas  Pembelian bahan makanan lokal terhadap data sasaran dan keluaran
 Verifikasi dan Penetapan Data sesuai siklus menu antara lain input, proses, output dan
Sasaran Penerima MT  Pengolahan bahan makanan sesuai outcome.
 Penetapan Lokasi Kegiatan dengan siklus menu  Pencatatan dan pelaporan dilakukan
 Pemberian MT berbahan pangan dari tahap penentuan sasaran sampai
 Penyusunan Siklus Menu sesuai
lokal disertai edukasi integrasi dengan berakhirnya intervensi PMT.
Standar
 Penyusunan Rencana Anggaran dengan LP dan LS terkait
Kegiatan (pembelian bahan makanan,  Memperhatikan protokol kesehatan
jasa dan Manajemen) untuk
pencegahan penyakit

4
1 Tahap Perencanaan
​Penyusunan Rencana Anggaran
​Penetapan Tim Pelaksana ​Penetapan lokasi Kegiatan
​Dilakukan oleh Kepala Puskesmas ​Penetapan lokasi dan sasaran dilakukan oleh ​Biaya bahan makan 80%
puskesmas berkoordinasi dengan desa
​Terdiri dari unsur pemerintah kabupaten/kota,
puskesmas, pemerintahan desa/kelurahan, tokoh ​Menggunakan data laporan rutin puskesmas by name
​Biaya pengolahan 15% (tidak boleh
masyarakat, PKK, dasa wisma, karang taruna, by address memasukan alat masak)
masyarakat umum (kelompok tani, warung lokal), dll
​Biaya manajemen 5%

​Verifikasi dan Penetapan Data Sasaran ​Penyusunan Kerangka Acuan


Penerima MT Penyusunan Siklus Menu sesuai Standar Pelaksanaan Kegiatan
​Puskesmas berkoordinasi dengan desa/kelurahan dan ​Dilakukan oleh tenaga gizi puskesmas ​Pendahuluan (Latar Belakang, Tujuan), Tahap
melakukan verifikasi terkait data sasaran penerima MT Pelaksanaan, Keluaran yang diharapkan,
M
​ emperhatikan ketersediaan sumber bahan pangan
berdasarkan wilayah kerja Anggaran/pembiayaan, Waktu Pelaksanaan kegiatan,
lokal setempat dan standar yang ditetapkan
dan lampiran
​Dibuat dalam sedikitnya 7 (tujuh) hari siklus

5
2a: Tahap Persiapan

​Sosialisasi kegiatan ​Pembekalan sumber daya terlibat

​Sebelum pelaksanaan kegiatan PMT berbahan pangan lokal, tim pelaksana ​Setelah melakukan sosialisasi kegiatan PMT berbahan pangan lokal
melakukan sosialisasi dan advokasi kepada stake holder terkait selanjutnya Tim operasonal melakukan orientasi kepada sumber
(pemerintahan desa/kelurahan, tokoh masyarakat, kader, dll) dan keluarga daya yang terlibat (misalnya perangkat desa, kader, tenaga kesehatan di
sasaran penerima. wilayah desa).
​Hal penting yang perlu disampaikan saat pelaksanaan sosialisasi dan ​Hal yang perlu diorientasikan antara lain:
advokasi antara lain:  Rencana kegiatan pelaksanaan PMT berbahan pangan lokal
 Rencana kegiatan pelaksanaan PMT berbahan pangan lokal (waktu,  Tugas dan fungsi sumber daya yang terlibat (pembagian tugas)
tempat, sumber daya, dll)  Mekanisme pelaksanaan PMT berbahan pangan lokal
 Tujuan pelaksanaan kegiatan PMT berbahan pangan local  Prinsip dan cara pengolahan makanan tambahan
 Sasaran kegiatan  Siklus menu
 Mekanisme pelaksanaan, dll  Pencatatan dan pelaporan, dll

6
2b: Tahap Pelaksanaan

​Pembelian Bahan Makanan: Contoh menghitung bahan makanan yang harus disediakan

​Dalam menghitung Contoh menghitung Jumlah Bahan Makanan yang harus dibeli/disediakan:
kebutuhan bahan pangan
1. Jika diperlukan 100 gram daging ayam dalam menu, maka berat ayam yang harus dibeli/disediakan sebagai berikut:
yang akan dibeli perlu Perhitungan:
mempertimbangkan berat Berat bersih yang diinginkan = 100 gram
kotor dan berat bersih. Faktor Konversi Berat Dapat Dimakan (BDD) ke Berat Kotor = 1,5
Berat Kotor = 100 gram x 1,5 = 150
gram

2. Jika diperlukan 80 gram ikan tongkol dalam menu, maka berat ikan tongkol yang harus dibeli/disediakan sebagai berikut:
Perhitungan:
Berat bersih yang diinginkan = 80 gram
Faktor Konversi Berat Dapat Dimakan (BDD) ke Berat Kotor = 1,3
Berat Kotor = 80 gram x 1,3 = 104
gram
 
Faktor konversi Berat Dapat Dimakan (BDD) ke Berat kotor mengacu pada Tabel Komposisi Pangan Indonesia 2020 atau
Pedoman Konversi Berat Matang Mentah, Berat Dapat Dimakan (BDD) dan Resep Makanan Siap Saji dan Jajanan (Kemenkes,
2014)

7
2c: Tahap Pelaksanaan
​Pengolahan makanan

No. Cara Pengolahan Prinsip pengolahan


• Gunakan air bersih secukupnya
• Semua bahan terendam
1. Merebus
• Air mendidih (suhu sekitar 100º C)
• Lama perebusan sampai tingkat kematangan tertentu
• Gunakan air bersih secukupnya
2. Mengukus
• Lama pengukusan sampai tingkat kematangan tertentu
• Panaskan alat pemanggang (oven) sampai panas yang dikehendaki sebelum bahan dimasukkan
3. Memanggang • Lama pemanggangan sampai tingkat kematangan tertentu
• Untuk memanggang daging atau pangan tinggi protein, hindari sampai terbakar (hangus)
• Gunakan minyak goreng secukupnya
• Panaskan minyak goreng sampai suhu yang dikehendaki sebelum bahan dimasukkan
4. Menggoreng
• Lama penggorengan sampai tingkat kematangan tertentu
• Dianjurkan menggunakan minyak goreng yang sama tidak lebih dari dua kali penggorengan
• Memasak makanan dengan minyak sedikit
5. Menumis • Panaskan minyak goreng sebelum bahan dimasukkan
• Lama memasak dengan waktu singkat

8
​5 kunci aman makanan dan kebersihan
2d: Tahap Pelaksanaan

​Penyiapan makanan yang aman


Tips mengolah kudapan
1. Masak dalam jumlah kecil, sesuaikan dengan alat
masak
2. Masak makanan atau kudapan 1-2 jam sebelum
disajikan
3. Setelah dimasak harus dikonsumsi dalam waktu 1
jam
4. Ganti minyak goreng setelah 2 kali penggunaan

9
​Hal-hal yang perlu dicatat dan dilaporkan sebagai berikut:
 Pencatatan hasil pengukuran BB, PB atau TB, LiLA, dan konsumsi tablet tambah darah serta
makanan tambahan pada ibu hamil dan balita:
‒ Catat pada buku KIA dan laporkan secara elektronik melalui Sigizi Terpadu pada menu
Pemantauan PMT.
‒ Saat ini sedang dikembangkan Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK) dimana pencatatan
3 Pencatatan dan oleh kader melalui aplikasi dan WhatsApp chatbot akan langsung terhubung pada dashboard
SATUSEHAT.
pelaporan  Tim Pelaksana mencatat hasil kegiatan PMT melalui formulir monev PMT dan
pemantauan berat badan pada Ibu Hamil dan Balita
 Tim Pelaksana mencatat dan melihat isian kartu kontrol konsumsi PMT oleh sasaran
sebagai self-monitoring dan tindak lanjutnya misalnya menanyakan apakah sasaran menyukai
makanan tambahan yang diberikan, ada tidaknya keluhan setelah mengonsumsi, serta
memberikan edukasi.
 Tim Pelaksana melaporkan hasil kegiatan PMT mulai dari tingkat Puskesmas, lalu
dilaporkan Dinkes Kab/Kota, Dinkes Provinsi, dan Pusat secara berjenjang

10
Monev dilakukan berkesinambungan selama proses penerimaan MT

​Garis besar alur monev Monev dilakukan untuk:


1 2 3 4 • Mendapatkan
informasi dan data
pelaksanaan kegiatan
​Sasaran ibu hamil KEK
diidentifikasi melalui ANC rutin, ​Siapa yang
• Bahan pengambilan
​Apa saja Aspek yang di
dikonfirmasi masuk kriteria dan
ditangani sesuai tatalaksana
​Kapan Monev
dilakukan Monev
melakukan Monev keputusan
 Tim pelaksana
​Sasaran Balita diidentifikasi
 harian  Konsumsi MT lokal harian
pada Ibu hamil
(puskesmas) • Perbaikan pelaksanaan
 mingguan  Pengelola
melalui pengukuran rutin,
dikonfirmasi masuk kriteria dan  bulanan  Peningkatan BB sesuai
program di
• Mengetahui tingkat
usia kehamilannya
ditangani sesuai tata laksana
 Berat Badan Bayi Lahir
Dinkes keberhasilan kegiatan
Kab/kota,
​Nakes/kader dibekali panduan  Konsumsi MT lokal harian
Dinkes Provinsi,
ANC dan panduan pemantauan pada Balita
tumbuh kembang Pusat
 Peningkatan BB Balita
(Berjenjang)
 Perbaikan status gizi
Balita

​Monev dilakukan dengan formulir (lampiran)


​Monev dilakukan di lokus pelaksanaan kegiatan PMT lokal
11
​ LAMPIRAN

Monev Harian: Kartu Kontrol Konsumsi Makanan Tambahan Lokal untuk Balita
Kartu Kontrol Konsumsi Makanan tambahan untuk Balita Bulan 2

Formulir ini diisi dengan memberikan tanda centang (V) pada tiap kolom yang tersedia setiap MINGGU 1
kali Balita menerima dan mengkonsumsi makanan tambahan
Nama Anak : MINGGU 2
Nama Ibu/Orang tua :
Usia Anak
MINGGU 3
Jangka Waktu Penerimaan MT :………hari

MINGGU 4
Bulan 1
MINGGU 1

MINGGU 2 Bulan 3
MINGGU 1

MINGGU 3
MINGGU 2

MINGGU 4
MINGGU 3

MINGGU 4

12
​ LAMPIRAN

Monev Harian: Kartu Kontrol Konsumsi Makanan Tambahan Lokal di Ibu Hamil KEK
Bulan 2
Kartu Kontrol Konsumsi Makanan tambahan untuk Ibu hamil KEK
MINGGU 1
Formulir ini diisi dengan memberikan tanda centang (V) pada tiap kolom yang tersedia setiap kali Ibu
menerima dan mengkonsumsi makanan tambahan
Nama Ibu : MINGGU 2
Usia Ibu :
Usia kehamilan dalam minggu :
MINGGU 3
Jangka Waktu Penerimaan MT : hari
MINGGU 4
Bulan 1

MINGGU 1

MINGGU 2 Bulan 3
MINGGU 1

MINGGU 3 MINGGU 2

MINGGU 4
MINGGU 3

MINGGU 4

13
Monev Mingguan: Catatan PMT lokal dan Pemantauan BB Balita

14
Monev Bulanan: Catatan PMT lokal dan Pemantauan BB Ibu Hamil KEK

15
Formulir Pemantauan
Bulanan Pelaksanaan
PMT oleh Dinas
Kesehatan Kab/Kota

16
Formulir
Pemantauan
Bulanan
Pelaksanaan PMT
kepada Sasaran
Ibu Hamil KEK

17
Formulir
Pemantauan
Bulanan
Pelaksanaan PMT
kepada Sasaran
Balita

18
Pembiayaan dan ​Pembiayaan
Administrasi ​Sumber pembiayaan kegiatan PMT berbahan pangan lokal dapat berasal dari berbagai
sumber antara lain APBN, Dana Transfer Daerah (DAK Non Fisik), APBD, Dana Desa,
dan sumber pendanaan lainnya.

Permenkes 42/ 2022 tentang ​Komponen pembiayaan disesuaikan dengan aturan yang berlaku.
Penggunaan DAK Tahun 2023 ​Pada prinsipnya tidak diperkenankan adanya duplikasi anggaran.

​Administrasi
​Ketentuan administrasi dan pelaporannya mengacu pada peraturan yang dikeluarkan
sehubungan dengan sumber pendanaan yang digunakan untuk penyelenggaraan
kegiatan.
​Pertanggungjawaban dan ketentuan administrasi DAK Non Fisik mengikuti
ketentuan administrasi penggunaan APBD masing-masing Kab/Kota
​Sebagai pertanggungjawaban administrasi kegiatan harus disusun laporan yang
dilengkapi dengan dokumentasi pelaksanaan kegiatan (foto, video, dll).

19
Hal yang Diharapkan dari Pelaksanaan
Kegiatan PMT berbahan Pangan Lokal

Diperolehnya Meningkatnya
Terpenuhinya pengetahuan dan kesejahteraan keluarga,
kebutuhan gizi balita, keterampilan melalui keterlibatannya
dan ibu hamil penyiapan pangan dalam

Sebagai upaya sehat dan bergizi kelompok usaha


mencegah berbahan pangan lokal keluarga/ masyarakat
stunting yang berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai