Modul Penanggulangan Kebakaran
Modul Penanggulangan Kebakaran
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
KANTOR DURIANGKANG
Tk. Dasar II
REGU PENANGG. Tk. Dasar I
KEBAKARAN PET PERAN KEBAKARAN
Ref. Kepmennaker No 186/1999
URAIAN TUGAS
ORGANISASI TANGGAP DARURAT
KEBAKARAN
(Lini I)
PET. PERAN KEBAKARAN (KLAS D)
Tugas pokok sesuai jabatan utamanya
DEVISI FIRE
1/300
FIRE MENS
Koordinator
SUB UNIT ………..
1/100
PERAN
KEBAKARAN
……….2/25
API : KEBAKARAN :
A. DIBUTUHKAN A. TIDAK DIBUTUHKAN
B. MUDAH DIKENDALIKAN B. SULIT DIKENDALIKAN
C. MENGUNTUNGKAN C. MERUGIKAN
AKIBA
MENGHAMBAT KELANCARAN
K
T EBAKARAN PEMERINTAHAN / PEMBANGUNAN
:
MENGHAMBAT KELANCARAN PEREKONOMIAN
TIMBULNYA PENGANGGURAN
OKSIGEN PANAS
Konduksi adalah suatu proses pemindahan panas dari satu
benda ke benda lain yang terjadi karena suatu hubungan
langsung / bersinggungan secara langsung, atau dengan suatu
perantaraan benda-benda padat pengantar panas.
Clothing / Kain
DISENGAJA
KONSLETING LISTRIK
GESEKAN
GUNUNG MELETUS
GERAKAN ALAM
PETIR
Pembebanan lebih
Kebocoran isolasi
1. COOLING ( MENDINGINKAN )
Removal of heat or reduce
temperature below ignition point.
Menghilangkan panas atau mengurangi temperatur
panas sampai dibawah titik nyala api.
No
Fire
Oxygen
METHODE PEMADAMAN
METHODS OF EXTINGUISHMENT
2. SMOTHERING ( MEMISAHKAN )
Memisahkan udara atau mencegah udara
masuk ke permukaan api.
(Removal of oxygen or prevent oxygen from getting to the fire)
No
Fire
METHODE PEMADAMAN
METHODS OF EXTINGUISHMENT
3. MENGURAIKAN (STARVATION)
No
Fire
Oxygen
KLASIFIKASI KEBAKARAN
FIRE CLASSIFICATION
Class A
Class
B
Flammable liquids and gases
like petroleum, petrochemical,
gasoline, alcohol and propane.
Yang terbakar adalah benda
cair seperti minyak, oli, bensin
dll.
KLASIFIKASI KEBAKARAN
FIRE CLASSIFICATION
Class C
COMBUSTIB
LE
Reactive metals like
magnesium, titanium,
D
zirconium, lithium and
Potassium
D
JENIS ALAT PEMADAM
KEBAKARAN
1. MOBIL PEMADAM
KEBAKARAN KEGUNAANNYA
:
UNTUK MEMADAMKAN KEBAKARAN BESAR
3. ALAT PEMADAM
TRADISIONAL AIR, PASIR,
KARUNG BASAH
KEGUNAANNYA :
Pemadaman Tradisional
UNTUK MEMADAMKAN KEBAKARAN KECIL
SISTEMATIKA PEMADAM KEBAKARAN
PENYE-
LAMATAN
JIWA
MANUSIA
A DAN
HARTA AKAN
S
TERJADI
BREATHING BACK
A APPARATUS HINDAR- DRAFT
MELOKA- KAN (LEDAK-
BANGUNAN P USAHA LISIR HUBUNGAN AN DI
GEDUNG
PEMADAMAN AREAL DENGAN KARENA
TERBAKAR
KEBAKAR- UDARA KAN PE-
ALAT AN LUAR
P PEMADAM NAMBAH
AN
A
UNSUR
UDARA
N KETEPATAN MENEKAN
PEMADAMAN KERUGIAN
A
S
Phenomena kebakaran
INTENSITAS
3 - 10 menit
STEDY
Fully development fires
(600-1000 o C)
TIME
Source
Energi
Petro 2 BI Petro1
DI TEMPAT KERJA
ANDA
• Apakah ada peluang utk terjadi
kebakaran
• Apa konsekuensinya bila terjadi
kebakaran
• Upaya apa yang telah dilakukan
Pasal 3 ayat (1).
Dengan peraturan perundangan
PENGENDALIAditetapkan syarat syarat keselamatan
kerja untuk : N ENERGI
Undang-undang No 1 Th 1970
kebakaran KEBAKARAN
• pengendalian penyebaran asap, gas dan suhu
MANAJEME
N
tentang
K3
Pasal 9 ayat (3).
Pengurus wajib membina K3 penanggulangan kebakaran
Pasal 3 ayat (1).
PENGENDALIAN
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat syarat keselamatan kerja untuk :
ENERGI
Undang-undang No 1 Th 1970
KEBAKARAN
MANAJEMEN K3
tentang
Deteksi
Alarm FIRE EMERGENCY
PLAN
Padamkan-
Lokalisir
Evakuasi
Rescue & P3K
Amankan
POST
FIRE CONTROL
✔ INVESTIGASI
✔ ANALISIS
✔ REKOMENDA
SI
✔ REHABILITAS
I
FIRE EMERGENCY
PLAN
Lapis
II Fire
Men
Lapis IV
Dinas
Pemadam
Lapis III
Bantuan dari
lingkungan
Lapis I
Pet.
Peran
Kebakaran POSKO
Outcome
Effect of Fire on ⮊ Rate of heat release
People, Property ⮊ Flame spread
and Environment ⮊ Smoke obscuration
⮊ Toxicity
⮊ Ignitibility by heat transfer
HALON
FOAM
POWDER
APAR ISI AIR
Adalah tabung apar yang di isi air tawar
tekanan
►Jarak semprotan maksimum 9 -
12 CC Electrical
Electrical Equipment
►meter.
Equipment
Pemadaman secara
memisahkan dan mendinginkan
pada kebakaran minyak.
1. BUSA KIMIA
Busa yang terjadi karena adanya proses kimia.
- Tepung tunggal.
- Tepung ganda.
2. BUSA MEKANIK
Busa yang terjadi karena adanya proses mekanis, yaitu
berupa campuran dari bahan pembuat busa yaitu :
- cairan busa.
- air.
- udara.
ALAT PEMADAM JENIS
CO2
►Hanya untuk kebakaran kelas “B”, or “C”.
Isi 2.3 - 9 kg mempunyai tekanan 10 - 14 bar.
(lama penggunaan sekitar 8 - 30 detik).
● Dampak :
⮚Bahaya kanker kulit
⮚Menurunnya sistem daya tahan tubuh
⮚Menyebabkan katarak
⮚Terganggunya panen pertanian
ALAT PEMADAM JENIS
TEPUNG METAL
►Alat pemadam Kelas “D” sangat
ideal digunakan untuk kebakaran
metal yang mudah terbakar.
Tersedia dalam bentuk portable
atau trolly.
Inspecting
Recharging
Maintaining
Testing
Operating
ALAT PEMADAM API
RINGAN
Ref : PerMenaker No Per-04/Men/1980
HALON
R
POWDE
Syarat :
- Angka keamanan min 4,13 x WP (65˚ C)
- Test Pressure 1,5 x WP (65˚ C)
- Pengujian ulang tiap 5 tahun
APAR
sebagai sarana K3 (Safety Equipment)
Pengandung Potensi Bahaya
Proteksi
Kebakaran
Sistem Proteksi Kebakaran Pada
Bangunan
PT. SARANA INSPIRASI MAJU BERSAUDARA
Pertokoan Bukit Tiban Indah Permai Blok E No.1 Tiban Baru, Sekupang,
Batam. Kepulauan Riau - Indonesia. Tlp. +62 778 8015821 ; HP. +62
812 7005 3009 Email : admin@ppibatam.com : Website :
Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti pelajaran ini para peserta
diklat diharapkan dapat memahami tentang
Sistem Alarm Kebakaran, Sistem Hidran
Kebakaran, dan Sistem Sprinkler Otomatis.
Tujuan Instruksional Khusus
Pengertian :
Adalah suatu alat untuk memberikan peringatan dini kepada
penghuni gedung atau petugas yang ditunjuk,tentang adanya
kejadian atau indikasi kebakaran di suatu bagian gedung.
Annunciator Panel
⮚Alat ini adalah bagian/tambahan dari Control Panel Fire
Alarm System yang fungsinya sebagai monitor/pengamat
tambahan hanya tidak dapat berbuat aktif seperti
Control Panel. Alat ini juga dilengkapi dengan Alarm Bell
dan telephone jack.
⮚Biasanya alat ini dipakai apabila dibutuhkan pengamat
tambahan diruangan lain seperti ruang General Manager
pada suatu hotel.
Manual Alarm Station
⮚Alat ini bekerja apabila tombol
mechanic yang dilapis oleh plastic
ditekan yang mengakibatkan mechanical
contact menjadi aktif.
⮚Biasanya alat ini digunakan pada
ruang2 umum/public area sebagai alat
diteksi manual dan untuk Manual Alarm
Station dilengkapi dengan telephone jack
untuk emergency communication.
Alarm Bell
⮚Alat ini bekerja apabila Main
Control Fire Alarm menjadi aktif
(Control Panel akan mensupply
tegangan DC 24 volt ke Alarm
Bell).
⮚Biasanya alat ini juga digunakan
pada ruang umum sebagai
pemberi isyarat apabila terjadi
kebakaran (untuk evakuasi).
IONISATION SMOKE DETECTOR
Alat pengindra ini memiliki komponen
⮚ Ruang deteksi dengan ini dilengkapi dengan bahan radioaktif
yang diberi muatan listrik sehingga memancarkan ion positif
dan ion negatif dengan muatan yang seimbang.
⮚ Rangkaian electronic contact.
⮚ Cara kerja detektor ini bila terjadi kebakaran yang kemudian
ada asap yang memasuki ruang deteksi maka partikel-
partikel asap tersebut mempengaruhi perubahan nilai ion
diruang deteksi tersebut mengakibatkan rangkaian
elektronic contact menjadi aktif dan alarm berbunyi.
Biasanya alat ini digunakan apabila dibutuhkan
deteksi seawal mungkin untuk suatu ruangan
seperti ruang computer, arsip dan lain-lain,
sehingga pada ruangan tersebut tidak
diperkenankan merokok.
PHOTO ELECTRIC DETECTOR SMOKE
PENGURANGAN CAHAYA
Komponen pada alat pengindra ini
INFRA MERAH
Alat deteksi ini sensitif terhadap cahaya api yg
memancarkan cahaya infra merah, karena alat deteksi ini
dilengkapi dengan filter amplifier untuk cahaya infra merah.
Sehingga mengakibatkan rangkaian electronic – contact
menjadi aktif
❑ Sistim ini cocok untuk fasilitas yang berisi cairan yang mudah menyala
dan terbakar. Juga untuk situasi dimana kerusakan akibat kebakaran
dapat terjadi dalam waktu yang relatif singkat, misal hanggar pesawat
terbang.
2. KEPALA SPRINKLER
Deflector
Terpasang pada rangka sprinkler, dimana arus
air akan diarahkan dan diubah ke suatu
pancaran yang direncanakan untuk menutupi
atau melindungi suatu area tertentu. Jumlah
air yang terpancar tergantung kepada tekanan
air yang keluar dan diameter lubang (orifice).
3. CARA KERJA SPRINKLER
Pengertian
● HIDRAN GEDUNG
Hidran yang terletak di dinding pada lantai-lantai bangunan untuk
keperluan pemadaman kebakaran.
Komponen Sistem Instalasi
Hidran kebakaran
1. Tempat persediaan air (Reservoir)
2. Pompa-pompa, (Pompa Jockey,
Pompa Utama Electric, dan Pompa
Utama Diesel)
3. Gate Valve (Kran Induk)
4. Cek Valve (Kran Penahan Balik)
5. Pipa Tegak (Riser)
6. Box hidran Dengan
Perlengkapannya
7. Hidran Halaman (Pillar Hydrant)
8. Kopling sambungan Pengeluaran
(Landing Valve)
9. Sambungan Pemadam Kebakaran
(Siamese Connetion)
1. AIR CADANGAN KHUSUS
UNTUK PEMADAM KEBAKARAN (WATER SUPPLIES)
● Jumlah persedian air harus mencukupi
dan memadai untuk kebutuhan pompa
pemadam kebakaran dengan tingkat
Klasifikasi Hunian Bahaya Kebakaran yang
telah ditentukan.
Indoor Fire Hydrant dengan type Class-II Service adalah Fire Hose
Station yang dapat dioperasikan oleh petugas yang kurang
berpengalaman sekalipun, karena tekanan balik (Nozzle Reaction)
yang timbul sewaktu peralatan ini dioperasikan tidaklah terlalu
besar.
1 rol atau lebih Fire Hose ukr. 40mm ( 1 ½ inch ) panjang 20m
atau 30m
1 buah Hydrant Valve ukr. 40mm ( 1 ½ inch )
1 buah Fire Nozzle ukr. 40mm ( 1 ½ inch )
1 buah Fire Hose Rack ( untuk gantungan Fire Hose )
Class-III Service Fire Hose Station :
Indoor Fire Hydrant dengan type Class-III Service adalah Fire
Hose Station yang menyediakan 2(dua) buah Hydrant Outlet.
Hydrant valve outlet dengan ukr. 40mm ( 1 ½ inch ) untuk
dioperasikan oleh penghuni yang kurang berpengalaman,
sedang kan untuk Hydrant Landing Valve ukr. 65mm ( 2 ½ inch )
seharusnya hanya dipergunakan oleh petugas yang terlatih , atau
oleh petugas Dinas Pemadam kebakaran.
Nozzle Reaction, adalah suatu efek tekanan balik dari gaya kinetik
yang timbul disaat Fire Nozzle dari Hose Station menyemburkan
air.
OUTDOOR FIRE HYDRANT CABINET (OHC)
TUGAS TEKNISI
Mengatur dan mengontrol peralatan mekanik
maupun elektrik (lift, alarm, pompa
kebakaran, hidran, lampu darurat, peralatan
evakuasi, dll). Membantu kelancaran tugas
bantuan yang
datang di TKP.
TUGAS KEPALA / WAKIL PERAN KEBAKARAN LANTAI