Bela Negara
Bela Negara
Bela negara merupakan tekad, sikap, dan perilaku warga negara yang
dilakukan secara teratur, menyeluruh, dan terpadu serta dijiwai oleh
kecintaan kepada NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Bela Negara Menurut Undang-Undang
• Periode 1945-1949
Pada periode tersebut bela negara dipersepsikan bahwa seorang warga negara dinyatakan telah
menunaikan hak dan kewajibannya dalam bela negara jika ia ikut serta dalam perang
kemerdekaan, baik bersenjata maupun tidak bersenjata.
• Periode 1950-1966
Warga negara Indonesia yang telah ikut serta dalam menghadapi berbagai ancaman dan
gangguan keamanan dalam negeri berupa pemberontakan-pemberontakan, baik langsung
maupun tidak langsung dalam salah satu komponen kekuatan Hankam dinyatakan telah
menunaikan hak dan kewajiban dalam bela negara.
• Periode Era Orde Baru
setiap warga negara turut serta menentukan kebijaksanaan penyelenggaraan pertahanan
keamanan negara melalui lembaga-lembaga perwakilan yakni MPR/ DPR yang ditentukan
oleh UUD 1945
Bela Negara Menurut Ahli
Lanjutan…
• Darji Darmodiharjo
dilaksanakan doktrim keamanan yang nasional guna berusaha menciptakan
sistem pertahanan keamanan nasional yang mampu mengamankan dan
menyukseskan perjuangan nasional yang pada umumnya.
• Sunarso
mengandung empat esensial yang harus kita bela, yaitu yang kesatu,
kemerdekaan dan kedaulatan negara, yang kedua, kesatuan dan persatuan
bangsa, yang ketiga, keutuhan wilayah dan yuridiksi nasional, dan yang
keempat, nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Bela Negara Menurut Ahli
Lanjutan…
• Purnomo Yusgiantoro
sikap perilaku masyarakat yang dijiwai dengan kecintaan kepada NKRI yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 untuk menjamin
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
• Sutarman
dibagi menjadi dua bagian, yaitu secara fisik dan non-fisik
Fisik : bagi warga negara yang langsung maju dan perang dan memanggul
senjatanya
Non Fisik : bela begara yang dilakukan oleh warga negara yang tidak langsung maju
perang dan angkat senjata, tetapi melaksanakannya dengan melalui pendidikan
kewarganegaraan dan pengabdian sesuai dengan profesinya masing-masing.
Konsep Bela Negara
Landasan
Landasan Landasan
Sosiologis Historis
Landasan Yuridis
• Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 Setiap warga negara berhak dan Pasal 9 ayat (2) Undang-Undang R.I. No. 3 Tahun
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara.
• Pasal 30 ayat (1) dan (2) UUD 1945. Tiap-tiap warga negara
22 2002 tentang Pertahanan Negara
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan negara Keikutsertaan warga negara dalam upaya
dan usaha pertahanan dan keamanan negara. belanegara sebagaimana yang dimaksud
• Pasal 68 Undang-Undang R.I. No. 39 Tahun 1999. Setiap ayat (1), diselenggarakan melalui:
warga negara wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
Negara. 1. Pendidikan Kewarganegaraan
• Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang R.I. No.3 Tahun 2002. Setiap 2. Pelatihan dasar kemiliteran secaar wajib
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela 3. Pengabdian sebagai Tentara Nasional Indonesia
negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan
Negara.
secara sukarela atau secara wajib.
• Pasal 8 ayat (1) dan (2) Undang-Undang R.I. No. 3 Tahun 4. Pengabdian sesuai dengan profesi.
2002. warga negara juga dapat diwajibkan/secara sukarela
menjadi anggota komponen cadangan dan anggota
komponen pendukung, sebagai salah satu wujud bela negara.
Landasan Filosofis
1950 – 1965 : Berbagai peristiwa : Hadapi ganguan keamanan – KAA 1955 – Pemilu Konstituante/DPR
– GNB – Keluar dari PBB – Nasakom – Dominasi PKI – Trikora (rebut Irian Barat) – Dwikora (vs
Malaysia) – G.30.S/PKI Belneg mengarah perwujudan ke-Indonesiaan yg dicita-citakan.
1965 – 1998 : Periode Orde baru Periode pembangunan dgn tantangan yg kompleks & penuh
tantangan Belneg terpadu dlm Hankam ( fokus Stabilitas Nasional)
998 : Globalisasi, tuntut keterbukaan & demokratis Belneg mengarah pada peningkatan Ketahanan
Nasional dgn titik berat demokratisasi & HAM
Landasan Sosiologis
Terwujudnya sistim pembinaan kesadaran bela Meningkatkan sinergitas antar Peningkatan kerjasama dan kemitraan antar
negara dengan melibatkan Kementerian/ Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah
Lembaga, Pemerintah Daerah dan Komponen dan Komponen Bangsa Lainnya dalam maupun komponen bangsa lainnya dalam
Bangsa Lainnya. pembinaan kesadaran bela negara. penyelenggaraan pembinaan kesadaran bela
negara.