Anda di halaman 1dari 38

SEDIMENTASI WADUK DAN ANALISIS EROSI LAHAN

04/19/12

Permasalahan Umum
.
Sumber utama sedimentasi waduk : Erosi di Daerah Tangkapan

Permasalahan sedimentasi waduk banyak terjadi di Indonesia, yang b

Waduk.
Permasalahan sedimentasi waduk tidak terlepas dari berbagai

kendala yg dihadapi, baik pada waktu perencanaan maupun pada waktu waduk sudah beroperasi, misal : data sedimen tidak akurat, yg disebabkan karena :
terbatasnya data sedimen yang dapat digunakan, metode pengambilan sampel sedimen di sungai yang

tidak sesuai standar tidak berhasilnya program konservasi tanah di daerah tangkapan waduk.
04/19/12

Permasalahan Umum

Informasi Sedimen yang masuk waduk diperoleh :. 1. Angkutan sedimen di sungai (suspensi dan Bed Load) 2. Pengukuran Echo-sounding di waduk 3. Perhitungan erosi di Daerah Tangkapan Waduk No. 1 No. 2 No. 3 Baik untuk Perencanaan (di dukung No. 3) Baik untuk Verifikasi / Monitoring Baik untuk Pengendalian (di dukung No. 1 dan 2)

Tahap Perencanaan : No. 1 + 3 Tahap Operasional : No. 1 + 2 + 3

04/19/12

04/19/12

Angkutan Sedimen di Sungai


Bed Load

1. 2. 3.

Perhitungan dengan rumus-rumus empirik : Rumus Einstein, Meyer-Peter-Muller, Frijlink, dll Perhitungan dengan berdasar prosentase suspende load ( Tabel Maddock) Di ukur langsung di lapangan (sulit ; mahal ; beresiko) Butuh data karakteritik sungai, sedimen/material dasar, dan aliran

04/19/12

Berikut

Tabel Maddock
Prosentase bed lod terhadap suspended load
Konsentrasi sedimen Jenis bahan dasar suspensi sungai (mg/liter) < 1000 1000 - 7500 > 7500 sembarang konsentrasi sembarang konsentrasi
04/19/12

Tekstur dari prosentase muatan material suspensi dasar terhadap muatan suspensi total 20% - 50% pasir 20% - 50% pasir 20% - 50 % pasir < 25% pasir tanpa pasir 25 150 10 35 5 5 15 <2

pasir pasir pasir lempung padat, kerikil lempung dan lanau

Kembali

Angkutan Sedimen di Sungai


Suspended Load

Qs = 0.0864. C. Qw

Qs= a Qwb

Qs [ Ton/hari] ; Q [m3/dt] ; C [mg/liter]


Debit Sedimen suspensi, Qs, diperoleh berdasar data pengukuran konsentrasi sedimen suspensi, C, dan pengukuran debit aliran, Qw. Dicari korelasi Debit Sedimen Suspensi dengan Debit Aliran (berdasar data lapangan) Data Aliran runtut waktu kurva durasi debit


04/19/12

Pengukuran Echosounding
Alat Echosounder : alat ukur kedalaman + perahu Mengukur volume waduk sekarang Membandingkan volume waduk hasil pengukuran yang lalu dengan hasil pengukuran sekarang

04/19/12

Perhitungan Erosi di Daerah tangkapan Waduk


Pengertian Erosi Rumus Penduga Erosi Contoh perhitungan erosi (GIS; studi kasus : erosi pada Waduk Kedungombo)

04/19/12 Penegertian Erosi

04/19/12

Suara Merdeka Contoh : Waduk WONOGIRI (GAJAH MUNGKUR) Kapasitas Tampungan : 554,96 Juta m3 Usia rencana waduk : 100 th Permasalahan sedimentasi sudah terjadi pada saat usia operasi waduk baru 20 th telah dilakukan upaya pengerukan

Kompas

04/19/12

Kembali

Pergerakan Sedimen Di Sungai dapat dibedakan sebagai suspended load dan bed load

Bagaimana Proses Pengendapan Sedimen di Waduk ?

04/19/12

Proses Pengendapan Sedimen di Dalam Waduk

Proses Pengendapan B ed load Proses Pengendapan Suspended Load

04/19/12

Permasalahan sedimentasi waduk lebih disebabkan oleh Endapan Sedimen Suspensi


Kembali

Pengertian Erosi & Sedimentasi


Erosi : proses penghanyutan tanah oleh kekuatan air (dan angin), baik yang terjadi secara alamiah maupun sebagai akibat tindakan manusia normal atau geological erosion dan accelerated erosion Normal / geological erosion : erosi yang berlangsung secara alamiah, yang terjadi secara normal di lapangan melalui tahap-tahap :
pemecahan agregat atau bongkah-bongkah tanah ke dalam partikel-partikel tanah yang berukuran lebih kecil pemindahan partikel-partikel tanah, baik dengan melalui penghanyutan oleh air (maupun karena kekuatan angin); pengendapan partikel-partikel tanah yang terpindahkan atau terangkut ke tempat-tempat yang lebih rendah atau di dasardasar sungai/waduk/muara sungai/laut. 04/19/12

Pengertian Erosi & Sedimentasi


Accelerated erosion : proses-proses kejadian erosi seperti normal/geological erosion akan tetapi kejadiannya dipercepat akibat tindakan-tindakan atau perbuatan manusia yang bersifat negatif, atau karena adanya kesalahan dalam pengelolaan tanah Erosi yang dipercepat menimbulkan dampak yang merugikan bagi kehidupan manusia. Faktor-faktor erosi: iklim, tanah, topografi, vegetasi, pengelolaan
04/19/12

Photo Erosi Tanah

04/19/12

Photo Erosi Tanah

04/19/12

Proses Erosi

1 . D a y a k in e tik te te s a 2 . P e r tik e l- p a r tik e l ta n te r le p a s k a n 3 . R u n o ff 4 . P a r tik e l m e n g ik u ti in f iltr a s i, m e n y u m b p o ri

04/19/12

Jenis-jenis Erosi
Sheet erosion

Rill erosion Accelerated erosion Pengaruh iklim + tindakan manusia Erosi (erosion) secara alamiah Normal erosion
04/19/12

Gully erosion Stream bank erosion

Jenis-jenis Erosi
l Erosi permukaan (sheet erosion)
ss

04/19/12

Jenis-jenis Erosi
l Erosi alur (rill erosion)

04/19/12

Jenis-jenis Erosi
l Erosi parit (gully erosion)

04/19/12

Jenis-jenis Erosi
l Streambank erosion

04/19/12

Teknologi Pengendali Erosi


Menutup tanah dengan tumbuh-tumbuhan dan tanaman (atau sisa-sisa tanaman), agar tanah terlindung dari daya rusak butir-butir hujan yang jatuh. Butirbutir hujan yang jatuh diusahakan tidak langsung mengenai tanah, sehingga tanah tidak terdispersi.

Memperbaiki dan menjaga keadaan tanah agar resisten terhadap penghancuran butiran tanah dan terhadap pengangkutan butir tanah oleh aliran permukaan, serta memperbesar daya resap tanah.
04/19/12

Teknologi Pengendali Erosi


Mengatur aliran permukaan agar mengalir dengan kecepatan yang tidak merusak dan memperbesar jumlah air yang terinfiltrasi ke dalam tanah aliran permukaan tidak mengalir searah lereng akan tetapi sejajar dengan arah garis kontur sehingga kecepatan aliran permukaan kecil Usaha pengendalian erosi dapat dilaksanakan dengan teknologi atau cara-cara sebagai berikut : Cara vegetatif Cara mekanis Cara vegetatif-mekanis

04/19/12

Prediksi dan Evaluasi Erosi


Wischmeier dan Smith (1965, 1978) : The Universal Soil Loss Equation (USLE)

A=RKLSCP
A : banyaknya tanah yang tererosi dalam [ton per hektar per tahun], R, faktor curah hujan dan aliran permukaaan (erosivitas hujan), K, adalah faktor erodibilitas tanah, L, faktor panjang lereng, S, faktor kecuraman lereng, C, faktor vegetasi penutup tanah dan pengelolaan tanaman, dan P adalah faktor tindakan-tindakan khusus konservasi tanah.
04/19/12

Erosivitas hujan
berdasarkan intensitas hujan maksimum 30 menit (I30)
B o ls (1 9 7 8 ): Rm = 6 ,1 1 9Pm)1 .21 (H H)-0 .4 7 (Pm a x)0.5 3 ( Rm = 2 ,2 1 m1 .3 6 P d im an a Rm = Pm = HH = Pm a x =
04/19/12

atau

ero siv itas h u jan b u lan an h u jan b u lan an d alam [ cm] h ari h u jan d alam satu b u lan h u jan h arian m ax im u m p ad a b u lan yan g b e rsan g[cm] k u tan

Faktor Erodibilitas Tanah, K


Dapat diperoleh dari lapangan (sampel tanah)

04/19/12

Faktor Erodibilitas Tanah, K


Nilai K untuk beberapa jenis tanah yang ada di Indonesia ( Dinas RLKT, Departemen Kehutanan)
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
04/19/12

Je n is T a n ah La to soclo kla t ke m e ra ha nlitos ol d an La to sokl u nin g ke m e ra ha nlitosnol da K o m ple k m e d ite r a n d a nol litos La tos ol u nin g ke m er a ha n k G r u m us ol A lu v ia l R e g us ol

Fa k tor K ( er o dib ilita s ) 0 , 43 0 . 36 0 , 46 0 , 56 0 , 20 0 , 47 0 , 40

Faktor L dan S
Dalam prakteknya nilai L dan S sering dihitung sekaligus berupa faktor LS
m LS = (X/22,1) (0,065 + 4.56 s + 65,41 s 2) in in

atau

m LS = (X/22,1) (0,065 + 0,045+ 0,00652) s s

dim ana m = tetapan seperti telah tercantum dalam rumusa n uterda = s udut kem iringan le reng tan ah dalam [derajat] s = kemiringan lereng tanah dalam [pers en]

04/19/12

Faktor L dan S

04/19/12

Faktor L dan S
Faktor LS yang dikeluarkan oleh Departemen Kehutanan

K e la s le re n gK e m irin g a n le re n g L S I II III IV V 0 - 8 8 - 15 15 - 2 5 25 - 4 0 > 40 0 ,4 1 ,4 3 ,1 6 ,8 9 ,5

04/19/12

Faktor C dan P
Faktor C dalam persamaan USLE mengukur pengaruh jenis tanaman terhadap erosi Nilai faktor P adalah faktor praktek pengendalian laju erosi (pengelolaan) secara mekanis, seperti misalnya penanaman mengikuti kontour, strip cropping, dan pembuatan teras.

04/19/12

Faktor C
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
04/19/12

Macam penggunaan Tanah terbuka/ tanpa tanaman Sawah Tegalan Ubikayu Jagung Kedelai Kentang Kacang tanah Padi Kebun campuran : - Kerapatan tinggi - Kerapatan sedang - Kerapatan rendah Perladangan Hutan alam : - Serasah banyak - Serasah kurang Hutan produksi : - Tebang habis - Tebang pilih Semak belukar / padang rumput

Nilai faktor 1.0 0.01 0.7 0.8 0.7 0.399 0.4 0.2 0.561 0.1 0.2 0.5 0.4 0.001 0.005 0.5 0.2 0.3

04/19/12

Faktor P
N o T in d a ka n k h u su s k on se r va si t a n a h 1 N ila i P T e r r a s b an g k u : - K on stru k si b a ik 0 . 04 - K o n stru k si s ed a n g 0 . 15 - K o n stru ks i ku ra n g b a ik 0 . 35 - T e ra s tra d isio na l b a ik 0 . 40 S t r ip t an a m a n r u m p ut (p ad a ng r u m p u t ) 0 . 40 P e ng o lah an t an ah da n p e n a n am a n m e nu r u t ga r is k o n to u r - K e m ir in ga n 0 8 % 0 . 50 - K em irin g an 9 2 0 % 0 . 75 - K e m irin g a n le b ih 2 0 % 0 . 90 T a n p a tin d a kan k on se r va si 1 . 00

2 3

4
04/19/12

04/19/12

Klasifikasi Bahaya Erosi


K e l a s B a h a y Ta a E a ohs ih i la n g , A , d Ka eat e r a n g a n nr l m [t o n /h a / t a h u n ] I < 15 S a n g a t r in g a n II 15 60 R in g a n I II 60 180 S ed an g IV 180 480 B erat V > 480 S a nga t B erat

04/19/12

CONTOH HITUNGAN EROSI


Studi Kasus Waduk Kedungombo GIS (Arc View)

04/19/12

Anda mungkin juga menyukai