Terapi Insulin
Terapi Insulin
Sjafii Piliang
Divisi Endokrinologi-Metabolik
Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam
FK USU / RS H. Adam Malik
Medan
INSULIN
• Insulin endogen dihasilkan oleh sel beta pankreas
• Insulin eksogen, menurut cara pembuatan :
EKSTRAKSI PANKREAS BINATANG
BIOSINTETIK
DIMURNIKAN
DIREKAYASA SECARA ENZIMATIK
MENGHASILKAN HUMAN INSULIN
Insulin eksogen menurut asalnya :
1. Ekstrak pankreas binatang : babi, kuda, sapi
2. Pemurnian insulin binatang
3. Rekayasa genetik : dari kultur sel E. coli
Tipe Insulin, masa kerja
1. Rapid Acting Insulin
- Insulin lispro (humalog)
- Insulin aspart (Novolog)
Self-aggregation + -
Diabsorbsi melalui - +
endotel kapiler
Penyerapan dari lambat cepat
subkutan
Insulin Lispro & Insulin Aspart
Onset of action within 15 minute
Hypoglycemia less
HUMAN INSULIN
Regular Insulin
insulin regular
rapid acting insulin analog
lag time
contoh : lispro dan aspart dapat diberikan sebelum
makan tetapi mempunyai lag time 10-15 menit, re-
gular insulin membutuhkan lag time lebih lama 30-60
menit.
SP-14
PRANDIAL INSULIN
meniru puncak insulin fase 1 dan fase 2 mengatasi
peningkatan glukosa selama dan setelah makan
makan tinggi karbohidrat glukosa plasma meningkat
dalam wakltu lebih singkat : rapid acting insulin
makanan yang memberikan fase 2 lebih panjang (tinggi
protein atau lemak) : regular insulin
Post-glycemic glucose excursion :
Perubahan pada glukosa dari kadar pre-prandial
- lebih rendah dengan lispro dari pada regular insulin
- lispro tidak menunjukkan HbA1c lebih rendah
- aspart tidak menunjukkan perburukan kontrol glukosa
pos-prandial aspart mempunyai masa kerja lebih
lama dari pada lispro
- orang dengan diabetes dapat menyesuaikan tipe dan
dosis insulin prandial jika mereka mengetahui atau me-
rancang tipe makanan
Post-Absorptive (Basal) Insulin
Individu tanpa diabetes
makanan diabsorbsi, glukosa tidak lama meningkat
kembali ke keadaan puasa (post-absorptive state)
produksi glukosa hati meningkat, sekresi insulin diham-
bat
kadar insulin basal adalah jumlah insulin yang dibutuhkan
pada keadaan post-absorptive untuk mengendalikan ke-
luaran glukosa endogen terutama dari hati
insulin basal membatasi lipolisis dan pemasukan berlebih-
an asam lemak bebas ke hati
Diabetes tipe 1
Insulin basal bila tidak adekwat :
Merangsang hormone-sensitive lipase
Asam lemak bebas keluar dari fat store
merangsang produksi dan pelepasan badan keton
dari hati
ketogenesis
Diabetes tipe 2
insulin resisten
kadar insulin terus menerus tinggi pada post-
prandial state
mempertahankan penghambatan hormone-
sensitive lipase
Tujuan Terapi Insulin
1. Menghilangkan simtom glikosuria
2. Mengatasi ketoasidosis diabetik, koma hiperosmolar
3. Pemulihan massa tubuh
4. Memperabiki kemampuan fisik
5. Meningkatkan rasa bugar
6. Mengurangi kekerapan infeksi
7. Menurunkan malformasi fetus, morbiditas fetus dan
ibu pada kehamilan
8. Memperlambat, menghi8langkan, mencegah
komplika-si mikrovaskular dan makrovaskular
diabetiki
Indikasi Terapi Insulin
1. Diabetes tipe 1
2. ketoasidosis diabetik dan krisis
hiperglikemia hiperosmolar
3. Diabetes dengan kehamilan
4. Diabetes pada tindakan operasi
5. Diabetes dengan infeksi
6. Diabetes tipe 2 yang gagal dengan terapi
obat oral antidiabetik
7. Diabetes tipe 2 kurus
PEMBERIAN INSULIN
pada Diabetes tipe 2
DIABETES tipe 2
Dasar patogenesis :
insulin resisten
insulin defisiensi
Patogenesis Diabetes tipe 2
Insulin Resisten
Kebutuhan insulin Hiperglikemia
meningkat
Kelelahan sel beta
Glucose toxicity
Gangguan sekresi Hiperglikemia
insulin berkepanjangan
Komplikasi kronik
Produksi glukosa
hati meningkat
Komplikasi akut
Ambilan glukosa
jaringan target
menurun
Diabetes tipe 2
produksi glukosa hati kadar glukosa basal
gangguan ambilan glukosa jaringan perifer
gangguan sekresi insulin
Kadar glukosa posprandial
Regim Terapi Insulin
1. Regim suntikan sekali sehari
2. Regim suntikan dua kali sehari
3. Regim suntikan multipel
Regim suntikan insulin sekali sehari
1. Regim ini adalah non-fisiologik.
2. Regim suntikan sekali sehari, bila OHO tidak ade-
kwat mempertahankan glikemik dalam rentangan
target. Insulin kerja sedang pada waktu mau tidur
dan OHO terus dilanjuutkan.
3. Regim suntikan sekali sehari, menggunakan insulin
kerja sedang atau insulin kerja lama. Diberikan se
belum sarapan pagi.
Regim suntikan dua kali sehari
Regim ini digunakan pada mereka yang masih mempu-
nyai produksi insulin endogen.
Menggunakan insulin kerja sedang atau kerja
lama pada pagi hari untuk mengatasi glukosa
basal siang hari dan pada waktu mau tidur ma-
lam hari untuk menghambat produksi glukosa
hati malam hari
atau
kombinasi insulin kerja sedang dan insulin
kerja singkat pada pagi dan sore hari
Regim suntikan multipel
1. Suntikan tiga kali sehari dengan insulin kerja
singkat (biasanya digunakan pada pasien ra-
wat inap).
2. Suntikan tiga kali siang hari dengan insulin
kerja singkat, dan satu suntikan mau tidur
malam hari dengan insulin kerja sedang atau
kerja panjang
3. Kerja sedang pagi hari, kerja singkat sebe-
lum makan siang hari dan makan malam, kerja
sedang menjelang tidur malam hari.
Parameter Pemantauan Kontrol Diabetes
diberikan sc
diberikan pada malam hari, dan pagi hari di beri
sulfonilurea
diberikan 1 atau 2 kali sehari
diberikan 30-45 menit sebelum makan
Insulin Kerja Sedang MONOTARD
diberikan sc
diberikan pada malam hari, dan pagi hari di beri
sulfonilurea
diberikan 1 atau 2 kali sehari
diberikan 30-45 menit sebelum makan
Insulin Kerja Campuran MIXTARD
diberikan sc
diberikan sebelum makan pagi (2/3 dosis) dan
makan sore (1/3 dosis)
diberikan 2 kali sehari
diberikan 30-45 menit sebelum makan