Skripsi
Skripsi
Latar K
DUi mHaPn. a Tindakan yang dilakukan oleh Tersangka Gino
adalah me milik i uang palsu d a n Percobaan
20 23
Kerangka Pemikiran
Penelitian ini berangkat dari
pemikiran bahwa Indonesia adalah
Negara Hukum sebagaimana
am an at UUD 1945 Pasal 1 ayat (3).
Kepastian hukum berperan dalam
menyediakan kerangka hukum yang
jelas dan terjamin untuk
melindungi hak-hak tersebut.
Dengan adanya kepastian hukum,
individu memiliki jaminan
bahwa hak-hak mereka akan
diakui,
dilindungi, dan ditegakkan secara
adil.
METODE PENELITIAN
ADAPUN PASAL YANG MENJADI PISAU ANALISIS
PENULIS ADALAH PASAL 36 A Y A T ( 3 ) UU NO. 7
T A H U N 2011 T E N T A N G M A TA UANG JO. P A SA L 53
A YA T (1) KUHP JO. P A S A L 55 A Y A T ( 1 ) KE-( 1 )
KUHP, YANG DIANALISIS DENGAN MENGGUNAKAN
A N A L I S I S Y U R I D I S F O R M I L D A N M A T E R I L P E N E L I T I A N INI
D A P A T D IG O L O N G K A N D A L A M J E N IS P E N E L IT IA N
N O R M A T IF A T A U PENELITIAN K E P U S T A K A A N INI
MERUPAKAN
PENELITIAN Y A N G M E N G K A J I STUDI D O K U M E N , Y AK NI
MENGGUNAKAN BERBAGAI DATA SEKUNDER
SEPERTI PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN,
KEPUTUSAN
Pertimbangan Hukum Hakim dalam Putusan
Nomor 420/Pid.B/2018/PN.Cbi
Pertimbangan h u k u m hakim adalah proses di m a n a seorang h akim
m e m p e r t i m b an g k an semua fakta, bukti, argumen, dan prinsip-prinsip h u k u m yang
relevan d al am sebuah kasus untuk mencapai sebuah keputusan h u k u m yang adil
dan tepat. Dalam melakukan pertimbangan hukum, seorang haki m harus
memastikan bahwa keputusannya didasarkan pada h u k u m yang berlaku dan
prinsip-prinsip keadilan, serta tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor non -h ukum
seperti pandangan pribadi atau tekanan dari pihak lain. Pertimbangan h u k u m
hakim melibatkan analisis m e n d a l a m terhadap fakta-fakta kasus, undang-undang
yang berlaku, dan putusan- putusan sebelumnya yang berkaitan dengan kasus
tersebut. H a k im juga harus m e m p e r t i m b a n g k an prinsip-prinsip h u k u m yang lebih
luas, seperti hak asasi manusia, kesetaraan, kebebasan sipil, dan nilai-nilai
masyarakat yang diakui. Dalam proses ini, hak im harus memastikan bahwa
keputusannya sesuai dengan prinsip-prinsip h u k u m yang berlaku dan me mber ikan
keadilan bagi semua pihak yang terlibat d ala m kasus.
Hasil analisis terhadap pertimbangan h u k u m h a k i m d a l a m Putusan N o m o r 420/Pid.B/2018/PN.Cbi
tentang pengedaran ma ta uang rupiah palsu secara yuridis formil adalah h a k i m
m e m p e r t i m b a n g k a n apakah pengadilan memi l i ki yurisdiksi untuk m e m u t u s k a n perkara tentang
pengedaran ma ta uang rupiah palsu, yaitu apakah tindakan yang dilakukan mer up ak an
pelanggaran h u k u m yang berada d a l a m wilayah yurisdiksinya. H a k i m memastik an b a h w a semua
persyaratan prosedural yang ditetapkan oleh und ang -und ang telah terpenuhi. Ini m e n c a k u p
pemberitahuan yang m e m a d a i kepada terdakwa, hak terdakwa untuk memi li k i pengacara,
d a n kesesuaian penyelidikan d a n p e n g u m p u l a n bukti. H a k i m menilai kekuatan bukti yang
disajikan d a l a m persidangan. Hal ini meliputi m e m p e r t i m b a n g k a n apakah bukti tersebut sah,
relevan, d a n c u k u p untuk m e m b u k t i k a n b a h w a terdakwa bersalah melebihi keraguan yang
wajar.
20 23
Hasil analisis terhadap pertimbangan h u k u m h a k i m d a l a m Putusan
N o m o r 420/Pid.B/2018/PN.Cbi tentang pengedaran m a t a uang rupiah
palsu secara yuridis materil adalah h a k i m menganalisis d a n menafsirkan
undang- u n d a n g yang relevan d a l a m kasus tentang pengedaran m a t a
uang rupiah palsu. Ini melibatkan identifikasi unsur-unsur kejahatan d a n
pertimbang an apakah tindakan terdakwa m e m e n u h i persyaratan h u k u m
yang berlaku.
H a k i m mengevaluasi fakta-fakta yang dihadirkan di persidangan d a n
memeriksa apakah fakta tersebut m e n d u k u n g t ud uhan b a h w a terdakwa
terlibat d a l a m pengedaran m a t a uang rupiah palsu. H a k i m mene rapkan
h u k u m yang relevan terhadap fakta d a n bukti yang ada. Ini
melibatkan penentuan apakah terdakwa bersalah atau tidak bersalah
d a n penentuan h u k u m a n yang sesuai jika terdakwa dinyatakan
bersalah.
AKIBAT HUKUM TERHADAP PUTUSAN NOMOR
420/PID.B/2018/PN.CBI
20 23
PENERAPAN DALAM HUKUM PIDANA MATERIL
TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA DALAM
PUTUSAN NOMOR 420/PID.B/2018/PN.CBI
Penerapan h u k u m p id a n a materil adalah proses pelaksanaan d a n penera pa n h u k u m pi d a n a yang diatur d a l a m kitab
u n d a n g - u n d a n g h u k u m p id a n a (KUHP) d a n peraturan pe ru n da n g- un d a n ga n lainnya, u nt uk m e n e g a k k a n keadilan d a n
m e l i n d u n g i masyarakat dari tindakan kriminal atau kejahatan yang dilakukan oleh individu atau organisasi. Proses
penerapan h u k u m p id a n a materil d i m u l a i dari identifikasi tindakan yang mela ngga r h u k u m pidana, penyelidikan d a n
p e n g u m p u l a n bukti, p e n u n t u t a n d a n persidangan, hingga pelaksanaan sanksi atau h u k u m a n yang dijatuhkan k ep a da
pelaku kejahatan. Penera pa n h u k u m pi da n a materil m el i ba t k a n berbagai pihak, seperti polisi, jaksa, hakim, d a n l e m b a g a
pemasyarakatan, d a l a m rangka menjalankan tugas-tugasnya sesuai d e n g a n peran d a n kewenangannya masing-masing.
Penerapan h u k u m p id a n a materil bertujuan u n t u k m e n e g a k k a n keadilan d a n m e n j a m i n k e a m a n a n serta kesejahteraan
masyarakat d e n g a n m e m b e r i k a n sanksi atau h u k u m a n yang sesuai d e n g a n tindakan kejahatan yang dilakukan. Selain itu,
penerapan h u k u m pi d a n a materil juga m e m i l i k i tujuan u nt u k m e n c e g a h terjadinya tindakan kejahatan di mas a yang akan
da ta ng d e n g a n m e m b e r i k a n efek jera k ep a da para pelaku kejahatan. Penera pa n h u k u m p i da n a materil m e ru p a k a n bagian
pe nt ing dari sistem peradilan pi d a n a d a n berperan d a l a m menjaga ketertiban d a n k e a m a n a n masyarakat serta
m e n e g a k k a n h u k u m d a n keadilan.
20 23
obyek hukum yang
te r d a p a t d a la m p u tu s a n Hukuman yang dijatuhkan dalam
tersebut adalah mata putusan tersebut adalah pidana penjara
uang palsu yang telah selama 2 (dua) tahun. dan 6 (enam )
d ie d a r k a n o l e h p e l a k u . bulan untuk terdawa 1 dan untu
obyek hukum adalah
terdakwa 2 pidana penjara selama 1
benda a ta u k e p e n t in g a n
(Satu ) tahun 6 (enam) bulan serta denda
hukum lainnya yang
masing-masing sebesar Rp.100.000.000,-
dilindungi oleh hukum
pidana. dalam putusan (seratus juta rupiah) dengan ketentuan
tersebut, obyek h u k u m jia tidak dibayar maka diganti dengan
a d a la h m a ta u a n g p a l s u pidana kurungan selama 2 (dua) bulan.
yang telah diedarkan
oleh pelaku.
SIMPULAN
A d a p u n hasil d a l a m penelitian ini, pertimbangan h u k u m
h a k im d a l a m Putusan N o m o r 420/Pid.B/2018/PN.Cbi
tentang pengedaran mata uang rupiah palsu adalah proses
di m a n a seorang h a k im m e m p e r t i m b a n g k a n semua
fakta, bukti, argumen, dan prinsip-prinsip h u k u m yang
relevan untuk mencapai sebuah keputusan h u k u m yang
adil dan tepat. Akibat h u k u m terhadap Putusan N o m o r
420/Pib.B/2018/PN.Cbi adalah konsekuensi atau d a m p a k
h u k u m yang t im bul sebagai hasil dari suatu peristiwa atau
tindakan yang melanggar aturan h u k u m atau norma
h u k u m yang berlaku. Penerapan h u k u m pidana materil
d a l a m Putusan N o m o r 420/Pid.B/2018/PN.Cbi adalah proses
pelaksanaan dan penerapan h u k u m pidana yang diatur
d a l a m K U H P dan peraturan perundang-undangan lainnya.
2023
h
T n
a n n
k y
kou
k u u
!!!