Anda di halaman 1dari 4

Cara Menghitung Kebutuhan Kalori

Diabetes Melitus
Kasus: Seorang Pria, berusia 42 tahun bekerja sebagai pegawai swasta
kantoran didiagnosis mengidap diabetes melitus tipe II. Diketahui BB:
70 kg dan TB: 170 cm
Jumlah kebutuhan kalori basal : Wanita = 25 kal/kgBBideal
: Pria = 30 kal/kgBBideal.

Perhitungan BB ideal (rumus Broca)


= 90% x (TB dalam cm – 100) x 1 kg
Pada pria dengan tinggi < 160 cm dan wanita dengan tinggi < 150 cm,
terdapat modifikasi rumus:
= (TB dalam cm – 100) x 1 kg
BB normal : BB ideal ± 10%
Kurus : kurang dari BB ideal – 10%
Gemuk : lebih dari BB ideal + 10%

Kasus: Pasien memiliki tinggi badan 170 cm dan berat 70 kg.


BB ideal pasien = 90% x (TB dalam cm – 100) x 1 kg
= 90% x (170 cm – 100) x 1 kg
= 90% x 70 x 1 kg
= 63 kg
Kebutuhan kalori basal pasien = 30 kalori x BB ideal
= 30 kalori x 63 kg
= 1890 kalori
Perhitungan IMT = BB (kg) / TB (meter2)
= 70 / 1.72
= 24,2 kg/m2
Intepretasi IMT - BB kurang < 18,5
- BB normal 18.5 – 22.9
- BB lebih ≥ 23.0
- dengan resiko 23.0 – 24.9
- obese I 25.0 – 29.9
- obese II ≥ 30
Kemudian KKB yang didapatkan harus dihitung bersamaan dengan faktor
penentu
1. Usia
Pasien dengan usia 40 – 59 tahun = kebutuhan kalori – 5%
Pasien dengan usia 60 – 69 tahun = kebutuhan kalori – 10%
Pasien dengan usia > 70% = kebutuhan kalori – 20%

Pada pasien usianya 42 tahun maka:


= KKB – (5% dari KKB)
= 1890 kalori – 5%
= 1795.5 kalori

2. Aktivitas fisik atau pekerjaan


+ 10% dari KKB, bila dalam kondisi bedrest atau istirahat
+ 20% dari KKB, bila aktivitas ringan
(pegawai kantor, guru, ibu rumah tangga)
+ 30% dari KKB, bila aktivitas sedang
(pegawai industri ringan, mahasiswa, militer yang
sedang tidak berperang)
+ 40% dari KKB, bila aktivitas berat
(petani, buruh, atlet, militer dalam keadaaan
latihan)
+ 50% dari KKB, bila aktivitas sangat berat
(tukang becak, tukang gali)

Pada kasus, pasien bekerja sebagai pegawai swasta kantoran berarti


termasuk aktivitas ringan maka (+20% KKB)
= kalori yang telah dihitung + 20% KKB
= 1795.5 kalori + (20% x 1890)
= 1795.5 kalori + 378 kalori
= 2173.5 kalori
3. Stress Metabolik
Bila pasien sedang dirawat atau mengalami stress metabolik seperti
sepsis, operasi dan trauma maka KKB ditambah 10 – 30%

Pada kasus, pasien tidak ada stress metabolik

4. Berat Badan
• Pasien DM yang gemuk maka KKB dikurangi 20 – 30%. Lihat
BBR bila gemuk maka kurangi 20% dan bila obesitas maka kurangi
30%.
• Pasien DM yang kurus maka KKB ditambah 20 – 30% untuk
meningkatkan BB
• Jumlah kalori yang diberikan paling sedikit pada :
• Wanita = 1000 – 1200 kal/hari
• Pria = 1200 – 1600 kal/hari

BBR = 100 x BB aktual / (TB – 100)


Dengan intepretasi :
- BBR < 90% = kurus
- BBR 90 – 100% = normal
- BBR > 110% = gemuk
- BBR > 120% = obesitas

Kasus : pasien memiliki BBaktual 70 kg dan BBideal 63 kg


= 100 x BB aktual / (TB – 100)
= 100 x 70 / (170 – 100)
= 100 x 70 / 70
= 100% (normal)
Sehingga tidak perlu dilakukan penambahan atau pengurangan 20 – 30%
kalori

Sehingga total kebutuhan kalori / hari pasien ini adalah 2173.5


kalori/hari
Penentuan menu makanan
• Makanan siap saji dengan jumlah kalori yang terhitung dan komposisi
tersebut dibagi menjadi 3 porsi
• 20% makan pagi
• 30% makan siang
• 25% makan sore
• Makanan ringan (10-15%)
(Kalo dihitung persennya harus 100%)

Contoh pada kasus :


Pasien memiliki kebutuhan kalori harian 2173.5 kal/hari, maka
pembagiannya:
Waktu makan Persen (%) Energi (total 2173.5)

Pagi (07.00) 20% 434.70

Snack (10.00) 10% 217.35

Siang (13.00) 30% 652.05

Snack (16.00) 10% 217.35

Malam (19.00) 25% 543.37

Snack (21.00) 5% 108.67

Total 100% 2173.5

Komposisi makanan:
• Karbohidrat = 45 – 65% (pilih karbohidrat serat tinggi)
• Lemak = 20 – 25%
• Protein = 10% (pada nefopati diabetik)
Lihat di Perkeni 2019 anjuran makanannya halaman 21 – 23

Anda mungkin juga menyukai