Anda di halaman 1dari 35

PROGRAM PENANGGULANGAN

GANGGUAN INDERA

dr. Lily S. Sulistyowati,MM


Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan RI

Pada acara
Workshop Penyusunan Peta Jalan Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Kebutaan
Jakarta, 15-17 Mei 2017
LATAR
BELAKANG
ISU PENTING:
• MASIH TINGGINYA AKI, AKB
DAN MASALAH GIZI
• TRANSISI EPIDEMIOLOGI;
MENINGKATNYA PENYAKIT
TIDAK MENULAR
DISAMPING
PEMBANGUAN

PENYAKIT MENULAR
KESEHATAN 2015-2019:

PEMERATAAN AKSES
•Akses masyarakat untuk

PELAYANAN KESEHATAN
mendapatkan pelayanan
1971
Piramida P en d u d u k
Indonesia 2012

BPS, Susenas 2012


BONUS 2030 mayoritas
DEMOGRAF penduduk
USIA
I PRODUKTIF
Bonus demografi dan jendela peluang
90
80
Bonus
70 De m ografi Jendela
60
50
M uda pe luang
menentukan
peluang
Persentase

40
30
20 Lansia Indonesia
10
0
menjadi
NEGARA
195

195

196

196

197

198

198

199

199

200

200

201

201

202

202

203

203

204

205
197

204
0

5
Tahun MAJU
Meningkatnya beberapa penyakit karena faktor

degenaratif Generasi
STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
PENYAKIT TIDAK MENULAR
DIREKTORAT
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
PENYAKIT TIDAK
MENULAR

SUBBAGIAN
TATA USAHA

SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
PENYAKIT PARU KRONI
PENYAKIT JANTUNG DA PENYAKIT KANKER DA PENYAKIT DIABETES M GANGGUAN INDERA DA
K DAN GANGGUAN IMU
N PEMBULUH DARAH N KELAINAN DARAH ELLITUS DAN GANGGUA N FUNGSIONAL
NOLOGI
N METABOLIK

SEKSI SEKSI
SEKSI SEKSI SEKSI
PENYAKIT PARU KR PENYAKIT DIABETE
PENYAKIT JANTUNG PENYAKIT KANKER GANGGUAN INDERA
ONIK S
MELLITUS

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI


PENYAKIT GANGGUA PENYAKIT PEMBULU PENYAKIT KELAINA PENYAKIT GANGGUA GANGGUAN FUNGSIO
N H N N NAL
IMUNOLOGI DARAH DARAH METABOLIK

KELOMPOK J
ABATAN FUN
GSIONAL
TUGAS DAN FUNGSI
(PERMENKES 64 TAHUN 2015)
Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,
TUGA stan dar, prosedur, dan krteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi,
S serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pencegahan dan
pengendalian p enyakit tidak menular sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang undangan

Penyiapan
Penyiapan
penyusunan
pemberian
norma, standar,
FUNGS prosedur, dan
bimbingan teknis
dan supervisi
kriteria
I
Penyiapan Pemantauan
pelaksanaa , evaluasi
n kebijakan dan
pelaporan

di bidang pencegahan dan


pengendalian penyakit paru
kronik dan gangguan
imunologi, jantung dan Pelaksanaan
Penyiapan urusan tata
perumusa pembuluh darah, kanker
usaha dan
n dan kelainan darah, rumah tangga
kebijakan diabetes mellitus dan
gangguan metabolik, dan
gangguan indera dan
fungsional
KESEHATAN INDERA
PENGLIHATAN
DERAJAT
PEMBANGUNAN MENINGKATKAN
KESEHATAN
KESEHATAN KESADARAN,
MASYARAKAT
INDONESIA KEMAUAN DAN
SETINGGI2NYA
KEMAMPUAN HIDUP
SEHAT SETIAP ORANG

KESEHATAN

MASYARAKAT
83% informasi sehari – hari masuk melalui indera
penglihatan.

90% para penyandang gangguan penglihatan karena


kelainan refraksi yang tidak terkoreksi dan 70-80 %
ancaman kebutaan karena katarak . Kedua permasalahan
tersebut dapat dilakukan deteksi dini sehingga dapat
dilakukan pencegahan

Prevalensi katarak pada penduduk usia ≥ 50 tahun di


beberapa Provinsi diatas 2 % dan prevalensi kebutaan
rata – rata lebih dari 1%
GANGGUAN PENGLIHATAN DAN
KEBUTAAN YANG DAPAT
DICEGAH
PENANGGULANGAN GANGGUAN INDERA
DIPRIORITASKAN PADA INDERA
PENGLIHATAN DAN INDERA
PENDENGARAN.

Prioritas Pengendalian Proritas Pengendalian


Gangguan Penglihatan dan Gangguan Pendengaran
dan
Kebutaan ( PGPK ) : Ketulian (PGPKT )

1. Katarak 1. Tuli
Kongenitual
2. Kelainan Refraksi 2. Otitis
Media Supuratif
3. Glaukoma Kronis(OMSK)

4. Retinopathy Diabetikum 3.
 Inisiatif global untuk menanggulangi gangguan penglihatan dan
kebutaan yang dapat dicegah/ direhabilitasi.

 Pencanangan di Indonesia 15 Februari 2000 Ibu Megawati

 Pencanangan berarti pemberian hak bagi setiap warga negara

Indonesia untuk mendapatkan penglihatan yang optimal.


Upaya Pencegahan & Pengendalian
Penyakit

To Detect To Prevent
To
Response
(Deteksi) (Cegah)

(Tindakan)
Melalui
Mengendalikan
Pertolongan diagnosis
Faktor Risiko
pertama,
WHY ...
PENCEGAHAN &
PENGENDALIAN
Sehat (70%*)
?
Mengeluh Sakit (30%*)

KIE, Self care


Promosi Kesehatan
Yang Sehat Tetap
Sehat
FKT
Yang sehat Tidak
Sakit P
UKBM( Posyandu,
80 %
Posyandu Lansia,
FKRTL sehat / rujuk balik
Posbindu PTM,
Polindes, Poskesdes, 20%
Desa Siaga) sakit
SEHAT ADALAH HARTAKU
YANG HARUS KUJAGA DAN
meninggal
5
KUPELIHARA
*Sumber : Susenas
2010
70% masyarakat dalam kondisi sehat dan hanya 30% masyarakat mengeluh sakit, karena
itu Upaya Promotif-Preventif diutamakan dalam Pembangunan Kesehatan
VISI DAN MISI PRESIDEN
3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA,

TRISAKTI:

KERJA
NORMA PEMBANGUNAN KABINET
Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang
politik; Berkepribadian dlm budaya
SEKTOR UNGGULAN, PEMERATAANDAN

9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)


Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas
Hidup Manusia Indonesia
PROGRAM PROGRAM INDONESIA KERJA
PROGRAM
INDONESIA
INDONESI PROGRAM INDONESIA
SEJAHTERA
PINTAR A SEHAT
RENSTRA
KEWILAYAHAN

2015-2019

PARADIGM PENGUAT
JK
A SEHAT AN
YANKES N
PENDEKATA KELUARG
D
T
N A
KELUARGA SEHAT K P
PROGRAM INDONESIA
SEHAT
RENSTRA
Pilar 1. Pilar
2015-2. Pilar 3. JKN
2019
Penguatan
Paradigma ProgramYankes Program
ProgramSehat • Peningkatan Akses • Benefit
• Promotif – • Sistem pembiayaan:
terutama pd
preventif FKTP asuransi – azas gotong
sebagai landasan • Optimalisasi royong
pembangunan • Kendali Mutu &
Sistem Rujukan Kendali Biaya
kesehatan • Peningkatan Mutu
• Pemberdayaa • Sasaran: PBI & Non
Penerapan PBI
n masyarakat pendekatan
• Keterlibatan continuum of
lintas care Tanda kepesertaan KIS
sektor Intervensi berbasis
resiko kesehatan
(health risk) D
PENDEKATA KELUARG T
N A K P
KELUARGA SEHAT
1 Keluarga Peningkatan cakupan, kualitas akses
Sehat dan masyarakat terhadap pelayanan
P2P
Kunjungan Intensifikasi pelayanan promotif & preventif,
2 rumah deteksi dini, dan pengendalian faktor risiko
penyakit Menular, Tidak Menular serta masalah
kesehatan jiwa

3 Surveilens Memperkuat strategi dan kebijakan


STRATEGI untuk percepatan pencapaian sasaran
PENCEGAHAN &
Memperkuat komitmen jajaran
PENGENDALIAN 4 pemerintah dalam mengalokasikan
Advokasi
sumber daya untuk mewujudkan
PENYAKIT
keluarga sehat melalui penanggulangan
penyakit dan masalah kesehatan jiwa

Memperkuat dukungan masyarakat guna


Pemberdayaan
masyarakat & keluarga sehat melalui
5 mewujudkan dan pengendalian
Sosialisasi
pencegahan
Menular, Tidak Menular penyakit
serta k18esehatan jiwa
masalah
PENCEGAHAN PENYAKIT
MELALUI PENDEKATAN
KELUARGA SEHAT

Inpres No. 1 Tahun 2017


tentang
Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat,
MEWUJUDKAN
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT

Penyediaan
Peningkatan Pangan
Peningkatan Peningkatan Pencegahan Sehat Peningkatan Peningkatan
Edukasi Kualitas dan Deteksi dan Perilaku Aktivitas Fisik
Hidup Sehat Lingkungan Dini Penyakit Percepatan Hidup Sehat
Perbaikan
Gizi

PROGRAM P2 GANGUAN INDERA MELAKUKAN


UPAYA PENGENDALIAN FAKTOR RESIKO
UNTUK MEWUJUDKAN KELUARGA SEHAT
TUJUAN GERMAS

AGAR MASYARAKAT
BERPERILAKU SEHAT
yang berdampak pada :

KESEHATA PRODUKTIF
N TERJAGA

BIAYA
LINGKUNGAN BEROBAT
BERSIH BERKURANG

21
UPAYA PENANGGULANGAN
GANGGUAN INDERA

PENCEGAHA PENGENDALIA PENANGANAN


NPROMOSI KESEHATAN N
TATALAKSANA DINI
TATALAKSANA KASUS
KOMPREHENSIF
Deteksi
Dini EKS DINI

REHABILITASI
• Rehabilitasi medik
• Rehabilitasi psikososial
• Rehabilitasi Bersumberdaya
Masyarakat
PENINGKATAN GAYA HIDUP SEHAT
DENGAN PERILAKU CERDIK DAN
PATUH
Periksa Kesehatan secara rutin dan
P ikuti anjuran dokter
Atasi Penyakit dengan pengobatan
A yang tepat dan teratur

T Tetap diet sehat dengan gizi


seimbang,

U Upayakan beraktivitas fisik dengan


aman,

H Hindari rokok, alkohol dan zat


karsinogenik lainnya

Promosi Kesehatan dengan membudayakan Membudayakan Konsep Patuh dibudayakan


perilaku CERDIK untuk mencegah PTM pada para penyandang PTM agar mereka
dilaksanakan melalui Posbindu PTM rajin kontrol dan minum obat

23
UPAYA PROMOTIF PREVENTIF
SESUAI SIKLUS KEHIDUPAN

• Deteksi
dini
• Deteksi katarak,
dini glaucoma
• Deteksi
katarak, retinopati
• Deteksi dini glaucoma diabetikum
dini kelaina
IBU HAMIL,
• Deteksi kelaina n retinopa
BERSALIN,  Deteks dini n refraksi ti
DAN i dini retinoblas refraksi diabetiku
NIFAS catara t oma
Deteksi dini m
kelainan pada k
kehamilan /
glaucoma

congenital
PELAKSANAAN DETEKSI DINI
TERINTEGRASI MELALUI :
DETEKSI DINI
DETEKSI DINI
GANGGUAN
GANGGUAN
PENGLIHATA
PENDENGARAN
N
Stimulasi, Deteksi
dan Intervensi PENJARINGA
Dini Tumbuh N KESEHATAN
Kembang (UKS)
(SDIDTK)

UPAYA
POSBINDU PTM KESEHATA
N KERJA
Prioritas
Prioritas Penanggulangan :
Penanggulangan o Tuli Kongenital
: o Otitis Media
o Katarak Supuratif Kronik
o Kelainan (OMSK)
Refraksi o Serumen
o Glaukoma o Gangguan Pendengaran
o Retinopati Akibat Bising (GPAB)
Diabetikum o Presbikusis
PENGENDALIAN FAKTOR RISIKO BERBASIS
MASYARAKAT (POSBINDU PTM)

Kegiatan terintegrasi :

Deteksi dini faktor risiko


ptm
Monitoring faktor risiko
ptm
Konseling + rujukan
Kegiatan lain:
penyuluhan, senam,
bersepeda, dll

POSBINDU PTM SAAT INI:


SASARAN PTM ADALAH PENDUDUK USIA >15 THN
 1 DESA 1 POSBINDU
PERLU PERLUASAN DI SEMUA TATANAN MASYARAKAT (SPT : TEMPAT
KERJA DAN SEKOLAH)
KOMITE MATA NASIONAL

Tujuan
Khusus
Umum

1. Meningkatkan peran serta


masyarakat, profesi, pemerintah
daerah serta stake holder
Mitra Pemerintah dalam
upaya penanggulangan
gangguan
penglihatan
dan kebutaan

2
Tugas Komite

1. Memberikan masukan kepada


pemerintah dalam menyusun
kebijakan dan program PGPK
2. Membantu memfasilitasi terbentuknya Komda PGPK di Propinsi
dan Kabupaten/ Kota yang belum mempunyai Komite PGPK
3. Mengkoordinasikan semua kegiatan dan sumber daya dalam
penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan
4. Bersama pemerintah melaksanakan advokasi, promosi dan
sosialisasi PGPK di daerah
5. Membantu Pemerintah dalam melakukan pembinaan, monitoring
dan
evaluasi pelaksanaan kegiatan PGPK di daerah
6. Memberikan laporan kegiatan secara berkala kepada pemerintah
( Menteri Kesehatan melalui Dirjen Pencegahan dan
Rapid Assessment Vision 2020 Hak
Avoidable of untuk melihat
secara
Blindness ( RAAB )
2014-2016 di 15 optimal bagi
semua
Provinsi ( Perdami & Penduduk di
Balitbangkes ) Indonesia

Penyebab utama Bagaimana


Percepatan kebutaan di menuju Vision
2020 Indonesia adalah Pencanangan
HASIL RAAB 15 PROVINSI
TAHUN 2017
Jumlah Penduduk Penduduk Usia 50 Tahun Prevalensi Prevalensi kebutaan
No Provinsi Lokasi RAAB Kebutaan karena Katarak
(dalam ribuan) Keatas
% %

1 Sumatera Barat 5.259.500 948.000 1,4 0,7


2 Sumatera Utara 14.102.900 2.266.200 1,6 0,8
3 Sumatera Selatan 8.160.900 1.322.200 3,40 2,4
4 DKI Jakarta 10.277.600 1.683.700 1,9 1,3
5 Jawa Barat 47.397.400 8.507.500 2,8 1,6
6 Jawa Tengah 34.019.100 8.183.800 2,7 1,4
7 Jawa Timur 39.075.300 9.430.700 4,4 2,9
8 Bali 4.200.100 900.800 2 1,1
9 NTB 4.896.200 811.800 4
10 NTT 5.203.500 819.700 2 1,7
11 Kalimantan Selatan 4.055.500 651.500 1,9 1
12 Sulawesi Selatan 4.055.500 647.500 2,6
13 Sulawesi Utara 2.436.900 512.900 1,6 0,7
14 Maluku 1.715.500 249.600 2,6 1,9
15 Papua Barat 893.400 101.700 2,3 1,5
Data Litbangkes,
2017
TIGA ALASAN UTAMA TERBANYAK
PENDUDUK BELUM OPERASI KATARAK
MENURUT PROVINSI (RISKESDAS 2013)
WORKSHOP TINDAK LANJUT HASIL
RAAB
Tujuan
Menyusun
Manajemen
Analisa Situasi Mendorong Sumber Daya dan
Pemerintah Daerah Monitoring
untuk menindaklanjuti
hasil RAAB di provinsi Menyusun
Tujuan and mereka dalam rangka Anggaran atau
Objectives mencapai Vision 2020 Budgeting
di Indonesia.
Menentukan Membuat
rencana
kebutuhan yang aktifitas
untuk
harus ditangani masing-masing
terlebih dahulu objectives
PENYUSUNAN PETA JALAN
PENANGGULANGAN
GANGGUAN PENGLIHATAN DAN KEBUTAAN
2017-2030
WORSHOP
PELUNCURAN
PENYUSUNAN
KALBAR/MINGGU
JAKARTA/15-17 MEI PETA JALAN 2017
KE2 OKTOBER
PGPK
2017-2030

FINALISASI DRAFT
SOSIALISASI
SEMARANG/ 11-12 MALANG/27-29
AGUSTUS SEPTEMBER
JEJARING KERJA PROGRAM
JEJARING KERJA PROGRAM
PENANGGULANGAN GANGGUAN
GANGGUAN INDERA
PENANGGULANGAN • Kemkes/Kementrian lain
Direktorat P2 PTM ( Subdit INDERA • NGO
• Profesi, Komatnas
PGPK
Gangguan Indera & Fungsional) • Komite Mata Daerah
Dinkes Provinsi • Profesi
• NGO

• Komite
Dinkes Prov
Mata Daerah
Dinkes Kab/Kota • • Profesi
NGO
• NGO PROVINSI

• Profesi, Komda PGPK

Dinkes Kab/kota
KAB/KOTA

• Profesi,Komda PGPK
TERIMA
A

Anda mungkin juga menyukai