Materi 3 TMPIPS Kajian Dan Analisis Tentang Behaviorisme Learning Theory
Materi 3 TMPIPS Kajian Dan Analisis Tentang Behaviorisme Learning Theory
Latar Belakang
Teori belajar bersifat prakmatis dan ekletis atau opsi yang bersifat fleksibel dalam
implementasinya. Masing-masing teori ada yang fokus pada siswa, guru, proses,
hasil kurikulum, lingkungan, dan sistem informasinya.
Behaviorisme atau aliran tingkah laku merupakan aliran teori pembelajaran yang
fokus pada perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus
dan respon.
NCSS menjelaskan bahwa IPS yang powerful & meaningfull memiliki lima prinsip
dalam aplikasinya, yaitu: belajar dan pembelajaran IPS haruslah bermakna
(meaningful), integratif, berbasis nilai-nilai (value-based), menantang
(challenging), dan belajar yang aktif (learning is active).
Tujuan
Melalui unit atau materi ini mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi
pemikiran teori behaviorisme dalam bentuk deskripsi komparasi ragam pemikiran
teori tersebut melalui kajian pustaka dan mengintegrasikan dalam pembelajaran
IPS yang powerfull & meaningfull.
C Connection
Urun gagasan, jawab pertanyaan di bawah ini
1. Dalam pembelajaran, tingkah laku apa yang bisa dipelajari dari
siswa?
2. Bagaimana karakteristik teori pembelajaran behaviorisme?
3. Bagaimana implementasi teori pembelajaran tersebut dalam
pembelajaran IPS?
A Application
Secara Individu, silahkan baca dan pahami:
• Bahan Bacaan 3.1 Teori Belajar Aliran behaviorisme
• Bahan Bacaan 3.2 Visi Pembelajaran bermakna dan powerfull
• Bahan Bacaan 3.3 Teori Belajar Behaviorisme: Teori dan Praktiknya dalam
Pembelajaran IPS
Ivan Pavlov
Connectionism
Skinner
Conditioning
Thorndike
Reinforcement
Ivan Pavlov
Operant conditioning
Thorndike
• Menurut Thorndike, belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus
bisa berupa gagasan, perasaan, dan gerakan, sedangkan respon yang diharapkan berupa
pengetahuan, perilaku, dan sikap.
• Thorndike berpendapat bahwa yang menjadi dasar belajar itu adalah asosiasi antara panca
indra (Sense Impresion) dengan Implus untuk bertindak. Asosiasi yang demikian itu disebut
Connection atau bond atau koneksi, hal itulah yang menjadikan lebih kuat atau lebih lemah
dalam terbentuknya pembelajaran atau hilangnya kebiasaan- kebiasaan. Karena prinsipnya
yang demikian itu teori Thorndike disebut dengan teori Connection atau Bond Psychology.
Watson
Stimulus dan respon harus dapat diamati, perubahan lain yang tidak dapat diamati
diabaikan. Tujuannya adalah untuk meramalkan perubahan apa yang bakal terjadi
pada siswa. Persyaratan ini harus dipenuhi agar secara ilmiah dapat disejajarkan
dengan ilmu lain yang berbasis empirik.
Clark Hull
Teorinya dipengaruhi oleh teori evolusi Charles Darwin. Menurutnya, semua fungsi
tingkah laku bermanfaat terutama untuk menjaga kelangsungan hidup. Karena itu
dalam teori Hull, kebutuhan biologis dan pemuasan kebutuhan biologis menempati
posisi sentral. Stimulus hampir selalu dikaitkan dengan kutuhan bilogis ini,
meskipun respon mungkin bermacam-macam bentuknya.
Edwin Guthrie
Stimulus tidak harus berbentuk kebutuhan biologis. Hal penting dalam teori
Guthrie adalah bahwa hubungan antara stimulus dan respon cenderung bersifat
sementara. Karena itu diperlukan pemberian stimulus yang sering agar hubungan
itu menjadi langgeng. Selain itu, respon akan lebih kuat bahkan menjadi
kebiasaan bila respon tersebut berhubungan dengan berbagai macam stimulus.
Guthrie percaya bahwa hukuman memegang peranan penting dalam proses
belajar. Hukuman jika diberikan pada saat yang tepat akan mampu merubah
kebiasaan siswa.
Skinner
Deskripsi hubungan antara stumulus dan respon untuk menjelaskan perubahan
tingkah laku harus dipahami sebagai hubungan yang kompleks. Pada dasarnya,
setiap stimulus yang diberikan berinteraksi satu dengan lainnya, dan interaksi itu
ahirnya mempengaruhi respon yang dihasilkan. Respon yang dihasilkan juga
menghasilkan berbagai konsekuensi, yang pada gilirannya akan mempengaruhi
tingkah laku siswa.
Untuk memahami tingkah laku siswa secara tuntas, kita harus memahami
hubungan antara satu stimulus dengan stimulus lainnya, memahami respon itu
sendiri, dan berbagai konsekuensi yang diakibatkan oleh respon tersebut.
Selain tokoh tokoh tersebut, ada juga tokoh lain yang juga berpengaruh, misalnya
Ivan Petrovich Pavlov, William Kaye Estes, Edward Chase Tholmann, dan Spence.
Masing-masing mempunyai pemikiran yang berbeda meskipun dalam satu aliran
behaviorisme.
Aplikasi Teori behaviorisme dalam Pembelajaran
Aplikasi teori behaviorisme dalam kegiatan pembelajaran tergantung dari
beberapa hal seperti:
1. tujuan pembelajaran
2. sifat materi pelajaran
3. karakteristik siswa
4. media dan fasilitas pembelajaran yang tersedia.
Pembelajaran yang dirancang dan berpijak pada teori behavioristik
memandang bahwa pengetahuan adalah obyektif, pasti, tetap, tidak
berubah. Pengetahuan telah terstruktur dengan rapi, sehingga belajar
adalah perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memindahkan
pengetahuan (transfer of knowledge) kepada siswa.
10 THEMES SOCIAL STUDIES PROGRAM
1. CULTURE
2. TIME, CONTINUITY, AND CHANGE
3. PEOPLE, PLACES, AND ENVIRONMENTS
4. INDIVIDUAL DEVELOPMENT AND IDENTITY
5. INDIVIDUALS, GROUPS, AND INSTITUTIONS
6. POWER, AUTHORITY, AND GOVERNANCE
7. PRODUCTION, DISTRIBUTION AND CONSUMPTION
8. SCIENCE, TECHNOLOGY, AND SOCIETY
9. GLOBAL CONNECTIONS
10.CIVIC IDEALS AND PRACTICES
R Reflection
Jawab pertanyaan di bawah ini
1. Bagaimana karakteristik teori pembelajaran behaviorisme?
2. Bagaimana implementasi teori pembelajaran tersebut dalam
pembelajaran IPS?
E Extension