Anda di halaman 1dari 33

ASESMEN DAN INTERVENSI ANAK

BERKEBUTUHAN KHUSUS
Muhammad Nuril Mukminin M.Psi., Psikolog

1
POKOK BAHASAN

01 02 03 04

KONSEP DASAR, JENIS, ASESMEN DAN PENANGANAN


PENYEBAB ABK KAREKTERISTIK DIAGNOSA ABK (INTERVENSI DAN
DAN IDENTIFIKASI EVALUASI ABK
ABK
LANGKAH ASESMEN
PENGUMPULAN KLASIFIKASI INTERVENSI
EVALUASI
DATA DAN DIAGNOSA (Penanganan)
• Observasi • Menetukan jenis • Menganalisa • Menganalisa
• Wawancara dan hambatan faktor positif dan program
• Tes psikologi yang dialami negatif yang pembelajaran
• Dokumen oleh anak dimiliki anak yang diberikan
(rekam medis, berdasarkan data • Menentukan akan
rapot, hasil baseline memberikan
belajar dll) (keadaan awal dampak positif
anak sebelum atau tidak
diberikan
penanganan)
• Menyusun
program
pembelajaran
3 wawancara untuk anak-wm yang tepat
Observasi dan wawancara

Terhadap anak

4
Observasi

Anak
5 wawancara untuk anak-wm
Tujuan Observasi
Dapat dikatakan bahwa
Memahami anak itu seperti suatu misteri,
Ketika melakukan pencatatan/merekam tentang anak :
mengumpulkan sejumlah CLUES
Clues ini merefleksikan tentang perkembangan anak dan
masalah emosi yang dialami

6 wawancara untuk anak-wm


Mengapa observasi ?

simtom seringkali muncul melalui spontaneous


behaviors

Melalui observasi , dapat diperoleh informasi tentang


problem yang dihadapi anak

7 wawancara untuk anak-wm


Apa yang diobservasi

Perilaku Perubaha
normal n perilaku

8 wawancara untuk anak-wm


Apa yang diobservasi
Kata-kata
Child’s
yang style
action
diucapkan

feelings interaction

9 wawancara untuk anak-wm


Apa yang di observasi
kompetensi
Physical development

Cognitive development

Emotional behavior

Social behavior

10 wawancara untuk anak-wm


Apa yang di observasi
physical cognitive Emotion Social
• Kemampuan • Berinteraksi • Facial • Child-adult
motorik dengan anak expression interaction
• Konteks • Menggunak • Motor • Child-peer
yang dapat an behaviors interaction
memunculka instrument • Gaze
n kegiatan yang behaviors
motorik standard • vocalization
• Mengamati s
ketika anak
bermain
11 wawancara untuk anak-wm (teori
Observasi anak

Natural setting

Use of
materials
12 wawancara untuk anak-wm
Alat Bantu dalam o -w

Communicating through PLAY


Play merupakan refleksi dari perkembangan dan
capaian perkembangan anak
Communicating through STORYTELLING
Lebih efektif digunakan untuk anak yang
kemampuan verbalnya baik
Dikombinasikan dengan menggambar

13 OW-Anak-wm
Wawancara untuk anak

14 wawancara untuk anak-wm


Mengapa beda dalam wawancara

remaj dewas
anak
a a

15 wawancara untuk anak-wm


Perbedaannya dimana

Terletak pada proses


interviewnya

16 wawancara untuk anak-wm


Basic tasks interview
sama pada anak,
remaja, dewasa

17 wawancara untuk anak-wm


Proses interview
Pendekatan kualitatif nya yang berbeda
Hal tersebut dibutuhkan untuk memunculkan suatu verbal report yang
informative dan bermanfaat
Kemampuan anak-remaja- orang dewasa dalam merespons stimulus atau
pertanyaan adalah tidak sama
Berkait dengan perkembangan fungsi fisik, cognitive, dan social emosi
Interviewer harus mempunyai pengetahuan tentang aspek dasar
perkembangan

18 wawancara untuk anak-wm


Anak Usia Dini/ Pra-sekolah
Pada usia ini, umumnya anak masih sulit untuk di wawancarai
Anak sebenarnya sudah mampu untuk menggambarkan perasaan dan
pikirannya, namun dibutuhkan teknik interview yang khusus
 Anak usia dini, mempunyai bahasa (istilah sendiri) untuk mengekspresikan diri

Perlu diketahui perkembangan yang terjadi

19 wawancara untuk anak-wm


Anak Usia Dini/ Pra-sekolah
Fungsi Kognitif Fungsi social emosi Saran dalam wawancara

• Mudah berubah, • Mempertimbangan tindakan • Kombinasikan pertanyaan terbuka dan


dalam membedakan benar salah, masih berdasarkan tertutup
penampilan dan pada konsekuensi; • Jangan mencoba untuk mengontrol
realitas • Kemampuan verbal untuk keseluruhan interview
• egocentric, mendeskripsikan rentang • Kurangi pertanyaan yang kompleks/
• centration emosi masih terbatas gunakan pertanyaan yang sederhana
• memori belum • Mulai belajar untuk melakukan • Gunakan alat bantu untuk interview : toys
berkembang tugas • Bangun suasana yang familiair dan
sepenuhnya • Masih sulit untuk melakukan rapport
self control

20 wawancara untuk anak-wm


Faktor yang mempengaruhi kualitas interview

Interperson Ethnocultur Behavioral Physical


al context al context context context

21 wawancara untuk anak-wm


Interpersonal context
Interpersonal relationship yang terbangun pada awal
dan selama proses interview akan sangat menentukan
jumlah dan kualitas data yang disampaikan oleh klien
Oleh karena itu, interviewer harus mampu membangun
interpersonal relationship yang positif

22 wawancara untuk anak-wm


Interpersonal relationship yang positif : 3 hal
emphaty

genuineness

respect

23 wawancara untuk anak-wm


Interpersonal relationship yang positif

emphaty respect genuineness

trustworthines
expertness attractiveness
s

24 wawancara untuk anak-wm


Ethnocultural context

suku, ras, budaya, mempengaruhi sikap dan


tindakan
The degree of Eye contact

The amount of physical distance/proximity

25 wawancara untuk anak-wm


Behavioral context
Interviewer perlu mempersiapkan klien

Supaya klien bersedia merespons

Menggunakan reinforcement atau token

Menggunakan closed questions


26 wawancara untuk anak-wm
Physical context
Memperhatikan setting fisik dalam interview dengan anak
Anak pada umumnya lebih suka berbicara dengan level of eye
contact yang sama ( untuk itu interviewer harus mengatur
duduknya)
Membiarkan anak untuk mengatur jarak dengan interviewer
Hindari penggunaan meja (duduk berhadapan diantara meja),
supaya tidak menghambat komunikasi

27 wawancara untuk anak-wm


Area yang perlu ditanyakan kepada anak/ortu
Intrapersonal functioning
Family relationship
Peer relationship
School adjustment
Community involvement
28 wawancara untuk anak-wm
Deteksi Tumbuh Kembang Anak
INTERVENSI ABK :
SLOW LEARNER
Tips sederhana yang dapat diterapkan untuk membantu pembelajaran anak
slow learner (Shaw, 2010), yaitu melalui strategi:
a. Menggunakan intruksi yang konkret
b. Memberikan kesempatan untuk pengulangan dan latihan yang lebih sering
c. Membangun dasar tata kelola waktu (basic time management)
d. Membuat aktivitas yang disukai anak
ANAK CERDAS ISTIMEWA
Solusi bagi Anak Berbakat :
1. Menyiapkan perangkat khusus di sekolah bagi anak berbakat, sehingga tanpa
harus dipisahkan dari anak lainnya, kemampuan dan bakatnya tetap dapat
dimaksimalkan
2. Program akselerasi khusus untuk anak-anak berbakat
3. Home-schooling, pendidikan non formal di luar sekolah (Thomas Alva Edison,
Hellen Keller, Robert Boyle adalah siswa home schooling di masanya)
4. Menyiapkan guru yang dapat melakukan pendekatan individual, walau harus
mengajar di kelas konvensional, dilengkapi dengan program sekolah yang jelas
perangkatnya.
5. Membangun kelas khusus untuk anak berbakat.
AUTISME
1. Terapi Wicara
Hampir semua anak dengan autisme mempunyai kesulitan dalam bicara dan
berbahasa. Biasanya hal inilah yang paling menonjol.
2. Terapi Okupasi
Terapi yang digunakan untuk menambah kemampuan motorik halus anak
3. Terapi Fisik
4. Terapi Sosial
5. Terapi Bermain
TUNA GRAHITA
1. Fisioterapi
2. Terapi Wicara
3. Terapi Okupasi
4. Terapi Remedial

Anda mungkin juga menyukai