BAB 7

BOP - Biaya Overhead Pabrik

MOH - Manufacture Overhead
FOH - Factory Overhead

http://Daljono.multiply.com
www.Facebook.com/daljono
 Pengertian BOP
Biaya produksi yang tdk langsung terhadap
Produk.
Biaya produksi selain bahan baku dan
tenaga kerja langsung
Contoh:
Bahan penolong
Mandor
Depresiasi mesin
listrik
 Pembebanan BOP
BOP timbul dari berbagai jenis biaya
BOP timbul / terjadi secara tdk merata
↓
HPP  berfluktuasi
BOP dibebankan ke
produk dengan
menggunakan TARIP

Akuntansi Biaya - Daljono 3

Dasar Penghitungan Tarip BOP
Anggaran BOP
Tarip BOP = Volume Aktivitas
Volume activities cost driver:
Jam mesin
Jam kerja langsung
Unit produksi
Biaya bahan baku
Biaya tenaga kerja langsung

Akuntansi Biaya - Daljono 4

 Units
(of
driver) Theoretical
Practical
Expected actual

Normal

Time
Capacity Concepts

• Theoretical Capacity (Maximum/ideal capacity)

– Semua beroperasi secara sempurna (100%)
– Mengabaikan penghentian scr normal
• Practical Capacity (80%-90%)
– Memperhitungkan penghentian scr normal
– Mengabaikan waktu luang kara kapasitas tidak
digunakan
– Memperhitungkan hari libur dan penundaan yang
tdk dpt dihindarkan (cuti, hari libur)
Capacity Concepts-cont
• Normal Capacity
– Memperhitungkan waktu luang karena kapasitas
tidak digunakan
– Memperhitungkan ketidakefisienan TK dan
peralatan
– Mempertimbangkan permintaan penjualan jangka
panjang
• Expected Actual Capacity
– Rencana produksi setahun mendatang
– Tidak mempertimbangkan perubahan permintaan
produk di masa yad (jangka panjang)
– Berfluktuasi
Jenis Departemen
• Departemen Jasa/Pendukung/Pembantu
– Dep yg aktivitasnya mendukung agar Dept Produksi
bisa beroperasi
– maka semua biaya yang ada di Dep Jasa juga
merupakan biaya produksi
– Semua BIAYA yang terjadi di Dep Jasa adalah: Biaya
Produksi Tidak Langsung (BOP) BIAYA tsb hrs
dialokasikan ke Dep Produksi yg menikmati JASA
• Departemen Produksi
– Departemen yang memproses PRODUK secara
langsung

Akuntansi Biaya -
Daljono 8
 ALOKASI BIAYA
DEPARTEMEN JASA

A B

BOP

DEPARTEMEN PRODUKSI

I II

Tarip Tarip
PRODUK PRODUK

Akuntansi Biaya - Daljono 9

 Metode Alokasi

• Metode Langsung
• Metode Step-down
• Metode Resiprokal
– Aljabar
– Matrik

Akuntansi Biaya - Daljono 10

 Metode Langsung

Dep Jasa 1 Dep Jasa 2 Dep Prod 1 Dep Prod 2

Semua biaya dep Jasa  langsung

dialokasikan ke dep Prod.
Tidak ada alokasi biaya ke Dep Jasa yang lain.

Akuntansi Biaya - Daljono 11

 Metode Langsung

Tahap 1
De
p
Ja
sa
1

Dep Prod 1 Dep Prod 2

Dep Jasa 2

Akuntansi Biaya - Daljono 12

 Metode Langsung

Tahap 2
De
p Jas
a2

Dep Prod 1 Dep Prod 2

De
pJ
asa
1

Kosong

Akuntansi Biaya - Daljono 13

 Metode Langsung

Tahap 2

Dep Prod 1 Dep Prod 2

De
p De
Ja p Jas
s a
1 a 2

Kosong
Kosong

Akuntansi Biaya - Daljono 14

 Contoh: Metode langsung
Data pemakaian jasa
DEPARTEMEN JASA
Departemen D. LISTRIK D. BENGKEL D. PERAWATAN
Pemakai Jasa

KWH Proporsi JKL Proporsi luas lantai Proporsi

D. Listrik - - 50.000 5/62 100.000 1/17

D. Bengkel 150.000 15/275 - - 200.000 2/17

D. Perawatan 100.000 10/275 70.000 7/62 - -

D. AWAL 1.200.000 120/275 300.000 30/62 600.000 6/17

D.
Kapasitas
FINISHING Dep Awal
1.300.000 : 15.000
130/275 JKL 20/62
200.000 800.000 8/17

Kapasitas
TOTAL Dep Finishing
2.750.000 : 12.600
275/275 JM
620.000 62/62 1.700.000 17/17

Akuntansi Biaya - Daljono 15

 Contoh: Metode langsung
Data anggaran BOP langsung dept (BOP sbl
dpt alokasi):
Dep Listrik : Rp 8.500.000
Dep Bengkel : Rp 6.825.500
Dep Perwt : Rp 4.850.300
Dep Awal : Rp 952.000
Dep Finishing: Rp 456.200

Akuntansi Biaya - Daljono 16

 Contoh: Metode langsung

Listrik
Rp 8.500,0

Bengkel
Rp 6.825,5
Dep Awal Dep Finish
Rp 952 Rp 456,2
Perwt
Rp 4.850,3

Akuntansi Biaya - Daljono 17

 Contoh: Metode langsung

Lis
RRpp

ik tr Rp 4.420
8

Rp 4.080
.50
00,0

Bengkel
Rp 6.825,5

Dep Awal Dep Finish

Perwt
Rp 4.850,3
Rp 952 Rp 456,2

Akuntansi Biaya - Daljono 18

 Contoh: Metode langsung

Be
RRpp

gk n Rp 2.730,2
6

el Rp 4.095,3
.82
50,5

Dep Awal Dep Finish

Perwt
Rp 4.850,3 Rp 4.420
Rp 4.080
Rp 456,2
Rp 952

Akuntansi Biaya - Daljono 19

 Contoh: Metode langsung

Pe
RRpp

rw Rp 2.771,6
t
4

Rp 2.078,7
.85
00,3

Dep Awal Dep Finish

Rp 2.730,2
Rp 4.095,3
Rp 4.420
Rp 4.080
Rp 456,2
Rp 952

Akuntansi Biaya - Daljono 20

 Metode Step-Down

Dep Jasa 1 Dep Jasa 2 Dep Prod 1 Dep Prod 2

Biaya dep Jasa  dialokasikan ke dep yang

menikmati jasanya, termasuk ke dep jasa lain.
Dep Jasa yg sdh dialokasikan, tdk mendapat
alokasi biaya dari Dep lain.

Akuntansi Biaya - Daljono 21

 Metode Step-Down

Tahap 1
De
p
Ja
s a
1

Dep Jasa 2 Dep Prod 1 Dep Prod 2

Akuntansi Biaya - Daljono 22

 Metode Step-Down

Tahap 2
De
p
Ja
s a2

De Dep Prod 1 Dep Prod 2

pJ
as
a1

Kosong

Akuntansi Biaya - Daljono 23

 Metode Step-Down

Tahap 2

Dep Prod 1 Dep Prod 2

De
p

De
Ja

p
s

Ja
a

sa
2

1
Kosong
Kosong

Akuntansi Biaya - Daljono 24

 Contoh: Metode Step-Down

Listrik
Rp 8.500,0

Bengkel
Rp 6.825,5

Perwt Dep Awal Dep Finish

Rp 4.850,3
Rp 952 Rp 456,2

Akuntansi Biaya - Daljono 25

 Contoh: Metode Step-Down
List
Rp

rik
8.50
0,0

Bengkel
Rp 6.825,5
7.289,13

Perwt Dep Awal Dep Finis

Rp 4.850,3
5.159,39 Rp 952 Rp 456,2
4.661,09 4.474,38

Akuntansi Biaya - Daljono 26

 Contoh: Metode Step-Down
Ben .289,1
Rp
gke
7
l

Perwt Dep Awal Dep Finis

Rp 5.159,39
6.054,55 4.66,09 4.474,38
8.497,47 7.031,97

Akuntansi Biaya - Daljono 27

 Contoh: Metode Step-Down

Perw 4,55
6.05
t

Dep Awal Dep Finis

8.497,47 7.031,97
11.092,28
10.491,71

Akuntansi Biaya - Daljono 28

 Metode Step-down
DEPARTEMEN JASA DEPATEMEN PRODUKSI
LISTRIK BENGKEL PERAWATAN AWAL FINISHING
Rp 8.500.000
120
130
10
15
Rp 6.825.500 Rp 4.850.300 Rp 952.000 Rp 456.200
8
6 300
200
70
[[70
6 
 300
8
300
] 
200
200
200]]]
10 120
(15  10 120130
130
130))

15 . 10 . 120 . 130 .
(100%)
(15+10+120+130) (15+10+120+130) (15+10+120+130) (15+10+120+130)
Rp
(8.500.000) Rp 463.636,36 Rp 309.090,91 Rp 3.709.090,91 Rp 4.018.181,82
- Rp 7.289.136,36 Rp 5.159.390,91 Rp 4.661.090,91 Rp 4.474.381,82
70 . 300 . 200 .
(100%)
(70+300+200) (70+300+200) (70+300+200)
- (7.289.136,36) Rp 895.157,10 Rp 3.836.387,56 Rp 2.557.591,71
- - 6.054.548,01 Rp 8.497.478,47 Rp 7.031.973,52
6 . 8 .
(100%)
(6+8) (6+8)
- - (6.054.548,01) Rp 2.594.806,29 Rp 3.459.741,72
Rp - Rp - Rp - Rp 11.092.284,76 Rp 10.491.715,24

Akuntansi Biaya - Daljono 29

 Metode Resiprokal

Dep Jasa 1 Dep Jasa 2

Dep Prod 1
Dep Prod 2

Akuntansi Biaya - Daljono 30

 Metode Resiprokal

Dep Jasa 1 Dep Jasa 2

Dep Prod 1
Dep Prod 2

Akuntansi Biaya - Daljono 31

 Pusing?

Akuntansi Biaya - Daljono 32

 Ilustrasi Matematik
BOP sebelum mendapat alokasi:

Departemen BOP Langs

Departemen A Rp 7.595.000
Departemen B Rp 8.300.000
Departemen C Rp 3.865.000
Departemen X Rp 20.000.000
Departemen Y Rp 17.600.000

Akuntansi Biaya - Daljono 33

 Ilustrasi Matematik
Prosentase Konsumsi Jasa oleh:
DEP PRODUKSI DEP JASA
DEP JASA
DEP DEP DEP DEP DEP
A B C X Y

Departemen X 30% 40% 20% 10%

Departemen Y 25% 20% 35% 20%

Akuntansi Biaya - Daljono 34

 Ilustrasi Matematik
X = Rp 20.000.000 + 20%Y ........Persamaan (1)
Y = Rp 17.600.000 + 10%X ........Persamaan (2)
Penyelesaian secara subtitusi:
Persamaan (1) disubtitusikan dengan persamaan (2)
X = Rp 20.000.000 + 0,2Y
X = Rp 20.000.000 + 0,2(Rp 17.600.000 + 0,1X)
X = Rp 20.000.000 + Rp 3.520.000 + 0,02X
X – 0,02X = Rp 23.520.000
0,98X = Rp 23.520.000
X = Rp 24.000.000

Akuntansi Biaya - Daljono 35

 Ilustrasi Matematik
X = Rp 24.000.000
Masukkan nilai X ke persamaan (2)
Y = Rp 17.600.000 + 0,1X….…..….Persamaan (2)
Y = Rp 17.600.000 + 0,1(Rp 24.000.000)
Y = Rp 17.600.000 + Rp 2.400.000
Y = Rp 20.000.000

A=?
B=?
C=?

Akuntansi Biaya - Daljono 36

 Ilustrasi Matematik
A = ?  A= 7.595.000 + 30%X + 25%Y
A= 19.795.000
B = ?  B= 8.300.000 + 40%X + 20%Y
B= 21.900.000
C = ?  C= 3.865.000 + 20%X + 35%Y
C= 15.665.000

Akuntansi Biaya - Daljono 37

 Ilustrasi Matrik
A= 7.595.000 + 30%X + 25%Y
B= 8.300.000 + 40%X + 20%Y
C= 3.865.000 + 20%X + 35%Y
X = Rp 20.000.000 + 20%Y
Y = Rp 17.600.000 + 10%X
A – 30%X – 25%Y = 7.595.000
B – 40%X – 20%Y = 8.300.000
C – 20%X – 35%Y = 3.865.000
100%X – 20%Y = 20.000.000
- 10%X + 100%Y = 17.600.000

Akuntansi Biaya - Daljono 38

 Ilustrasi Matrik
A – 30%X – 25%Y = 7.595.000
B – 40%X – 20%Y = 8.300.000
C – 20%X – 35%Y = 3.865.000
100%X – 20%Y = 20.000.000
- 10%X + 100%Y = 17.600.000

A + 0B + 0C – 30%X – 25%Y = 7.595.000

0A + B + 0C – 40%X – 20%Y = 8.300.000
0A + 0B + C – 20%X – 35%Y = 3.865.000
0A + 0B + 0C +100%X – 20%Y = 20.000.000
0A + 0B + 0C – 10%X +100%Y = 17.600.000

Akuntansi Biaya - Daljono 39

 Ilustrasi Matrik
A + 0B + 0C – 30%X – 25%Y = 7.595.000
0A + B + 0C – 40%X – 20%Y = 8.300.000
0A + 0B + C – 20%X – 35%Y = 3.865.000
0A + 0B + 0C +100%X – 20%Y = 20.000.000
0A + 0B + 0C – 10%X +100%Y = 17.600.000

1 + 0 + 0 – 30% – 25% A 7.595.000

0 + 1 + 0 – 40% – 20% B 8.300.000
0 + 0 + 1 – 20% – 35% C 3.865.000
0 + 0 + 0 +100% – 20% X 20.000.000
0 + 0 + 0 – 10% +100% Y 17.600.000

Akuntansi Biaya - Daljono 40

Akuntansi Biaya - Daljono 41
 Evaluasi Diri

Anda sudah menguasai materi bab ini

jika Anda mampu:
-Menentukan tarip BOP.
-Menentukan BOP db
-Menjurnal BOP

Akuntansi Biaya - Daljono 42

 Latihan & PR

Latihan soal nomor:……

PR soal nomor …………..

Akuntansi Biaya - Daljono 43