Realisasi Anggaran
Realisasi Anggaran
PRESENT
– Pengertian Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) merupakan salah satu komponen laporan
keuangan pemerintah yang menyajikan informasi tentang realisasi dan anggaran
entitas pelaporan secara tersanding untuk suatu periode tertentu.
– Tujuan Laporan Realisasi Anggaran adalah menetapkan dasar-dasar penyajian
Laporan Realisasi Anggaran untuk pemerintah dalam rangka memenuhi tujuan
akuntabilitas sebagaimana ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan.
Tujuan pelaporan realisasi anggaran adalah memberikan informasi tentang
realisasi dan anggaran entitas pelaporan secara tersanding
– Ruang lingkup menurut PSAP No. 02 diterapkan dalam penyajian Laporan
Realisasi Anggaran yang disusun dan disajikan dengan menggunakan anggaran
berbasis kas. APBD terdiri dari anggaran pendapatan, belanja, dan pembiayaan.
– Manfaat Laporan Realisasi Anggaran (LRA) menyediakan informasi mengenai
realisasi pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit, dan pembiayaan
dari suatu entitas pelaporan yang masing-masing diperbandingkan dengan
anggarannya.
Asas Penyusunan Laporan Realisasi Anggaran
– Asas Terinci
Asas Terinci mengandung makna bahwa Laporan Realisasi Anggaran harus disusun secara sistematis dari sector program, proyek, atau kegiatan secara detail.
– Asas Keseluruhan
Asas Keseluruhan mengandung makna bahwa Laporan Realisasi Anggaran harus disusun mencakup semua aktivitas keuangan Pemerintah.
– Asas Keterbukaan
mengandung makna bahwa Pemerintah dalam menyampaikan APBN disampaikan secara terbuka, dicetak diberbagai media cetak, disampaikan oleh Presiden kepada
DPR
– Asas Periodik
Mengandung arti bahwa penetapan program APBN, Negara memperhatikan penerimaan enam bulan pertaman sebagai dasar jumlah besarnya APBN dalam satu tahun.
– Asas Pembebanan
Kewajiban :
Dibebani pengeluaran satu tahun pada saat kontrak atau pesanan ditandatangani.
Aktual :
Piutang dibukukan sebagai penerimaan, hutang dibukukan sebagai pengeluaran dalam perhitungan satu tahun anggaran.
Kas :
Penerimaaan dibukukan pada saatn kas menerima uang. Pengeluaran dibukukan pada saat kas membayar kewajiban negara.
– Asas Fleksibilitas
– Basis Akuntansi
– Prinsip Nilai Historis (Historical Cost)
– Prinsip realisasi (Realizition)
– Prinsip Substansi mengungguli bentuk formal (Substance over form)
– Prinsip Periodisitas (Periodicity)
– Prinsip Konsistensi (Consistency)
– Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure)
– Prinsip Penyajian Wajar (Fair Presentation)
BELANJA MODAL
JUMLAH BELANJA
TRANSFER
DANA PERIMBANGAN
TRANSFER LAINNYA (disesuaikan dengan program yang ada)
JUMLAH TRANSFER
JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER
SURPLUS / DEFISIT
PEMBIAYAAN
PENERIMAAN
PENERIMAAN PEMBIAYAAN DALAM NEGERI
PENERIMAAN PEMBIAYAAN LUAR NEGERI
JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN
PENGELUARAN
PENGELUARAN PEMBIAYAAN DALAM NEGERI
PENGELUARAN PEMBIAYAAN LUAR NEGERI
JUMLAH PENGELUARAN PEMBIAYAAN
PEMBIAYAAN NETO
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA)