Anda di halaman 1dari 22

GW

STUDI KASUS
Ny. St, 30 th, G1P0, hamil 36 minggu, sejak kemarin mengalami sesak nafas.
Ia berobat ke bidan dan ditemukan T: 120/80, nadi 100/mn, nafas 36/menit. Ia
dirujuk ke tempat anda.
Dalam pemeriksaan fisik ditemukan ia sesak dalam kondisi duduk.
Janin presentasi kepala DJJ 140/mn, His (-), taksiran berat = 2300 g

Pertanyaan:
A. Bila anda menemukan: kesadaran kompos mentis, suara
nafas kasar, wheezing (+), ekspirasi memanjang, rhonkhi kasar
halus diseluruh paru. Denyut jantung murni, jantung tak
membesar. Apakah diagnosis anda dan terapi yang diberikan ?

B. Bila ditemukan rhonki kasar terutama di basal paru; Suara jantung


II mengeras, terdapat bunyi jantung III dan murmur sistolik jelas di
daerah apex menjalar ke lateral. Jantung membesar kekiri, 3 jari
kelateral. Apa diagnosis dan terapi yang akan diberikan ?

C. Bila ditemukan kondisi: sianosis, batuk darah, kesadaran apathis.


Apa diagnosis dan terapi yang akan diberikan ?
JAWABAN A: Asma Bronkiale
Terapi:
a. Isapan Kortikosteroid: budesonid dan
prednisolone 30 mg selama 14 hari
b. Bronkodilator, 200-400 ug salbutamol
atau terbutalin, 2,5 mg salbutamol
melalui nebulizer
c. Aminophyllin, ipraptorium bromide
Bila terdapat infeksi bronkitis, berikan
antibiotik: amoxycillin atau
erythromycin
JAWABAN B: Decompensatio Cordis (AHA III)
Obat dan dosis yang dapat diberikan:
a. Oksigen dengan sungkup 4 liter
b. ISDN 0,4 mg-0,8 mg sub lingual, infus 10 mg/
mn – titrasi sampai 20 mg/mn
c. Betabloker: Atenolol 5-15 mg, propranolol 1
mg
d. Ca-channel blocker: nifedipine 10 mg oral
diulang tiap 6 jam
e. Ephedrine (pada hipotensi): 10-25 mg IV bolus
pelan diulang tiap 15 menit bila perlu
f. Digoxin 0,5 mg iv dalam 5 menit kemudian 0,25
mg iv tiap 6 jam dan rumatan 0,125-0,25 mg
iv/oral 4 kali/ hari
g. Furosemide 20-80 mg/ hari
h. Antibiotik Ampicilin 2 gr + gentamycin 80
JAWABAN C:

Emboli Paru DD: TBC, Pneumonia

Terapi:
a. Ufractionated heparin: 80 unit/kg + infus
18 unit/kg/jam, atau heparin molekul
rendah (LMWH)
b. Bila diperlukan operasi embolektomi.
SC atas indikasi Edema paru
dengan gagal jantung FC III-IV ec
susp Mitral Insuficiency
dilakukan pada Ny. WP 29 thn
G2P1 Hamil aterm, PK I Laten
Pasien dirujuk dari RS Seto dgn Decomp cordis

Saat datang

Status generalis: CM, TD 110/70 mmHg,


N: 120x/m reguler, isi cukup S:36,7
P: 32 x/m JVP =5-0 cm H20
Thorax: jantung: S1-S2 mengeras, pansistolik
murmur
Pulmo: SD vesikuler ronkhi basah kasar di
½ lapangan paru +/+, wh-/-
Status obstetrik:
TBJ 3400 gram, his 1-2x/10’/ 30” DJJ 150 dpm
VT~ PK I latent ( portio lunak axial Ø 3cm ket
(+) penurunan kepala HI –II

USG: TBJ 3400, ICA 10

Foto Thorax : cardiomegali (CTR 56%)


Terdapat kranialisasi dan corakan bronkovaskuler
meningkat.

A/ G2P1 hamil aterm janin presentasi kepala tunggal


hidup
Edema paru dengan CHF FC III ec MI Susp
TB Paru
Terapi
Posisi setengah duduk
O2 FM 6 lt/m
Furosemid 40 mg
bolus i.v
SBE profilaksis:
Ampicillin sulbactam 3x 1,5 gr
Gentamicin 3x 80 mg
Persiapan perawatan post operasi
(HCU/ICU)
Rencana terminasi kehamilan
perabdominal
Dengan SC lahir bayi BB laki-laki 3600 gram, AS 9/10.

Saat ini ibu dgn permasalahan


- CHF FC III ec. MS moderate, MR moderate,
moderate PH klinis edema paru perbaikan
TD: 110/ 70 mmHg FN: 92 FP: 20x/m
I: 1100 O: 1400 B: -300 D:
35cc/jam
Hasil echo EF 70 %, MS moderate, MR Moderate,
Moderate pulmonary hipertension
Terapi:
Cefoperazone 2x 1 gram
Furosemid 1x 10 mg
Aldacton 1x 25 mg
Atenolol 1 x 25 mg
Cairan 1500 cc/hari
Captopril 1 x 25 mg
Perhatikan atrium kiri yang melebar
Perhatikan arus regurgitasi jantung kiri
Edema Paru
EKG
KESIMPULAN

Vitium cordis kelas fungsional 1 – 2


dapat partus pervaginam
Pada kelas fungsional 3 dan 4
sebaiknya dilakukan seksio sesarea
dan pembatasan cairan masuk pasca
bedah.
Riyana-ema-gazali-zakia-adit-pitha

Anda mungkin juga menyukai