Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

PENDAHULUAN
TOPIK: KONTRAKSI OTOT POLOS DI SALURAN PENCERNAAN

PRAKTIKUM ANATOMI & FISIOLOGI MANUSIA

LABORATORIUM BIOMEDIK

2023 - 2024

Nama : Juan Leontius Goo


NRP : 2443023200
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai koordinasi sistem saraf
otonom dan enteric nervous system terhadap kontraksi otot polos di
saluran pencernaan.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai perbedaan tipe gelombang
slow wave dan spike potential.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme terjadinya kontraksi otot
polos di saluran pencernaan.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan efek berbagai macam obat terhadap
kontraksi otot polos di saluran pencernaan.
SILAHKAN BACA PUSTAKA DI
BAWAH INI.

1. Buku Human Anatomy and Physiologi 10 th Edition by


Elaine N.Marieb dan Katja Hoehn (Halaman 328 - 323
dan Halaman 881 – 883).
2. Tortora, G.J., Derrickson, B.H, Principle of Anatomy and
Physiology. 6th Ed. Wiley. Halaman 944 – 946.
JELASKAN ISTILAH DI BAWAH INI
SESUAI PEMAHAMAN ANDA
No Definisi

Zat yang mengaktifkan reseptor dengan berikatan dengan reseptor tersebut.


1 Agonis
Adalah zat yang berikatan dengan reseptor tanpa mengaktifkan reseptor tersebut.
2 Antagonis
Adalah zat yang dapat meningkatkan atau menurunkan kerja dari sistem saraf
3 Simpatomimetik simpatik dengan meniru kerja dari sistem saraf tersebut

Adalah zat yang menghambat kerja dari sistem saraf parasimpatik dengan
4 Parasimpatomimetik mencegah neurontransmiter Ach berikatan dengan reseptornya muskarinik.

Senyawa organik yang berfunsi untuk berkomunikasi antar neuron.


5 Neurotransmiter
Adalah fluktuasi atau perubahan potensial membran yang memicu depolarisasi dan
6 Slow wave respolarisasi. Slow wave dihasilkan oleh sel interstitial Cajal. Slow wave bukan
suatu potensial aksi.
JELASKAN ISTILAH DI BAWAH INI
SESUAI PEMAHAMAN ANDA
No Definisi
Adalah suatu keadaam dimana slow wave meningkat mencapai nilai
7 Spike potential ambang batas dan menghasilkan potensial aksi.

Adalah membran yang memiliki perbedaan muatan antara sisi bagian


8 Membran potential dalam membran dan luar membran. Misalnya mebran sel otot sebagai
penerima potensial aksi.
Resting membrane Adalah keadaan istirahat otot dimana antara sisi dalam(-) dan
9 luar(+) membran sel terdapat suatu beda potensial.
potential
Perubahan membran potesial dalam sel menjadi lebih positif.
10 Depolarisasi

Kembalinya potensial membran menjadi lebih negatif setelah depolarisasi


11 Repolarisasi atau saat otot istirahat (Resting membrane potential).
ISILAH TITIK - TITIK DIBAWAH INI
1. Sistem pencernaan manusia memiliki pacemaker cell yang disebut dengan Sel exitable dan berada
pada lapisan muscularis otot polos di saluran cerna.
2. Aktivitas pada sistem pencernaan manusia dikendalikan oleh sistem saraf ENS (kontrol intrinsic)
dan saraf otonom (kontrol ekstrinsik).
3. Serabut saraf ENS (kontrol intrinsic) terdiri dari: a) plexus myenterikus atau auerbach yang
terletak di antara lapisan circular – longitudinal; b) plexus submukosa atau meissner yang terletak
di lapisan sub-mukosa.
4. Bagaimana pengaruh sistem persarafan berikut terhadap aktivitas dari otot polos di saluran cerna:
a. Sistem Parasimpatis : Meningkatkan aktifasi otot polos
b. Sistem Simpatis : Menurunkan aktifasi otot polos
ISILAH TITIK - TITIK DIBAWAH INI
5. Jelaskan perbedaan antara slow wave dan spike potential
 Slow wave bukan merupakan potensial aksi karena tidak melebihi nilai ambang batas.
 Spike potensial merupakan potensial aksi yang terbentuk dari peningkatan slow wave melebihi
nilai ambang batas.
5. Isilah titik-titik di bawah ini mengenai kontraksi otot polos di saluran pencernaan:
a. Adanya stimulus dari serabut saraf parasimpatis akan menyebabkan rilisnya neurotransmitter
asetolkolin dari vesikel dan berikatan dengan reseptornya yaitu musakrinik
b. Ikatan antara neurotransmitter dengan reseptor tsb akan menyebabkan depolarisasi hingga
pembentukan AKSI POTENSIAL (Spike Potential).
c. AKSI POTENSIAL akan disebarkan oleh caveoale di otot polos dan menyebabkan migrasi Ca 2+
dari ekstraseluler dan retikulum sarkoplasma ke sitosol.
ISILAH TITIK - TITIK DIBAWAH INI
6. Isilah titik-titik di bawah ini mengenai kontraksi otot polos di saluran pencernaan:
d. Kadar Ca2+ di sitosol akan meningkat dan akan berikatan dengan calmodulin yang
kemudian mengaktifkan enzim myosin light chain kinase
e. Enzim tersebut akan mengkatalisis transport ATP ke myosin dan mengaktifkan myosin
ATPase.
f. Myosin yang telah aktif akan membentuk cross bridges dengan aktin dan terjadilah
proses kontraksi (pemendekan otot polos).
ISILAH TITIK - TITIK DIBAWAH INI
7. Bagaimana rumus FBC?
FBC =
8. Apa tujuan kita menghitung FBC?
untuk mengetahui volume ahkir dari cairan organ.
9. Apa tujuan anda melakukan flushing pada percobaan?
Untuk membersikan cairan organ dari agonis dan atagonis yang telah di tambahkan
sebeumnya
10. Apakah komposisi dari Krebs’ solution? dan mengapa harus menggunakan cairan tersebut?
Komposis utama Kreb’ solution adalah henseleit. Karena komposisinya meniru kandungan
ionik darah mamalia untuk melindungi jaringan yang mengalami stress selalah diambi dari tubuh.
CARILAH MEKANISME KERJA OBAT DI BAWAH INI DAN EFEKNYA TERHADAP OTOT
POLOS DI SALURAN CERNA
Mekanisme Kerja Efek
1. Pemancaran sinyal di saraf: Asetilkolin dilepaskan oleh 1. Memicu kontraksi otot.
saraf ke dalam celah sinapsis,tempat berikatan dengan 2. Pengatur detak jantung.
reseptor asetilkolin di membrane sel 3. Pengatur kelenjar.
2. Interaksi dengan Reseptor: Asetilkolin berikatan dengan 4. Relaksasi Otot polos
reseptor asetilkolin, yang dapat berupa reseptor nikotinik 5. Pengaruh pada system saraf pusat
(di rangka dan saraf) atau reseptor muskarinik (di
Asetilkolin jantung, kelenjar, dan otot polos)
3. Pemancaran sinyal di sel: Ketika asetilkolin berikatan
dengan reseptor, ia memicu perubahan dalam sel, yang
dapat menyebabkan kontraksi otot atau perubahan fungsi
sel lainnya tergantung pada jenis reseptor dan lokasi di
tubuh1.
1. Interaksi dengan Reseptor Muskarinik: Pilokarpin adalah 1. Pengaturan detak jantung.
agonis muskarinik, yang berarti ia berikatan dengan 2. Kontraksi otot polos.
reseptor muskarinik di berbagai jaringan tubuh. Ini 3. Stimulasi kelenjar.
memicu respons yang sama seperti ketika asetilkolin 4. Dilatasi pupil
berikatan dengan reseptor ini.
Pilokarpin 2. Aktivasi Reaksi Kimia: Aktivasi reseptor muskarinik
oleh pilokarpin memicu reaksi kimia di dalam sel,
menghasilkan respons spesifik tergantung pada jenis sel
dan reseptor yang terlibat. Misalnya, di otot polos, ini
menghasilkan kontraksi, sementara di jantung, ini
menghasilkan penurunan denyut jantung.
CARILAH MEKANISME KERJA OBAT DI BAWAH INI DAN EFEKNYA TERHADAP OTOT
POLOS DI SALURAN CERNA
Mekanisme Kerja Efek
Mekanisme kerja adrenalin melibatkan pengikatan 1. Peningkatan denyut jantung.
pada reseptor adrenergik di berbagai jaringan dan 2. Vaskonstriksi.
organ dalam tubuh. Ketika adrenalin mengikat 3. Bronkodilatasi.
pada reseptor ini, itu memicu respons seluler yang 4. Peningkatan Glikogenolisis.
Adrenalin menyebabkan efek-efek yang disebutkan di atas. 5. Meningkatkan fokus dan kewaspadaan
Ini adalah bagian dari respons "fight or flight"
tubuh terhadap situasi stres atau bahaya,
mempersiapkan tubuh untuk bertindak cepat.
Atropin adalah antagonis reseptor muskarinik, 1. Dilatasi pupil.
yang berarti obat ini menghambat aksi 2. Penurunan sekresi cairan tubuh.
neurotransmitter asetilkolin pada reseptor 3. Penurunan aktivitas salurn pencernaan.
muskarinik dalam sistem saraf parasimpatetik 4. Penutunan denyut jantung
Dengan menghambat aksi asetilkolin, atropin
Atropin menghambat aktivitas parasimpatetik, yang
bertanggung jawab untuk mengatur fungsi tubuh
saat istirahat (istirahat dan pencernaan). Oleh
karena itu, atropin menyebabkan efek-efek di atas
dengan mengurangi aktivitas sistem
saraf parasimpatetik

Anda mungkin juga menyukai