Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN KONFLIK

MANAJEMEN KONFLIK
Kelompok 2
Anna Ria Silaban (2306192522)
Arief Dwi Setiawan (2306192560)
Israh (230630796)
Rany Novia Wardin (2306193273)
Rico Maulana Nugroho (2306193292)
Ibnu Sofa (2306307924)

PROGRAM STUDI PASCASARJANA FIK UI


2023
Outline
Definisi Konfik
üDefinisi Manajemen Konfik
Penyebab Konflik
Manfaat Manajemen Konflik

Foto Ini oleh Penulis tidak diketahui dilisensikan di bawah CC BY-SA


Defenisi Konflik

Konflik (conflict) dapat didefinisikan


Wirawan (2009) mendefinisikan konflik
sebagai sebuah proses yang dimulai
sebagai proses pertentangan
ketika suatu pihak memiliki persepsi
yang diekspresikan di antara dua pihak
bahwa pihak lain telah
atau lebih yang saling
memengaruhi secara negatif, sesuatu
tergantun mengenai objek konflik,
yang menjadi kepedulian atau
menggunakan pola perilaku dan interaksi
kepentingan pihak
konflik yang menghasilkan keluaran
pertama. Sudarmanto, E., Sari,
konflik.
D.P.,Tjahjana, D., dkk. (2021)
Jenis Konflik
Sudarmanto, E., Sari, D.P.,Tjahjana, D., dkk. (2021)

Konflik Konstruksi Konflik Destruksi


Berusaha menyelesaikan • Polarisasi perbedaan
perbedaan mengenai substansi • Berkurangnya kerja sama
konflik • Konflik tidak berpusat pada substansi konflik.

• Berhasil mendefinisikan dan mengklarifikasi permasalahan konflik • Terjadi spiral konflik yang makin membesar dan meninggi
• Komunikasi dan negosiasi intensif untuk menjelaskan posisi • Perilaku merendahkan lawan konflik
masing- masing • Perilaku mengancam

• Berupaya mengendalikan emosi, marah kekhawatiran dan stres • Perilaku konfrontasi dan mengancam·
• Negosiasi give and take • Ketegangan, kekhawatiran,
• Spiral konflik mengerucut kearah kompromi dan kolaborasi • stres dan agresi
• Berupaya untuk mencari winwin solution yang memuaskan kedua • Negosiasi minimal
belah pihak yang terlibat konflik • Gaya konflik kompetisi
• Mengalami krisis
• Menginginkan win & lose solution
• Merusak hubungan
• Menyelamatkan muka
Menurut Mcshane dan Glinow (2008), ada dua jenis konflik:

Konflik konstruktif konflik Relasi


• Ketidaksepakatan tidak lagi menjadi • jenis konflik yang kelompoknya
masalah yang berdampak negatif. Ini mementingkan sifat, nilai, dan kepercayaan
disebut “konstruktif” karena semua posisi orang lain, bukan pada sumber konflik dan
dan ide yang berbeda dapat diperjelas, isunya
didesain ulang, dan ditekankan pada • Individu mengedepankan “benturan
pemikiran logis. kepribadian” mereka daripada perbedaan
• Debat dipertahankan untuk membantu pendapat yang sah tentang tugas atau
anggota kelompok untuk memeriksa keputusan
kembali asumsi dan keyakinan mereka
tanpa menimbulkan emosi negatif
MANAJEMEN
KONFLIK
Manajemen konflik adalah sebuah
pendekatan dibuat oleh para pemimpin
organisasi melalui proses mengidentifikasi,
mengklasifikasikan, menganalisis penyebab,
dan memecahkan masalah.
Dengan penerapan manajemen konflik yang
baik dan tepat diharapkan mampu
mengatasi permasalahan yang ada yang
timbul dalam organisasi dan mempunyai
sebuah dampak positif dalam meningkatkan
kinerja anggota.
(Suagianto, dkk., 2020)

Foto Ini oleh Penulis tidak diketahui dilisensikan di bawah CC BY-SA-NC.


MANAJEMEN
KONFLIK (Lanjutan)

Manajemen konflik merupakan


pendekatan yang tidak hanya
berbicara tentang bagaimana
menangani konflik, tetapi juga
menunjukkan pengelolaan konflik
dengan cara-cara kekerasan atau
kompetitif dan non-kekerasan atau
kooperatif. (Putri, 2022).

Foto Ini oleh Penulis tidak diketahui dilisensikan di bawah CC BY-SA-NC.


Penyebab Konflik
1. Faktor Manusia
Konflik dapat timbul karena faktor manusia, adalah
karena:
a. Ditimbulkan oleh atasan, karena gaya
kepemimpinannya.
b. Personil yang mempertahankan peraturan
organisasi secara kaku.
c. Adanya ciri-ciri kepribadian individual, seperti
sikap egoistis, sikap fanatik, sikap otoriter, dan
ciri kepribadian lainnya.

(Sudarwanto, dkk., 2021)


Penyebab Konflik (Lanjutan)
2. Faktor Organisasi
a. Persaingan dalam menggunakan sumber daya
b. Perbedaan tujuan antar unit dalam organisasi
c. Interdependensi tugas
d. Perbedaan nilai dan persepsi
e. Kekaburan yurisdiksional
f. Masalah status dalam organisasi
g. Hambatan komunikasi
h. Perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasa
an
i. Perbedaan latar belakang kebudayaan yang berbeda
j. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
k. Perubahan-
perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat
(Sudarwanto, dkk., 2021)
Penyebab Konflik (Lanjutan)

Menurut AA. Anwar Abu Mangku Negara


(2019):
1. Kemajemukan horizontal : struktur
masyarakat yang majemuk secara kultural
(suku bangsa, agama, ras) dan majemuk
sosial (pekerjaan dan profesi)
2. Kemajemukan vertikal : struktur
masyarakat yang terpolarisasi
berdasarkan kekayaan, pendidikan dan
kekuasaan.
Manfaat Manjemen Konflik

Dapat mengevaluasi sistem kerja dalam


organisasi

Mengembangkan skill anggota


organisasi

Melatih kememampuan mengelola


konflik
(Edelyne, C.A, dkk, 2022)
Daftar Pustaka
Edelyne, C.A., dkk. (2022). Peran Manajemen Konflik Dalam
Berorganisasi.
https://www.researchgate.net/publication/36108387
Mcshane, S., & Glinow, V. (2008). Organizational Behavior
(4th ed.). New York: McGraw Hill.
Putri, P.K. (2022). Manajemen Konflik dan Resolusi Konflik:
Sebuah Pendekatan Terhadap Perdamaian. Papua Journal
of Diplomacy and International Relations, 2(1), 16-34.
Sudarmanto, E., Sari, D.P.,Tjahjana, D., dkk.
(2021). Manajemen Konflik. Makassar: Yayasan
Kita menulis
Sugianto, A., dkk. (2020). Organizational Conflict
Management In Creating Effective Communication Of
Higher Education Employees. Jurnal Penelitian Komunikasi
dan Opini Publik Vol. 24 No. 2, Desember 2020: 186-199

Anda mungkin juga menyukai