Fertilitas & Infertilitas
Fertilitas & Infertilitas
BY
DIAN PERMATASARI, S.ST.,BDN,M.KES
DEFINISI
Fertilitas adalah fungsi satu pasangan yang sanggup menjadikan kehamilan dan
kelahiran anak hidup
MEKANISME FERTILISASI
Fertilisasi (pembuahan) adalah penyatuan ovum (oosit sekunder) dan spermatozoa yang
biasanya berlangsung diampula tuba.
Fertilisasi meliputi penetrasi spermatozoa ke dalam ovum, fusi spermatozoa dan ovum,
diakhiri dengan fusi materi genetik.
Gangguan Fertilitas
(A) Penyebab infertilitas diantara kedua pasangan, (B) Penyebab infertilitas pada wanita
Cont. Gangguan Fertilitas
Infertilitas
Pasangan suami isteri setelah bersenggama secara teratur (2-3x perminggu) tanpa
memakai metode pencegahan belum mengalami kehamilan selama 1 tahun
World Health Organization (WHO), klinis bahwa infertilitas merupakan suatu kegagalan
sistem reproduksi dengan tidak terjadinya kehamilan klinis setelah 12 bulan atau lebih
setelah melakukan hubungan seksual secara regular tanpa menggunakan alat kontrasepsi
Klasifikasi Infertilitas
Gangguan ovulasi seperti SOPK, gangguan pada siklus haid, insufiensi ovarium primer
Infertilitas yang disebabkan oleh gangguan ovulasi dapat diklasifikasikan berdasarkan
siklus haid, yaitu amenore primer atau sekunder. Namun, tidak semua pasien infertilitas
dengan gangguan ovulasi memiliki gejala klinis amenorea, beberapa diantaranya
menunjukkan gejala oligomenorea. Amenorea primer dapat disebabkan oleh kondisi
seperti sindrom polikistik, sindrom turner, terhambatnya pubertas, kelainan system
endokrin dan adanya tumor
Pada infertilitas terkait dengan sindrom polikistik ovarium yang harus diperiksa
Infertilitas pada wanita
infertilitas pada seorang wanita seperti karena kelainan anatomi , kelainan fisiologi
ataupun kelainan faktor genetik . Faktor menstruasi, faktor ovulasi, dan disfungsi uterin
di anggap memiliki peran yang paling penting terhadap infertilitas
Pada infertilitas terkait dengan sindrom polikistik ovarium yang harus diperiksa
Perkembangan organ reproduksi pria mencapai keadaan stabil umur 20 tahun. Tingkat
kesuburan akan bertambah sesuai dengan pertambahan umur dan akan mencapai
puncaknya pada umur 25 tahun. Setelah usia 25 tahun kesuburan pria mulai menurun
secara perlahan-lahan, dimana keadaan ini disebabkan karena perubahan bentuk dan faal
organ reproduksi
Frekuensi sanggama.
Dalam keadaan normal sel spermatozoa masih hidup selama 1-3 hari dalam organ
reproduksi wanita, sehingga fertilisasi masih mungkin jilka ovulasi terjadi sekitar 1-3
hari sesudah koi tus berlangsung. Sedangkan ovum seorang wanita umurnya lebih
pendek lagi yaitu lx24 jam, sehingga bila kiotus dilakukan-pada waktu’ tersebut
kemungkinan besar bisa terjadi pembuahan. Hal ini berarti walaupun suami istri
mengadakan hubungan seksua tapi tidak bertepatan dengan masa subur istri yang hanya
terjadi satu kali dalam sebulan, maka tidak akan terjadi pembuahan, dengan arti kata
tidak akan terjadi kehamilan pada istri
Lama Berusaha
1. Kelainan epididimis den funikulus spermatikus, dapat berupa absennya duktus deferens,
duktus deferens tidak bersambung dengan epididimis, sumbatan dan lain-lain
2. Kelainan duktus eyakulatorius, berupa sumbatan
3. Kelainan prostat dan vesikula seminalis, yang sering adalah peradangan, biasanya
mengenai kedua organ ini, tumor prostat dan prostatektomi
4. Kelainan penis / uretra. berupa malformasi penis, aplasia, anomali orifisium uretra
(epispadia ,hipospadia). anomali preputium (fimosis), dan lain-lain.
Faktor testikular
Dalam hal ini analisis sperma biasanya tidak menunjukan kelainan, kecuali terlihat
adanya aglutinasi spermatozoa yang dapat ditentukan dengan tes imunologis
Faktor lingkungan
Hasil penelitian membandingkan jumlah timbal dan kadmium pada darah pria sehat dengan pria yang
biasa tercemar oleh logam-logam ini baik dari tempat kerja ataupun kehidupan sehari-hari. Pria yang
mengandung jumlah timbal dan kadmium yang tinggi dalam darahnya memiliki kualitas reproduksi
yang rendah. Kualitas ini mencakup jumlah sperma yang rendah, kurangnya motilitas pada sperma, dan
meningkatnya abnormalitas pada struktur sistem reproduksi
WHO telah menetapkan bahwa kandungan timbal dalam darah lebih dari 400ug/ml baru dianggap
toksik, namun dalam jumlah 50-350 ug/ml pun dapat menyebabkan berkurangnya jumlah sperma
sebesar 65 juta dalam setiap sampel. Kadmium dan timbal dapat ditemukan di lingkungan sekitar
manusia dan dapat terakumulasi di dalam tubuh dengan mudah
Logam Berat
Timbal dan kadmium dapat menggangu metabolisme seng (zink) dalam tubuh. Seng
dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan proses reproduksi, sintesis protein, proses
reparasi jaringan, dan fungsi imun. Seng juga penting di dalam protein, DNA, dan
metabolisme untuk menghasilkan energi
RADIASI
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerusakan sperma hewan percobaan yang disebabkan
radiasi dapat menyebabkan terjadinya deformasi keturunannya. Proses yang sama dapat
terjadi pada manusia juga, Patricia Ash dari Medical Research Council Radiobiology Unit
mengatakan bahwa testis yang terkena radiasi dalam skala rendah tetapi secarakronik akan
mengalami kerusakan yang lebih besar dibandingkan dengan pencemaran akut
Pria yang mengalami obesitas mempunyai peluang lebih besar menjadi infertil, karena berkurangnya hormon
Jumlah kortison dan leptin yang tinggi yang biasa terlihat pada obesitas memiliki efek langsung pada motilitas
sperma, dan secara signifikan mempengaruhi fertilitas pria. Kortison merupakan bagian dari kelas obat-obatan
glukortikoid yang biasa digunakan untuk mengobati asma, arthritis, osteoarthritis, dan berbagai patologi pada kulit.
Biasanya glukokortikoid digunakan karena memiliki kemampuan anti-inflamasi. Glukokortikoid bisa didapatkan
dalam bentuk inhaler, krim, salep, pil, dan injeksi. Penelitian membuktikan bahwa prednison dan kortison pada
dosis tinggi dapat menghambat kelenjar hipofisis dalam kegiatannya untuk memproduksi follicle stimulating
hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH) yang akhirnya menyebabkan berkurangnya jumlah sperma
DIET
peran FSH antara lain merangsang spermatogenesis pada pria sejak pubertas sedangkan
LH merangsang sel-sel Leydig yang terdapat pada testis untuk menghasilkan testosteron.
Fungsi testosteron selain sebagai hormon seks pria juga merangsang proses
spermatogenesis.
bahwa makanan yang dikonsumsi oleh suamiisteri sangat berpengaruh pada fertilitas.
Untuk menghindari masalah reproduksi, pasangan harus mengkonsumsi makanan rendah
kalori dan rajin berolahraga
ROKOK
Pria yang merokok biasanya mengalami penurunan jumlah sperma motil dan munculnya
berbagai abnormalitas sperma dalam segi bentuk maupun pergerakan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa zat-zat kimia dalam rokok dapat menyebabkan gangguan pada
sistem vaskuler. Vaskularisasi sangat penting untuk kerja organ, karena suatu organ tidak
akan berfungsi tanpa suplai darah. Aturan ini juga berlaku bagi testis. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa merokok dapat mengurangi kualitas sperma dan ini dapat dijadikan
alasan bahwa merokok dianggap sebagai salah faktor penyebab infertilitas
ALKOHOL
Alkohol dapat meningkatkan gairah seksual, tapi sebaliknya, dapat juga mengurangi
performa pria. Bagian otak yang mengatur aliran darah perifer dan pembuangan urin
sama dengan bagian yang mengatur sekresi hormon yang mengatur kegiatan seksual.
Telah ditemukan bahwa alkohol secara langsung dapat mempengaruhi hormon-hormon
ini dan juga sistem regulasinya. Salah satu hormon yang menerima efek samping
tersebut adalah hormon seksual pria, yaitu testosteron. Testosteron dibutuhkan dalam
jumlah yang cukup untuk performa seksual dan juga untuk menjamin fertilitas seorang
pria
ALKOHOL
Penelitian telah membuktikan bahwa penggunaan alkohol baik akut maupun secara kronik telah dihubungkan
dengan berkurangnya hormon hipotalamus LHRH dan hormon hipofisis LH. Cara lain alkohol mengganggu efek
testosteron adalah dengan mengganggu sintesis Nitric Oxide (NO) yang merupakan gas yang bertanggung jawab
atas vasodilatasi pembuluh darah. NO disintesis oleh testis menggunakan enzim NOsynthase. Inhibisi terhadap
Jika kadar testosteron rendah, produksi fruktosa di vesika seminalis juga berkurang. Keadaan ini menyebabkan
berkurangnya motilitas sperma karena sperma menggunakan fruktosa sebagai sumber energi untuk menggerakkan
flagellanya. Jadi dapat disimpulkan bahwa alkohol bukan hanya mengurangi performa seksual pria, tetapi juga
mengurangi fertilitas
Obatan-Obatan
obat-obatan yang digunakan untuk menyembuhkan penyakit. Obat-obat tersebut ada juga yang menyebabkan
Spironolakton, spiroteron, ketokonazol, dan simetidin memiliki sifat antiandrogenik, yaitu sifat yang berlawanan
dengan testosteron.Tetrasiklin menurunkan kadar testosteron hingga 20%, sedangkan nitrofurantoin menekan
proses spermatogenesis melalui proses reduksi kimia yang tidak diinginkan dalam sel sehingga menghasilkan
superoksida dan kumpulan racun oksigen lainnya. Kumpulan komponen oksidasi sel tersebut menyebabkan sel
tidak berfungsi. Sulfasalazine yang digunakan dalam pengobatan ulcerative colitis dapat menyebabkan penurunan
motilitas dan densitas sperma melalui mekanisme gangguan proses spermatogenesis; tetapi reversibel. Sedangkan
Fenitoin dapat menyebabkan infertilitas karena mempengaruhi hipofisis dalam mensintesis FSH
PEMERIKSAAN FISIK
Lendir yang keluar dari genitalia jantan waktu ejakulasi disebut semen (mani) Ia terdiri dari bagian padat dan bagian cair. Bagian
padat ialah spermatozoa, bagian cair disebut plasma semen (air mani). Spermatozoa dihasilkan testis, plasma semen dihasilkan
ampulla vas deferens, dan kelenjar kelenjar prostat, vesicula seminalis, Cowper,dan Littre. Semen keluar dari penis biasanya dalam 4
fraksi: 1. fraksi pre-ejakulasi 2. fraksi awal 3. fraksi utama fraksi-fraksi ejakulat 4. fraksi akhir
Warna semen waktu baru diejakulasi seperti warna lem kanji yang encer, atau putih keabu-abuan. Makin gelap wama ini jika makin
banyak terkandung spermatozoa di dalam. Jika spermatozoa sedikit sekali atau tak ada di dalam; semen itu bening jernih. Volume
normal semen sekali ejakulasi sekitar 2,0 sampai 3,0 ml. Ada juga yang sampai 4,5 ml. Jika volume kurang dari 1 ml, ada
kemungkinan tak beresnya prostat dan vesicula seminalis yang merupakan penghasil utama plasma semen. Bau semen itu khas, yang
kata orang Barat seperti bau bunga chestnut. Bau itu oleh spermin yang dihasilkan prostat. Keadaan fisik semen yang baru dieyakulasi
adalah kental. Tapi sekitar l5 menit kemudian akan mengalami pengenceran, disebut likuifaksi oleh sminin (enzim lysis) yang
ANALlSA SPERMA
Analisis sperma adalah suatu pemeriksaan yang penting untuk menilai fungsi organ
reproduksi pria. Untuk mengetahui apakah seseorang pria fertil atau infertil. Peranan
analisa semen penting sekali. Semen diperiksa harus dari seluruh cyakulat. Karena itu
mengambilnya dari tubuh harus dengan masturbasi atau coitus interuptus (bersetubuh
dan waktu eyakulasi persetubuhan dihentikan dan mani ditampung semua).
Paling baik jika semen diperiksa selambatnya sejam sesudah eyakulasi. Jika sampel
masih dipakai lebih dari 4 jam setelah eyakulasi, agar disimpan dalam lemari es, dan
untuk memeriksanya kembali harus ditaruh dulu dalam suhu kamar.
Yang diperiksa