Anda di halaman 1dari 17

PANCASILA

Modul Ke : Dinamika Aktalisasi Pancasila Sebagai

03
Dasar Negara
Dinamika Pelaksanaan UUD 1945

Fakultas :
TEKNIK

Program Studi :
TEKNIK ELEKTRO

Hastuti Indra Sari, SE, MM

P1
OUTPUT

Mahasiwa mampu Implementasi Nilai Pancasila


Sebagai Dasar Negara Dalam Pembukaan Dan
Pasal-Pasal UUDNRI 1945
A. IMPLEMENTASI NILAI DAN KEDUDUKAN PANCASILA
DALAM UUD 1945

Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945


Dapat digambarkan sebagai berikut :

Pembukaan
UUD 1945
Pasal-Pasal UUD
1945
Rakyat
• Menunjukkan Pancasila sebagai suatu cita-cita
hukum yang berada di puncak segi tiga
• Pancasila menjiwai seluruh bidang kehidupan bangsa
Indonesia
• Pancasila adalah cermin dari jiwa dan cita-cita hukum
bangsa Indonesia
• Keberadaan Pancasila yaitu pada Pembukaan UUD
1945 maka fungsi pokok Pancasilasebagai dasar
negara adalah sumber dari segala sumber
hukumatau sumber tertib hukum di Indonesia (TAP
MPRS No.XX/1966)
• Seluruh peraturan perundang-undangan RI (Ketetapan MPR,
UU, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Peraturan
Pelaksana) yang dikeluarkan oleh negara dan Pemerintah
harus sejiwa dan sejalan dengan Pancasila
• Hubungan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 sebagai
hubungan bersifat formal dan material
• Hubungan secara formal, tercantumnya Pancasila di dalam
pembukaan yang mengandung arti bahwa tata kehidupan
bernegara tidak hanya bertopang pada asas sosial, ekonomi,
politik, tetapi dalam perpaduannya dengan asas kultural,
religius dan asas-asas kenegaraan yang unsur-unsurnya
terdapat dalam Pancasila
• Hubungan bersifat formal antara Pancasila dengan
Pembukaan UUD 1945 dapat ditegaskan bahwa
rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara RI adalah
sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD
1945 alinea ke 4
• Pembukaan UUD 1945 merupakan pokok kaidah
negara yang fundamental sehingga tertib hukum
Indonesia memiliki 2 macam kedudukan yaitu :
a. Sebagai dasarnya, karena pembukaan memberikan
faktor-faktor mutlak adanya tertib hukum Indonesia
b. Memasukkan dirinya dalam tertib hukum sebagai
tertib hukum tertinggi
• Kedudukan hukum Pembukaan berbeda dengan
pasal-pasal UUD 1945 yaitu selain sebagai
mukadimah, Pembukaan UUD 1945 mempunyai
kedudukan atau eksistensi sendiri
• Akibat hukum dari kedudukan Pembukaan
adalah memperkuat kedudukan Pancasila
sebagai norma dasar hukumtertinggi yang
tidak dapat diubah dengan jalan hukum dan
melekat pada kelangsungan hidup negara RI
• Pancasila merupakan substansi esensial yang
mendapatkan kedudukan formal yuridis dalam
Pembukaan UUD 1945
• Hubungan Pancasila bersifat Material,
menunjuk pada materi pokok atau isi
pembukaan yaitu Pancasila
• Kandungan material Pembukaan UUD 1945
maka Pembukaan UUD 1945 disebut sebagai
pokok kaidah negara yang fundamental
• Proses perumusan Pancasila dan Pembukaan
ditinjau kembali maka secara kronologis
materi yang dibahas oleh BPUPKI adalah dasar
filsafat pancasila baru kemudian pembukaan
• Setelah sidang pertama, BPUPKI membicarakan dasar
filsafat negara Pancasila dan berikutnya tersusunlah
Piagam Jakarta, merupakan wujud pertama
Pembukaan UUD 1945
• UUD 1945 bukanlah peraturan hukum tertinggi
diatasnya masih ada Pembukaan sebagai pokok
kaidah negara yang fundamental yang di dalamnya
termuat materi Pancasila
• Walaupun UUD merupakan hukum dasar
negara yang tertulis atau konstitusi, namun
kedudukannya bukanlah sebagai landasan
hukum yang terpokok
• Pembukaan UUD 1945 tidak dapat diubah
karena fakta sejarah hanya terjadi satu kali
B.AKTUALISASI PANCASILA DALAM PERUNDANG-
UNDANGAN DAN KEBIJAKAN NEGARA

1. Aktualisasi Pancasila Dalam Pasal-Pasal


UUD 1945
• Hubungan pembukaan UUD 1945 yang
memuat Pancasila dengan pasal-pasal UUD
1945 bersifat kausal dan organis
• Hubungan kausal mengandung pengertian
Pembukaan UUD 1945 merupakan penyebab
keberadaan pasal-pasal UUD 1945
• Hubungan organisasi, berarti pembukaan dan pasal-
pasal UUD 1945 merupakan satu ke satuan yang
tidak terpisahkan
• Dengan dijabarkannya pokok-pokok pikiran
Pembukaan UUD 1945 yang bersumber dari
Pancasila ke dalam pasal-pasal, maka Pancasila tidak
saja merupakan suatu cita-cita hukum, melainkan
juga menjadi hukum positif
• Pembukaan mengandung 4 pokok pikiran yang
dijelaskan dalam pasal-pasal :
1. Pokok Pikiran pertama berintikan “Persatuan” yaitu
negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar
atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia
2. Pokok pikiran kedua berintikan “Keadila soasial”
yaitu negara berhak mewujudkan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia
3. Pokok pikiran ketiga berintikan “kedaulatan rakyat”
yaitu negara yang berkedaulatan rakyat , berdasar
atas kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan
4. Pokok pikiran keempat berintikan “Ketuhanan
Yang Maha Esa” yaitu negara yang
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradap
Daftar Pustaka
• Ngadino Surip dkk. 2015. Pancasila Dalam Makna dan Aktualisasi. Jakarta
• Latif, Yudi, 2011, Negara Paripurna : Historitas, Rasionalitas dan Aktualitas
Pancasila, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
• Subiakto Tjakrawardaya, dkk. 2017. Sistem Ekonomi Pancasila. Jakarta.
Rajawali Press
• Notogagoro, 1975, Pancasila Secara Ilmiah Populer, Pantjuran Tujuh,
Jakarta
• Oesman, Oetojo dan Alfian (Ed.), 1990, Pancasila Sebagai Ideologi dalam
berbagai Bidang Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara, BP-
7 Pusat, Jakarta
• Syahrial Syarbaini, Ph.D.2012. Pendidikan Pancasila Jakarta. Ghlaia
Indonesai
• Abdulgani, Ruslan, 1979, Pengembangan Pancasila di Indonesia, Yayasan
Idayu, Jakarta
Terima Kasih
Hastuti Indra Sari, SE, MM

P21

Anda mungkin juga menyukai