Anda di halaman 1dari 35

PELAYANAN

KEBIDANAN
SYEDZA SAINTIKA NR6
KELOMPOK 2
1. BUTET VEPRA KARMITA
2. GUSNIATI
3. LENI SOVIA
4. MELA SARI
5. NABILA YOLANDA
6. SANDI MAYASA KUMALA
7. SERLIN MARTA LOVITA
KEBIJAKAN PELAYANAN
KEBIDANAN DI INDONESIA
KEBIJAKAN PELAYANAN
KEBIDANAN DI INDONESIA
Pelayanan kebidanan di Indonesia masih menghadapi berbagai
tantangan seperti akses terbatas, kualitas layanan yang tidak
konsisten, dan kurangnya tenaga kebidanan yang berkualifikasi.
PERKEMBANGAN KEBIJAKAN
PELAYANAN KEBIDANAN DI INDONESIA
1 Era Sebelumnya

Pelayanan kebidanan belum memiliki


cakupan dan standar yang jelas.
Periode Peningkatan Kesadaran 2
Kebijakan mulai diperkuat untuk
meningkatkan kualitas dan akses
pelayanan kebidanan. 3 Peningkatan Standar
Profesionalisme

Berbagai regulasi dan standar


diberlakukan untuk meningkatkan
kompetensi dan akuntabilitas tenaga
kebidanan.
KEBIJAKAN-KEBIJAKAN PELAYANAN
KEBIDANAN YANG PENTING DI
INDONESIA
Program Ibu Hamil Sehat Skala Prioritas Kebidanan

Memastikan setiap ibu hamil mendapatkan Menetapkan kebidanan sebagai salah satu
layanan antenatal yang komprehensif dan prioritas dalam pembangunan kesehatan.
berkualitas.

Penyediaan Fasilitas Kesehatan Perlindungan dan Penghargaan


terhadap Tenaga Kebidanan
Meningkatkan ketersediaan dan kualitas
fasilitas kesehatan yang menyediakan Menjamin keberlanjutan dan pengakuan
pelayanan kebidanan. profesionalisme tenaga kebidanan.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PELAYANAN
KEBIDANAN DI INDONESIA

Inisiatif Pemerintah Peningkatan Tenaga Monitoring Kualitas


Kebidanan Pelayanan
Pemerintah mengambil
langkah-langkah strategis Dorong peningkatan jumlah Tingkatkan sistem monitoring
untuk mendorong dan kualitas tenaga kebidanan untuk memastikan pelayanan
implementasi kebijakan yang siap memberikan layanan kebidanan sesuai dengan
pelayanan kebidanan di semua berkualitas. standar yang ditetapkan.
tingkatan.

Partisipasi Masyarakat

Melibatkan masyarakat dalam


pengawasan dan pengambilan
keputusan terkait pelayanan
kebidanan.
TANTANGAN DALAM PENERAPAN
KEBIJAKAN PELAYANAN KEBIDANAN DI
INDONESIA
1 Keterbatasan 2 Pola Pikir dan 3 Akses Terbatas
Sumber Daya Budaya
Daerah terpencil dan
Keterbatasan anggaran Pola pikir dan budaya sulit dijangkau masih
dan tenaga kebidanan yang masih mengalami kendala
yang berkualifikasi menganggap kebidanan dalam akses ke
menjadi hambatan sebagai pekerjaan yang pelayanan kebidanan
dalam implementasi rendah menjadi yang berkualitas.
kebijakan. penghambat dalam
memberikan pelayanan
yang optimal.
EVALUASI DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN
PELAYANAN KEBIDANAN DI INDONESIA

1 Evaluasi Berkala

Diperlukan evaluasi berkala untuk


menilai kinerja kebijakan pelayanan
Pembaruan Strategis 2 kebidanan dan mengidentifikasi area
Pembaruan kebijakan perlu dilakukan perbaikan.
untuk mengakomodasi perkembangan
kebutuhan dan perubahan konteks. 3 Kolaborasi dengan Stakeholder

Kolaborasi dengan berbagai pihak


terkait untuk mengumpulkan masukan
dan mendorong pembaruan kebijakan
yang efektif.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
KEBIJAKAN PELAYANAN KEBIDANAN DI
INDONESIA
Kolaborasi yang Kuat Perhatian pada Daerah Terpencil

Diperlukan kolaborasi yang kuat antara Memberikan perhatian khusus dan dukungan
pemerintah, tenaga kebidanan, dan ekstra untuk memastikan akses pelayanan
masyarakat dalam menerapkan kebijakan kebidanan yang merata di seluruh Indonesia.
pelayanan kebidanan.

Peningkatan Pendidikan dan Pelatihan Advokasi dan Kesadaran Masyarakat

Meningkatkan pendidikan dan pelatihan Mendorong advokasi dan peningkatan


tenaga kebidanan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya
kompetensi dan profesionalisme mereka. pelayanan kebidanan yang berkualitas.
KEBIJAKAN PELAYANAN
KEBIDANAN DI INDONESIA
KUALITAS PELAYANAN

Pelayanan adalah serangkaian tindakan untuk memenuhi kebutuhan dan


kepuasan pelanggan. Pada intinya, pelayanan adalah respons terhadap
permintaan dan harapan pelanggan.
FAKTOR-FAKTOR PENILAIAN PELAYANAN
• Ketepatan waktu
• Kesopanan dan keramahan
• Kompetensi dan keahlian
• Responsivitas
• Kualitas produk/jasa
• Kebersihan dan keteraturan
• Accountability dan kepercayaan
METODE PENILAIAN PELAYANAN
1 Survei Kepuasan Pelanggan

Survei yang mengumpulkan umpan


balik langsung dari pelanggan tentang
Observasi dan Pengamatan 2 pengalaman mereka dalam
Metode yang melibatkan pemantauan berinteraksi dengan layanan yang
langsung terhadap perilaku dan diberikan.
interaksi antara pelanggan dengan
petugas layanan. 3 Mystery Shopping

Mempekerjakan individu atau


kelompok untuk menyamar sebagai
pelanggan guna mengamati dan
mengevaluasi kualitas pelayanan yang
diberikan.
PENGGUNAAN TEKNOLOGI DALAM
PENILAIAN PELAYANAN

Analisis Data Monitoring Real-Time Otomasi Survei

Pemanfaatan teknologi Teknologi dapat membantu Penggunaan teknologi


untuk mengolah data mengawasi kegiatan dan untuk mengirim dan
survei dan observasi kualitas pelayanan secara mengelola survei elektronik
menjadi informasi yang langsung, dan memberikan secara otomatis,
berguna dalam mengukur umpan balik secara real- mempermudah
kualitas pelayanan. time. pengumpulan dan analisis
data.
MANFAAT PENILAIAN PELAYANAN

1 Meningkatkan 2 Memperkuat Citra 3 Mendorong


Kepuasan Perusahaan Inovasi dan
Pelanggan Perbaikan
Dengan mengidentifikasi Penilaian pelayanan Melalui penilaian
kekuatan dan yang baik berkala, perusahaan
kelemahan pelayanan, mencerminkan dapat mengidentifikasi
perbaikan dapat kredibilitas dan area yang perlu
dilakukan untuk profesionalisme ditingkatkan, merancang
meningkatkan kepuasan perusahaan, inovasi baru, dan
pelanggan. memperkuat citra dan mengoptimalkan
kepercayaan pelanggan. pelayanan.
TANTANGAN DALAM PENILAIAN
PELAYANAN

• Keterbatasan sumber daya


• Kompleksitas pengumpulan dan analisis data
• Kesulitan mengukur kualitas pelayanan yang bersifat subjektif
• Penguatan komunikasi dan pelatihan petugas pelayanan
• Persaingan dalam menghadirkan pelayanan yang unggul
KESIMPULAN
Penilaian kualitas pelayanan adalah elemen
penting dalam setiap organisasi. Dengan
memahami dan mengatasi tantangan yang ada,
perusahaan dapat meningkatkan pelayanannya
dan memberikan yang terbaik bagi pelanggan.
KESEHATAN PADA
KELOMPOK
MASYARAKAT BAWAH

Memastikan akses kesehatan yang adil


dan merata bagi kelompok masyarakat
bawah adalah tantangan krusial yang
perlu kita hadapi secara kolektif.
ANGKA KEMATIAN
DAN PENYAKIT PADA
MASYARAKAT BAWAH

Masyarakat bawah sering kali menghadapi tingkat


kematian dan penyakit yang lebih tinggi akibat kurangnya
akses ke layanan kesehatan, lingkungan yang tidak sehat,
dan kurangnya pendidikan kesehatan.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MASALAH
KESEHATAN DI KELOMPOK MASYARAKAT
BAWAH
1 Kemiskinan 2 Keterbatasan Akses 3 Kurangnya
Pendidikan
Keterbatasan ekonomi Kurangnya fasilitas Kesehatan
menjadi kendala untuk kesehatan, transportasi
mendapatkan gizi yang yang terbatas, dan jarak Kurangnya pengetahuan
seimbang dan yang jauh membuat tentang pentingnya pola
perawatan medis yang masyarakat sulit hidup sehat dan upaya
tepat. mengakses layanan pencegahan penyakit
kesehatan. menyebabkan masalah
kesehatan pada
kelompok ini.
TANTANGAN DALAM MEMBERIKAN
LAYANAN KESEHATAN KEPADA
MASYARAKAT BAWAH
Sumber Daya Perbedaan Budaya Kurangnya
Terbatas Kesadaran
Ketidaksesuaian budaya
Fasilitas kesehatan sering kali antara pemberi layanan Masyarakat bawah mungkin
kekurangan tenaga medis, kesehatan dan masyarakat kurang menyadari pentingnya
obat-obatan, dan peralatan bawah dapat menghambat pertolongan medis atau
yang cukup untuk komunikasi dan memengaruhi terlambat memperhatikan
memberikan perawatan yang perawatan yang diberikan. gejala penyakit, sehingga
memadai untuk kelompok menyulitkan penanganan dan
masyarakat bawah. pengobatan lebih lanjut.
PROGRAM-PROGRAM KESEHATAN UNTUK
MASYARAKAT BAWAH

1. Pemberantasan Penyakit Menular 2. Peningkatan Akses ke Layanan Kesehatan Dasar

3. Pendidikan Kesehatan tentang Gizi 4. Program Imunisasi Massal

5. Pelayanan Kesehatan Reproduksi 6. Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular

7. Pemantauan Kesehatan dan Penyuluhan 8. Program Bantuan Sosial Kesehatan


PERAN PEMERINTAH DAN LSM DALAM
MENINGKATKAN KESEHATAN
MASYARAKAT BAWAH
1 Pemerintah

Pemerintah bertanggung jawab


menyediakan anggaran yang cukup,
LSM 2 kebijakan yang berpihak pada
LSM dapat memberikan dukungan, masyarakat bawah, dan
bantuan finansial, dan tenaga ahli mengoordinasikan program kesehatan
untuk meningkatkan kapasitas dan bagi mereka.
kualitas layanan kesehatan yang
mereka terima.
3 Masyarakat

Partisipasi aktif masyarakat bawah


dalam memperjuangkan hak-hak
kesehatan mereka sangat penting
untuk mencapai perubahan positif
dalam sistem kesehatan.
STRATEGI EFEKTIF MENINGKATKAN
KESEHATAN MASYARAKAT BAWAH

Pendidikan Kesehatan Pelayanan Kesehatan Pencegahan Penyakit


yang Mudah Diakses Komunitas
Mendorong kesadaran dan
Memastikan masyarakat bawah Menghadirkan layanan akses ke upaya pencegahan
mendapatkan informasi kesehatan langsung ke penyakit seperti vaksinasi,
kesehatan yang akurat dan komunitas bawah melalui klinik sanitasi yang baik, dan
mudah dipahami melalui keliling dan mobil kesehatan kebiasaan hidup sehat untuk
program pendidikan yang untuk memperluas akses mengurangi angka penyakit dan
terjangkau dan inklusif. mereka ke perawatan medis. kematian di kalangan
masyarakat bawah.
PERBANDINGAN SYSTEM KESEHATAN DI
INDONESIA DAN NEGARA LAINNYA
PERBANDINGAN SYSTEM KESEHATAN DI
INDONESIA DAN NEGARA LAINNYA

1 Aksesibilitas Layanan Kesehatan 2 Pembiayaan Kesehatan

Masih terbatasnya akses terhadap layanan Sistem pembiayaan kesehatan yang masih
kesehatan di beberapa daerah di Indonesia. menghadapi tantangan, seperti
Perlindungan Kesehatan Nasional (JKN).

3 Mutu Pelayanan Kesehatan 4 Hasil Kesehatan Penduduk

Perlu upaya lebih untuk meningkatkan Tingkat kesehatan penduduk yang masih
mutu pelayanan kesehatan di Indonesia memiliki tantangan, seperti angka kematian
agar sesuai standar internasional. ibu dan anak yang belum optimal.
SISTEM KESEHATAN DI INDONESIA

1 Aksesibilitas Layanan Kesehatan 2 Pembiayaan Kesehatan


Masih terbatasnya akses Sistem pembiayaan kesehatan
terhadap layanan kesehatan di yang masih menghadapi
beberapa daerah di Indonesia. tantangan, seperti
Perlindungan Kesehatan
3 Mutu Pelayanan Kesehatan 4 Nasional
Hasil (JKN). Penduduk
Kesehatan
Perlu upaya lebih untuk Tingkat kesehatan penduduk
meningkatkan mutu pelayanan yang masih memiliki
kesehatan di Indonesia agar tantangan, seperti angka
sesuai standar internasional. kematian ibu dan anak yang
belum optimal.
SISTEM KESEHATAN DI NEGARA LAIN

Aksesibilitas Layanan Kesehatan Pembiayaan Kesehatan

Negara-negara maju memiliki sistem Berbagai model pembiayaan kesehatan di


kesehatan yang memberikan akses yang lebih negara-negara lain, termasuk asuransi
baik, termasuk layanan kesehatan dasar. kesehatan wajib dan subsidi pemerintah.

Mutu Pelayanan Kesehatan Hasil Kesehatan Penduduk

Negara-negara maju memiliki standar mutu Tingkat kesehatan penduduk yang lebih baik,
pelayanan yang tinggi, dengan dokter dan dengan angka harapan hidup yang lebih tinggi
fasilitas kesehatan yang canggih. dan penurunan angka kematian ibu dan anak
yang signifikan.
PERBANDINGAN
AKSESIBILITAS LAYANAN
KESEHATAN

Indonesia Negara Lain

Aksesibilitas layanan kesehatan masih terbatas di Negara-negara maju memiliki jaringan fasilitas
daerah terpencil dan perbatasan. kesehatan yang canggih dan tersedia di seluruh
wilayah.
PERBANDINGAN PEMBIAYAAN KESEHATAN

1 Indonesia

Sistem pembiayaan kesehatan di


Indonesia masih menghadapi
Negara Lain 2 tantangan, termasuk tidak meratanya
Negara-negara maju telah pembiayaan kesehatan untuk
mengimplementasikan berbagai model masyarakat.
pembiayaan kesehatan yang
memberikan akses yang lebih adil dan 3 Tantangan dan Peluang
terdistribusi.
Indonesia perlu mengevaluasi sistem
pembiayaan kesehatan, dengan
memperhatikan keadilan dan
keberlanjutan dalam jangka panjang.
PERBANDINGAN MUTU
PELAYANAN KESEHATAN

Indonesia Negara Lain


Kualitas dan standar pelayanan Negara-negara maju memiliki
kesehatan di Indonesia masih sistem pelayanan kesehatan yang
perlu ditingkatkan untuk terstandarisasi dan terakreditasi.
mencapai standar internasional.
PERBANDINGAN HASIL KESEHATAN
PENDUDUK

1 Indonesia
Tingkat angka kematian ibu dan anak yang masih
tinggi menjadi tantangan dalam mencapai hasil
kesehatan penduduk yang optimal.
2 Negara Lain
Negara-negara maju telah mencapai penurunan
angka kematian ibu dan anak yang signifikan serta
meningkatnya angka harapan hidup.
TANTANGAN DAN PELUANG DALAM
MEMPERBAIKI SISTEM KESEHATAN DI
INDONESIA

Tantangan Peluang
• Keterbatasan anggaran untuk • Peningkatan pendanaan dan
pengembangan sistem infrastruktur kesehatan.
kesehatan. • Pengembangan teknologi
• Tingginya jumlah penduduk
dalam pelayanan kesehatan.
dan perbedaan geografis yang
besar. • Pengarusutamaan kesadaran
• Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap
masyarakat mengenai pentingnya kesehatan.
pentingnya kesehatan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai