Lia Aulianti CRS Radiologi
Lia Aulianti CRS Radiologi
Pengampu:
dr. Chairunnisa, Sp. Rad
Pendahuluan
Pembesaran kelenjar prostat, atau disebut
dengan BPH (Benign Prostate Hyperplasia)
merupakan salah satu masalah genitouriari
yang prevalensi dan insidennya meningkat
seiring dengan bertambahnya usia. pengaruh
hormon estrogen, prolaktin, pola diet,
mikrotrauma, inflamasi, obstruksi dapat
menjadi pemicu sel prostat menyintesis growth
factor yang kemudian menjadi pemicu
terjadinya proliferasi dari sel kelenjar prostat.
Laporan Kasus
IDENTITAS PASIEN
1 MINGGU
SMRS
Batuk
Mual
Muntah sebanyak 1x
Riwayat Penyakit Sekarang
1 MINGGU
SMRS
2 minggu
smrs
Nyeri penis dan skrotum
Pasien
Cairandatang ke IGD RSUD Raden Mattaher
berbau busuk
dengan
keluhan
Nyeri saat nyeri buang air kecil dan
berkemih
berdarah sejak ±2
Sering berkemih minggu
dengan volumeSMRS.
sedikit
Hematuria
Inkontinensia
↓ BB (61 51 kg)
Riwayat Penyakit Sekarang
Nyeri penis
Bengkak dan skrotum
dan warna kehitaman pada skrotum
Pasien mengaku
Cairan berbausulit untuk memulai BAK dan terkadang
busuk
Pruritus
harus disertai mengedan untuk buang air kecil, buang air kecil
Nyeri saat berkemih
Disuria
menetes(-)dan terasa tidak lampias sejak ±5 bulan SMRS yang
Sering
kadang
Demam berkemih
terhenti dengan
kemudian volume
lancar sedikit
kembali dan volume
BAKnya menurun namun pasien tidak mengetahui pasti
Hematuria
jumlahnya. BAK tidak keluar batu, demam hilang timbul tanpa
Inkontinensia
dipengaruhi waktu, terdapat nyeri pinggang yang menjalar ke
↓ BB
perut (61
tanpa 51 kg) perubahan posisi. Nyeri juga terus
dipengaruhi
menerus dan sakit sekali.
Riwayat Penyakit Dahulu
Telinga
Sekret (-/-) nyeri tekan tragus (-), Kulit
perdarahan (-) Ikterik (-), pitting edema (-),
jaringan parut (-)
Hidung
Napas cuping hidung
(-/-) Rhinorrhea (-/-)
deviasi septum (-)
Pemeriksaan Toraks
Inspeksi :
Statis : Bentuk dada normo chest,
simetris kanan dan kiri, spider naevi (-),
benjolan (-), sikatriks (-), letak payudara
simetris kiri dan kanan, purpura di dada
anterior
Dinamis : Pergerakan dada simetris
kanan dan kiri, sifat pernafasan :
abdominothorakal, Otot bantu nafas (-)
Rectal Toucher
(tidak dilakukan)
Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Satuan
Rujukan
Hematologi
(18/08/202)
Hemoglobin L 5.4 11.5-17.3 g/dl
Hematokrit L 17.5 34-53.9 %
Trombosit H 395 156-342 10^9/L
Anemia
Leukosit 10.85 5 – 11.60 10^9/L
Eritrosit L 2.28 3.79-5.78 10^12/L
Hematologi (22/08/2023)
Hemoglobin L 9.3 11.5-17.3 g/dl
Hematokrit L 27.44 34-53.9 %
Trombosit H 344 156-342 10^9/L
Leukosit H 17.75 5 – 11.60 10^9/L
Eritrosit L 3.42 3.79-5.78 10^12/L
Infeksi
Pemeriksaan Laboratorium
Faal Hati (18/08/2023)
SGOT 13 <37 u/l
SGPT 13 <42 u/l
albumin 2,7 3,8-5,1 g/dl
Kesan :
Sugestif massa di prostat dengan hipertrofi prostat,
yang menginfiltrasi buli terutama di dinding infeiror buli
dan indentasi mencapai intralumen buli sisi inferior
DD/Ca Prostat
Sugestif penyempitan lumen vesikouretero junction sisi
bilateral menyebabkan hidroureter bilateral dan
hodronefrosis grade 3-4 bilateral.
Parenkimal kidney disease di ginjal bilateral.
Nodul kecil di hepar yang tervisualisasi DD/nodul
metastasis
Efusi pleura kanan yang tervisualisasi
Kompresi corpus vertebra Th12 dan L1 DD/lesi
metastasis
Diagnosis Banding
BPH
Ca Prostat
Diagnosis
• Inj. Lansoprazole 2 x 30 mg IV
Definisi
Suatu kondisi terjadinya
hyperplasia kelenjar periurethral
yang mendesak jar. Prostat yang
asli ke perifer sehingga menutup
canalis uretral secara partial
maupun complete
Etiologi Umur. Sekitar 20% pada pria dengan usia 40 tahun, kemudian
meningkat hingga 70% pada usia 60 tahun dan akan
Sampai saat ini mencapai 90% pada usia 80 tahun
belum diketahui
pasti apa penyebab
dari BPH. Namun
terdapat faktor
resiko yang Faktor keluarga. Pasien dengan riwayat ayah atau saudara laki-
berpotensi lakinya yang terkena BPH memiliki resiko 3x lipat juga terkena bph
menyebabkan BPH
Gejala Klinis :
Gejala pada penyimpanan Pemeriksaan Fisik
berhubungan dengan
frekuensi, nokturia, serta Pemeriksaan colok dubur
urgensi atau Digital Rectal
Sedangkan gejala pada Examination (DRE)
perkemihan berhubungan
dengan perasaan tidak puas
setelah berkemi, intermiten,
mengedan saat berkemi, serta
pancaran urin lemah.
Pemeriksaan Lab: Pemeriksaan Radiologi:
Urinalisis
Faal ginjal USG
PSA (prostat spesific
antigen) CT-scan abdomen
Uroflowmetry
(pancaran urine)
Foto polos abdomen
USG transabdominal dan
transrektal
Tatalaksana
Α1 blocker Phospodiesterase 5
5α-reductase
pembedahan
inhibitor
Analisis Kasus
BPH
Pasien nyeri buang air kecil dan
berdarah sejak ±2 minggu SMRS. BAK tidak keluar batu, demam hilang
Pasien juga mengaku sulit untuk timbul tanpa dipengaruhi waktu,
memulai BAK ,disertai mengedan terdapat nyeri pinggang yang menjalar
untuk buang air kecil, buang air ke perut tanpa dipengaruhi perubahan
kecil menetes dan terasa tidak posisi. Nyeri juga terus menerus dan
lampias sejak ±5 bulan SMRS yang sakit sekali.
kadang terhenti kemudian lancar
kembali dan volume BAKnya
menurun namun pasien tidak
mengetahui pasti jumlahnya.
• Pada gambaran foto polos thorax ditemukan cardiomegali dan paru dalam
batas normal, pada gambaran foto polos abdomen ditemukan meteorismus
ec scibala retensi.
• Saat ini pasien sudah dilakukan pemeriksaan penunjang diagnostik berupa
CT-Scan abdomen non kontras. Hasil yang didapat adalah:
Sugestif massa di prostat dengan hipertrofi prostat, yang menginfiltrasi buli
terutama di dinding infeiror buli dan indentasi mencapai intralumen buli sisi
inferior DD/Ca Prostat.
Kesimpulan
Pada dasarnya, BPH dapat tumbuh pada pria yang menginjak usia tua
dan memiliki testis yang masih dapat menghasilkan testosteron. Selain
itu, pengaruh hormon estrogen, prolaktin, pola diet, mikrotrauma,
inflamasi, obstruksi, serta secara tidak langsung, aktifitas yang diduga
berhubungan dengan proliferasi sel kelenjar prostat. Fakror-faktor ini
dapat menjadi pemicu sel prostat menyintesis growth factor yang
kemudian menjadi pemicu terjadinya proliferasi dari sel kelenjar prostat.
Pada laporan kasus ini, pasien atas nama Tn. L, berusia 81 tahun datang
dengan keluhan nyeri buang air kecil dan berdarah dari hasil anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang didapatkan diagnosis
pasien adalah Benign Prostatic Hyperplasia dan telah diberikan terapi
yang sesuai.
Thanks
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and
includes icons by Flaticon and infographics & images by Freepik