Anda di halaman 1dari 33

Pendampingan Psikologis

dalam Penanganan Kasus


Disampaikan dalam “Pelatihan Manajemen dan Penanganan Kasus”,
Dalam Rangka Meningkatkan Upaya Pencegahan Kekerasan, Eksploitasi dan
Diskriminasi terhadap Perempuan dan Anak di Kabupaten Bandung Barat

DINDA DWARAWATI, M.PSI., PSIKOLOG


8 SEPTEMBER 2022
Definisi
Kekerasan pada anak mencakup semua bentuk
kekerasan perlakuan yang salah baik secara fisik dan/atau
terhadap emosional, seksual, penelantaran, dan eksploitasi yang
berdampak atau berpotensi membahayakan kesehatan
anak anak, perkembangan anak, atau harga diri anak dalam
menurut konteks hubungan tanggung jawab.
WHO
Dalam Kekerasan terhadap perempuan dalam Undang-undang
tersebut didefinisikan sebagai setiap perbuatan terhadap
Undang- seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya
undang kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual,
psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk
Nomor 23 ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau
tahun 2004 perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam
lingkup rumah tangga.
Dalam undang-undang tersebut, penghapusan kekerasan
dalam rumah tangga bertujuan untuk mencegah segala
bentuk kekerasan dalam rumah tangga, melindungi korban
kekerasan dalam rumah tangga, menindak pelaku kekerasan
dalam rumah tangga, dan memelihara keutuhan rumah
tangga yang harmonis dan sejahtera.
FAKTOR ORANGTUA FAKTOR ANAK
 Orang tua dilecehkan sebagai seorang
Masalah agresi misal
anak dan melanjutkan siklus mengamuk jika terlambat
 Kurangnya keterampilan mengasuh diberi makan, tidak memenuhi
anak keinginan orangtua, misalnya
 Harapan yang tidak realistis tentang membantu berjualan,
perilaku dan kemampuan anak-anak membantu mengurus rumah,
Faktor  Kesulitan untuk mengendalikan dan dan lain-lain
FAKTOR SOSIAL
mengelola perasaan marah dan stres
Terjadinya  Krisis keluarga yang sering terjadi  Anak memang sangat rentan
Kekerasan  Penyalahgunaan obat atau alcohol
 kurang dukungan sosial,
mengalami berbagai tindak
kekerasan, karena mereka
Terhadap Anak  anak mengalami cacat tubuh, dianggap sebagai kelompok
yang lemah
 anak yang tidak diharapkan (hamil
diluar nikah),  usianya yang muda dan tak
 kelahiran anak yang hampir berdaya mudah sekali
merenggut nyawa ibunya sehingga menjadi sasaran kekerasan,
anak diyakini sebagai anak pembawa eksploitasi, penyalahgunaan,
sial diskriminasi, dan lain-lain .
 Tidak adanya kesetaraan gender antara laki-laki dan
perempuan dalam masyarakat  budaya = laki-laki
dianggap superior dan perempuan dianggap inferior
Faktor  Karakteristik fisik dan reprodukasi yang dimiliki
perempuan memang lebih mudah menjadi korban
Terjadinya kekerasan khususnya seksual, seperti pemerkosaan,
Kekerasan perdagangan perempuan serta maraknya kasus
prostitusi  peluang dijadikan objek kekerasan
Terhadap  perempuan pun dapat menjadi penyebab masih
Perempuan tingginya tingkat kekerasan seksual  ketika
perempuan yang menjadi korban  memilih untuk
menutup diri, tidak melakukan perlawanan apa pun
sebab sebagai sesuatu yang memalukan.
Dampak
Psikologis  Gangguan emosional
Kekerasan  Gangguan perilaku
Terhadap  Gangguan kognisi
Perempuan
Tanda-tanda Traumatic Stress
Pada Anak

Anak TK Siswa SD
• Takut berpisah dari orang tua atau • Menjadi cemas atau takut
pengasuh
• Merasa bersalah atau
• Menangis dan/atau banyak berteriak malu
• Makan buruk dan kehilangan berat badan • Sulit berkonsentrasi
• Mengalami mimpi buruk • Susah tidur
USIA SMP DAN SMA
• Merasa tertekan atau sendirian
• Mengembangkan gangguan makan dan perilaku menyakiti diri sendiri
• Mulai menyalahgunakan alkohol atau obat-obatan
• Menjadi aktif secara seksual
Definisi Trauma Psikologis
● Istilah ‘trauma’ pada awalnya digunakan dalam bidang
kedokteran
untuk menggambarkan luka fisik akibat suatu benturan.

● Luka yang sangat menyakitkan atau dapat juga dikatakan sebagai


suatu kekagetan (shock).

● Dalam bidang psikologi, trauma merupakan suatu pengalaman mental


yang luar biasa menyakitkan karena melampaui batas kemampuan
individu untuk menanggungnya.

● Trauma bersumber pada pengalaman traumatik.


11
Respon terhadap pengalaman traumatik
adalah universal
● Bila ada perbedaan, hal ini disebabkan karena
tiap orang mencapai kepulihan dalam tempo
● Syok yang berbeda-beda
● Horor ● Sebagian orang bahkan tidak
● Takut pernah mencapai kepulihan.
● Teror
● Kesedihan
● Berduka
Mengapa anak harus diperhatikan

 Berdampak berat
 Traumatis (dialami sendiri & orang tua)
 Kurang dukung dan perlindungan
 Sangat bergantung orang tua/saudara
 Belum mampu mengekspresikan apa yang ia
rasakan
 Takut akan kesendirian
 Tidak semua anak membutuhkan pertolongan pertama
psikologis. Seperti orang dewasa, beberapa anak
menghadapinya dengan sangat baik dengan
pengalaman yang sulit.
 Perkembangan kognitif anak mempengaruhi
bagaimana mereka bereaksi terhadap krisis dan
pengalaman sulit.
 Anak usia 0 sampai 3 tahun tidak memiliki atau
keterbatasan bahasa, sehingga mereka berkomunikasi
dengan tubuh bahasa. Mereka memiliki pemahaman
yang sangat sedikit atau tidak sama sekali tentang
keadaan darurat atau peristiwa. Kontak fisik berarti
kenyamanan bagi mereka
Dampak Trauma Pada Perkembangan Anak

● Memperhatikan & memproses informasi baru


● Kesulitan pemrosesan sensorik
● ≥ 4x pengalaman buruk → masalah perilaku/belajar 32x lebih
besar
● Usia 6/7 tahun mengalami kekerasan & trauma → tes IQ &
kemampuan membaca lebih rendah
● Paparan kekerasan ⇒ tes IQ lebih rendah dan lebih banyak
membolos

mengubah cara interaksi


Trauma mengubah cara anak berinteraksi

● mungkin tidak mempercayai atau curiga terhadap orang lain


● mempertanyakan keandalan dan kepastian hubungan
● kesulitan menanggapi isyarat sosial
● dapat menarik diri dari situasi sosial atau menggertak orang
lain.
● kurang terlibat dalam hubungan teman sebaya yang intim dan
cenderung lebih agresif dan negatif dalam interaksi teman sebaya.
● merasa bahwa figur otoritas telah gagal memberikan keselamatan
bagi mereka di masa lalu dan karenanya mungkin tidak mempercayai
guru.
● Memandang aturan dan konsekuensi sebagai hukuman
sehingga meningkatkan potensi trauma ulang → siklus trauma
Pertolongan
Pertama Psikologis
P3K dapat dianalogikan dengan PFA

P3K diperlukan untuk PFA diperlukan untuk


mengurangi ketidaknyamanan
mengurangi ketidak yang disebabkan karena reaksi
nyamanan tubuh karena emosi dan pikiran setelah
luka fisik mengalami peristiwa stress
tinggi (traumatis)
 Setiap orang memiliki kemampuan alamiah untuk memulihkan diri (natural
healing power) , keberadaan dan dukungan dari orang lain (maupun
relawan), dapat meringankan beban dan mempercepat pemulihan.

 Penerima bantuan bukan KORBAN, melainkan PENYINTAS

 Respon emosional yang ditampilkan dalam situasi krisis/bencana


merupakan reaksi NORMAL dalam kondisi yang ABNORMAL. Adanya
PRINSIP UMUM respon emosional yang ekstrim dan berlangsung terus, membutuhkan
intervensi klinis lebih lanjut.
PELAYANAN
DALAM SITUASI  Setiap orang memiliki kebutuhan yang mungkin berbeda satu sama lain,
KRISIS fungsi layanan PFA adalah MENGIDENTIFIKASI KEBUTUHAN
penyintas.

 Tugas relawan/pendamping mengupayakan agar kebutuhan terpenuhi


secara langsung maupun melalui rujukan ke layanan bantuan lain yang
sesuai.

 Layanan PFA harus terintegrasi pada struktur layanan lain yang ada.
Tujuan
pemberian
Memberikan rasa aman
PFA
Mendorong keberfungsian

Memfasilitasi pemulihan
Tumbuhkan
Harapan Lihat
06

6 Langkah 01

PFA Lindungi
05
Dengar

02

Hubungkan 04 Beri Rasa Nyaman


03
• Lihat (lihat) apa yang dibutuhkan (diselamatkan,
diamankan,
kebutuhan dasar makanan, air, tidur, informasi
• Dengarkan (Dengar) :
 Tetap dekat dengan anak dan orang tua atau care-
givers.
 Mendengarkan jika mereka ingin membicarakan apa
yang terjadi.
 Tidak menekan siapa pun untuk berbicara jika mereka
tidak mau
• Beri rasa nyaman dan bantu agar menjadi tenang (Beri
rasa nyaman)  dengan membantunya mengatur nafas
(cth)
• Bantu menjalin (hubungkan) dengan layanan lain yang
diperlukan
• Lindungi dari kerugian yang lebih jauh (lindungi)
• Menanamkan harapan , tetapi tidak menjanjikan
(tumbuhkan harapan)
Jelaskan kepada bahwa dia
Yakinkan bahwa dia aman. tidak bertanggung jawab
Apa yang atas apa yang terjadi.
Keluarga dan
Caregivers Dapat
Lakukan untuk
Membantu Sabar. Tidak ada jadwal
yang tepat untuk
Mengatasi penyembuhan. Beberapa
Trauma akan pulih dengan cepat.
Yang lain pulih lebih
lambat.
jangan mengait-ngaitkan
ke pengasuhan, masalah,
perilaku- sebut saja apa

Menghadapi adanya , trauma

teman/ AMAN

keluarga
yang mengungkit masa lalu,

menghadapi jangan
tanggung
secara lembut
ambil
jawab

trauma berikan apa yang juga


Anda ingin peroleh dari
ybs (empati, didengarkan
hadapi dengan diberi semangat)
sabar, kasih sayang,
tapi ada batas
beri kesempatan utk
menenangkan diri

membatasi pilihan dan


kendali merupakan trigger
“over sensitif”,
– ajak berunding,
“over-reacting”, dan berkolaborasi,
“over2 yang lain)
Apa yang perlu dilakukan menghadapi orang
yang mengalami trauma ?
● Mendengarkan/menyimak • Tidak menghakimi
● Meyakinkan kemampuan • Jangan mengeksplorasi (mengorek)
● Koneksikan kembali pengalaman traumatiknya, kecuali
hubungan yang terputus klien siap menceritakan sendiri
● Mengembalikan pilihan • Jangan menasehati kecuali klien
● Mengurangi ketidakpastian memintanya
● Membangkitkan sumber daya • Jaga dirimu sendiri
pribadi
Program untuk
mengembangkan
“Sekolah” Orang Tua keterampilan dan
Program pendidikan anggota
Pencegahan keluarga
dalam keluarga

Program intervensi
Terapi Keluarga untuk menghadapi
situasi krisis

Fernando Mendes, A. P. Relvas, Madalena Lourenço, J. L. Reccio, S. Pietralunga, G. Broyer, M. Hélène Bussac, Amador
Calafat, Paolo Stocco, 1999
1. Merasakan emosi negatif 7. Sulit mengambil
hampir setiap waktu keputusan sendiri
dengan intensitas
mendalam 8. Terus menerus teringat
2. Ada perubahan perilaku pada kejadian
Tanda-tanda yg signifikan 9. Mudah terkejut, mimpi
orang perlu 3. Fungsi sosial terganggu buruk
dirujuk 4. Tidak mampu memenuhi 10. Menampilkan emosi datar
kebutuhannya sendiri atau reaksi emosi
5. Hubungan sosial berlebihan
memburuk 11. Kehilangan minat
6. Merokok berlebihan,
menggunakan alkohol, 12. Mengungkapkan keinginan
narkoba untuk bunuh diri
?
TERAPIS TRAUMA,
PSIKOLOG SPESIALIS
(EMDR & TF-CBT)

LAYANAN SPESIALIS

PSIKOLOG UMUM

LAYANAN NON SPESIALIS

KOMUNITAS TERLATIH
KOMUNITAS DAN KELUARGA

LAYANAN DASAR
 Psikoterapi : Trauma Terapi– EMDR, CBT dll
 Psikofarmakologi
 Family Therapy
 Pendampingan Psikososial
PENANGANAN  Assertive Therapy
DAMPAK  Pelatihan Asertivitas
KEKERASAN  Manajemen Konflik
 Spirituality/Religious Therapy
 dll
Stabilisasi Emosi
1.Square breathing
Teknik 2.5,4,3,2,1
Stabilisasi
Emosi yang
dapat
digunakan
54321
REFERENSI
 Webinar Aplikasi Pendekatan Trauma- Informed Care dalam Layanan
Psikologi & Kebencanaan (2019)

 Kekerasan terhadap perempuan dan anak profil gender tematik (Dinas


Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Provinsi Sulawesi
Selatan, 2018)

 JURNAL KEAMANAN NASIONAL Vol. I No. 2 2015

 https://www.apa.org/pi/prevent-violence/programs/international-day

 PFA untuk pendampingan di Pasaman Barat (2021) Protokol Penanganan


Kasus Kekerasan terhadap Perempuan di Masa Pandemi Covid-19
HATUR NUHUN
HATUR NUHUN

Anda mungkin juga menyukai