Anda di halaman 1dari 17

KAIZEN

IMPLEMENTASI DAN DAMPAKNYA

MPI FTIK UIN SAIZU


Pengertian Kaizen

KAI ZEN (LEBIH


KAIZEN
(PERUBAHAN) BAIK)

• Kaizen adalah usaha perbaikan/penyempurnaan secara


kecil-kecilan dan berkesinambungan, dengan
melibatkan semua jajaran dalam level organisasi, agar
selalu lebih baik dari kondisi sekarang.
• Kaizen diterjemahkan oleh manajemen barat dengan
istilah“Continuous Improvement” dalam pengelolaan
dan perbaikan proses di tempat kerja.
Sejarah Kaizen dalam Toyota

1900-AN 1950 - 1960 Hingga Saat ini

• Masa Pendiri • pengembangan • Implementasi


Sakiichi Toyota Toyota
Toyoda dan Production Production
putranya System (TPS) System (TPS)
Kiichiro secara terus pada tubuh
Toyoda menerus. Toyota Motor
Corporation

• Kaizen untuk menghasilkan orang-orang yang dapat


menganalisis metode kerja dan membuat perbaikan
(misalnya, mengutamakan kreatifitas ketimbang modal)
merupakan prioritas besar.
Metode Kaizen dalam Toyota
1. Menemukan potensi • Melatih mengenali, melihat berbagai tipe pemborosan, menemukan
perbaikan pemborosan utama, ketidakefisienan, masalah, dan area perbaikan

2. Menganalisis metode • Melakukan analisis sederhana metode kerja secara analitis, kuantitatif
yang digunakan saat ini maupun spesifik.

3. Mencetuskan ide • melatih seni sumbang saran (brainstorming)


orisinal

4. Menyusun rencana • Rencana adalah alat untuk menjaga orang-orang tetap di jalur dan
penerapan berkonsentrasi melakukan tindakan sesuai janji mereka

• Pertama pentingnya komunikasi yang mendetail dengan semua pihak, kedua


5. Menerapkan rencana sampaikan pentingnya instruksi dan tindakan lebih lanjut, ketiga ciptakan
suasana dan sikap dalam penerapan

6. Mengevaluasi Metode • menguji apakah perbaikan telah benar – benar terjadi dan kemudian
Baru menstandarkan praktik yang telah diperbaiki
Mengenal beberapa Jenis Pemborosan
8 Jenis pemborosan (muda) dalam
Toyota yang tidak menambah nilai
Produksi berlebih (overproduction)

(Waktu) menunggu

Transportasi yang tidak perlu

Memproses secara berlebih atau memproses secara keliru

Persediaan berlebih

Gerakan yang tidak perlu

Produk Cacat

Kreatifitas karyawan yang tidak dimanfaatkan.


KOSEP 5 S
Seiri(Separate/pisahkan)

• Pisahkan benda – benda yang penting dan yang tidak penting

2. Seiton (Organize/Atur)

• Atur masing – masing benda tersebut pada posisi optimalnya di tempat kerja

3. Seiso (Clean/Bersihkan)

• Bersihkan benda – benda yang relevan dengan pekerjaan dan lingkungan sekitarnya

4. Seiketsu (Standardize/standarkan)

• Standarkan prosedur kerja, daftar pengecekan (checklist), dan sebagainya. Untuk


memelihara memelihara area kerja yang berurutan dan bersih.

5. Shitsuke (Discipline/Mendisiplinkan)

• Mendisiplinkan langkah – langkah sebelumnya untuk menjaga area kerja yang bersih.
Philosophy, Process, People/Partners, dan Problem
Solving
Implementasi Kaizen dalam Toyota
Way dan Toyota Production System
(TPS)
• Dalam Toyota Way terdapat 14 Prinsip yang merupakan
budaya di balik Toyota Production System (TPS), Toyota
Way lebih dari sekedar alat-alat dan teknik-teknik
• Inti dari Toyota Production System (TPS) adalah
menghilangkan pemborosan (dalam bahasa Jepang
disebut 'muda') di segala bidang. Sehingga ada istilah 8
setan muda dan biasa disingkat : DOWNTIME (Defect,
Over production, Waiting, Not Utilize, Transportation,
Inventory, Motion, Extra Process).
14 PRINSIP
• Ambil keputusan manajerial berdasarkan filosofi jangka panjang, meskipun
Prinsip 1 mengorbankan sasaran keuangan jangka pendek.

• Ciptakan proses yang mengalir secara kontinyu dan memberi nilai tambah
Prinsip 2 yang tinggi untuk mengangkat permasalahan ke permukaan.

• Gunakan system “tarik” untuk menghindari produksi berlebih


Prinsip 3

• Ratakan beban kerja (Heijunka). (Bekerjalah seperti kura – kura dan tidak
Prinsip 4 seperti kelinci)

• Bangun budaya berhenti untuk memperbaiki masalah dan untuk memperoleh


Prinsip 5 kualitas yang baik sejak awal.

• Standar kerja merupakan fondasi dari peningkatan berkesinambungan dan


Prinsip 6 pemberdayaan karyawan.
• Gunakan pengendalian visual agar tidak ada masalah yang tersembunyi.
Prinsip 7

• Gunakan hanya teknologi handal yang sudah benar – benar teruji untuk membantu
Prinsip 8 orang – orang dan proses anda.

• Kembangkan pemimpin yang benar – benar memahami pekerjaannya, menjiwai filosofi,


Prinsip 9 dan mengajarkannya kepada orang lain.

• Kembangkan orang dan kelompok yang memiliki kemampuan istimewa, yang menganut
Prinsip 10 filosofi perusahaan anda.

• Hormati jaringan mitra dan pemasok Anda dengan memberi tantangan dan membantu
Prinsip 11 mereka melakukan peningkatan.

• Pergi dan lihat sendiri untuk memahami situasi sebenarnya (genchi genbutsu)
Prinsip 12

• Buat keputusan secara perlahan-lahan melalui consensus, pertimbangkan semua pilihan


Prinsip 13 dengan seksama; kemudian implementasikan keputusan itu dengan sangat cepat.

• Menjadi suatu organisasi pembelajar melalui refleksi diri tanpa kompromi (hansei) dan
Prinsip 14 peningkatan berkesinambungan (kaizen)
2. Toyota Production System (TPS)
DAMPAKNYA PADA INDUSTRI
MOBIL TOYOTA
• Toyota Production System (TPS) dan pada akhirnya ditiru oleh
banyak perusahaan – perusahaan di dunia.
• Toyota Production System menjadi dasar dari puluhan buku
mengenai “Lean”
• Toyota menjadi acuan sebagai perusahaan yang terbaik di
kelasnya oleh semua perusahaan lain maupun pesaingnya di
seluruh dunia karena reputasi kualitas yang tinggi, kecepatan
berproduksi, dan fleksibikitas.
• Mobil – mobil Toyota secara konsisten memperoleh peringkat
kualitas tertinggi dari J.D. Powers and Asssociates, Consumer
Report dan pihak-pihak lainnya selama bertahun-tahun.
KESIMPULAN
• Kaizen memiliki inti konsep “bekerja cerdas”,
bukan “bekerja keras”.
• Kaizen sangat meminimalisir pemborosan
dalam berbagai sektor.
• Pemborosan merupakan bagian dari pangkal
masalah dalam sebuah perusahaan.
5 Prinsip dari Toyoda

Sakiichi Toyoda : Pendiri Toyota

1. Selalu setia pada tugas Anda, sehingga berkontribusi untuk perusahaan dan bagi
kehidupan secara keseluruhan.
2. Selalu rajin dan kreatif, berjuang untuk tetap menjadi terdepan.
3. Membuat sesuatu menjadi praktis dan menghindari kecerobohan.
4. Selalu berusaha untuk membangun suasana kerja yang enak, sehingga menjadi
hangat dan selalu bersikap ramah.
5. Selalu menghormati hal-hal rohani, dan ingat untuk bersyukur setiap saat.
"semua orang memikirkan untuk mengubah
dunia (dan orang lain) & tidak ada yang
berpikir untuk mengubah dirinya sendiri"
(Leo Tolstoy)

"mengubah kesalahan menjadi kebenaran,


laksana perjalanan panjang yang penuh
dengan keindahan" (Dr. Aidh Al-Qarni)
Tammat

Anda mungkin juga menyukai