Lapkas Ririn
Lapkas Ririn
HEMORA
GIK
Oleh: dr. Ririn Dwi Saputri
Pembimbing: dr. Apriani, Sp.S
Pendahulua
n
Penyakit serebrovaskuler/cerebrovascular disease (CVD) merupakan
penyakit sistem persarafan yang paling sering dijumpai. Stroke terjadi
ketika jaringan otak terganggu karena berkurangnya aliran darah atau
oksigen ke sel-sel otak. Stroke iskemik terjadi karena berkurangnya aliran
darah akibat adanya sumbatan, sedangkan stroke yang terjadi karena
perdarahan ke dalam atau sekitar otak disebut stroke hemoragik. Penyakit
stroke merupakan penyebab kematian utama di hampir seluruh RS di
Indonesia, sekitar 15,4%. Kasus stroke termasuk dalam Standar
Kompetensi Dokter dengan grade 3B, yang berarti dokter umum harus
mampu mendiagnosa klinik berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan tambahan sederhana.
Laporan
Kasus
Identitas Pasien
Nama : Ny. K
Umur : 53 tahun
Tanda Vital
• Tekanan Darah : 176/102 mmHg
• Nadi : 87 x/menit
• Respiration Rate : 20x /menit
• Suhu : 36,8 °C
• SpO2 : 100% (Tanpa O2)
Status Psikiatrikus
• Sikap : Kooperattif
• Ekspresi Muka : Wajar
• Perhatian : Ada
• Kontak Psikik : Ada
Status Neurologis
• Kepala
• Bentuk : Brachiocephali
• Ukuran : Normocephali
• Simetris : Simetris
• Leher
• Torticolis : Tidak ada
• Kaku kuduk : Tidak ada
• Kuduk Kaku : Tidak ada
• Deformitas : Tidak ada
• Tumor : Tidak ada
• Pembuluh darah : Pelebaran(-)
Saraf Cranialis Hasil Pemeriksaan
N. Olfactorius (N.I) Dalam Batas Normal
N. Opticus (N.II) Dalam Batas Normal
N. Occulomotorius, N. Trochealis, N. Abducen Dalam Batas Normal
(N.III, N.IV, N.VI)
N. Trigeminus (N.V) Dalam Batas Normal
N. Facialis (N.VII) Sudut mulut kanan
tetinggal
Plica nasobialis
sedikit datar (+)
N. Vestibulocochlearis/ N. Acusticus (N.VIII) Dalam Batas Normal
N.Glossopharingeus dan N.Vagus (N.IX dan N.X) Dalam Batas Normal
N. Accessorius (N.XI) Dalam Batas Normal
N. Hipoglossus (N.XII) Deviasi lidah kekanan
Pemeriksaan Motorik
Motorik Kanan Kiri
Lengan
Gerakan lemah Cukup
Kekuatan 0 5
Tonus Menurun Normal
Refleks Fisiologis
Biceps Menurun Normal
Triceps Menurun Normal
Radius Menurun Normal
Ulna Menurun Normal
Refleks Patologis
Hoffman Ttromner (-) (-)
Leri (-) (-)
Meyer (-) (-)
Trofik (-) (-)
Motorik Kanan Kiri
Tungkai
Gerakan Kurang Cukup
Kekuatan 0 5
Tonus Menurun Normal
Paha Menurun Normal
Kaki Menurun Normal
Refleks Fisiologis
KPR Menurun Normal
APR Menurun Normal
Refleks Patologis
Babinsky (-) (-)
Chaddock (-) (-)
Oppenheim (-) (-)
Gordon (-) (-)
Schaeffer (-) (-)
Fungsi Vegetatif
• Miksi : Normal
• Defekasi : Normal
Kolumna Vertebralis
• Kyphosis : (-)
• Lordosis : (-)
• Gibbus : (-)
• Deformitas : (-)
• Tumor : (-)
• Meningocele : (-)
• Hematoma : (-)
• Nyeri ketok : (-)
Gejala Rangsang Meningeal
Hasil
Kaku kuduk (-)
Kerniq (-)
Lasseque (-)
Brudzinsky (-)
Siriraj Stroke Score
Cardiomegaly
Diagnosa Topik
• Hemisfer cerebri sinistra
Diagnosa Etiologi
• Stroke hemoragic
Tatalaksana
1. Perawatan
- Bed rest total tidak boleh duduk
- Diet cair per NGT
- Posisi semi flower 30 derajat
2. Medikamentosa ( tatalaksana IGD)
- IVFD Nacl 0,9% gtt XX makro
- Inj. Citicoline 2x250 mg
- Inj. Omeprazole 2x40 mg
- Inj. Asam tranexamat 3x500 mg
- Inj. Ketorolac 2x30 mg
- Amlodipine 1x10 mg
- Candesartan 1x16mg
- Ksr 2x1
- NGT
Prognosis
• Quo ad Vitam : dubia ad bonam
• Quo ad Functionam : dubia ad malam
• Quo ad Sanationam : dubia
Follow Up
Tanggal Follow Up Tatalaksana
Kamis, S : Kelemahan sisi tubuh sebelah
10-08- kanan (+), demam (-), mual (-),
2023 muntah(-) 1. IVFD Nacl 0,9% gtt xx/i makro
O : Tampak sakit sedang 2. Inj citicoline 2x250 mg
• Kesadaran CM 3. Inj asam tranexamat 3x500 mg
• TD : 176/102 mmHg 4. Inj Omeprazole 2x40 mg
• HR : 87 x/menit 5. Inj ketorolac 2x30 mg
• RR : 20 x/menit 6. Amlodipine 1x10 mg
• T : 36,6 ℃ 7. Candesartan 1x16 mg
• SpO2 : 100 % 8. Ksr 2x1 tab
• Kekuatan otot 9. Diet cair per NGT
- Ekstremitas atas 0/5
- Ekstremitas bawah 0/5
A : Hemiparase dextra ec SH
Tanggal Follow Up Tatalaksana
Jum’at, S : Kelemahan sisi tubuh sebelah
11-08- kanan (+), muntah(+) 1 kali, lemas
2023 O : Tampak sakit sedang 1. IVFD Nacl 0,9% gtt xx/i makro
Follow Up
• Kesadaran CM 2. Inj citicoline 2x250 mg
• TD : 150/90 mmHg 3. Inj asam tranexamat 3x500 mg
• HR : 85x/menit 4. Inj Omeprazole 2x40 mg
• RR : 20 x/menit 5. Inj ketorolac 2x30 mg
• T : 36,6 ℃ 6. Amlodipine 1x10 mg
• SpO2 : 100 % 7. Candesartan 1x16 mg
• Kekuatan otot 8. Ksr 2x1 tab
- Ekstremitas atas 0/5 9. Diet cair per NG
- Ekstremitas bawah 0/5
A : CVD Hemoragik
Tanggal Follow Up Tatalaksana
Sabtu, S : Kelemahan sisi tubuh sebelah
12-08- kanan (+)
2023 O : Tampak sakit sedang 1. IVFD Nacl 0,9% gtt xx/i makro
• Kesadaran CM 2. Inj citicoline 2x250 mg
• TD : 142/90
FollowmmHg
Up 3. Inj asam tranexamat 3x500 mg
• HR : 85x/menit 4. Inj Omeprazole 2x40 mg
• RR : 20 x/menit 5. Inj ketorolac 2x30 mg
• T : 36,5 ℃ 6. Amlodipine 1x10 mg
• SpO2 : 100 % 7. Candesartan 1x16 mg
• Kekuatan otot 8. Ksr 2x1 tab
- Ekstremitas atas 0/5 9. Diet cair per NG
- Ekstremitas bawah 0/5
A : CVD Hemoragik
Tanggal Follow Up Tatalaksana
Minggu, S : Kelemahan sisi tubuh sebelah
13-08- kanan (+)
2023 O : Tampak sakit sedang 1. IVFD Nacl 0,9% gtt xx/i makro
• Kesadaran CM 2. Inj citicoline 2x250 mg
• TD : 145/92 mmHg 3. Inj asam tranexamat 3x500 mg
• HR : 87x/menit 4. Inj Omeprazole 2x40 mg
• RR : 21 x/menit 5. Inj ketorolac 2x30 mg
• T : 36,5 ℃ 6. Amlodipine 1x10 mg
• SpO2 : 100 % 7. Candesartan 1x16 mg
• Kekuatan otot 8. Ksr 2x1 tab
- Ekstremitas atas 0/5 9. Diet cair per NG
- Ekstremitas bawah 0/5
A : CVD Hemoragik
Tanggal Follow Up Tatalaksana
Senin, S : Kelemahan sisi tubuh sebelah
14-08- kanan (+)
2023 O : Tampak sakit sedang 1. IVFD Nacl 0,9% gtt xx/i makro
• Kesadaran CM 2. Inj citicoline 2x250 mg
• TD : 145/89 mmHg 3. Inj asam tranexamat 3x500 mg
• HR : 81x/menit 4. Inj Omeprazole 2x40 mg
• RR : 22 x/menit 5. Inj ketorolac 2x30 mg
• T : 36,2 ℃ 6. Amlodipine 1x10 mg
• SpO2 : 100 % 7. Candesartan 1x16 mg
• Kekuatan otot 8. Ksr 2x1 tab
- Ekstremitas atas 0/5 9. Diet cair per NG
- Ekstremitas bawah 0/5
A : CVD Hemoragik
Tanggal Follow Up Tatalaksana
Selasa, S : Kelemahan sisi tubuh sebelah
15-08- kanan (+)
2023 O : Tampak sakit sedang 1. IVFD Nacl 0,9% gtt xx/i makro
• Kesadaran CM 2. Inj citicoline 2x250 mg
• TD : 146/87 mmHg 3. Inj asam tranexamat 3x500 mg
• HR : 86x/menit 4. Inj Omeprazole 2x40 mg
• RR : 21 x/menit 5. Inj ketorolac 2x30 mg
• T : 36,1 ℃ 6. Amlodipine 1x10 mg
• SpO2 : 100 % 7. Candesartan 1x16 mg
• Kekuatan otot 8. Ksr 2x1 tab
- Ekstremitas atas 0/5 9. Diet cair per NG
- Ekstremitas bawah 0/5
A : CVD Hemoragik
Tinjauan
Pustaka
Definisi
• Stroke adalah suatu gangguan fungsi saraf akut yang disebabkan oleh
karena gangguan peredaran darah otak, dimana secara mendadak
(dalam beberapa detik atau menit) dapat menimbulkan gejala dan tanda
yang sesuai dengan daerah fokal di otak yang mengalami kerusakan.
• Menurut WHO, stroke didefinisikan sebagai manifestasi klinis dari
gangguan fungsi otak, baik fokal maupun global (menyeluruh), yang
berlangsung cepat, berlangsung lebih dari 24 jam atau sampai
menyebabkan kematian, tanpa penyebab lain selain gangguan vaskuler.
Pada umumnya gangguan fungsional otak fokal dapat berupa
hemiparesis yang disertai dengan defisit sensorik, parese nervus
kraniales dan gangguan fungsi luhur. Manifestasi klinis yang muncul
sangat bergantung kepada area otak yang diperdarahi oleh pembuluh
darah yang mengalami oklusi ataupun ruptur.
Anatomi Vaskular Otak
Sirkulasi Anterior (Sistem Karotis)
Anterior Koroid Hippokampus, globus pallidus, kapsula interna bawah
Anterior Serebri Korteks serebri frontomedial dan parietal serta substansia alba di
sekitarnya dan korpus kalosum anterior
Serebri Media Korteks serebri frontolateral, parietal, oksipital, dan temporal serta
substantia alba di sekitarnya
Cabang Lentikulostriata Nukleus kaudatus, putamen, dan kapsula interna atas
Sirkulasi Posterior (Sistem Vertebrobasiler)
Arteri serebelar basiler Medulla dan serebelum inferior
posterior inferior
Arteri serebelar anterior Pons inferior dan media serta serebelum media
inferior
Arteri serebelar Pons superior, otak tengah inferior, dan serebelum superior
Superior
Arteri serebelar posterior Korteks oksipital dan temporal media serta substansia alba
disekitarnya. Korpus kalosum posterior dan otak tengah superior
Cabang thalamoperforata Thalamus
Faktor Resiko
Faktor 1. Umur
resiko yang
2. Jenis kelamin
tidak dapat
dimodifikasi 3. Riwayat keluarga
1. Hipertensi
2. Diabetes Melitus
Faktor 3. Transient Ischemic Attack (TIA)
resiko yang
4. Obesitas
dapat
dimodifikasi 5. Hiperkolestrolemia
6. Merokok
7. Alkohol
Diagnosis Stroke
Diagnosis Klinis
Diagnosis Topik
Diagnosis Etiologi
Klasifikasi dan Stroke Hemoragik
Stroke hemoragik terjadi akibat pecahnya pembuluh darah didalam otak sehingga darah menutupi
atau menggenangi ruang – ruang pada jaringan sel otak, dengan adanya darah yang menggenangi
dan menutupi ruang – ruang pada jaringan sel otak tersebut maka akan menyebabkan kerusakan
jaringan sel otak dan menyebabkan fungsi control pada otak. Genangan darah bisa terjadi pada otak
sekitar pembuluh darah yang pecah (intracerebral hemoragie) atau juga dapat terjadi genangan darah
masuk kedalam ruang disekitar otak (subarachnoid hemoragie) dan bila terjadi stroke bisa sangat luas
dan fatal dan bahkan sampai berujung kematian. Pada umumnya stroke hemoragik terjadi pada lanjut
usia, dikarenakan penyumbatan terjadi pada dinding pembuluh darah yang sudah rapuh (aneurisma),
pembuluh darah yang rapuh disebabkan oleh factor usia (degenerativf), tetapi juga disebabkan oleh
factor keturunan (genetik). Biasanya keadaan yang sering terjadi adalah kerapuhan karena
mengerasnya dinding pembuluh darah akibat tertimbun plak atau arteriosclerosis bisa akan lebih
parah lagi apabila disertai dengan gejala tekanan darah tinggi.
Patogenesis
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
• GCS
• Kekuatan Otot
• Nervus Kranialis
Pemeriksaan Penunjang
• CT-Scan
• Pemeriksaan MRI
• Angiografi
• USG
• Pungsi Lumbal
• Pemeriksaan Penunjang Lain.
Penatalaksanaan
Status Generalis
Kesadaran: GCS : 15 (E:4, M:5, V:6)
Gizi : baik
Tekanan Darah : 176/102 mmHg
Pernapasan : 20 x/m
Nadi : 87 x/m
Suhu Badan : 36,5ºC
Status Neurologikus
N. Okulomotorius
N. Facialis
N. Hypoglossus
kekuatan 0 5
R. patologis
Amlodipine 1x10 mg
Candesartan 1x16mg
Ksr 2x600
NGT
PROGNOSIS
Gejala iritatif (kejang pada sisi Tidak ada kejang pada sisi yang
kanan) lemah
Kelemahan lengan dan tungkai
Gejala fokal (kelumpuhan tidak
kanan lebih berat, parese N VII
sama berat)
dan N XII tipe sentral
Defisit sensorik pada sisi yang
Tidak ada
lumpuh
Hemiparese/hemiplegic typical
Hemiparese dextra tipe sentral
Kelemahan sisi yang lumpuh sama berat Kelemahan sisi yang lumpuh sama berat
Jadi kemungkinan lesi di capsula interna hemisferium sinistra belum dapat disingkirkan
Lesi di Subkorteks Hemisferium Cerebri Sinistra
Hemoragia Cerebri
Hemoragia cerebri, gejalanya: Pada penderita ditemukan gejala:
- Kehilangan kesadaran > 30 menit kehilangan kesadaran
- Didahului sakit kepala, mual dan - Dengan sakit kepala, tidak ada mual
muntah dan muntah