Anda di halaman 1dari 10

google

Wadiah
Oleh: Kelompok 5
Nama Anggota Kelompok

Fauziyah Muhammad Fakhri Azmii Khaerul Umam


11210530000047 11211053000064 11210530000133

Silfina
11210530000007
Pengertian Wadiah

Pengertian wadi’ah secara singkat adalah penitipan, yaitu akad


seseorang kepada yang lain dengan menitipkan suatu benda untuk dijaganya
secara layak ( sebagaimana hal-hal kebiasaanya ). Secara etimologi wadi’ah
berarti titipan ( amanah ).
Secara terminologi, ada dua definisi wadi’ah yang dikemukakan pakar
fiqih. Pertama, menurut ulama hanafi, wadi’ah adalah mengikut sertakan orang
lain dalam memelihara harta, baik dengan ungkapan yang jelas, melalui
tindakan, maupun melalui isyarat. Kedua, menurut ulama maliki. Syafi’i, dan
hambali (jumhur ulama), wadiah adalah memwakilkan orang lain untuk
memelihara harta tertentu dengan cara tertentu. Dari definisi diatas, secara
esensi wadiah adalah penitipkan suatu harta atau barang kepada orang yang
dapat dipercaya untuk menjagannya.
Macam-Macam Wadiah

Wadiah Yad-Amanah
Wadi’ah yad amanah adalah suatu akad penitipan dimana pihak penerima
titipan tidak diperkenankan atau tidak diperbolehkan menggunakan barang
titipan tersebut dan tidak bertanggung jawab atas kerusakan atau
kehilangan barang titipan yang bukan diakibatkan oleh kelalaian penerima
titipan.
Wadiah Yad-Dhamanah
Wadi’ah Yad Dhamanah yaitu suatu akad penitipan barang dimana pihak
penerima titipan dengan atau tanpa izin pemilik barang dapat
memanfaatkan barang titipan tersebut dan harus bertanggung jawab
terhadap kehilangan atau kerusakan barang titipan tersebut.
Landasan Hukum Wadiah

Al-Qur’an Hadist

a. Dalam hadist Rasulallah SAW disebutkan ,


“Serahkanlah amanat kepada orang yang yang
• Qs. An-Nisa ayat 58 mempercayai anda dan janganlah anda mengkhianati
• Qs. Al-Baqarah ayat 283
anda.” (H.R. Abu Dawud,Tirmidzi, Dan Hakim).
b. Dari Abu Hurairah, diriwayatkan bahwa Rasulullah
SAW bersabda : “ Tunaikanlah amanat (titipan) kepada
yang berhak menerimanya dan janganlah membalas
khianat kepada orang yang telah mengkhianatimu.”(HR.
Abu Daud dan Tirmidzi).
Produk Wadiah

Tabungan Wadiah

Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat


tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat
yang dapat dipersamakan dengan itu.

Giro Wadiah

Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat


dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran
lainnya atau dengan cara pemindah bukuan.
Pengaplikasian atau Praktik pada Perjanjian Wadiah di Bank Syariah Indonesia

Wadiah merupakan salah satu sumber modal


dalam perbakan syariah. Berdasarkan sumber
modal yang terbesar selain modal dasar, maka
wadi`ah dapat dibagi ke dalam
• Wadi`ah Jariyah/ Tahta Thalab

• Wadi`ah Iddikhariyah/Al-Taufir
Permasalahan Wadiah

Akad Wadiah dapat berakhir karena beberapa hal, yaitu:

A. Barang titipan diambil atau dikembalikan kepada pemiliknya.


B. Kematian orang yang menitipkan atau orang yang dititipi barang titipan.
C. Orang yang dititipi dilarang membelanjakan harta (mahjur) karena
kedunguan, atau orang yang dititipi dilarang membelanjakan harta karena
bangkrut.
D. Berpindahnya kepemilikan benda yang dititipkan kepada orang lain.
Kesimpulan
Wadiah adalah penitipan uang dari seseorang kepada orang lain atau lembaga
menggunakan akad tertentu. Wadiah berbeda dengan qardhul hasan, dimana uang yang
dititpkan dengan akad wadiah tidak boleh digunakan untuk kepentingan komersial oleh bank
syariah.
Namun, terdapat permasalahan perihal praktek perbankan Syariah yang tidak sesuai
dengan fikih Islam ini, ditinjau dari Allah atau sebab terjadinya transaksi, dikarenakan adanya
perbedaan motif antara bank Syariah dengan fikih itu sendiri. Apabila fikih Islam motifnya
murni sosial sedangkan bank Syariah motifnya ekonomi.
Untuk melihat apakah akad-akad muamalah itu sesuai dengan prinsip_prinsip syari’ah
atau tidak, perlu melihat pada teknisnya, prosedurnya, atau namanya. Jenis dan nama akad
muamalah modern sekarang ini sangat beragam dan terus berkembang. Demikian juga model-
model pemasaran produk juga sangat bervariasi, dan terkadang berbelit belit. Meskipun nama
akadnya menggunakan nama yang disebut oleh fiqh atau menggunakan istilah arab, namun
apabila di dalam prakteknya terdapat unsur-unsur lain yang bertolak belakang maka nama yang
digunakan tersebut perlu dikaji ulang kesyari’ahannya.
google
THANK YOU
ANY
QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai