Anda di halaman 1dari 22

TATA NASKAH DINAS

Bubur Pagi
Buka-Buka Referensi Pengembangan Kompetensi
dan Inovasi
I KETUT PUSPA ADNYANA
081 289 811 009 Senin, 4 Juli 2022
Biodata Dr. Ir I KETUT PUSPA ADNYANA, MTP.
Widyaiswara Ahi Utama, Keputusan Presiden RI Nomor 28 M Tahun 2018, 7 Juli 2018

Riwayat Pendidikan:
1. S1 = Faperta Universitas Mataram, NTB 1984;
2. S2 = Magister Perencanaan Kota dan Daerah, PPS UGM 1995 (Cum Laude);
3. S3 ‘ Georgrafi: Perencanaan Wilayah dan Tata Ruang, UGM 2003 (Cum
Laude)
Riwayat Jabatan:
1. Penyuluh Pertanian, 1985-1989;
2. Sekretaris Bappeda Kabupaten Dati II Kendari 1995-1999;
3. Sekretaris Bappeda Provinsi 2003, Kepala Bidang Ekonomi 2007, Kepala Bidang Sosbud 2008;
4. Kepala Biro Bina Program Provinsi Sulawesi Tenggara, 2008;
5. Kepala Biro Ad Pembangunan dan Ekonomi 2009-2013;
6. Asisten Ekonomi dan Pembangunan, 2013-2016;
7. Asisten Administrasi Umum, 2016-2018.
Setiap Orang Unik,
Pendidikan Struktural: Pendidikan Teknis:
karenanya ia adalah
1. DIklatpim III (SPAMA) 1. Urban Planning, HIS Roterdam Belanda (Belgia,
sahabat dan juga 1997; Jerman);
Guru 2. Diklatpim II 2011; 2. BIM EAGA Philipines, Makati, Davao, Pilipina;
3. Diklatpim I 2013 3. Decentralisasi Fiscal, New Delhi, INDIA
SISTEMATIKA PAPARAN
PENGANTAR
PENGERTIAN TND-ND
ASAS, PRINSIP, PENYELENGGARAN
BENTUK, KEDUDUKAN, KEWENANGAN
PARAF, TINTA, NAMA, TINTA
DISKUSI
PENUTUP
PENGANTAR
World
1. ASN harus memahami tugas pokok Class
dan fungsi, peran dan kedudukan, Civil
serta Kode Etik dan Kode Perilaku; Services

2. ASN harus memahami Administrasi


3. ASN harus taat Hukum;
ASN PROFESIONAL DAN
4. ASN harus memahami Tata Bahasa BERTINTEGRITAS TINGGI
dan Kata Baku Bahasa Indonesia; dan
5. ASN harus memahami Kompetensi
Teknis dan Kompetensi Teknis Core Values
Pemerintahan Dalam Negeri. “BerAkhlak”
DASAR HUKUM
1. Undang Undang Dasar Tahun 1945 pasal 36, Bahasa negara ialah bahasa Indonesia;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Hubungan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
3. Undang Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan diubah
terakhir dengan UU 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
4. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, diubah terakhir
dengan UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
5. UU No 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara, serta Lagu
Kebangsaan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perangkat Daerah;
7. Pearaturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin PNS;
8. Permendagri Nomor 8 Tahun 2021 Tentang Tata Naskah Elektronik di Lingkungan
Kementerian Dalam Negeri ;
9. Permendagri Nomor 42 Tahun 2016 Tentang Tata Naskah di Lingkungan Kementerian
Dalam Negeri ;
10. Permendagri Nomor 54 Tahun 2009 Tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan
Pemerintah Daerah
PENGERTIAN
Tata naskah dinas adalah
pengelolaan informasi tertulis yang Naskah Dinas adalah informasi
meliputi pengaturan jenis, format, tertulis sebagai alat komunikasi
penyiapan, pengamanan, kedinasan yang dibuat oleh pejabat
pengabsahan, distribusi dan yang berwenang di lingkungan
penyimpanan naskah dinas serta Kementerian Dalam Negeri.
PERMENDAGRI media yang digunakan dalam
NOMOR 54
TAHUN 2009 komunikasi kedinasan. TATA
NASKAH
DINAS Naskah Dinas Elektronik adalah
Tata Naskah Dinas Elektronik yang
selanjutnya disingkat TNDE adalah informasi yang terekam dalam media
pengelolaan Naskah Dinas secara elektronik sebagai alat komunikasi
elektronik dengan memanfaatkan kedinasan, yang dibuat dan/atau
teknologi informasi dan komunikasi diterima oleh pejabat/pimpinan yang
untuk kecepatan dan kemudahan berwenang di lingkungan Kementerian
dalam proses pengambilan putusan. Dalam Negeri.
PERMENDAGRI NOMOR 8 TAHUN 2021
JENIS TATA NASKAH DINAS
1. Naskah Dinas Arahan;
2. Naskah Dinas Korespondensi;
3. Naskah Dinas Khusus;
4. Naskah Dinas Lainnya;
5. Laporan;
6. Telaahan Staf; dan
7. Naskah Dinas Elektronik
ASAS TATA NASKAH DINAS

1. Asas Efisien Dan Efektif;


2. Asas Pembakuan;
3. Asas Akuntabilitas;
4. Asas Keterkaitan;
5. Asas Kecepatan Dan Ketepatan; dan
6. Asas Keamanan.
PRINSIP-PRINSIP PENYELENGGARAAN
teliti dan cermat dari bentuk, susunan
1 Ketelitian pengetikan, isi, struktur, kaidah bahasa dan
penerapan kaidah ejaan didalam pengetikan.

aspek fisik dan materi dengan mengutamakan


2 Kejelasan metode yang cepat dan tepat.

Singkat dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik


3 Padat dan benar.

Logis dan
4 secara runtut dan logis dan meyakinkan serta
Meyakinkan struktur kalimat harus lengkap dan efektif.
PENYELENGGARAAN NASKAH DINAS

1. pengelolaan surat masuk;


2. pengelolaan surat keluar;
3. tingkat Keamanan;
4. kecepatan proses;
5. penggunaan kertas surat;
6. pengetikan sarana administrasi dan
komunikasi perkantoran; dan
7. warna dan kualitas kertas.
BENTUK DAN SUSUNAN NASKAH DINAS
a. peraturan daerah;
Bentuk dan
b. peraturan gubernur;
susunan
c. peraturan bersama gubernur; dan
naskah dinas
d. d. keputusan gubernur.
produk hukum
a. instruksi; b. surat edaran; c. surat biasa; d. surat
keterangan; e. surat perintah; f. surat izin; g. surat
perjanjian; h. surat perintah tugas; i. surat perintah
perjalanan dinas; j. surat kuasa; k. surat undangan; l. surat
Bentuk dan keterangan melaksanakan tugas; m. surat panggilan; n. nota
susunan dinas; o. nota pengajuan konsep naskah dinas; p. lembar
naskah dinas disposisi; q. telaahan staf; r. pengumuman; s. laporan; t.
surat rekomendasi; u. surat pengantar; v. telegram; w. lembaran
daerah; x. berita daerah; y. berita acara; z. notulen; aa.
memo; ab. daftar hadir; ac. piagam; ad. sertifikat; dan ae.
STTPP.
PENGGUNAAN DAN KEWENANGAN
a.n. merupakan jenis pelimpahan wewenang dalam hubungan
internal antara atasan kepada pejabat setingkat dibawahnya.

u.b. merupakan jenis pelimpahan wewenang dalam hubungan


internal antara atasan kepada pejabat dua tingkat dibawahnya.

Tanggung jawab a.n. atau u.b., tetap berada pada pejabat yang
melimpahkan wewenang dan pejabat yang menerima pelimpahan
wewenang harus mempertanggungjawabkan kepada pejabat yang
melimpahkan wewenang.
Pelaksana tugas yang disingkat Plt merupakan pejabat sementara
pada jabatan tertentu yang mendapat pelimpahan wewenang
penandatanganan naskah dinas, karena pejabat definitif belum
dilantik.

Pelaksana tugas harian yang disingkat Plh merupakan pejabat


sementara pada jabatan tertentu yang mendapat pelimpahan
wewenang penandatanganan naskah dinas, karena pejabat
definitif berhalangan sementara.

Surat Keputusan kepala OPD, Gubernur, Bupati/Walikota


Penjabat yang disingkat Pj. merupakan
pejabat sementara untuk jabatan gubernur,
bupati dan walikota.

Penjabat melaksanakan tugas


pemerintahan pada daerah tertentu
sampai dengan pelantikan pejabat
definitif.
PARAF, DAN PENGGUNAAN TINTA UNTUK
NASKAH DINAS

1. Penulisan nama gubernur, wakil


1. Paraf gubernur, bupati, wakil bupati,
Koordinasi walikota, wakil walikota pada
naskah dinas: a. dalam bentuk
2. Paraf dan susunan produk hukum
Hierarki tidak menggunakan gelar; dan
b. dalam bentuk dan susunan
surat menggunakan gelar.
2. Penulisan nama pejabat
menggunakan gelar, nomor
induk pegawai dan pangkat
PENANDATANGANAN
1. Gubernur
2. Wakil Gubernur
3. Sekdaprov
4. Asisten
5. Kepala OPD
6. Kepala BPSDM (sama dengan Kepala SKPD
ditambah STTP
7. Pejabat lainnya
PENGGUNAAN TINTA

Tinta yang digunakan untuk naskah dinas


berwarna hitam.

Tinta yang digunakan untuk


penandatanganan dan paraf naskah dinas
berwarna biru tua.

Tinta yang dipergunakan untuk keperluan


keamanan naskah dinas berwarna merah.
KOP NASKAH DINAS

Kop Naskah Dinas


Jabatan

Kop Naskah Dinas


Perangkat Daerah
PERUBAHAN, DAN PENCABUTAN

(1)Perubahan dan pencabutan naskah dinas


sebagaimana dimaksud dalam bab ini dilakukan
dengan bentuk dan susunan naskah dinas yang
sejenis.
(2)Pejabat yang menandatangani naskah dinas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh
pejabat yang menetapkan, mengeluarkan atau
pejabat diatasnya.

Permendagri Nomor 54 Tahun 2009 Pasal 75


SEKILAS TENTANG HUBUNGAN PEMERINTAH
PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM ASPEK
TATA NASKAH DINAS

Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


(UUD NRI) Tahun 1945 menyebutkan bahwa “Negara Indonesia ialah
Negara Kesatuan yang berbentuk Republik,” prinsip negara kesatuan
1 ialah pemegang tampuk kekuasaan tertinggi atas segenap urusan
negara adalah pemerintah pusat tanpa ada suatu delegasi atau
pelimpahan kekuasaan kepada pemerintah daerah (local government)
2 Desentralisasi dan Tugas Pembantuan

3 Dekonsentrasi, Pemerintah Daerah dan Instansi Vertikal


DISKUSI
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai